BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Anak
1979 Tentang Kesejahteraan Anak, pada bab I ketentuan umum pasal (1)
poin (2). Yang dimaksud anak adalah seseorang yang belum mencapai umur
Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (HAM), anak
adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 tahun dan belum menikah,
termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah
demi kepentingannya27.
B. Hak-Hak Anak
25
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak, 3
26
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan
Anak, 2
27
Muladi, Hak Asasi Manusia: Hakekat Konsep dan Implikasi Dalam Prespektif
Hukum dan Masyarakat (Jakarta : Refika Aditama, 2005), 232
20
asasi, laki-laki maupun wanita dan juga anak memiliki hak yang sama
tanpa ada perbedaan apa pun. Hal ini merupakan suatu keyakinan
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada
dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak, disisi lain agar anak dapat
deklarasi ini tanpa membeda- bedakan bangsa, suku, warna kulit, jenis
bangsa atau tingkatan sosial, kaya atau miskin, keturunan atau status30.
anak-anak.
30
Irma Setyowati Soemitro, Aspek Hukum Perlindungan Anak, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1990), 53.
22
kesejahteraan anak pada bab II yang membahas Hak Anak, bab tersebut
Pasal 2
1) Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan
bimbingan berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarganya
maupun dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang
dengan wajar.
2) Anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan
kemampuan dan kehidupan sosialnya, sesuai dengan negara
yang baik dan berguna.
3) Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan, baik
sesama kandungan maupun sesudah dilahirkan.
4) Anak berhak atas perlindungan lingkungan hidup
yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan
dan perkembangannya dengan wajar.
Pasal 3
31
Ibid, 54
23
Pasal 4
1) Anak yang tidak mempunyai orang tua berhak memperoleh
asuhan oleh negara atau orang atau badan.
2) Pelaksanaan ketentuan ayat (1) diatur lebih lanjut denagn
peraturan pemerintah.
Pasal 5
1) Anak yang tidak mampu berhak memperoleh bantuan agar
dalam lingkungan keluarganya dapat tumbuh dan berkembang
dengan wajar.
2) Pelaksanaan ketentuan ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah.
Pasal 6
1) Anak yang mengalami masalah kelakuan diberi pelayanan
dan asuhan Yang bertujuan menolongnya guna mengatasi
hambatan yang terjadi dalam masa pertumbuhan dan
perkembangannya.
2) Pelayanan dan asuhan, sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), jugadiberikan kepada anak telah dinyatakan bersalah
melakukan pelanggaran hukum berdasarkan keputusan hakim.
Pasal 7
Anak cacat berhak memperoleh pelayanan khusus untuk
mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan sejauh batas
kemampuan dan kesanggupan anak yang bersangkutan.
Pasal 8
Bantuan dan pelayanan, yang bertujuan mewujutkan
kesejahteraan anak menjadi hak setiap anak tanpa membedakan
jenis kelamin, agama, pendirian politik, dan kedudukan sosial32.
32
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979, Tentang Kesejahteraan Anak, Bab II,
Pasal, 2-8.
24
dalam apa yang disebut sebagai dharuriyatu khamsin (hak asasi dalam
Islam). Dalam Hak asasi tersebut menurut Islam ada lima yang harus
(hifdzu ‘ird).33
Kelima hak tersebut jika merinci dari hak-hak anak yang diperoleh
dari orang tua atau otoritas lain yang menggantikan orang tua, maka
keturunan nasab maka itu ada dalam pemeliharaan atas nasab dan
akhlaqul karimah).
perkembangan yang optimal bagi jiwa anak pun diperhatikan 34. Dalam
33
Siti Aisyah Nurmi Bachtiar, Hak Anak dalam Konvensi dan
Realita, htpp://www.Shodikin.20m.com/hak_anak.htm (diakses pada 30 Mei 2018)
34
Ibid.
25
muslihat kepada anak untuk memilih agama lain maka hal ini termasuk
anaknya di hadapan Rasul SAW. “Mari sini nak, akan kuberi sesuatu.”
agama.
kuat baik dalam keimanan, jiwa maupun ahklaq adalah modal utama
anak untuk hidup dan berhasil dunia akhirat kelak. Dalam Islam tidak
ada perbedaan yang mendasar, letak perbedaan hak Islam dan hak dalam
undang dan konvensi hak anak merinci dalam bahasa hukum positif.
26
Tipu muslihat secara bahasa terdiri dari dua kata yakni, tipu
adalah perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu) dengan
itu”36
tipu muslihat adalah suatu bentuk perbuatan bersifat menipu yang dapat
agar mereka dapat meraih apa saja yang mereka inginkan meskipun harus
37
Soedarsono, Kenakalan Remaja, ( Jakarta; PT. Rineka Cipta, 2008). 53
38
R. Sughandhi, KUHP., 396.
28
mengenai suatu keadaan daun, dari sekian banyak daun disatu pohon
sulit untuk diketahui dari dahan yang mana daun itu bergantung.
adalah sebuah kata yang sangat kuat, kalau menurut Wehr dan Addel-
39
Fatimah, http://www.Fatimah.org/artikel/elaborasibahasa.htm.com (diakses pada
20 Agustus 2018)
40
Louis Ma’luf, al-Munjid Fi al Lughah Wa al a’lam
41
http://www.Muslimhope.com/Indonesia/tipumuslihatdalamIslam.html (diakses
pada 24 Agustus 2018).
29
dari satu pihak kepada pihak lain dengan perkataan yang baik, demikian
juga sebaliknya dari pihak ini kepada pihak lain. Begitu halnya dalam
Hal ini sesuai dengan asas little aktive (undang-undang bisa berlaku
surut).
(sanksi) yang berupa pidana tertentu bagi barang siapa yang melanggar
larangan tersebut43.
42
Abu Khodijah, Hadis-hadis Shohih Bolehnya Berbohong pada Kasus-kasus
Tertentu, http://wwwal-itishop.com (diakses pada 24 Agustus 2018).
43
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana,(Jakarta; PT. Rineka Cipta, 2008), 54.
30
unsur-unsur tindak pidana tipu muslihat seperti yang telah diatur dalam
a. Subyek delik pidana tipu muslihat adalah seperti yang telah tertera
dilarang oleh syara’ dan diancam hukuman had atau ta’zir. Dalam
hukuman.
berlaku bagi orang yang berakal sehat. Hanya orang berakal sehat saja
yang dapat menerima panggilan (Khithab) dan, oleh sebab itu, mampu
merugikan yang dilakukan oleh orang gila atau anak kecil tidak apat
(al-Rukn al-Adabi)45
45
Ibid., 3.
32
kehidupan. Dari kata tersebut orang selalu berpikir tentang hal-hal atau
Islam, diantaranya.
ن
ريِ ك خي يرر ال ي ك
ماَك ر ر وُالل ل ر
ه ك مك ككر الل ل ر
هۖ ك مك كرروُا ك
وُ ك وُ ك
ك
46
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Tangerang, Lentera Hati , 2017, Jilid 2),
412.
33
membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu
daya.47
Penjelasan dari ayat di atas digambarkan dalam cerita Nabi Isa as.
Apa yang dirasakan oleh Nabi Isa as. terbukti kebenarannya. Orang-orang
Kafir itu, yakni orang-orang Yahudi melakukan tipu daya. Berbagai macam
wanita suci. Selanjutnya menuduh Nabi Isa as. melakukan khurafat dan
membunuhnya.
makar, dan Allah pun juga melakukan makar, tetapi makar Allah dengan
جوُ و
ۚك ك أ ووذ ي ر ذ
خرإ ر ك أ ووذ ي و ذ
قت ررلوُ و ن كو و
فرروا ل إي رث ذب إرتوُ و ك ال ل إ
ذي و مك ررر ب إ و
ووإ إذ ذ ي و ذ
ن
ري و خي ذرر ال ذ و
ماَك إ إ ه ۖ ووالل ل ر
ه و مك ررر الل ل ر مك رررو و
ن ووي و ذ ووي و ذ
47
Departemen Agama Republik Indonesia, Alqur’an dan Terjemahannya
(Jakarta: ATLAS, 2000).,125.
48
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Tangerang, Lentera Hati , 2017,Jilid I), 95.
34
memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan
tipu daya mereka diketahui dan dibongkar oleh Allah SWT. Allah
tipu daya dan gagalah semua makar (tipu daya) yang mereka
rencanakan itu50.
boleh melakukan tipu muslihat atau berbohong dalam hal kebaikan dan
dalam peperangan.
49
Departemen Agama Republik Indonesia, Alqur’an dan Terjemahannya
(Jakarta: ATLAS, 2000).,287.
50
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Tangerang, Lentera Hati , 2017, Jilid 2 ),
410-411.
35
diantaranya:
ر ر
ت
م عذ ر
س إ ة وقاَ ل و ذ
ت و قبو و م ك رل ذرثوُ م م ب إن ذ إ
ت عر ذ م هإ أ م
نأ معو ذ
ل ل وي ذ و
س قوُ ر سلل و
م يو ر ه ع و ل وي ذهإ وو و
ص ل ل ىَّ ال ل ل ر
ل ال ل ل هإ و
سوُ و
ور ر
و و
َّمى
خ ي ذررا أ وذ ن و و
ل و س فو و
قاَ و ن ال ن ل اَ إ صلو و
ح ب وي ذ و نأ ذم ذ
ب و إباَ ل ذ و
كاَ ذ إ إ
ح
حي ث
ص إ
ن و
س ث
ح و
ث و
دي ث
ح إ سىَّ هو و
ذا و ل أ وربوُ إ
عي و خ ي ذررا وقاَ و
و
Artinya : Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'],
telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] dari
[Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Humaid bin Abdurrahman] dari
[ibunya] Ummu Kultsum binti Uqbah, ia berkata; Saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah termasuk pendusta, yaitu mereka yang mendamaikan
perkara di antara manusia sehingga ia berkata yang baik atau
menyampaikan sesuatu yang baik." Abu Isa berkata; Ini adalah
hadits hasan shahih.51
51
Hadits Tirmidzi Nomor 1861
36
bersifat materiil ataupun formil, maka yang demikian ini dalam Islam
Allah SWT. telah menegaskan hal ini dalam Q.S. Fatir [35]: 43,
ئ ۚ وو ول ي و إ ذو
حي قر سيم إم ك ذور ال ل ض وو و ا ذ ذ
س ت إك وباَ ررا إفيِ ا ل ذر إ
ت ن إ إلل ر
سنل و ئ إ إلل ب إأ وهذ ل إهإ ۚ فو هو ذ
ل ي ون ذظ رررو و ال ذ و
م ك ذرر ال ل
سيم ر
و
ج دو دي رل ۖ وو ل و ذ
ن تو إ ت ال ل ل هإ ت وب ذ إ
سنل إ
ج دو ل إ ر ن ۚ فو ل و ذ
ن تو إ ا ذل ول إلي و
وُي رل
ح إت ال ل ل هإ ت و ذ
سنل إ
لإ ر
Artinya : karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan
karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu
tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya
sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan
(berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada
orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak
akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-
kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah
Allah itu. 52
52
Departemen Agama Republik Indonesia, Alqur’an dan Terjemahannya
(Jakarta: ATLAS, 2000).,551
37
ذا وقاَ ر
موُا م ووإ إ و
خاَد إع رهر ذ ن الل ل و
ه ووهروُو و عوُ و
خاَد إ ر
ن ير وقي و ن ال ذ ر
موناَفإ إ إإ ل
س ووول ي وذ ذك رررو و
ن ن اللناَ و ىَّ ي رورارءو و موُا ك ر و و
ساَل ى صولةإ وقاَ رإ إولىَّ ال ل
ه إ إلل قوإليرل
الل ل و
Artinya: Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah,
tetapi Allah- lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk
salat mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (ingin
dipuji) di hadapan manusia. dan mereka tidak ingin mengingat Allah
kecuali sedikit sekali. (Q.S. an-Nisa’:142)53
oleh ayat sebelumnya. Dalam hal ini Allah SWT. menjelaskan tentang
sikap mereka yang bermuka dua itu adalah sikap para penipu. Tetapi
yang tidak mungkin dapat di tipu, dan Allah SWT pun membalas tipu
53
Departemen Agama Republik Indonesia, Alqur’an dan Terjemahannya
(Jakarta: ATLAS, 2000)., 623.
38
ingin dilihat dan dipuji, dan tidaklah mereka menyebut Allah SWT.
Qur’an,
diperbolehkan, diantaranya:
ل ال ل ل هإ
سوُ ر ل وقاَ و
ل ور ر س رعوُ د م وقاَ و
م ذ
ن و ل
ع و ن ذ عو ب ذد إ ال ل هإ ب ذ إ
ن ا ل ذب إلر
ص د ذ قو ب إرر وو إ إ ل
ن ال م سلل و
م إإ ل ه ع و ل وي ذهإ وو و
ص ل ل ىَّ ال ل ل ر
و
ص د ذ قو ن ا ل ذعو ب ذد و ل وي وت و و
ح لر ىَّ ال م ديِ إ إولىَّ ا ل ذ و
ج ن ل ةإ وو إ إ ل ي وهذ إ
جوُ ثر ن ا ل ذك وذ إ و
ب فر ر قاَ وو إ إ ل ع ن ذد و ال ل ل هإ إ
ص دم ي ر ح ت ل ىَّ ي رك ذت و و
ب إ و
ن ا ل ذعو ب ذد و ل وي وت و و
َّح لر ى ديِ إ إولىَّ ال ن ل اَ رإ وو إ إ ل
جوُ ور ي وهذ إ ن ال ذ ر
ف ر وو إ إ ل
سلل و
م ه ع و ل وي ذهإ وو و
ص ل ل ىَّ ال ل ل ر
يِ و
ن ال ن ل ب إ م
رإ ووا ي وت إهإ ع و ذ
[Manshur] dari [Abu Wail] dari ['Abdullah bin Mas'ud] dia berkata;
55
Imam Muslim, Shohih Muslim, Hadis 105-2607.