discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/304349974
CITATIONS READS
0 74
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Asep Andi Suryandi on 24 June 2016.
ABSTRAK
Pemerintah telah berkomitmen untuk merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu Megawatt (MW) dalam jangka waktu 5
tahun (2014-2019). Sementara itu, ketersediaan industri manufaktur untuk mendukung program tersebut masih belum
memadai, sehingga sebagian besar komponen utama pembangkit listrik masih impor, tidak terkecuali generator. Generator
sebagai salah satu komponen penting dari suatu pembangkit perlu ditingkatkan kemampuan industri manufaktur di Indonesia
didalam memproduksinya. Makalah ini akan menjabarkan mengenai desain, enjineering, manufaktur dan Tingkat Kandungan
Dalam Negeri (TKDN) dari industri manufaktur generator di Indonesia. Industri manufaktur generator yang akan dibahas
merupakan generator untuk skala kecil, yaitu kapasitas dibawah 10 MW, 4 kutub, 50 Hz dengan tegangan keluaran 6.3 kV.
Desain, enjineering dan manufaktur generator mencakup bagian stator dan rotornya.
1. PENDAHULUAN Dengan :
ɛ = ggl induksi(volt)
Generator adalah alat yang dapat merubah
N = Jumlah lilitan
energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip
B = Induksi magnet (Wb/m²)
yang digunakan adalah perubahan sudut
A = Luas kumparan (m²)
berdasarkan hukum Faraday sehingga terjadi
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
perubahan fluks magnetik. Perubahan sudut ini
Bagian yang berputar dari generator disebut
dirancang dengan cara memutar kumparan pada
dengan rotor sedangkan bagian yang diam disebut
generator. Perhatikan gambar 1:
dengan stator.
Komponen yang ada pada generator ini adalah
sebagai berikut: (lihat gambar 2)
a. Rotor utama
b. Stator utama
c. Rotor eksiter
d. Stator eksiter
e. Penyearah berputar
f. Kipas pendingin
Gambar 1. Model Generator. Kumparan Diputar g. Bantalan luncur
Sekitar Medan Magnet h. Rumah generator
i. AVR
Pada ujung-ujung kumparan yang diputar
diantara dua kutub magnet inilah akan timbul
beda potensial. Sehingga dapat digunakan
sebagai sumber tegangan dan hasilnya adalah
sumber tegangan bolak-balik. Besar GGL
induksinya dapat ditentukan dari hukum
Faraday.
N N ( BA cos t )
t t
NBA ( sin t )
NBA (sin t )
(1)
(2)
Gambar 3. Diagram Alir Desain Manufaktur
Generator
(3)
Gambar 3 memperlihatkan diagram alir Rata-rata tegangan tarik pada rotor:
didalam proses desain dan manufaktur
generator. Proses dimulai dari penentuan
spesifikasi berdasarkan kebutuhan pengguna,
desain enjineering sampai ke tahap manufaktur.
(5) 0.5
Voltage, pu
0
(6) 1
Voltage Output Fourier spectrum
Magnitude
0.4
0
0 5 10 15 20 25
Harmonic Number
Pola stator
Gambar 6. Hasil Kalkulasi MATLAB Untuk
(7) Perhitungan THD Rotor
Dimana: mp = jumlah bentang slot per
2.2. Manufaktur Generator
segmen
2.2.1. Manufaktur Stator
ms = jumlah segmen
Stator terdiri atas inti (core) dan lilitan
(winding) tempat aliran listrik mengalir. Inti stator
Perhitungan dimensi rotor dibuat dari lembaran electric silicon steel (gambar
Diameter rotor 8) dengan tebal 0.5 mm yang diblanking sehingga
(8) permukaannya berbentuk lingkaran berongga
Jumlah kelompok lilitan per kutub dengan celah-celah untuk menyimpan lilitan.
(nr) Lembaran electric silicon steel distamping
Jumlah slot rotor virtual kemudian digabungkan dengan cara dipress
(9) sehingga mencapai ukuran yang diinginkan,
Jumlah slot rotor kemudian core tersebut dimasukkan ke dalam
housing untuk dipasang lilitan. Pada generator
(10) berukuran besar biasanya core distacking (gambar
9) secara segmen dengan lembaran electric silicon
Dari perhitungan dasar itu dapat dibuat steel yang diblanking per segmen. Bahan inti dari
gambar basic design dari generator. (Lihat stator mempunyai tingkat permeabilitas magnetic
Gambar 4 dan 5) tinggi, terbentuk dari lapisan-lapisan plat yang
terlaminasi, ini dimaksudkan untuk mengurangi
rugi besi karena rugi arus hystrisis yang berpusar
dalam inti besi.