Pokok Bahasan :
dalam
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
(Kencing Manis)
B. Materi
Terlampir
C. Media
D. Rencana Kegiatan
klien mengenai
Diabetes Mellitus
(Kencing Manis)
terjadinya Diabetes
Mellitus (Kencing
Manis)
Diabetes Mellitus
(Kencing Manis)
4. Komplikasi Diabetes
Mellitus (Kencing
Manis)
5. Pencegahan dan
Penatalaksanaan pada
Diabetes Mellitus
(Kencing Manis)
- Menerima
leaflet
- Menjawab
salam
E. Evaluasi
1. Struktur
2. Proses
3. Hasil
F. Lampiran
1) Definisi
Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis adalah suatu penyakit karena tubuh tidak mampu
mengendalikan jumlah gula atau glukosa dalam aliran darah yang menyebabkan
hiperglikemia yaitu suatu keadaan dimana kadar gula darah seseorang berada di atas batas
normal (Setiabudi, 2008). Menurut Soegondo (2009), Diabetes Mellitus adalah penyakit
dimana kadar gula di dalam darah tinggi dikarenakan tubuh tidak dapat melepaskam atau
menggunakan insulin. Perkeni, 2002 dalam Sujaya (2009), menyatakan bahwa seseorang
menderita DM apabila kadar gula darah puasanya >126 mg/dl, atau kadar gula darah
Diabetes ini disebabkan oleh defisiensi hormon insulin karena kerusakan sel β
pankreas, yang disebabkan oleh adanya reaksi autoimun. Biasanya terjadi pada
usia muda, yaitu sebelum usia 30-40 tahun (Inzucchi, Porte, Sherwin, dan Baron
2005 dalam Irawan, 2009) namun dapat juga menyerang berbagai usia
Diabetes tipe ini terjadi karena resistensi insulin dan atau kurangnya sekresi
insulin (Goldstand & Mueller, 2008). Pada penderita diabetes tipe ini, insulin
yang dihasilkan oleh sel β pankreas tidak dapat memenuhi jumlah yang
darah di dalam darah). Diabetes tipe ini juda dapat terjadi karena kurangnya
reseptor insulin pada sel-sel sehingga meskipun jumlah insulin yang dihasilkan
cukup, namun sel tidak dapat mengangkut cukup glukosa dalam darah sehingga
kadar glukosa darah tetap tinggi. Situasi ini dikenal dengan nama “resistensi
insulin”.
Diabetes tipe ini juga disebut dengan diabetes sekunder (secondary diabetes).
Penyebab dari diabetes tipe ini diantaranya kelainan pada fungsu sel beta dan
kerja insulin akibat gangguan genetik, penyakit pada kelenjar eksokrin pankreas,
obat atau zat kimia, infeksi, kelainan imunilogi, dan sindrom genetik lain yang
berhubungan dengan diabetes mellitus (Inzucchi, Porte, Sherwin, dan Baron 2005
Diabetes ini terjadi apabila seorang wanita pertama kali terdiagnosis mengalami
Diabetes Mellitus utamanya disebabkan oleh dua hal, yaitu meningkatnya kadar gula
darah dan kurangnya produksi insulin. Peningkatan kadar gula darah dapat
disebabkan oleh meningkatnya asupan zat gizi yang masuk ke dalam tubuh, terutama
asupan karbohidrat. Sementara itu, kurangnya produksi insulin dapat disebabkan oleh
dua hal, yaitu defisiensi insulin dan resistensi insulin (Nathan & Delahanty, 2005).
Ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap resistensi atau defisiensi
4. Kegemukan
6. Kelainan hormon
2011):
Kelelahan/letih
Pandangan kabur
(Eckman, 2011):
Infeksi pada ginjal, kandung kemih, atau kulit yang sering terjadi dan
Lelah, letih
Pandangan kabur
4) Komplikasi
penurunan penyaluran oksigen dan zat gizi ke jaringan. Selain itu, terjadi pula
sel endotel, sehingga molekul yang mengandung lemak masuk ke arteri, serta
dinding arteri ini dapat menyebabkan hipertensi. Efek vaskular dari diabetes yang
lain adalah penyakit arteri koroner dan stroke. Asterosklerosis juga menyebabkan
penyakit vaskular perifer yang sering dijumpai pada penderita DM kronis dan
2. Gangguan Penglihatan
menyebabkan kolapsnya kapiler dan saraf yang tersisa sehingga terjadi kebutaan.
Gangguan penglihatan lainnya yang terjadi akibat diabetes adalah katarak dan
3. Kerusakan Ginjal
Kebocoran protein yang menembus glomerulus secara lebih lanjut akan merusak
nefron, sehingga lebih banyak protein yang keluar bersama urine. Proteinuria
4. Neuropati Diabetik
ini disebabkan oleh hipoksia sel-sel saraf kronis serta efek dari hiperglikolisasi
protein yang melibatkan fungsi saraf. Sel-sel penunjang saraf, terutama sel
Schwann mengatasi beban peningkatan glukosa kronis, yang menyebabkan
dan nyeri dapat meningkatkan kemungkinan pasien mengalami cedera yang parah
kemih, disertai infeksi saluran kemih, dan pada pria menyebabkan disfungsi
5) Pencegahan
Upaya pencegahan diabetes mellitus terdiri dari tiga tahap, yaitu pencegahan primer,
a. Pencegahan Primer
diabetes, terutama pada populasi yang berisiko. Kegiatan ini mecakup upaya
modifikasi faktor lingkungan dan perilaku, atau intervensi yang terfokus pada
b. Pencegahan Sekunder
Upaya pencegahan ini meliputi deteksi dini diabetes mellitus, agar dapat
dilakukan usaha untuk mencegah perkembangan yang lebih lanjut dari diabetes
mellitus.
c. Pencegahan Tersier
kecacatan akibat diabetes mellitus. Pencegahan ini terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Mencegah terjadinya komplikasi
Hal ini penting untuk mendeteksi diabetes secara dini sehingga dapat segera
2. Konsumsi makanan yang sehat dan jaga pola makan yang baik
<18.5 : BB kurang
>23 : BB lebih
kadar glukosa darah turun. Olahraga juga dapat meningkatkan kepekaan sel
sedang atau selama 90 menit/ minggu dengan latihan aerobik yang berat. Latihan