Anda di halaman 1dari 10

TUGAS EKONOMI SUMBERDAYA ALAM

MAKALAH

PENCEMARAN LAUT

Nama : Yuni Cristiany Munthe

NPM : E1D013065

Prodi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya orang berfikir bahwa dengan melihat luasnya lautan, maka semua hasil
buangan sampah dan sisa-sisa industri yang berasal dari aktifitas manusia di daratan seluruhnya
dapat di tampung oleh lautan tanpa menimbulkan suatu akibat yang membahayakan. Bahan
pencemar yang masuk ke dalam lautan akan diencerkan dan kekuatan mencemarnya secara
perlahan-lahan akan diperlemah sehingga membuat mereka menjadi tidak berbahaya. Dengan
makin cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan makin meningkatnya lingkungan industri
mengakibatkan makin banyak bahan-bahan yang bersifat racun yang dibuang ke laut dalam jumlah
yang sulit untuk dapat dikontrol secara tepat.
Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan, di mana
buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air laut juga sebagai tempat
penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung
polutan kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam air,
sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan
tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan lain-
lain).
Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap langsung oleh fitoplankton.
Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik level pertama dalam rantai makanan. Kemudian
fitoplankton dimakan zooplankton. Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton lebih tinggi
dibanding dalam tubuh fitoplankton karena zooplankton memangsa fitoplankton sebanyak-
banyaknya. Fitoplankton dan zooplankton dimakan oleh ikan-ikan planktivores (pemakan plankton)
sebagai tropik level kedua. Ikan planktivores dimangsa oleh ikan karnivores (pemakan ikan atau
hewan) sebagai tropik level ketiga, selanjutnya dimangsa oleh ikan predator sebagai tropik level
tertinggi.
Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung konsentrasi polutan dalam
tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme laut. Kerang juga mengandung logam berat yang
tinggi karena cara makannya dengan menyaring air masuk ke dalam insangnya setiap saat dan
fitoplankton ikut tertelan. Polutan ikut masuk ke dalam tubuhnya dan terakumulasi terus-menerus
dan bahkan bisa melebihi konsentrasi yang di air.
Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator dan
pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut
tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan
berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh makanan
yang dimakan. Makanan yang berasal dari daerah tercemar kemungkinan besar juga tercemar.
Demikian juga makanan laut (seafood) yang berasal dari pantai dan laut yang tercemar juga
mengandung bahan polutan yang tinggi.
Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat. WHO
(World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture
Organization) atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi
makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu
elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi
dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.
Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara
sungguh-sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu pencemaran laut, bagaimana terjadinya
pencemaran laut, serta apa yang solusi yang tepat untuk menangani pencemaran laut tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Laut
a. Definisi Laut
Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan
membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi
permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin.
Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.

b. Manfataat Laut
Laut memiliki banyak fungsi / peran / manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya karena di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat
kita manfaatkan diantaranya yaitu :
1. Tempat rekreasi dan hiburan
2. Tempat hidup sumber makanan kita
3. Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.
4. Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laun, dll.
5. Tempat barang tambang berada
6. Salah satu sumber air minum (desalinasi)
7. Sebagai jalur transportasi air
8. Sebagai tempat cadangan air bumi
9. Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan, dll

2.2 Pencemaran Laut


2.2.1 Pencemaran Laut
Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah
industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke
dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya.
Dalam sebuah kasus pencemaran, banyak bahan kimia yang berbahaya berbentuk
partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar, yang sebagian besar
adalah pengurai ataupun filter feeder (menyaring air). Dengan cara ini, racun yang
terkonsentrasi dalam laut masuk ke dalam rantai makanan, semakin panjang rantai yang
terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula kadar racun yang tersimpan. Pada banyak
kasus lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini bereaksi dengan oksigen, menyebabkan
perairan menjadi anoxic. Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik
tertiup angin, terhanyut maupun melalui tumpahan.

2.2.2 Penyebab Pencemaran Laut


a. Pencemaran oleh Minyak
Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga kecelakaan
kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan hampirtidak bias
dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah dalam jumlah besar tiap tahun. Apabila
terjadi pencemaran miyak dilautan, ini akan mengakibatkan minyak mengapung diatas
permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan terbawa ke pantai.
Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh
tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan
burung laut yang suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak.
Untuk membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak
dan mencemari diri sendiri. Selain itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak.
Mikroorganisme yang terkena pencemaran akan segera menghancurkan ikatan organik
minyak, sehingga banyak daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah
bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
b. Pencemaran oleh Logam Berat
Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih
untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam ringan.
Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd),
kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik
yang sering menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan.
Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan
air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.
Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam berat bersifat tahan
urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat semakin terakumulasi di dalam
perairan. Logam berat yang berada di dalam air dapat masuk ke dalam tubuh manusia, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Logam berat di dalam air dapat masuk secara
langsung ke dalam tubuh manusia apabila air yang mengandung logam berat diminum,
sedangkan secara tidak langsung apabila memakan bahan makanan yang berasal dari air
tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat juga dapat terakumulasi dan menimbulkan
berbagai bahaya terhadap kesehatan.
c. Pencemaran Akibat Sampah
Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan
terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah plastik, sebuah
komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II. Massa plastik
di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton.
Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk
satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit, sesak napas,
maupun termakan.
Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di laut.
Jaring ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba, penyu, hiu,
dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang membelit membatasi
gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi hewan yang perlu untuk kembali
ke permukaan untuk bernapas.
Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui sistem
daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat
dengan konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik,
sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah yang tercemar
yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnya kandungan
oksigen khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut akan berpengaruh besar pada
kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah tersebut. Pada keadaan yang
paling ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu akan berkurang secara drastis dan dapat
mengakibatkan bagian dasar dari estuarin kehabisan oksigen. Sehingga mikrofauna yang
dapat hidup disitu hanya dari golongan cacing saja. Jenis-jenis sampah kebanyakan
termasuk golongan yang mudah hancur dengan cepat, sehingga pencemaran yang
disebabkannya tidak merupakan suatu masalah besar diperairan terbuka.
d. Pecemaran oleh Pestisida
Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif. Mereka
sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk mengontrol hama
tanaman atau organism-organisme lain yang tidak diinginkan. Idealnya pestisida ini harus
mempunyai spesifikasi yang tinggi yaitu dapat membunuh organism-organisme yang tidak
dikehendaki tanpa merusak hewan lainnya, tetapi pada kenyataannya pestisida bisa
membunuh biota air yang ada di laut.
Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup bahan kimia
yang disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini.
Pestisida jenis ini termasuk golongan yang mempunyai ikatan molekul yang sangat
kuat dimana molekul-molekul ini kemungkinan dapat bertahan di alam sampai beberapa
tahun sejak mereka mulai dipergunakan. Hal itu sangat berbahaya karena dengan
digunakannya golongan ini secara terus menerus akan membuat mereka menumpuk di
lingkungan dan akhirnya mencapai suatu tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi dan
berbahaya bagi organism yang hidup didaerah tersebut.
Hewan biasanya menyimpan organochloride di dalam tubuh mereka. Beberapa
organisme air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan kimia didalam jaringan
tubuhnya.
Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap ke dalam
jaring makanan di laut. Dalam jarring makanan, pestisida ini dapat menyebabkan mutasi,
serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut , seluruh penyusun rantai makanan
termasuk manusia.
e. Pencemaran akibat peningkatan keasaman
Dewasa ini sangat banyak kegiatan manusia yang menyebabkan polusi udara, tanah
dan air, yang disebabkan oleh limbah pabrik, industri, asap kendaraan, dan banyak lagi.
Salah satu contoh adalah semakin banyak karbon dioksida memasuki atmosfer bumi, maka
karbondioksida yang kita hasilkan sehari-hari dapat menyebabkan hujan asam dan juga
meningkatkan kadar keasaman laut menjadi lebih asam. Potensi peningkatan keasaman laut
dapat mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk
cangkang atau rangka.
Perubahan iklim juga akan berdampak buruk pada ekosistem di lautan . Jika air laut
semakin memanas, maka akan terjadi peningkatan keasaman laut, dan terumbu karang
adalah yang paling rentan menghadapi peningkatan keasaman in menurut Dr. Nerilie
Abrahams dari Universitas Nasional Australia, terumbu karang seperti sedang mencatat
kematiannya sendiri. Jumlah Karbon Dioksida yang dipompakan ke atmosfer sebetulnya
mengubah keasaman laut, dan membuat lebih asam lagi. Bahayanya adalah tentu saja
seluruh terumbu karang akan hancur dan larut karena asam tadi. Persoalan perubahan suhu
maupun berbagai perubahan lain yang dialami lautan sebetulnya bukanlah sesuatu yang luar
biasa. Di masa lalu hal ini sudah barangkali terjadi, nemun perbedaannya adalah saat ini
perubahan suhu tersebut dipicu oleh campur tangan manusia, jadi bukan karena sebab alami
2.3 Dampak pencemaran Laut
a. Logam Berat
WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO
(Food Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk
tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah
lama dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan
memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang
menyebabkan kematian.
Bahaya yang Dapat Ditimbulkan oleh Logam Berat di dalam Tubuh Manusia :
· Barium (Ba): Dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur ruang. Jangka
panjang, menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya sistem syaraf.
· Cadmium (Cd): Dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari udara
atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat beracun. Jangka
panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat menyebabkan
hipertensi
· Kromium (Cr): Kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan
tubuh. Jangka panjang, peningkatan sensitivitas kulit dan kerusakan pada ginjal
· Timbal (Pb): Beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap. Jangka panjang,
menyebabkan kerusakan otak dan ginjal; kelainan pada kelahiran
· Raksa (Hg): Sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka
panjang, beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran.
· Perak (Ag): Beracun. Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit, mata
dan membran mukosa (mucus)
b. Tumpahan Minyak
Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang
diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya,
mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri sendiri
serta dapat menyebabkan keracunan pada burung tersebut.
c. Sampah
Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengonsumsi plastik karena tak jarang
plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak
dapat dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini, sehingga
menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi.
Selain berpengaruh terhadap kesehatan biota laut, adanya sampah dilaut juga nerpengaruh
terhadap kesehatan manusia. Penyakit yang paling sederhana seperti gatal-gatal pada kulit
setelah bersentuhan dengan air laut, dll
d. Pestisida
Pengaruh pestisida terhadap kehidupan organisme air
1. Penumpukan pestisida dalam jaringan tubuh, bersifat racun dan dapat
mempengaruhi system syaraf pusat.
2. Bahan aktifnya selain bisa membunuh organism perairan (ikan) juga dapat
merubah tingkah laku ikan dan menghambat perkembangan telur moluska dan juga ikan.
3. Daya racun berkisar dari rendah-tinggi. Moluska cenderung lebih toleran terhadap
racun pestisida dibandingkan dengan Crustacea dan teleostei (ikan bertulang sejati), dll.
e. Peningkatan Keasaman
Selain menyebabkan kerusakan pada terumbu karang, kehidupan laut terpengaruh
karena perubahan itu, khususnya hewan dan tumbuhan yang memiliki tulang karbonat
kalsium dan yang menjadi sumber makanan bagi penghuni laut lainnya. Satu miliar orang
yang bergantung pada ikan sebagai sumber utama penghasil protein akan terkena dampak
dari peningkatan keasama laut tersebut.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA

http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-laut/sumber-dan-bahan-
pencemar-laut/

http://yunuzmuhammad.blogspot.com/2007/11/pengertian-dan-sumber-pencemaran.html

www.kaskus.com

www.thedi76.wordpress.com

www.pencemaran-lingkungan-bumi.blogspot.com

www.lautkita.blogspot.com

www.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai