Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

SPESIFIKASI UNIT

I. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang sebagian penduduknya menggantungkan hidupnya dari
pertanian dan perkebunan. Sebagian besar proses produksi pertanian dan perkebunan
memerlukan pengolahan setelah pemanenan untuk meningkatkan kualitas produk maupun
untuk pengawetan. Salah satu produk pertanian yang memerlukan pengolahan tersebut adalah
cabai.
Cabai merah memiliki sifat mudah rusak. Sifat mudah rusak ini dipengaruhi oleh kadar air
dalam cabai yang sangat tinggi sekitar 90% dari kandungan cabai merah itu sendiri.
Kandungan air yang sangat tinggi ini dikhawatirkan pada saat musim panen raya banyak cabai
yang tidak dapat dimanfaatkan. Hal ini dikarenakan hasil panen yang melimpah sedangkan
proses pengeringan tidak dapat berlangsung secara serentak, sehingga menyebabkan kadar air
dalam cabai masih dalam keadaan besar, sehingga menyebabkan pembusukan.
Upaya penyelamatan hasil pertanian adalah dengan melakukan pengeringan. Prinsip
pengeringan cabai adalah upaya menguapkan air karena ada perbedaan kandungan uap air
diantara udara dan bahan yang dikeringkan. Udara mempunyai kandungan uap air yang lebih
kecil dari pada bahan sehingga dapat menghisap uap air dari bahan yang dikeringkan. Salah
satu faktor yang dapat mempercepat proses pengeringan adalah angin atau udara yang
mengalir. Dengan adanya aliran udara maka udara yang sudah jenuh dapat diganti oleh udara
kering sehingga proses pengeringan dapat berjalan secara terus menerus.
Seiring dengan perkembangan teknologi, tuntutan akan kerja alat pengering cabai yang
lebih terpercaya dan lebih teliti semakin meningkat, yang kemudian menghasilkan
perkembangan-perkembangan baru dalam meningkatkan kualitas produk cabai yang
diinginkan konsumen. Untuk menggunakan alat secara cermat, kita perlu memahami prinsip-
prinsip kerja dan mampu memperkirakan apakah alat tersebut sesuai untuk pemakaian yang
telah direncanakan.
Masalah utama proses produksi cabai di Indonesia adalah masalah pngeringan produk,
terutama pada musim hujan. Hal ini terjadi karena pengeringan dilakukan secara alami
menggunakan panas matahari langsung dan ini sulit untuk dilakukan pada musim hujan.
Selain itu, pengeringan dengan sinar matahari langsung akan menghasilkan produk cabai
dengan kadar air tidak seragam. Hal ini yang membuat para peneliti melakukan banyak
pengembangan yang berbasis teknologi yang dapat menggantikan alat konvensional tersebut
menjadi alat yang lebih baik.

II. Penentuan Kapasitas


Kapasitas produksi perhari = 10 kg / hari

Gambar alat:

Anda mungkin juga menyukai