Oleh:
Drs. Eris Yustiono,
M.Sc.
Email:
oncom_tea@yahoo.com
Pendahuluan
Pengertian Penelitian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dikatakan bahwa makna penelitian
adalah “(1) pemeriksaan yang teliti; (2) penyelidikan; dan (3) kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif
untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan
prinsip-prinsip umum”. Kemudian, McMillan dan Schumacher (2001: 26) mengatakan
sebagai berikut: “Research is a sistematically process of collecting and logically
analyzing information (data) for some purpose”. Dari beberapa pendapat tersebut dapat
dikatakan bahwa penelitian merupakan proses pembuktian melalui serangkaian langkah
pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis.
Pengertian Masalah
Dalam KBBI salah satu makna masalah adalah “Sesuatu yang harus diselesaikan
(dipecahkan)”. Sementara itu Sugiyono (2010: 32) mengatakan sebagai berikut: “Masalah
dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-
benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksaaan, antara
rencana dengan pelaksanaan”. Sedangkan menurut Creswell (2009: 18): “A research
problem … is an issue or concern that needs to be adressed”. Sementara itu dalam
beberapa literatur lain dinyatakan bahwa masalah adalah situasi yang menunjukkan
adanya kesenjangan keadaan nyata (das sain) dengan tolok ukur tertentu (das sollen)
sebagai situasi ideal atau situasi yang seharusnya. Dari beberapa rumusan tersebut dapat
dikatakan bahwa masalah adalah “kesenjangan antara harapan dengan kenyataan atau
kesenjangan antara keadaan yang nyata dengan kondisi ideal yang diharapkan yang harus
dicari solusinya”.
Pada dasarnya terdapat beberapa cara menemukan masalah penelitian. Dua diantara cara
mencari masalah penelitian adalah:
1. Banyak pegawai yang datang terlambat. Hal ini teridentifikasi dari rekapitulasi kehadiran
pegawai.
2. Pimpinan kantor lebih sering menyalahkan bawahan. Hal ini teridentifikasi dari pengalaman
si peneliti pada saat beberapa kali mengikuti rapat dengan pimpinan.
3. Masih banyak pegawai yang penempatannya tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikannya. Hal ini teridentifikasi melalui data yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian
antara syarat latar belakang pendidikan untuk posisi tertentu dengan latar belakang pegawai
yang menduduki posisi tersebut.
4. Laporan penyelesaian pekerjaan pegawai sering tidak tepat waktu. Hal ini teridentifikasi dari
rekapitulasi catatan penyelesaian pekerjaan.
5. Udara dalam ruangan ruangan tidak nyaman atau terlalu dingin. Hal ini teridentifikasi dari
banyaknya ruangan kecil yang mempunyai dua AC.
6. Pada jam kerja, banyak pegawai yang menggunakan waktunya untuk bermain game di
komputer. Hal ini teridentifikasi dari pengamatan si peneliti.
7. Pimpinan tidak pernah memberikan penghargaan kepada bawahan. Hal ini teridentifikasi dari
kondisi dimana ada pegawai yang berprestasi, akan tetapi tidak mendapatkan apresiasi dari
pimpinan.
8. Masih banyak pegawai yang bekerja pada suatu unit kerja, lebih dari 5 tahun. Hal ini
teridentifikasi melalui data penempatan pegawai.
9. Banyak pegawai yang mangkir tanpa alasan yang jelas. Hal ini teridentifikasi dari rekapitulasi
kehadiran pegawai.
10. Penataan ruangan tidak nyaman. Hal ini teridentifikasi dari penataan meja dan kursi pegawai
yang berdempetan satu sama lain di ruangan yang cukup luas.
11. Pimpinan kantor tidak pernah menyampaikan rencana kerja yang akan dilakukan. Hal ini
teridentifikasi dari penyelenggaraan rapat tahunan yang biasanya diselenggarakan setiap awal
tahun.
12. Masih banyak pegawai yang penempatannya tidak sesuai dengan pelatihan teknis yang pernah
diikutinya. Hal ini teridentifikasi melalui data pelatihan teknis yang pernah diikuti pegawai
dan data penempatan pegawai.
13. Pegawai sulit konsentrasi bekerja karena warna cat dinding yang menggangu penglihatan. Hal
ini teridentifikasi dari dinding yang dicat dengan warna kuning menyala.
Setelah peneliti menemukan 4 kelompok masalah (sesuai dengan contoh yang telah
disampaikan sebelumnya), peneliti kemudian memilih kelompok mana yang akan
dijadikan masalah penelitiannya dan mulai mencari teori yang relevan dengan masalah
tersebut. Dalam bentuk bagan, ilustrasi cara ini dapat dilihat pada gambar 1.
Kelebihan cara ini adalah, jika identifikasi dilakukan dengan benar, maka peneliti akan
mendapatkan banyak alternatif masalah yang dapat dipilih dalam penelitian yang akan
dilakukannya. Sedangkan kekurangannya adalah, peneliti harus meluangkan waktu untuk
mencatat setiap penyimpangan yang ditemui.
b. Pemahaman teoritis
Cara ini dilakukan dengan didahului oleh pemahaman teoritis si peneliti. Berdasarkan
pemahaman teoritis yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan, peneliti menentukan
topik yang akan diangkat dalam skripsi yang akan ditulisnya. Setelah peneliti
menentukan topik, maka peneliti mulai melakukan pengamatan ada/tidaknya
penyimpangan yang terjadi di lokus penelitian jika dikaitkan dengan topik yang telah
dipilihnya. Dalam bentuk bagan, ilustrasi cara ini dapat dilihat pada gambar 2.
Kelebihan cara ini adalah, jika pemahaman teori si peneliti benar, maka topik penelitian
sudah dapat ditentukan dari awal. Sedangkan kekurangannya adalah, di lokus penelitian,
belum tentu ada masalah yang sesuai dengan teori yang telah dipilih.
Referensi
Creswell, J.W. 2009. Research Design – Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches, Third Edition. London: Sage Publication Inc.
Login Mahasiswa
NPM
***********
Ingatkan
Lupa Password
Buat akun
ke alamat:
info@stialanbandung.ac
.id
mengenai :
- Nama
- NPM
- Tanggal Lahir
disediakan di website
STIA LAN Bandung.
PMB Online
Jumlah total Pendaftar sampai
dengan Selasa, 03 November 2015
Program S1 : 69 Pendaftar
Program S2 : 32 Pendaftar
85 pendaftar baru
Pengumuman
1
2
3
4