Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

PERUBAHAN SOSIAL MENURUT PARA AHLI

Nama : Slamet Riadi

Semester : III ( Tiga)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS BUMI HIJRAH (UNIBRAH)
MALUKU UTARA
TAHUN AJARAN
2017/2018
A. BEBERAPA BENTUK PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial dapat dibedakan kedalam beberap bentuk:

1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat

Perubahan sosial dapat dikatakan terjadi secara lambat (Evolusi) hanya apabila dilihat
dari waktunya. Biasanya waktu perubahan ini terjadi secara lambat, memerlukan rentetan
perubahan kecil secara lamban yang ditunjukan oleh sikap dan perilaku masyarakat yang
menyesuaikan dirinya dengan adanya pergeseran sosial sesuai dengan keperluan, keadaan, dan
kondisi yang baru dan sejalan dengan adanya proses pertumbuhan masyarakat.1[7] Rentetan
perubahan-perubahan tersebut, tidak perlu sejalan dengan rentetan peristiwa-peristiwa di dalam
sejarah masyrakat yang bersangkutan. Ada bermacam-macam teori tentang evolusi, pada
umumnya dapat digolongkan kedalam beberapa kategori sebagai berikut:2[8]

a. Unlinier Theories of Evolution

Teori ini berpendapat bahwa manusia dan mastarakat (termasuk kebudayaan ) senantiasa
mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk kehidupan
sederhana kebentuk kehidupan yang sempurtna (kompleks). Pelopor teori ini adalah August
Comte, Herbert Spencer, yang kemudian dikembangkan oleh Vilfredo Pareto dalam teori Siklus
(cyclical theory).

b) Universal Theory of Evolution

Menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu


yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis
evolusi yang tertentu. Prinsip-prinsip teori ini diuraikan oleh Herbert Spencer yang natara lain
menyatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke
kelompok yang heterogen baik sifat maupun susunannya.

c) Multilined Theories of Evolution

Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap perkembangan hal


tertentu dalam evolusi masyarakat, misalnya mengadakan penelitian perihal pengaruh perubahan
sistem pencaharian dari sistem berburu kesistem pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dalam
masyarakat yang bersangkutan dan seterusnya. Akan tetapi, dewasa ini agak sukar menentukan
apakah suatu masyarakat berkemabang melalui tahap-tahap tertentu. Kesulitan ini bersumber
dari kepastian tahap yang telah dicapai dewasa ini, apakah merupakan tahap yang terakhir atau
justru sebaliknya.

Perubahan secaara cepat (Revolusi) akan terjadi pada sendi-sendi atau dasar-dasar pokok
dari kehidupan masyarakat (yaitu lembaga-lembaga kemasyarakatan) lazimnya dinamakan
revolusi.3[9] Unsur-unsur pokok dari revolusi yaitu adanya perubahan secara cepat pada sendi-
sendi atau dasar-dasar pokok dalam kehidupan masyarakat. Didalam revolusi perubahan-
perubahan terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun terjadi tanpa perencanaan.
Sebenarnya ukuran kecepatan suatu perubahan yang dinamakan revolusi sifatnya relatif sebab
revolusi dapat memakan waktu yang lama. Suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului
pemberontakan (revol, rebellion) yang kemudian menjelma menjadi revolusi.

2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Perubahan-perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur


struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Perubahan
mode pakaian, misalnya, tak akan membawa pengaruh bagi apa-apa bagi masyarakat dalam
keseluruhannya, karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan.

Sebaliknya, suatu proses industrialisai yang berlangsung pada masyarakat agraris,


misalnya, merupakan perubahan yang membawa pengaruh besar pada masyarakat. Pelbagai
lembaga-lembaga kemasyarakatan akan ikut terpengaruh misalnya hubungan kerja, sistem milik
tanah, hubungan kekeluargaan, stratifikasi masyarakat dan seterusnya.

3. Perubahan yang Dikehendaki (intended-change) atau Perubahan yang Direncanakan


(planned-change) dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki (unintended-change) atau
Perubahan yang Tidak Direncanakan (unplanned-change).

Perubahan yang dikehendaki atau rencanakan merupakan perubahan yang diperkirakan


atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan
perubahan didalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki perubahan dinamakan agent of
change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai
pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Agent of change memimpin
masyarakat dalam mengubah sistem sosial. dalam melaksanakan, agent of change langsung
tersangkut dalam tekanan-tekanan untuk mengadakan perubahan. Bahkan mungkin meyiapkan
pula perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. Suatu perubahan
yang dikehendaki atau yang direncanakan selalu berada dibawah pengendalian serta pengawasan
agent of change tersebut. Cara-cara mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan
direncanakan terlebih dahulu dinamakan rekayasa sosial (social engineering) atau seringpula
dinamakan perencanaan sosial (social planning).

Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan, merupakan
perubahan –perubahan yang terjadi tanpa dikehendak, berlangsung diluar jangkauan pengawasan
masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan
masyarakat. Apabila perubahan yang tidak dikehendaki berlangsung bersamaan dengan suatu
perubahan yang dikehendaki, maka perubahan tersebut mungkin mempunyai pengaruh yang
demikian besarnya terhadap perubahan-perubahan yang dikehendaki. Dengan demikian keadaan
tersebut tidak mungkin diubah tanpa mendapat halangan-halangan masyarakat itu sendiri. Atau
dengan perkataan lain, perubahan yang dikehendaki diterima oleh masyarakat dengan cara
mengadakan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada. Atau,
dengan cara membentukyang baru. seringkali terjadi bahwa perubahan yang tidak dikehendaki
dan kedua proses tersebut saling pengaruh-mempengaruhi.

B. DIMENSI DAN FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL


a. Pengertian Perubahan Sosial

Menurut Harper perubahan sosial didefinisikan sebagai pergantian (perubahan)


yang signifikan mengenai struktur sosial
dalam kurun waktu tertentu. Perubahan dalam struktur ini mengandung beberapa tipe peru
bahan struktur sosial, yaitu Pertama perubahan dalam personal yang berhubungan dengan
perubahan-perubahan peran dalam individu baru dalam sejarah kehidupan manusia yang
berkaitan dengan keberadaan struktur. Kedua, perubahan dalam cara bagian-bagian struktur
sosial berhubungan. Perubahan ini misalnya terjadi dalam perubahan alur karja birokrasi dalam
lembaga pemerintahan. Ketiga, perubahan dalam fungsi struktur berkaitan dengan apa yang
dilakukan masyarakat dan bagaimana masyarakat tersebut melakukannya. Keempat,
perubahan dalam hubungan struktur yang berbeda. Kelima, kemunculan struktur baru yang
merupakan peristiwa munculnya struktur baru untuk menggantikan struktur sebelumnya. Ada
beberapa pendapat para ahli tentang perubahan sosial antara lain :

1. William F.Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan-perubahan sosial


meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang
ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur
immaterial.
2. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat.
3. MacIver mengatakan perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai
perubahanperubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai
perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian perubahan sosial adalah


perubahan perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspek-
aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya perubahan dari faktor lingkung
an, karena berubahnya komposisi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem
hubungan sosial, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.

b. Dimensi Perubahan Sosial

Adapun dimensi dari perubahan sosial antara lain :

1. Dimensi Kultural

Perubahan dalam dimensi kultural mengacu kepada perubahan kebudayaan


dalammasyarakat, seperti adanya penemuan (discovery) dalam berpikir (ilmu pengetahuan),
pembaruan hasil (invention) teknologi, kontak dengan kebudayaan lain yang menyebabkan
terjadinya difusi dan peminjaman kebudayaan. Kesemuaannya itu meningkatkan adanya
integrasi unsur-unsur baru kedalam kebudayaan. Bentuk- bentuk sosial lainnya, dimana
bentuknya tidak berubah dan tetap dalam kerangka kerjanya. Perubahan sosialdan perubahan
kebudayaan sulit dipisahkan. Tetepi secara teoritis dapatlah dikatakan bahwa perubahan sosial
mengacu kepada perubahan dalam struktur sosial dan hubungan sosial, sedangkan perubahan
kebudayaan mengacu kepada perubahan pola-pola perilaku, termasuk teknologi dan dimensi dari
ilmu, material dan nonmaterial.

2. Dimensi Struktural
Dimensi struktural mengacu kepada perubahan-perubahan dalam bentuk
structural masyarakat, menyangkut perubahan dalam peranan, munculnya peranan baru,
perubahan dalam struktural kelas sosial dan perubahan lembaga sosial. Secara sederhana
perubahan struktural dijelaskan sebagai berubahnya bentuk lama diganti dengan bentuk-
bentuk baru yang secara tidak langsung dapat menimbulkan difusi kebudayaan. Bentuk
umum dan bentuk baru dapat diganti dan dimodivikasi secara terus-menerus.
3. Dimensi Interaksional
Perubahan sosial menurut dimensi interaksional mengacu pada adanya peubahan
pola hubungan sosial di dalam masyarakat. Modifikasi dan perubahan dalam struktur
daripada komponen-komponen masyarakat bersamaan dengan pergeseran dari
kebudayaan yang membawa perubahan dalam relasi sosial. Hal seperti frekuensi, jarak
sosial, peralatan, keteraturan dan peranan undang-undang, merupakan skema pengaturan
dari dimensi spesifik dari perubahan relasi sosial. Artinya, perubahan sosial dalam
banyak hal dapat dianalisis dari proses interaksi sosial.

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial yaitu:

a) Perubahan yang cepat dan perubahan yang lambat.

Perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat, pada umumnya disebut dengan
revolusi. Hal yang pokok dari revolusi adalah terdapatnya perubahan yang terjadi dengan cepat,
disamping itu perubahan tersebut menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok dari kehidupan
manusia. Perubahan yang terjadi secara revolusi dapat direncanakan terlebih dahulu ataupun
tidak direncanakan.

Perubahan yang terjadi secara revolusi, sebenarnya kecepatan berlangsungnya perubahan adalah
relatif, dikarenakan ada suatu revolusi yang berlangsung lama. Misal, Revolusi Industri di
Inggris yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dari proses produksi tanpa mesin, hingga proses
produksi menggunakan mesin. Perubahan seperti ini dianggap perubahan yang cepat, karena
mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, yaitu adanya sistem hubungan antara buruh
dan majikan.

Dapat dikatakan telah terjadi suatu revolusi, bila telah memenuhi beberapa syarat yang
meliputi:

1. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat
harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk
mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.

2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin
masyarakat tersebut.

3. Pemimpin mana dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk kemudian


merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.

4. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.


Artinya adalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya kongkrit dan dapat dilihat oleh
masyarakat. Di samping itu diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak, misalnya
perumusan suatu ideologi tertentu.

5. Harus ada momentum, yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik
untuk memulai suatu gerakan. Apabila momentum keliru maka revolusi dapat gagal,
contoh, Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan revolusi yang momentumnya
amat tepat.

Sedangkan perubahan-perubahan sosial yang berlangsung lama, dan merupakan


serangkaian perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat, hal ini dinamakan dengan
evolusi. Perubahan yang terjadi secara lambat atau evolusi, biasanya terjadi tanpa adanya
rencana dulu. Evolusi pada umumnya terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan kepentingan-kepentingan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru
yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan masyarakat. Rangkaian perubahan-perubahan itu tidak
perlu sejalan dengan serangkaian peristiwa-peristiwa pada sejarah masyarakat yang
bersangkutan.

b) Perubahan Yang Besar dan Perubahan Yang kecil


Perubahan sosial yang besar pada umumnya adalah perubahan yang akan membawa
pengaruh yang besar pada masyarakat. Misalnya terjadinya proses industrialisasi pada
masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga-lembaga kemasyarakatan akan terkena
pengaruhnya, yakni hubungan kerja, sistem pemilikan tanah, klasifikasi masyarakat, dan yang
lainnya.

Sedangkan perubahan sosial yang kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi j pada
unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa akibat yang langsung pada masya-, rakat.
Misalnya, perubahan bentuk potongan rambut, tidak akan membawa pengaruhi yang berarti bagi
masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan tidak akan menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.

c) Perubahan Yang Direncanakan Dan Yang Tidak Direncanakan

Perubahan sosial yang direncanakan adalah, perubahan yang terjadi di dalam


masyarakat, j dan hal ini terjadi karena telah direncanakan terlebih dahulu oleh fihak-fihak yang
meng-l inginkan adanya perubahan. Fihak yang menginginkan adanya perubahan itu disebut:
dengan agent of change atau agen pembaharu. Agent of change, adalah seorang atau sekelompok
orang yang memimpin masyarakat dalam merubah sistem sosial yang ada. Tentunya agent of
change ini sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin adanya suatu
perubahan. Agent of change selalu mengawasi jalannya pe-i rubahan yang dikehendaki atau
direncanakan itu.

Sedangkan perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah terjadinya perubahan-


perubahan yang tidak direncanakan atau dikehendaki, dan terjadi diluar pengawasan masyarakat
dan dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Misalnya,
terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan dan berakibat sulitnya mendapatkan
penghasilan yang cukup hingga membuat banyak anggota masyarakat nekat melakukan
tindakan-tindakan kriminal, hanya agar dapat memenuhi kelangsungan hidupnya.

Perubahan yang dikehendaki dapat timbul sebagai suatu reaksi terhadap perubahan-
perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi pada waktu sebelumnya, baik itu merupakan
perubahan yang direncanakan ataupun tidak direncanakan. Terjadinya suatu perubahan yang
direncanakan, maka perubahan berikutnya merupakan perkembangan selanjutnya, hingga
merupakan suatu proses. Tetapi, bila sebelumnya telah terjadi perubahan-perubahan yang tidak
dikehendaki, maka perubahan yang dikehendaki dapat dianggap sebagai pengakuan terhadap
perubahan-perubahan sebelumnya, hingga dapat diterima oleh masyarakat luas.

C. PERUBAHAN SOSIAL DIBIDANG PENDIDIKAN

Perubahan sosial dapat terjadi dibidang pendidikan. Hal ini seiring dengan
berkembangnya metode pengajaran dan kurikulum yang berlaku. Selain itu, perkembangan
teknologi juga membuat perubahan pada pendidikan. Nah, apa sajakah contoh perubahan sosial
dibidang pendidikan? Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Cara Mengajar

Cara mengajar berubah seiring perkembangan jaman. Berbagai penelitian telah dilakukan
terutama dalam bidang psikologi pada peserta didik. Tentu saja mereka menginginkan cara
mengajar yang lebih baik sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu, perkembangan
teknologi juga semakin memajukan cara mengajar. Seperti penggunaan proyektor dalam
mengajar.

2. Kekerasan

Cobalah tanya pada orangtua Anda tentang bagaimana cara guru mereka mengajar.
Dahulu, guru memperlakukan muridnya dengan sangat kasar hingga ada yang sampai terluka.
Namun, saat ini telah ada undang-undang perlindungan anak. Sehingga guru jaman sekarang
tidak bisa melakukan muridnya dengan kasar.

3. Metode Belajar

Di beberapa sekolah, metode belajar berubah menjadi lebih modern. Seperti penggunaan
laptop dan tablet PC. Di sekolah pun sering disediakan WiFi untuk mempermudah siswa untuk
mengakses internet dan mencari sumber belajar.

4. Membuat Tugas

Dahulu, siswa mengerjakan tugas dengan cara pergi ke perpustakaan lalu meneliti seluruh
isi buku kemudian menuliskan tugasnya dalam secarik kertas. Sekarang sangat berbeda: cari di
internet, salin, cetak, selesai.

5. Kurikulum

Kurikulum adalah perubahan terbesar di bidang pendidikan. Kurikulum mencakup cara


belajar, cara mengajar, dan apa yang diajarkan. Ketika kurikulum berubah, guru dan siswa harus
menyesuaikan segalanya dan seringkali itu sulit.

D. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

13 contoh perubahan sosial budaya:

1. Cara Berkomunikasi

Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan yang besar


dalam cara kita berkomunikasi. Dulu kita sering melakukan surat-menyurat, dikirim terus
menunggu balasan, kalau apes mungkin surat kita kekirim ke orang lain.

Kalau sekarang sangat mudah, pakai smartphone ataupun Komputer kita bisa berkomunikasi
secara kilat dengan berbagai media aplikasi.

2. Pakaian

Karena pengaruh modernisasi dan globalisasi, masyarakat mulai mengubah cara


berpakaian mereka.

Tadinya masyarakat kerap memakai baju tradisional atau baju adat daerah masing-masing, kalau
sekarang mereka memakai baju bisa karena mengikuti trend atau sekedar ingin mengenakan
sesuai selera mereka.

3. Gaya Hidup

Gaya hidup kebanyakan orang juga berubah, ada yang menjadikan sebagai gaya hidup
yang baik seperti vegetarian. Namun ada pula yang sesat seperit mengkonsumsi narkoba.

4. Pertanian

Ada petani yang cerdas memanfaatkan perubahan sosial budaya dengan cara
meningkatkan produktifitas kerjanya dengan teknologi yang sudah berkembang namun ada pula
yang tidak.

Selain itu kasus di Indonesia bisa dibilang dalam sektor pertanian sangat menurun karena
cenderung suka membeli produk dari negara lain dibandingkan dengan produk lokal.

5. Westernisasi
Westernisasi atau kebarat-baratan sudah bukan hal langka untuk dijumpai, bahkan di
Indonesia sendiri sudah lama terjangkit seperti masuknya budaya Halloween maupun Valentine
yang kontroversial.

6. Ekonomi

Dalam faktor ekonomi, hampir menyinggung seperti ekonomi. Contoh saja masyarakat
lebih memilih berlibur ke luar negri dibanding dalam negri. Membeli barang merk luar negeri
dibanding negara sendiri.

7. Kepercayaan (Religi)

Contoh nyata, dahulu orang Indonesia berpegang teguh pada ajaran nenek moyang atau
leluhur mereka yang telah tiada, namun sekarang mereka mengedepankan logika dan dengan
bukti-bukti yang telah ada.

8. Pola Hidup

Semakin kesini masyarakat lebih memilih membeli sesuatu dibanding membuat sesuatu,
mungkin saja karena kita terlena dengan teknologi yang ada.

9. Perilaku

Dalam kasus ini banyak contoh anak yang suka membantah kepada orang tua mereka.

10. Emansipasi Wanita

Emansipasi wanita semakin berkembang, di Indonesia tempo dulu wanita hanya berperan
sebagai pendukung rumah tangga yang kerjaanya di rumah terus. Sekarang mereka bisa bekerja
sesuai kemampuan mereka.

11. Masyarakat Semakin Kritis

Teknologi informasi semakin berkembang, berbagai media cetak online maupun offline
banyak beredar. Namun kita harus bisa mengolah informasi yang ada dengan fakta yang memang
benar-benar valid.

12. Model Rambut

Banyak pelajar yang suka mencontoh artis idola mereka sehingga menimbulkan efek
“hitz” dalam pergaulan mereka. Namun juga harus dalam pengawasan yang pas supaya apa yang
mereka lakukan tidak berlebihan.

13. Kesenian

Karena banyaknya berbagai kesenian yang masuk dari luar negeri, beberapa kesenian asli
dari Indonesia sudah jarang ditemukan. Namun tetap saja masih ada yang populer dan
dilestarikan hingga saat ini.

E. PERUBAHAN SOSIAL DIBIDANG EKONOMI

Perubahan sosial selalu terjadi dan mencakup semua bidang. Salah satunya adalah bidang
ekonomi. Perubahan sosial dibidang ekonomi mencakup gaya hidup dan aktivitas ekonomi pada
masyarakat. Perubahan ini tentu saja ada dampak baik dan buruknya. Nah, apa sajakah
perubahan sosial dibidang ekonomi? Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup konsumtif adalah fenomena yang terjadi di jaman sekarang. Penyebab
utamanya adalah rasa gengsi di masyarakat dan keinginan akan mengikuti sebuah trend. Salah
satu contohnya yang fenomenal adalah fenomena mengganti smartphone baru dan makan-
makanan yang mewah. Itu disebabkan karena mereka merasa gengsi dan tergiur dengan diskon
yang tidak biasa terjadi. Akibatnya, kemiskinan semakin merajalela akibat sifat boros ini.

2. Menyukai Produk Luar Negeri

Sejak bangsa kita dijajah, kita mulai ‘dihipnotis’ oleh mereka supaya kita menganggap
bahwa produknya lebih baik daripada produk dalam negeri. Hal ini membuat kita selalu memilih
produk luar negeri ketimbang produk dalam negeri. Apalagi dengan masuknya budaya asing
dengan mudah ke Indonesia, kecintaan masyarakat akan produk luar negeri semakin meningkat.

3. Korupsi

Sifat manusia yang tidak pernah puas dan cenderung lebih memikirkan dirinya sendiri
menghasilkan budaya korupsi. Budaya ini tentu saja sangat merugikan negara. Seharusnya uang
tersebut digunakan untuk membangun sarana yang baik untuk rakyat, malah digunakan untuk
memenuhi rasa kerakusan para pejabat.

4. Berutang

Kebiasaan berutang dan mencicil sudah mulai tumbuh sejak ada gaya hidup boros.
Mereka menjadi suka berutang untuk membeli kebutuhan pokok. Sementara untuk memenuhi
keinginannya (bukan kebutuhan) yang mahal, mereka mencicilnya.

5. Kesadaran Menabung Meningkat

Kesadaran untuk menabung semakin meningkat. Hal ini mungkin dikarenakan bunga
deposito yang semakin tinggi dan berbagai penawaran menarik dari bank. Selain itu, kesadaran
untuk berasuransi juga meningkat.

Anda mungkin juga menyukai