Anda di halaman 1dari 29

DNA merupakan materi yang membentuk kromosom-kromosom dan

juga merupakan informasi genetik yang tersimpan dalam tubuh


makhluk hidup. Informasi genetik ini pada dasarnya merupakan
kumpulan instruksi/perintah yang mengatur sel untuk bisa melakukan
hal-hal tertentu. DNA singkatan darideoxyribonucleic acid, atau dalam
Bahasa Indonesia disebut dengan Asam Deoksiribosa Nukleat atau
ADN. Kata deoxyrybo mengacu pada nama gula yang terkandung
dalam DNA, yaitu deoxyrybose (deoksiribosa).
Susunan kimia DNA adalah polimer berupa rantai panjang dari
nukleotida. Perlu Kamu ingat bahwa satu nukleotida terdiri dari satu
gugus fosfat, satu komponen gula pentosa (5-karbon), dan satu basa
nitrogen. Satu-satunya pembeda tiap nukleotida ialah basa nitrogen.
Hanya ada 4 kemungkinan basa yang terdapat pada tiap satu
nukloetida DNA, yaitu adenine (A), guanine (G), thymine (T),
ataucytosine (C). Variasi urutan dari keempat basa-basa tersebut
membentuk suatu kode genetik pada sel. Mungkin hal ini dirasa aneh,
hanya dengan 4 huruf yang terdapat pada DNA, suatu informasi
genetik yang berbeda-beda dapat diwariskan pada keturunan makhluk
hidup. Itu sebenarnya wajar saja, karena pada kromosom terdapat
berjuta-juta nukleotida, maka sangat banyak kombinasi yang berbeda
meskipun hanya berasal dari 4 huruf tersebut.
Sekarang pertanyaannnya, bagaimana tiap bagian DNA dapat
bergabung dan sesuai?
James Watson dan Francis Crick memenangkan Nobel di tahun 1962
mengenai model penyatuan sturktur DNA. Bersama dengan Rosalind
Franklin dan Maurice Wilkins, mereka menyatakan bahwa struktur
DNA merupakan dua untaian nukleotida yang disebut dengan double
helix, dimana untaian tersebut tersusun secara spiral dengan posisi
gula dan gugus fosfat terletak di sisi luar dan basa-basa nitrogen
saling berpasangan di sisi dalam (menyambung kedua untaian
tersebut).

Struktur Molekul DNA Utas Ganda (Double Helix)

Perlu diingat bahwa basa-basa tersebut tidak berpasangan secara


acak. Erwin Chargaff meneliti lebih jauh pada basa-basa yang
terkandung dalam DNA. Dia menyatakan persentase adenine (A) di
dalam DNA selalu sama dengan persentase thymine (T), dan
persentase guanine (G) selalu sama dengan persentase cytosine (C).
Gambaran yang diutarakan Watson dan Crick menjelaskan hasil
penelitian tersebut dengan memperkirakan bahwa basa A selalu
berpasangan dengan basa T sedangkan basa G selalu berpasangan
dengan basa C dalam rantai DNA. Oleh karena itu, A dan T serta G
dan C, merupakan pasangan basa. Jika satu rantai DNA terkode
ATGCCAGT, maka rantai pasangannya ialah TACGGTCA.

Struktur kimia DNA meliputi rantai nukleotida yang terdiri atas satu
gula pentosa, satu gugus fosfat, dan satu basa nitrogen. Perhatikan
bahwa gula dan gugus fosfat membentuk bagian punggung DNA
(rantai warna biru), dan dua rantai nukleotida tersebut tergabung
melalui ikatan hidrogen pada basa nitrogen

Replikasi/Penggandaan DNA
Urutan pasangan basa merupakan hal yang sangat menentukan
dalam proses replikasi/penggandaan DNA. Penggandaan DNA
merupakan proses dimana DNA ditiru untuk membentuk DNA baru
yang sama kode genetiknya. Selama penggandaan, rantai DNA
terbuka (karena ikatan hidrogen yang lemah terputus), sehingga
ikatan antar-basa dalam struktur molekul DNA terputus. Dari masing-
masing utas DNA tersebut (selanjutnya disebut utas cetakan)
kemudian nukleotida-nukleotida yang baru disintesis berdasarkan
urutan basa yang ada di utas cetakan. Rantai nukleotida yang baru
memliki urutan basa yang komplemen dengan urutan basa pada utas
cetakannya. Kemudian, sepasang utas DNA tersebut (utas DNA
cetakan+utas DNA yang baru) saling terikat untuk membentuk utas
DNA utuh yang baru dan memiliki kode genetik yang sama dengan
utas ganda DNA sebelumnya. Jadi, proses penggandaan tersebut
menghasilkan 2 molekul DNA yang sama, yakni satu utas ganda DNA
lama dan baru. Oleh karena itu, proses ini dikenal
sebagai semiconservative replication (penggandaan semikonservatif)
karena satu rantai DNA menghasilkan satu rantai DNA baru yang
sama.
Replikasi DNA terjadi ketika untaian DNA terbuka dan tiap satu rantai
dibuat tiruannya sehingga memiliki kode genetik yang sama

DNA adalah suatu asam nukleat yang menyimpan segala informasi biologis yang
unik dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus. Struktur kimianya berupa
makromolekul kompleks yang terdiri atas 3 macam molekul, yaitu gula pentosa
(deoksiribosa), asam fosfat, dan basa nitrogen. Peran utama dari molekul DNA
adalah penyimpanan jangka panjang informasi. DNA sering dibandingkan dengan
satu set cetak biru atau resep, atau kode, karena berisi instruksi yang dibutuhkan
untuk membangun komponen lain dari sel, seperti protein dan molekul RNA.
Segmen DNA yang membawa informasi genetik ini disebut gen, tetapi urutan
DNA lain yang memiliki tujuan struktural, atau terlibat dalam mengatur
penggunaan informasi genetik.
DNA dapat mereplikasi yaitu membentuk salinan dirinya sendiri. Setiap untaian
DNA berisi sekuens basis tertentu. Setiap basis juga dihubungkan oleh molekul
gula dan fosfat. Bila basis membentuk anak tangga (horizontal), maka molekul
gula dan fosfat membentuk bagian vertikal dari tangga tersebut.
DNA merupakan singkatan dari deoxyribonucleic acid atau dalam Bahasa
Indonesia disebut asam deoksiribonukleat. DNA berasal dari tiga kata utama
yaitu deoxyribo, dan nucleid acid (asam nukleat). Arti kata deoxyribo (Wikipedia)
adalah gula yang kehilangan atom oksigennya, sementara arti kata asam nukleat
(Wikipedia) adalah molekul yang mengandung informasi genetik.
Molekul-molekul DNA di tubuh kita tersusun dalam paket-paket yang disebut
kromosom. Setiap manusia memiliki 23 pasang kromosom. Satu dari 23 pasang
kromosom itu, yang disebut kromosom seks, berbeda pada pria dan wanita. Wanita
memiliki dua kromosom X, laki-laki memiliki kromosom X dan Y. Setiap
organisme memiliki jumlah kromosom yang berbeda. Misalnya, simpanze
memiliki 24 pasang, pisang 11 pasang, dan lalat hanya 4 pasang.
Selanjutnya, kromosom tersusun dalam segmen-segmen pendek DNA yang disebut
gen. Bila DNA adalah buku resep, maka setiap gen adalah resepnya. Resep ini
memberitahu sel-sel bagaimana menjalankan fungsi dan mengekspresikan sifat
tertentu. Manusia memiliki sekitar 25.000 gen. Gen inilah yang menentukan warna
rambut, jenis rambut, warna kulit, warna mata, dll. Misalnya, seseorang memiliki
rambut hitam keriting karena gen-gen yang diwarisi dari orangtuanya
menginstruksikan sel-sel folikel rambut untuk membentuk rambut hitam dan
keriting.

RNA polimerase sering disebut RNAP (bahasa inggris: RNA polymerase) adalah
suatu enzim yang membantu mempercepat proses pembentukan RNA.[1] Enzim
ini berbeda dengan enzim DNA polimerase, RNA polimerase dapat memulai
pembentukan rantai RNA tanpa menggunakan primer. [1] Sintesis atau
pembentukan DNA dimulai dengan proses elongasi pada bagian rantai pendek
RNA. [1] Panjang rantai tersebut biasanya berkisar antara 10 sampai
50 nukleotida yang kemudian berikatan dengan DNA contoh setelah enzim RNA
polimerase berpisah dari RNA. [1] Rantai pendek dari RNA menghasilkan primer
yang dapat digunakan oleh DNA polimerase untuk
menambahkan deoksinukleotida. [1] RNA polimerase yang menghasilkan primer
dalam proses pembentukan DNA disebut primase. [1]

Penemuan tentang RNA polimerase ditunjukkan oleh beberapa ilmuwan secara


independen diantaranya adalah Charles Yanofsky, Audrey Stevens, dan Jerard
Hurwitz pada tahun 1960. [2] Fungsi enzim RNA polimerase pada transkripsi
organisme eukariot dijelaskan secara lengkap oleh Roger D. Kornberg pada
tahun 2006. [3]

Peran RNA polimerase[sunting | sunting sumber]


Dalam transkripsi DNA[sunting | sunting sumber]
Dalam memahami peran RNA polimerase pada proses transkripsi DNA perlu
dijelaskan terlebih dahulu tentang proses transkripsi DNA itu
sendiri. [4] Transkripsi DNA tergantung pada pasangan komplemen
basa. [4] Pasangan rantai ganda DNA berpisah pada suatu lokasi khusus, salah
satu rantai bertindak sebagai DNA contoh. [4] Pada rantai DNA contoh, basa
nitrogen bebas berpasangan kepada basa nitrogen komplemennya. [4] Basa
nitrogen A berpasangan dengan basa nitrogen T pada DNA, G dengan C, C
dengan G, dan U dengan A. [4] Proses berpasangannya basa yng bebas pada
DNA contoh dipercepat atau dikatalis oleh enzim RNA polimerase dengan cara
melekatkan basa sepanjang penambahan ribonukleotida pada DNA. [4] Prinsip
kerja RNA polimerase adalah menyatukan pasnagan komplemen basa pada
DNA contoh. [4]
Dalam pengendalian transkripsi[sunting | sunting sumber]
Ada tiga macam RNA polimerase yang digunakan dalam transkipsi pada inti
[5]
organisme eukariot, namun hanya satu yang erfungsi pada sel bakteri. Ketiga
RNA polimerase eukariot tersebut memulai proses transkripsi hanya ketika
berkombinasi dengan faktor transkripsi khusus dan aktivator transkripsi. [5] RNA
polimerase I (Pol I) mentranskripsi gen r RNA yang berukuran 5,8; 28; dan 18 S
(Svedberg). RNA polimerase seringkali berasosiasi dengan kromosom pada
daerah inti. [5] Ikatan yang terbentuk antara promoter dengan RNA polimerase I
berbeda jauh dengan yang terbentuk oleh Polimerase II dan III. [5] Polimerase II
(Pol II) mentranskripsi mulai dari promoter yang mengendalikan sintesis molekul
pre-mRNA yang terdiri dari daerah penyandian dan bukan penyandian
gen. [5] RNA polimerase III (Pol III) mentranskripsi promoter yang mengendalikan
sintesis RNAs yang pendek seperti rRNA ukuran 5S, tRNA, snRNAs, dan
srpRNAs. [5]

Perbedaan Purin dan pirimidin


Asam nukleat adalah molekul makro yang dibentuk oleh kombinasi dari ribuan
nukleotida. Mereka memiliki C, H, N, O, dan P. Ada dua jenis asam nukleat
dalam sistem biologis sebagai DNA dan RNA. Mereka adalah bahan genetik dari
suatu organisme dan bertanggung jawab untuk meneruskan karakteristik genetik
dari generasi ke generasi.

Selanjutnya, mereka penting untuk mengendalikan dan menjaga fungsi sel.


Sebuah nukleotida terdiri dari tiga unit. Ada sebuah molekul gula pentosa, basa
nitrogen dan gugus fosfat. Ada terutama dua kelompok basa nitrogen sebagai
purin dan pirimidin.

Mereka adalah molekul organik heterosiklik. Sitosin, timin, dan urasil adalah
contoh untuk basa pirimidin. Adenin dan guanin adalah dua basis purin. DNA
memiliki adenin, Guanin, sitosin, dan basa timin, sedangkan RNA memiliki A, G,
C, dan urasil (bukan timin). Dalam DNA dan RNA, basa bebas membentuk
ikatan hidrogen di antara mereka. Itu adalah adenin: tiamin / urasil dan guanin:
sitosin disediakan bebas untuk satu sama lain.

Purin
Purin merupakan senyawa organik aromatik. Ini adalah senyawa heterosiklik
yang mengandung nitrogen. Dalam purin terdapat, cincin pirimidin dan cincin
imidazol yang menyatu. Ini memiliki struktur dasar berikut.

Purin dan senyawanya tersebar luas di alam. Mereka hadir dalam asam nukleat.
Dua molekul purin, adenin dan guanin, yang hadir baik pada DNA dan RNA.
Gugus amino dan gugus keton yang melekat pada struktur basa purin untuk
membuat adenin dan guanin. Mereka memiliki struktur sebagai berikut.

Dalam asam nukleat, kelompok purin membuat ikatan hidrogen dengan basa
pirimidin komplementer. Itu adalah adenin membuat ikatan hidrogen dengan
timin dan guanin membuat ikatan hidrogen dengan sitosin. Pada RNA, karena
timin tidak hadir, adenin membuat ikatan hidrogen dengan urasil. Ini disebut
pasangan basa komplementer yang sangat penting untuk asam nukleat.
Pasangan basa ini penting untuk makhluk hidup dapat berkembang.

Selain purin ini, ada banyak purin lain seperti xanthine, hipoksantin, asam urat,
kafein, isoguanine, dll. Selain asam nukleat, mereka ditemukan pada ATP, GTP,
NADH, koenzim A, dll. Ada jalur metabolisme dalam banyak organisme untuk
mensintesis dan pemecahan purin. Cacat pada enzim dalam jalur ini dapat
menyebabkan efek yang parah pada manusia seperti menyebabkan kanker.
Purin berlimpah dalam daging dan produk daging.

Pirimidin
Pirimidin adalah senyawa aromatik heterosiklik. Hal ini mirip dengan benzena
kecuali pirimidin memiliki dua atom nitrogen. Atom-atom nitrogen pada posisi 1
dan 3 dari cincin dengan enam anggota. Ini memiliki struktur dasar berikut.

Pirimidin memiliki sifat yang sama dengan piridin. Substitusi aromatik nukleofilik
lebih mudah dengan senyawa ini daripada substitusi aromatik elektrofilik karena
adanya atom nitrogen.

Ada tiga turunan pirimidin ditemukan pada DNA dan RNA. Mereka adalah
sitosin, timin, dan urasil. Mereka memiliki struktur sebagai berikut.

Apa perbedaan antara Purin dan pirimidin?


1. pirimidin memiliki satu cincin dan purin memiliki dua cincin.
2. Purin memiliki cincin pirimidin dan cincin imidazol.
3. Adenin dan guanin yang hadir sebafai turunan purin dalam asam nukleat
sedangkan sitosin, urasil dan timin adalah turunan pirimidin yang terdapat
dalam asam nukleat.
4. Purin memiliki lebih banyak interaksi antarmolekul dari pirimidin.
5. Titik lebur dan titik didih purin yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
pirimidin.
Penemuan RNA dimulai dengan penemuan asam nukleat oleh Friedrich
Miescher di 1868 yang disebut 'nuclein' materi karena ditemukan dalam inti.

Penemuan RNA dapat dijelaskan secara kronologis sebagai berikut;

Antara tahun 1890 dan 1950

 RNA ditemukan untuk menjadi jelas berbeda dari DNA. Ini telah dicatat
oleh kepekaan terhadap basa disebabkan oleh grup OH tambahan pada
ribosa
 Asam nukleat terisolasi dari berbagai organisme
 ATP dan GTP diajukan untuk menjadi sumber tenaga umum sel dan
blok bangunan untuk RNA
 Kimia Analisis mengungkapkan bahwa RNA saham tiga pangkalan
dengan DNA: adenina, sitosina, dan guanina. Urasil sebagai basis unik
untuk RNA ditemukan menggantikan timina pada DNA.
 Pada 1939 bahwa peran RNA dalam sintesis protein ditemukan.

Antara tahun 1951 dan 1965

 Selama waktu ini jenis RNA yang berguna dalam sintesis protein yang
diidentifikasi. Messenger RNA (mRNA) sebagai pembawa informasi
genetik, transfer RNA (tRNA) bertindak sebagai link fisik antara mRNA
dan protein dan RNA ribosomal (rRNA) hadir dalam ribosom untuk
sintesis protein yang diidentifikasi.
 RNA polimerase dikenali dan dimurnikan.
 Severo Ochoa memenangkan Nobel Kedokteran pada tahun 1959,
setelah ia menemukan bagaimana RNA disintesis.
 Urutan nukleotida 77 ragi tRNA ditemukan oleh Robert W. Holley pada
tahun 1965. Holley memenangkan hadiah Nobel Kedokteran 1968
untuk penelitian.
 Periode ini juga melihat penemuan kode genetik bahwa tiga dari basis
kode unik untuk asam amino.
 Bertindak sebagai kode genetik di beberapa virus RNA diidentifikasi.

Antara 1966 dan 1975

 Transfer RNA sequencing dan diidentifikasi. Bentuk daun semanggi


khas tRNA diidentifikasi.
 Kristalografi sinar x digunakan untuk mengetahui bentuk RNA
 Pada tahun 1967 Carl Woese menemukan sifat katalis RNA dan
berspekulasi bahwa bentuk kehidupan yang paling awal bergantung
pada RNA untuk membawa informasi genetik dan mengkatalisasi reaksi
biokimia.
 Periode ini melihat penemuan RNA menyalin transkriptase ke dalam
DNA. Ini menentang dogma sentral yang menyatakan bahwa RNA
terbuat dari DNA sendiri dan bukan sebaliknya.

Antara tahun 1976-1985

 Pada tahun 1976, Walter Fiers dan timnya ditentukan urutan


nukleotida lengkap pertama genom RNA virus, yang bacteriophage
MS2
 Splicing RNA ditemukan. Intron ditemukan untuk mengganggu gen
dalam menyalin mereka dan harus menghapus ini oleh splicing
ditemukan.
 RNA sebagai katalis biologis ditemukan. RNase P ditemukan. Hal ini
menyebabkan hipotesis RNA sebagai unsur genetik "hipotesis dunia
RNA".
 Kecil kompleks RNA dan protein yang melakukan pemotongan molekul
mRNA pra ditemukan.
 Spliceosomes sebagai besar kompleks RNA protein mediasi pra-mRNA
nuklir splicing ditemukan

Antara 1986-2000

 Mengedit dan modifikasi RNA dalam sel ditemukan.


 Pemeliharaan ujung kromosom yang menggunakan template RNA di
telomerases ditemukan.
 Ribosom ditemukan untuk menjadi enzim RNA terbesar

Dari 2000 sampai sekarang

 Molekul kecil RNA yang dapat mengatur ekspresi gen oleh post-
transcriptional pembungkaman ditemukan
 Panjang bebas-coding RNA regulasi ekspresi gen ditemukan. Yang
pertama disebut sebagai Xist. Ini ditemukan untuk mengontrol
epigenetic fenomena.
 Riboswitches ditemukan bahwa gen kontrol ekspresi
 Penggunaan zat antara RNA oleh mobile DNA ditemukan.

Pengertian RNA, Fungsi, Struktur, & Jenisnya|Secara Umum, Pengertian


RNA (Asam Ribonukleat) adalah rangkaian nukleotida yang saling terikat
seperti rantai. RNA merupakan hasil dari transkripsi dari suatu fragmen DNA,
sehingga RNA sebagai polimer yang jauh lebih pendek jika dibandingkan DNA.
Berbeda dengan DNA yang umumnya dijumpai dalam inti sel, Kebanyak dari
RNA terdapat dalam sitoplasma, khususnya di ribosom.

Fungsi RNA

 Sebagai penyimpan informasi


 Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik
karena berlaku untuk organisme hidup.

Struktur RNA

 Gula D-Ribosa
 Fosfat
 Basa Nitrogen

RNA terdiri dari rantai poliribonukleotida yang basa-basanya biasanya adalaha


adenin, guanin, urasil, dan citosin. RNA berada dalam nukelus maupun
sitoplasma sel. Bergam bentuk dari RNA lebih banyak dari pada DNA. RNA
mempunyai berat molekul antara 25.000 sampai dengan beberapa juta.
Umumnya RNA berisi rantai polinukleotida tunggal, tetapi rantai yang biasa
terlipat membentuk daerah heliks ganda yang mengandung pasangan basa A:U
dan G:C.

Molekul RNA memiliki bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA mempunyai
bentuk pita tunggal dan tidak berpilin. Tiap pita RNA merupakan polinukleotida
yang tersusun dari banyak ribonukleotida. Setiap ribonukleotida tersusun dari
gula ribosa, basa nitrogen dan asam fosfat. Basa dari nitrogen RNA terbagi
menjadi dua yaitu basa purin dan basa pirimidin. Basa purin sama dengan DNA
yang tersusun dari adenin (A) dan guanin (G), sedangkan pada basa
pirimidinnya berbeda dengan DNA yakni tersusun dari sitosin (C) dan urasil (U).

Tulang Panggung RNA tersusun dari deretan ribosa dan fosfat. Ribonuleotida
RNA terdapat secara bebas dalam nukleoplasma dengan bentuk nukleosida
trifosfat, misalnya adenosin trifosfat (ATP), Guanosin Trifosfat (GTP), Sistidin
Trifosfat (CTP), dan Uridin Trifosfat (UTP). RNA disintetis oleh DNA yang berada
di inti sel dengan menggunakan DNA sebagai cetakannya.

Jenis-Jenis RNA

RNA terdapat tiga tipe utama atau tiga jenis utama yaitu sebagai berikut..
1. Transfer RNA (tRNA)
RNA yang dibentuk dari dalam nukleus, tetapi menempatkan diri dalam
sitoplasma. tRNA merupakan RNA yang terpendek dan bertindak sebagai
penerjemah kodon dari mRNA. tRNA mempunyai proporsi nukleosida yang lebih
relatif tinggi. Transfer RNA (transfer-Ribonucleic acid) atau asam ribonukleat
transfer adalah molekul yang menginterpretasikan pesan genetik berupa
serangkaian kodon yang disepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer
asam-asam amino ke ribosom dalam proses translasi.
Tiap tRNA mengandung suatu sekuen dengan tiga rangkaian basa pendek.
Seluruh ujung 3' tRNA mengandung sekuen SSA yang berseberangan dengan
sekuen antikodon. Suatu amino tertentu akan melekat pada ujung 3 tRNA.
Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya tRNA, yaitu dengan membawa asam
amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintetis protein, yaitu pengurutan
asam amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.

2. Ribosomal RNA (rRNA)


rRNA merupakan ribosom yang mengandung protein dengan massa yang
hampir mirip. Molekulnya berupa pita tunggal, tak bercabang dan fleksibel. rRNA
terdiri dari 80 persen total RNA yang dalam sel dan pada sel-sel tidak memiliki
inti sejati yang terdiri dari beberapa tipe rRNA yaitu 23S rRNA, 16S rRNA, dan
5S rRNA.
3. Mesengger RNA (mRNA)
mRNA merupakan polinukleotida yang berbentuk pita tunggal linier dan disintetis
oleh DNA di dalam nukleus. mRNA berupa rantai tunggal yang relatif panjang.
Panjang pendeknya mRNA berhubungan dari panjang pendeknya rantai
polipeptida yang disusun. Ururtan pada rantai asam amino yang menyusun
rantai polipeptida tersebut sesuai dengan urutan kodon yang ada dalam molekul
mRNA yang bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan dalam
pembentukan polipeptida. Setiap molekul membawa salinan urutan DNA, yang
ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai polipeptida atau lebih.
Fungsi utama dari mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti
sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA dibentuk jika diperlukan dan jika
tugasnya telah selesai lalu dihancurkan dalam plasma.

Apa Pengertian Asam


ribonukleat RNA
Asam ribonukleat (RNA) adalah rantai nukleotida hadir dalam sel-sel
dari semua kehidupan. Rantai ini memiliki sejumlah fungsi penting bagi
organisme hidup, mulai dari regulasi ekspresi gen untuk bantuan dengan
menyalin gen.

Severo Ochoa, Robert Holley, dan Carl Woese semua memainkan peran
penting dalam menemukan RNA dan memahami cara kerjanya, dan
penelitian lebih lanjut terus-menerus dilakukan.
Banyak orang yang akrab dengan asam deoksiribonukleat (DNA), asam
nukleat yang sering disebut sebagai “blok bangunan kehidupan” karena
mengandung materi genetik bagi orangtua organisme tersebut. RNA
sama pentingnya, bahkan jika itu adalah kurang dikenal, karena
memainkan peran penting dalam membantu DNA untuk menyalin dan
mengekspresikan gen, dan untuk mengangkut bahan genetik di dalam
sel. RNA juga memiliki sejumlah fungsi independen yang tidak kalah
penting.

RNA untai memiliki tulang punggung yang terbuat dari kelompok fosfat
dan ribosa, yang empat basa dapat menempel. Keempat basa adalah
adenin, sitosin, guanin, dan urasil. Tidak seperti DNA, RNA terdiri dari
untai tunggal, dengan helai lipat untuk kompak diri ke dalam ruang yang
ketat dari sel. Banyak virus bergantung pada RNA untuk membawa
materi genetik mereka, menggunakannya untuk membajak DNA dari sel
yang terinfeksi untuk memaksa sel-sel untuk melakukan apa yang
diinginkan virus mereka lakukan.
RNA terdiri dari serangkaian nukleotida, yang pada gilirannya terdiri
dari gula ribosa, basa dan fosfat.
Asam nukleat berperan dalam sintesis protein, duplikasi materi genetik,
ekspresi gen, dan regulasi gen, antara lain. Ada beberapa jenis yang
berbeda, termasuk ribosom RNA (rRNA), RNA transfer (tRNA), dan
RNA (mRNA), yang semuanya memiliki fungsi yang sedikit berbeda.
Studi pada jenis yang berbeda kadang-kadang mengungkapkan
informasi menarik. rRNA, misalnya, mengalami sedikit perubahan
selama ribuan tahun, sehingga dapat digunakan untuk melacak hubungan
antara organisme yang berbeda, mencari nenek moyang yang sama atau
berbeda.

DNA memainkan peran dalam sintesis RNA. Pada dasarnya, DNA berisi
cetak biru untuk membuat RNA, sehingga ketika sel membutuhkan
lebih, itu menarik sampai informasi yang diperlukan dalam DNA dan
akan bekerja. Proses ini dikenal sebagai “transkripsi,” referensi fakta
bahwa informasi pada dasarnya disalin dari satu molekul ke yang lain.
Beberapa virus yang sangat licik, seperti HIV, mampu transkripsi balik,
yang berarti bahwa mereka dapat menerjemahkan RNA menjadi DNA.
Obat yang menargetkan virus tersebut sering fokus pada kemampuan
reverse transkripsi virus, bekerja untuk memblokir itu sehingga tidak
dapat melakukan fungsi ini.

Fungsi utama dari asam ribonukleat (RNA) adalah pembentukan protein


dan sintesis. RNA juga memainkan peran penting dalam ekspresi gen
dan katalisis kimia dari kedua pembentukan ikatan peptida dan molekul
RNA lainnya. Dalam kebanyakan kasus, fungsi utama dari RNA adalah
untuk membawa salinan dasar asam deoksiribonukleat suatu organisme
(DNA) informasi ke dalam protein baru pembentuk sel.

RNA sangat penting untuk proses biologis setiap dan semua, karena
rumit terlibat dalam pertumbuhan sel. Setiap organisme hidup memiliki
kode genetik unik yang tersimpan dalam DNA-nya. DNA berisi dasar
“peta jalan” untuk bagaimana organisme akan tumbuh dan berkembang.
Fungsi utama RNA adalah menerjemahkan DNA ke dalam struktur
protein setiap sel baru.

Enzim dikenal sebagai RNA Polimerase menuliskan DNA menjadi


RNA. DNA dan RNA keduanya makromolekul dan mirip dalam banyak
hal, tapi RNA lebih kecil, tapi memiliki untai tunggal, dan memiliki
fungsi yang sangat berbeda. Jika DNA adalah instruksi manual, RNA
adalah pekerja: fungsi RNA adalah untuk mengambil kode dan
menerjemahkannya ke dalam pertumbuhan yang sebenarnya.

Ini RNA menyelesaikan pertumbuhan ini dengan terlibat dalam sintesis


protein baru. Suatu jenis RNA yang dikenal sebagai messenger RNA,
atau mRNA, adalah apa yang sebenarnya salinan DNA. mRNA
mengikat untai DNA dan membentuk replika yang tepat dari basa DNA.
Ini perjalanan kemudian ke ribosom sel-sel baru. Ribosom adalah situs
asam amino dan pembentukan protein.

Dalam ribosom, dua RNA yang berbeda memenuhi mRNA. Sebuah


RNA transfer, atau tRNA, mengikat mRNA ke asam amino, dan
memfasilitasi transfer data menggunakan mRNA sebagai template. Ada
tRNA yang berbeda untuk setiap asam amino.
Sebuah RNA ribosom, juga dikenal sebagai rRNA, mengikat masing-
masing asam amino ini bersama-sama, membentuk rantai peptida. Jika
lebih dari satu asam amino hadir dalam rantai tersebut, dikenal sebagai
rantai polipeptida. Rantai polipeptida dengan setidaknya 50 total asam
amino membentuk protein, yang penting untuk pertumbuhan organik.

Kadang-kadang terjadi kesalahan dalam proses sintesis protein dan


terjemahan genetik. Ketika ini terjadi, sebuah tmRNA – sebuah RNA
transfer-messenger – akan masuk dan mendapatkan sesuatu yang terjadi
lagi. Sebuah ribosom mungkin menghambat jika telah ada kesalahan
translasi, baik dalam penciptaan RNA asli atau dalam terjemahan. Ini
tmRNA akan membersihkan dan mendaur ulang ribosom terhenti,
kemudian menghancurkan mRNA bandel. Organisme molekul tanpa
berfungsi dengan benar tmRNA umumnya lebih rentan terhadap
pertumbuhan terhambat dan masalah perkembangan lainnya.

Fungsi keseluruhan RNA adalah untuk menciptakan sel dengan kode


genetik yang sama persis dengan tuan rumah. Sebagian besar waktu,
proses ini terjadi dalam perjalanan normal, pertumbuhan yang sehat.
RNA juga memiliki peran dalam pertumbuhan yang lebih yang
destruktif, termasuk pertumbuhan virus. Banyak virus mereplikasi
menggunakan intermediet RNA karena seberapa efisien salinan RNA
serta mengalami replikasi kode genetik.

Fungsi Asam Nukleat


Fungsi asam nukleat adalah:

 Menyimpan dan mentransfer informasi genetik.


 Menggunakan informasi genetik untuk mengarahkan sintesis protein baru.
 Informasi genetik yang ditransmisikan dari DNA untuk pembentukan
protein dalam sel.
 RNA juga mengarahkan produksi protein baru dengan mengirimkan
informasi genetik pada struktur protein.
 Asam deoksiribonukleat adalah tempat penyimpanan untuk informasi
genetik dalam sel.
 DNA mengontrol sintesis RNA di dalam sel.
 Fungsi dari urutan basa nitrogen dalam tulang punggung DNA
menentukan protein yang disintesis.
 Fungsi dari heliks ganda DNA adalah bahwa tidak ada gangguan terjadi
pada informasi genetik jika hilang atau rusak.
 RNA mengarahkan sintesis protein.
 m-RNA mengambil pesan genetik dari RNA.
 transfer t-RNA mengaktifkan asam amino, ke tempat sintesis protein.
 r-RNA sebagian besar hadir dalam ribosom, dan bertanggung jawab atas
stabilitas m-RNA.
Struktur primer
Struktur primer asam nukleat merupakan urutan linear nukleotida,
yang dihubungkan satu sama lain dengan sambungan fosfodiester.

Nukleotida terdiri dari tiga komponen – basa nitrogen, gula 5-karbon


dan gugus fosfat.

Basa nitrogen adalah purin (adenin, guanin) dan pirimidin sitosin {,


timin (hadir dalam DNA saja), urasil (hadir dalam RNA saja)}.
Gula 5 karbon adalah deoksiribosa untuk DNA dan dan gula ribosa
pada RNA.

Basa purin, membentuk ikatan glikosidik antara nitrogen dan 9 ‘9 –


gugus OH molekul gula.

Basa pirimidin, mereka membentuk ikatan glikosidik antara nitrogen 1


‘ dan 9′ -OH dari deoksiribosa tersebut.

Dalam basa purin dan pirimidin gugus fosfat membentuk ikatan


dengan molekul gula antara satu kelompok oksigen bermuatan negatif
dan 5 ‘-OH dari gula. Nukleotida membentuk hubungan fosfodiester
antara 5 ‘dan 3′ atom karbon, ini membentuk asam nukleat. Urutan
Nukleotida saling melengkapi satu sama lain.

Struktur sekunder
Struktur sekunder adalah interaksi antara basa. Struktur ini
menunjukkan bagian mana helai terikat satu sama lain. Kedua untai
DNA dalam double heliks DNA terikat satu sama lain dengan batas
hidrogen. Nukleotida pada pasangan basa satu untai dengan
nukleotida untai lainnya. Struktur sekunder DNA didominasi pasangan
basa dua helai polinukleotida membentuk double heliks.

Struktur tersier
Struktur tersier adalah bentuk tiga dimensi di mana seluruh rantai
dilipat. Pengaturan struktur tersier berbeda dalam empat bentuk
struktural:

 Tangan Kiri atau kanan


 Panjang pergantian heliks.
 Jumlah pasangan basa per giliran.
 Perbedaan ukuran antara utama dan alur kecil.
Struktur Kuarter
Struktur Kuarter adalah tingkat yang lebih tinggi dari organisasi asam
nukleat. Struktur ini mengacu pada interaksi asam nukleat dengan
molekul lain. Organisasi yang paling sering terlihat adalah bentuk
kromatin yang menunjukkan interaksi dengan protein histon kecil.

Secara umum, ciri-ciri struktur DNA adalah heliks ganda (double


helix); tersusun atas basa nitrogen Adenin, Guanin, Timin dan Sitosin;
dan merupakan polimer dari monomer nukleotida (fosfat-gula
deoksiribosa-basa nitrogen).

Struktur DNA adalah heliks ganda yang tersusun atas dua utas
polinukleotida yang saling terhubung oleh ikatan hidrogen yang
lemah. Ikatan hidrogen tersebut terbentuk antara dua basa nitrogen,
purin dan pirimidin, yang saling berpasangan. Adenin (basa purin)
berpasangan dengan Timin (basa pirimidin) yang terhubung dengan
ikatan rangkap dua, sementara Guanin (basa purin) berpasangan
dengan Sitosin (basa pirimidin) yang terhubung dengan ikatan
rangkap tiga. Nah, berikut ini struktur molekul dari Adenin dan Guanin,
serta Timin dan Sitosin:
Basa nitrogen tersebut terhubung ke suatu gula deoksiribosa pada
rantai punggung DNA. Gula deoksiribosa merupakan modifikasi dari
gula ribosa, yiatu gula dengan 5 atom karbon, dimana pada atom
karbon nomor 2 kehilangan atom oksigennya. Oleh karena itu, gula
tersebut dinamakan de-oksi yang berarti kehilangan oksigen. Berikut
ini struktur gula deoksiribosa yang terdapat pada struktur molekul dna:

Pada rantai pungung DNA (DNA backbone), gula deoksiribosa


kemudian terhubung dengan suatu gugus fosfat, tepatnya pada atom
karbon nomor 5 dari gula deoksiribosa, seperti pada gambar di bawah
ini:
Ketiga komponen tersebut, yaitu basa nitrogen, gula deoksiribosa dan
gugus fosfat membentuk suatu molekul yang kemudian disebut
dengan Nukleotida. Selain nukleotida, kita juga mengenal adanya
istilah nukleosida, nah letak perbedaan nukleosida dan nukleotida
adalah pada ada atau tidaknya gugus fosfatnya. Jika gugus fosfat
dihilangkan, maka disebut dengan nukleosida. Jadi, nukleotida adalah
gabunganantara nukleosida ditambah gugus fosfat. Gabungan dari
berbagai nukleotida akan membentuk suatu polimer yang disebut
dengan polinukleotida. Berikut ini struktur Nukleotida dan
Polinukleotida pada struktur dna

Polimer tersebut terbentuk akibat ikatan yang terjadi antara gugus


fosfat pada satu nukleotida dengan gula deoksiribosa pada nukleotida
terdekatnya. Ikatan tersebut tepatnya terjadi antara gugus fosfat
dengan atom karbon nomor 3 pada gula deoksiribosa. Ikatan itu
disebut dengan ikatan fosfodiester.

Polinukleotida yang terbentuk memiliki arah, yang sebenarnya dikenal


dengan polaritas, yaitu dari 5 ke 3 atau dari atas ke bawah. Angka 5
dan 3 tersebut sebenarnya merupakan angka pada penomoran atom
karbon pada gula deoksiribosa.

Struktur Heliks DNA


Dua Polnukleotida yang berbeda arah kemudian saling bergabung
dan terhubung dengan ikatan hidrogen (yang lemah) antara dua basa
nitrogen dimana basa purin berpasangan dengan basa pirimidin untuk
membentuk suatu struktur heliks ganda yang disebut struktur heliks
DNA. Nah, berikut ini gambar struktur DNA yang heliks ganda atau
double helix:
Penemu Struktur DNA
Yang menemukan struktur DNA untuk pertama kali adalah James
Watson, Francis Crick dan Maurice Wilkins. James Watson adalah
warga negara Amerika kelahiran tahun 1928 yang pada usia 18 tahun
telah menerima gelar Ph.D pada bidang Zoologi dari Indiana
University. Sementara Francis Crick adalah seorang warga Inggris
kelahiran tahun 1916 yang sangat tertarik pada fisika, kimia dan
matematika. James Watson dan Francis Crick mulai kerja bersama
untuk menentukan struktur DNA pada tahun 1949 di Cavendish
Laboratory di Cambridge. Dan, Maurice Wilkins adalah seorang
ilmuwan asal Selandia Baru yang menerima gelar Ph.D nya pada
bidang Fisika. Pada tahun 1950-1952, Wilkins bekerjasama dengan
Raymond Gosling dan Rosalind Franklin dalam suatu percobaan
menentukan struktur DNA menggunakan sinar-X. Berbekal hasil dari
kolaborasinya bersama Franklin itulah Wilkins kemudian memulai
kerjasamanya bersama Watson dan Crick dalam menentukan struktur
DNA yang kini dikenal dengan nama Double-Helix atau Heliks Ganda.
Ketiganya dianugerahi hadiahNobel pada tahun 1962 pada bidang
Medicine atas hasil karya mereka (struktur Heliks Ganda DNA) pada
tahun 1953 itu.

ada pepatah yang mengatakan bahwa buah tak akan jatuh jauh dari
pohonnya, ungkapan semacam ini memang benar adanya mengingat sifat
parental akan selalu ditunjang pada filial, tak peduli itu manusia, hewan
maupun tumbuhan.

Dalam beberapa segi memang memiliki nilai positif, salah satunya adalah
untuk membentuk bibit unggulan, seperti yang banyak digunakan dalam
bidang pertanian dan peternakan.
Asam ribonukleat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Asam ribosa nukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) adalah satu dari
tiga makromolekul utama (bersama dengan DNA dan protein) yang berperan penting dalam segala
bentuk kehidupan.
Asam ribonukleat berperan sebagai pembawa bahan genetik dan memainkan peran utama
dalam ekspresi genetik. Dalam genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang
dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.

Struktur RNA[sunting | sunting sumber]


Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun
dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu
gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari
ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan
gugus pentosa dari nukleotida yang lain.

Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu


gugus hidroksil cincin gula pentosa, sehingga dinamakan ribosa, sedangkan
gugus pentosa pada DNA disebut deoksiribosa.[1]Basa nitrogen pada RNA sama
dengan DNA, kecuali basa timina pada DNA diganti dengan urasil pada RNA.
Jadi tetap ada empat pilihan: adenina, guanina, sitosina, atau urasil untuk
suatu nukleotida.

Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA,
tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.

Fungsi RNA[sunting | sunting sumber]


Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik.
Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada
organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya
masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk
menghasilkan virus-virus baru.
Namun, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara
antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk
semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode
urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini
tersusun dalam bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan
nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk
berhenti), monomer yang menyusun protein. Lihat ekspresi genetik untuk
keterangan lebih lanjut.

Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas
teori 'dunia RNA', yang menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA
merupakan bahan genetik universal sebelum organisme hidup memakai DNA.

Anda mungkin juga menyukai