Anda di halaman 1dari 7

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/304349974

KEMAMPUAN INDUSTRI MANUFAKTUR


GENERATOR DI INDONESIA UNTUK
MENDUKUNG PROGRAM PEMBANGUNAN...

Conference Paper · May 2016

CITATIONS READS

0 74

1 author:

Asep Andi Suryandi


Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
6 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Asep Andi Suryandi on 24 June 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KEMAMPUAN INDUSTRI MANUFAKTUR GENERATOR DI
INDONESIA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT LISTRIK 35.000 MW

Asep Andi Suryandi dan Katri Yulianto

Pusat Teknologi Industri Permesinan-Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa


(PTIP-TIRBR), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
e-mail : asep.andi@bppt.go.id, katri.yulianto@bppt.go.id

ABSTRAK

Pemerintah telah berkomitmen untuk merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu Megawatt (MW) dalam jangka waktu 5
tahun (2014-2019). Sementara itu, ketersediaan industri manufaktur untuk mendukung program tersebut masih belum
memadai, sehingga sebagian besar komponen utama pembangkit listrik masih impor, tidak terkecuali generator. Generator
sebagai salah satu komponen penting dari suatu pembangkit perlu ditingkatkan kemampuan industri manufaktur di Indonesia
didalam memproduksinya. Makalah ini akan menjabarkan mengenai desain, enjineering, manufaktur dan Tingkat Kandungan
Dalam Negeri (TKDN) dari industri manufaktur generator di Indonesia. Industri manufaktur generator yang akan dibahas
merupakan generator untuk skala kecil, yaitu kapasitas dibawah 10 MW, 4 kutub, 50 Hz dengan tegangan keluaran 6.3 kV.
Desain, enjineering dan manufaktur generator mencakup bagian stator dan rotornya.

Kata Kunci : Desain, Enjineering, Manufaktur, TKDN, Generator

1. PENDAHULUAN Dengan :
ɛ = ggl induksi(volt)
Generator adalah alat yang dapat merubah
N = Jumlah lilitan
energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip
B = Induksi magnet (Wb/m²)
yang digunakan adalah perubahan sudut
A = Luas kumparan (m²)
berdasarkan hukum Faraday sehingga terjadi
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
perubahan fluks magnetik. Perubahan sudut ini
Bagian yang berputar dari generator disebut
dirancang dengan cara memutar kumparan pada
dengan rotor sedangkan bagian yang diam disebut
generator. Perhatikan gambar 1:
dengan stator.
Komponen yang ada pada generator ini adalah
sebagai berikut: (lihat gambar 2)
a. Rotor utama
b. Stator utama
c. Rotor eksiter
d. Stator eksiter
e. Penyearah berputar
f. Kipas pendingin
Gambar 1. Model Generator. Kumparan Diputar g. Bantalan luncur
Sekitar Medan Magnet h. Rumah generator
i. AVR
Pada ujung-ujung kumparan yang diputar
diantara dua kutub magnet inilah akan timbul
beda potensial. Sehingga dapat digunakan
sebagai sumber tegangan dan hasilnya adalah
sumber tegangan bolak-balik. Besar GGL
induksinya dapat ditentukan dari hukum
Faraday.

 
  N     N ( BA cos t )

t t
   NBA ( sin t ) 
    NBA (sin t )

Dari hubungan ini dapat diperoleh: Gambar 2. Part Generator 3MW

(1)

Format Makalah SNMTK - 2016 1


Generator sebagai salah satu komponen (Electromagnetic Power
manufaktur utama didalam suatu pembangkit (Pelm))
listrik saat ini sebagian besar masih impor,
sehingga kemampuan industri manufaktur perlu Faktor daya (PF) : 0,8
ditingkatkan. Untuk itu, perlu diketahui (Power Factor (PF))
kemampuan industri manufaktur generator di
Indonesia baik kemampuan enjineering, Jumlah kutub (2p1) : 4
maupun kemampuan fasilitas produksi dan (Poles Number (2p1))
pengujiannya. Dengan diketahuinya
kemampuan tersebut, diharapkan dapat Tegangan (V) : 6300 V
diidentifikasi masalah yang terjadi didalam (Voltage (V))
industri manufaktur di Indonesia, agar dapat
dianalisa dan diajukan solusi atas permasalahan Arus (I) : 355,12 A
tersebut. (Current (I))
2. PROSES DESAIN MANUFAKTUR Frekuensi (f) : 50 Hz
GENERATOR
(Frequency (f))
Putaran (n) : 1500 rpm
(Speed (n))
Pendinginan : open air cooling
(Cooling system)
Bearing : double sleeve
bearing
IP : 54
Sebelum dilakukan perhitungan dimensi stator
dan generator, terlebih dahulu dilakukan
perhitungan daya elektromagnetis dengan
persamaan berikut:

(2)
Gambar 3. Diagram Alir Desain Manufaktur
Generator
(3)
Gambar 3 memperlihatkan diagram alir Rata-rata tegangan tarik pada rotor:
didalam proses desain dan manufaktur
generator. Proses dimulai dari penentuan
spesifikasi berdasarkan kebutuhan pengguna,
desain enjineering sampai ke tahap manufaktur.

2.1. Desain dan Enjineering Generator


Dalam mendesain generator sebelum
drawing dengan AUTOCAD, dikalkulasi
dahulu, dapat menggunakan OpenOffice Writer (4)
sebagai software untuk membantu, dimana Setelah dilakukan perhitungan diatas,
rumus-rumus dasar perhitungan generator diisi dilakukan perhitungan untuk desain inti stator dan
terlebih dahulu. Untuk menghitung generator inti rotor dengan persamaan-persamaan berikut :
harus diketahui dahulu spesifikasi yang ingin Perhitungan inti stator :
dibuat, berikut contoh penentuan spesifikasi
generator:
Daya elektromagnetik (Pelm) : 3875 kVA
(Electromagnetic Power
(Pelm)
Daya elektromagnetik (Pelm) : 3100 kW

Format Makalah SNMTK - 2016 2


Untuk mengetahui kualitas tegangan, perlu
diketahui nilai dari THD(Total Harmonic
Distortion) coil yang telah dikalkulasi, dapat
menggunakan software MATLAB.
Parameter dasar untuk pengkalkulasian THD
antara lain: Jumlah Kutub, jumlah slot rotor, lebar
slot rotor, diameter rotor dan jumlah slot stator.
Besar THD yang diperbolehkan adalah 1,5 sampai
2% dari total tegangan. (Lihat Gambar 6)
Normalized output per phase
1

(5) 0.5

Voltage, pu
0

Jumlah slot stator -0.5

 Jumlah slot stator -1


0 50 100 150 200 250 300 350 400
Rotor position, deg

(6) 1
Voltage Output Fourier spectrum

Dimana: p1 = jumlah pasang kutub 0.8

q = kumparan per group 0.6

Magnitude
0.4

m = jumlah fasa 0.2

0
0 5 10 15 20 25
Harmonic Number

 Pola stator
Gambar 6. Hasil Kalkulasi MATLAB Untuk
(7) Perhitungan THD Rotor
Dimana: mp = jumlah bentang slot per
2.2. Manufaktur Generator
segmen
2.2.1. Manufaktur Stator
ms = jumlah segmen
Stator terdiri atas inti (core) dan lilitan
(winding) tempat aliran listrik mengalir. Inti stator
 Perhitungan dimensi rotor dibuat dari lembaran electric silicon steel (gambar
 Diameter rotor 8) dengan tebal 0.5 mm yang diblanking sehingga
(8) permukaannya berbentuk lingkaran berongga
 Jumlah kelompok lilitan per kutub dengan celah-celah untuk menyimpan lilitan.
(nr) Lembaran electric silicon steel distamping
 Jumlah slot rotor virtual kemudian digabungkan dengan cara dipress
(9) sehingga mencapai ukuran yang diinginkan,
 Jumlah slot rotor kemudian core tersebut dimasukkan ke dalam
housing untuk dipasang lilitan. Pada generator
(10) berukuran besar biasanya core distacking (gambar
9) secara segmen dengan lembaran electric silicon
Dari perhitungan dasar itu dapat dibuat steel yang diblanking per segmen. Bahan inti dari
gambar basic design dari generator. (Lihat stator mempunyai tingkat permeabilitas magnetic
Gambar 4 dan 5) tinggi, terbentuk dari lapisan-lapisan plat yang
terlaminasi, ini dimaksudkan untuk mengurangi
rugi besi karena rugi arus hystrisis yang berpusar
dalam inti besi.

Gambar 4. Desain Core Rotor Berdasarkan


Perhitungan Dasar

Gambar 7. Stator Generator 3 MW

Gambar 5. Desain Segmen Stator Hasil


Perhitungan Dasar

Format Makalah SNMTK - 2016 3


lain. Tiap-tiap kumparan terdiri atas satu lilitan atau
lebih disesuaikan menurut besar tegangan. Jumlah
kawat tiap sisi kumparan sama banyaknya dengan
jumlah lilitan pada tiap-tiap kumparan. Setelah
lilitan selesai dibuat dan diuji, lilitan kemudian
diinserting ke dalam core. (Lihat gambar 12)

Gambar 8. Electric Silicon Steel Sheet Inti Stator


Generator 9 MW

Gambar 11. Winding stator Generator 9 MW

Gambar 9. Proses Stacking Inti Stator


Pada stator terdapat belitan penghantar
yang disusun sesuai kaidah baik jumlah, jarak
antar lilitan (pitch factor) dan beda sudut antar
phase, sehingga menghasilkan n tegangan 3
phase yang mempunyai sudut 1200 antar phase. Gambar 12. Proses Inserting Coil Stator Generator
Belitan (windings) dari stator terbuat dari kawat 9 MW
Belitan jangkar (stator) yang umum digunakan
berpenampang lingkaran (circular) dan segi
empat (rectangular) dilapisi isolasi mekanik oleh Generator sinkron tiga fasa, ada dua tipe yaitu:
dan enameled-wire (listrik). Untuk generator a) Belitan satu lapis (Single Layer Winding).
berkapasitas besar (biasanya >4kV) b) Belitan berlapis ganda (Double Layer Winding).
menggunakan enameled-wire berisolasi daglas Lilitan yang telah diisolasi akan melalui proses
dengan kelas isolasi H(<180°C).(lihat tabel 1) Impregnation,adalah proses penempelan lapisan
resin pada lapisan utama isolasi. Metode untuk
menempel resin antara lain; metode Resin Rage
dimana lilitan telah diisolasi oleh isolator yang
mengandung resin yaitu isolasi samicatherm
336.28. Untuk mengeluarkan resin yang terkandung
didalam isolator tersebut, lilitan mengalami proses
hot press (gambar 13) dimana lilitan ditekan
dengan tekanan sebesar 50 Bar pada kondisi suhu
150°C, ini biasa digunakan untuk generator
Tabel 1. Isolation Fibre Type For Rotating berkapasitas besar, dimana ruang VPI tidak cukup
Machine untuk stator. Keuntungan penggunaan metode ini
(10th INSUCON International Electrical Insulation adalah perbaikan stator generator dapat dilakukan
Conference) secara parsial dibanding dengan VPI dimana
perbaikan stator dilakukan dengan pembongkaran
keseluruhan apabila ada kerusakan pada lilitan
ataupun corenya.

Gambar 10. Proses Pelapisan Isolasi Lilitan Stator


Generator 9 MW
Pada kumparan stator terdapat sisi Gambar 13. Alat Untuk Proses Hot Press
kumparan yang terletak dalam alur-alur, dan
kepala-kepala kumparan yang menghubungkan Vacuum Pressure Impregnation (VPI) (gambar
sisi-sisi kumparan diluar alur-alur satu sama 14) adalah metode lain untuk menempelkan lapisan
resin. Metode ini dipilih karena tingkat penempelan

Format Makalah SNMTK - 2016 4


resin mendekati 100% serta dapat dipakai untuk
berbagai ukuran dan tipe selama dapat
dimasukkan ke ruang vakum. Lilitan yang
sudah dipasangi lapisan isolasi utama
dipasangkan pada core stator. Lilitan beserta
core-nya dimasukkan ke ruang VPI. Ruangan
diisolasi dan tekanannya diturunkan hingga
tekanan 0,04 bar dan temperatur 12oC untuk
melepaskan debu, uap air dan pengotor lain Gambar 16. Dies
yang menempel. Setelah proses vakum selesai,
resin dari tangki dituangkan ke ruang tersebut
hingga stator tercelup sepenuhnya. Kemudian
tekanan di ruangan dinaikkan hingga 4 bar
untuk memastikan resin menempel secara
sempurna.

Gambar 17. Rotor Exploded View


Gambar 17 memperlihatkan komponen-
komponen penyusun rotor. Setiap belitan rotor
Gambar 14. Ruang Vacuum Pressure dibuat secara terpisah pada setiap setengah belitan
Impregnation.
atau lebih. Belitan rotor terbuat dari tembaga.
Stator kemudian dikeluarkan dari ruang Belitan rotor inilah yang disuplai arus DC untuk
vakum dan di oven pada temperature sekitar membentuk medan magnet rotor. Tiap belitan
160oC selama 24 jam untuk mengeringkan resin terdiri dari tingkat koil konduktor dan diletakkan
yang menempel pada celah lapisan isolasi pada slot-slot di badan rotor. Pasak slot (slot
utama. Kemudian stator didinginkan di wedges) dipasang di atas belitan berfungsi untuk
temperature kamar selama beberapa jam untuk memberikan hambatan sentuh (frictional
kemudian siap dirangkai dengan komponen lain resistance) guna menahan pengembangan belitan
(rotor dan housing). (winding expanding) akibat panas yang timbul.
Pasak-pasak tersebut juga menahan gaya sentrifugal
2.2.2. Manufaktur Rotor
yang timbul akibat rotor berputar.
Rotor terbuat dari material plat baja silikon Setelah core selesai dibuat, shaft rotor
dengan kadar karbon rendah, biasa disebut kemudian dipasang ke core. Untuk proses
electric silicon steel (lihat gambar 15). Belitan pengerjaan shaft rotor disubkontraktorkan ke pihak
rotor terbuat dari tembaga dengan konduktivitas luar. (lihat gambar 18)
tinggi yang dilapisi enamel. Lembaran electric
silicon steel diblanking agar bagian tengahnya
berlubang sebagai tempat untuk poros shaft,
kemudian dinotching agar lembaran tersebut
membentuk pola sebagai slot rotor. Pola
tersebut dibentuk oleh dies (gambar 16). Dua
per tiga badan rotor terdiri dari slot
diletakkannya belitan rotor. Sepertiga sisa
badan rotor merupakan pusat kutub rotor dan
tidak terdiri dari slot-slot. Gambar 18. Proses Machining Shaft Rotor Generator
3 MW
1. PENGUJIAN DAN TKDN
3.1. Fasilitas Pengujian
Setelah generator melalui proses manufaktur,
generator harus melalui proses pengujian untuk
mengetahui kualitas generator serta kesesuaian
performa generator hasil desain. Berikut ini
Gambar 15. Electric Silicon Sheet Rotor merupakan fasilitas pengujian yang dimiliki oleh
Generator 3 MW Yang Telah Diblanking salah satu industry manufaktur di Indonesia.

Format Makalah SNMTK - 2016 5


A. Existing Test High Voltage Facility Untuk mencapai Alternator 50 MW didapat
Technical Specification: perkiraan berat rotor Generator Sinkron mencapai
- AC High Voltage Test Facility: 50 Ton, dimana kemampuan Overhead Gantry
MWB MESSWANDLER-BAU AG: Crane menjadi tidak mampu untuk melakukan
Tegangan AC : maks. 75 kV pengangkatan.
Daya: 20 kVA (untuk test kapasitas 5 MW) Mengingat rumus mesin listrik:
Short circuit : maks. 0,13 A. N = (120 x f) / p
- DC High Voltage Test & Impuls Facility : N = rpm
Tegangan DC: 35 kV. F = frekwensi (50 Hz PLN)
Short circuit : 60 A. P = jumlah kutub
- Tangent Delta Test: N = (120 x 50) / 2 = 3.000 rpm
Untuk mengukur Kapasitansi coil / winding. Jadi desain generator sudah tidak dapat
B. Existing Balancing Machine Facility, melebihi 3.000 rpm, kalaupun harus di coupled
Technical Specification: dengan Turbin Uap yang berkecepatan putaran
- Type HM40 BU Schenck Belt Drive yang tinggi 9.000 – 12.000 rpm dibutuhkan “gear
Schenck CAB 590 (1995/1996) transmission” untuk mereduksi kecepatan turbin
Berat : maks. 3 ton sampai ke kecepatan yang diinginkan.
Panjang: maks. 1,5 m Existing Motor DC 250 kW untuk generator
Diameter: maks. 1 meter Running Test:
Kecepatan: maks. 1.500 rpm Kemampuan maksimal hanya untuk menguji
Grade Balancing : 2.5 Generator Sinkron kapasitas 5 MW, untuk
- Type H6V Schenck End Drive (Coupled) meningkatkan kemampuan test sampai kapasitas 50
Schenck CAB 590 C/M358-01 (1991 / MW diperlukan motor DC uji dengan kapasitas 5%
Computer Aided Balancing) dari total kapasitas generator 50 MW yang akan
Berat: 7-9 Ton ditest, berarti motor DC tersebut adalah 5% x 50
Panjang: maks. 4 m MW = 2,5 MW.
Diameter: maks. 2,4 m High Voltage Test Facility untuk menguji
Kecepatan: maks. 2.800 rpm Generator Sinkron dengan kapasitas 50 MW
Grade BaIlancing : 2.5 diperlukan Daya AC sebesar 100 – 400 kVA.

3.2. TKDN REFERENSI


Berdasarkan Peraturan Menteri
[1]. Brütsch, Rudolf , Rey, Dominique,
Perindustrian No.54/M-IND/PER/03/2012:
Conductor Insulation For Rotating Machine,
Tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam
10th INSUCON International Electrical Insulation
Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur
Conference, Birmingham, (2006)
Ketenagalistrikan TKDN barang minimum
[2]. Boldea, Ion, The Electric Generators
untuk PLTU dengan kapasitas <15 MW sebesar
Handbook: Synchronous Generators, Taylor &
67,95%, untuk PLTP kapasitas <5 MW sebesar
Francis Group, New York, (2008)
31.30%. Untuk generator yang diproduksi di
[3]. Cathey, Jimmie J, Electricmachines:
Indonesia dengan kapasitas 3 MW diperoleh
Analysis and Design Applying MATLAB,
data TKDN generator sebesar 56.1%
McGraw-Hill, New York, (2001)
2. KESIMPULAN [4]. Zawoysky, Ronald J, Karl C. Tornroos,
Melihat kebutuhan PLN untuk GE Generator Rotor Design, Operational Issues,
mendapatkan 3, 7, 15, 25 dan 50 MW dengan and Refurbishment Options, GE Power Systems,
range putaran 9.000 – 12.000 rpm untuk Schenectady, New York, (2001)
mencapai heat rate: 3.000 kkcal/kWh. [5]. Kiameh, Philip, Power Generation
Untuk membuat Alternator: 3 dan 7 MW Handbook (Selection, Application, Operation,
didapat perkiraan berat rotor Generator Sinkron and Maintenance), McGraw-Hill, New York,
mencapai 7-9 Ton, dimana Overhead Gantry (2002)
Crane dengan Rel penopang sepanjang tembok [6]. Febriyanto, Andri, Konstruksi Generator
masih bisa diatasi karena kemampuan Crane Pada Pembangkit,
mencapai: 20 Ton. Untuk mencapai Alternator [7]. http://www.scribd.com/doc/72106377/10-
15 MW didapat perkiraan berat rotor Generator Hukum-Faraday
Sinkron mencapai 20 Ton, dimana kemampuan [8]. http://www.pindad.com
Overhead Gantry Crane menjadi sangat “kritis”
assembled dan di-assembled Generator
tersebut.

Format Makalah SNMTK - 2016 6

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai