OLEH
RISKI ANGGRIANI
(G2J117027)
PENDIDIKAN KIMIA
2017
ALIRAN FILSAFAT EKSISTENSIALISME
Metafisika a. Eksistensi individu merupakan fokus utama pemikiran
eksistensialisme terhadap realitas. Esensi mendahului eksistensi
dalam hubungannya dengan waktu. Kita lahir dan eksis lalu
menentukan untuk dirinya sendiri apa itu yang benar, salah, indah dan
jelek. Tidak ada bentuk universal, setiap orang memiliki keinginan
untuk bebas dan berkembang.
b. Eksistensialisme tidak mengakui sesuatu itu sebagai bagian dari
tujuan alam raya ini. Hanya manusia, yang individual yang
mempunyai tujuan.
c. Bereksistensi harus diartikan secara dinamis, bereksistensi berarti
menciptakan dirinya secara aktif, berbuat, menjadi, dan memecahkan.
d. Eksistensialisme memberi tekanan pada pengalaman konkrit,
pengalaman yang eksistensial
e. Eksistensi mendahului esensi, maka pertama harus ada manusianya
dahulu baru kemudian ada ide-ide yang diciptakannya. Semua
tergantung pada manusia individual itu dan ia sendiri yang membuat
putusan terakhir tentang apa itu kebenaran. Oleh karena itu, kebenaran
dapat dilihat sebagai pilihan eksistensial yang tergantung pada
otoritas individu.
Epistemologi
Pengetahuan manusia tergantung kepada pemahamannya
tentang realitas, tergantung pada interpretasi manusia terhadap realitas,
pengetahuan yang diberikan di sekolah bukan sebagai alat untuk
memperoleh pekerjaan atau karir anak, melainkan untuk dapat
dijadikan alat perkembangan dan alat pemenuhan diri. Pelajaran di
sekolah akan dijadikan alat untuk merealisasikan diri, bukan
merupakan suatu disiplin yang kaku dimana anak harus patuh dan
tunduk terhadap isi pelajaran tersebut. Biarkanlah pribadi anak
berkembang untuk menemukan kebenaran-kebenaran dalam
kebenaran.