Anda di halaman 1dari 5

STEP 1

1. Delirium
2. Troponin

STEP 2

1. Mengapa dia mengeluhkan nyeri dada, sesak nafas, lekas lelah,


dan dada berdebar-debar? Apa diagnosis banding dan diagnosis
kerjanya?
2. Pengaruh merokok dan jarang berolahraga dengan keluhan
pasien?
3. Tatalaksana awal?
4. Pemeriksaan penunjang?
5. Tatalaksana lanjut?
6. Apa yang menyebabkan tekanan darah turun?

STEP 3

1. Syok kardiogenik, AMI, heart failure, STEMI, NSTEMI, Angina


Pektoris

Nyeri dada: PJK (nyeri kurang dari 30 menit tergantung STEMI


dan NSTEMI) – iskemik miokard – angina – infark miokard
(nyeri retrosternal yang menjalar, nyeri tertekan, terbakar,
tajam) – syok kardiogenik

Bedakan jantung dan paru: kalo jantung tergantung aktifitas

DX: dari gejala di skenario gejala oklusi (penyumbatan),


merokok sebagai fx risiko, ada turunan dari ayahnya. Angin
duduk bahasa awam nyeri dada. Kemungkinan -> angina
pektoris (tapi kita belum bisa bedain STEMI dan NSTEMI) -> dari
hasil pemeriksaan -> syok kardiogenik.

2. Merokok dan jarang olahraga

Merokok -> akumulasi toksik (nikotin, tar, karbonmonoksida)


dalam PD -> memicu aterosklerosis (plak dalam PD) -> oklusi
(tersumbat) -> aliran darah inadekuat -> kurang o2 -> iskemik
miokard -> penurunan perfusi jantung -> pengisian perifer
menurun -> syok -> sel2 miokard mengompensasi -> respirasi
anaerob -> memproduksi asam laktat -> Ph sel menurun ->
menstimulasi saraf simpatetik nyeri -> nyeri dada

Karbonmonoksida menguat darah 4x lebih kuat daripada


oksigen -> oksigen berkurang

Rokok -> komponen gas dan partikel (tar, nikotin, fenol), zat-zat
radikal bebas -> cidera pembuluh darah (sel endotelnya) ->
karbonmonoksida lama lama ngikis endotelnya bagian
intimanya -> cidera -> reaksi peradangan -> pembentukan plak
(nikotin menurunkan HDL, mengakumulasi penumpukan LDL,
arteri koronaria tersumbat, teroksidasi radikal bebas, memicu
monosit ke bagian cidera, LDL dimakan, monosit banyak
mengandung lemak, sel busa, fatty strick -> menembus lumen -
> oklusi (ruptur) -> menyebabkan 2 hal

Ketutup semua NSTEMI, parsial STEMI

Infark miokard -> henti jantung <5 menit -> cardiac arrest ->
>10 menit -> kematian
Fibrilasi dan takikardi menyebabkan syok kardiogenik

1. Ventrikel fibrilasi: rjp, defibrilasi


2. Ventrikel takikardi: RJP, defibrilasi
3. ......: rjp
4. ......: rjp

Fase awal syok: takikardi -> bradikardi, pelepasan


katekolamin -> pulse melemah, akral dingin

3. Tatalaksana awal talak lanjut syok kardiogenik

Tatalaksana syok
1. Oksigenasi dan ventilasi
2. Cairan -> IV line. Pasang kateter infusnya harus 2, disarankan
yang ukuran kateternya pendek dan besar untuk
mempercepat cairan yang masuk. Ringer laktat dan
kristaloid, bisa juga salin normal. Dosis awal 1-2L pada orang
dewasa.
3. Perhatikan ada perdarahan atau tidak
4. Cardiac

1. Bradikardi/taikardi
2. Volume
3. Pump problem: tekanan darah

1. Kalo cairan udah stabil -> epinefrin


2. Penyumbatan -> kasih vasodilator (Nitrogliserin)
3. Pantau EKG
4. Talak MONACO

SYOK KARDIOGENIK

Koroner krn insufisiensi/ infark jantung

Talak: norepinefrin 2mg dalam 500mL glukosa 5% per drip

Non koroner krn miokarditis/aritmia

Talak: isoproterenol dgn frek denyut jantung 120x/menit

5. Pemeriksaan penunjang

1. EKG
2. Lab:
Analisis gas darah
Maker jantung (CKMB, troponin, LDL, HDL)
SGOT/SGPT
Hitung Darah Lengkap
Foto Polos (Rothgen dada, ekokardiogram)
Kateterisasi jantung untuk elihat oklusi

6. Apa yang menyebabkan tekanan darah turun?

STEP 5

1. Sebutkan kegawatdaruratan jantung, penilaian awal,


penatalaksanaan awal, penatalaksanaan lanjut, Pemeriksaan
penunjang dan interpretasi (buat tabel)

Jangan lupa sumbernya 

Anda mungkin juga menyukai