BAB I
PENDAHULUAN
membina generasi muda. Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi
pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain (Kamus Besar Bahasa
dilakukan, sikap yang diambil dalam menanggapi keadaan, dan kata-kata yang
diucapkan kepada orang lain. Karakter ini pada akhirnya menjadi sesuatu yang
pelanggaran nilai-nilai. Situasi ini hanya akan membentuk manusia seperti robot
lingkungan keluarga.
Karakter tanggung jawab dan kerja keras pada anak perlu diimplementasi
1
2
antaranya yang masih berstatus siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah
Pertama (SMP). Realitas di atas tentu saja sebagai salah satu permasalahan anak,
Penanaman karakter yang dimulai sejak dini kepada anak, pada akhirnya
akan menjadi budaya dan dipegang teguh. Pendidikan karakter sepatutnya dimulai
dari dalam keluarga, yang merupakan lingkungan pertama serta utama bagi
Hak asasi anak merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang
bangsa tentang Hak-Hak Anak. Bertolak dari sisi kehidupan berbangsa dan
bernegara, anak adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa.
1945, UU Nomor 39 Tahun 1999 Tentang HAM, serta UU Nomor 23 Tahun 2002
Implementasi karakter tanggung jawab dan kerja keras pada anak pedagang
jamu mampu dilaksanakan dengan baik. Pada anak pedagang jamu rata-tara masih
belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan baik, namun pada anak
pedagang jamu sudah diberi tugas atau kewajiban membantu pekerjaan orang tua.
3
Karakter tanggung jawab dan kerja keras pada anak pedagang jamu mampu
penelitian mengenai implementasi karakter tanggung jawab dan kerja keras pada
Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP UMS terletak pada visi dan misi yang
dengan tema penelitian ini. Keterkaitan yang lain adalah dengan adanya mata
Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP UMS. Hal tersebut selaras dengan cakupan
diri individu.
B. Perumusan Masalah
Kabupaten Boyolali?
4. Bagaimana hambatan dan solusi dalam implementasi karakter kerja keras pada
Boyolali?
C. Tujuan Penelitian
mengenai implementasi karakter tanggung jawab dan kerja keras pada anak.
sejauh mana implementasi karakter tanggung jawab dan kerja keras pada
anak.
E. Daftar Istilah
bukan sekedar aktifitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana untuk mencapai
6
sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari
yang lain. Karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpateri dalam diri
hasil pola pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olahraga seseorang atau
sekelompok orang.
akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
4. Kerja keras. Menurut Kesuma dkk. (2011:17), kerja keras adalah suatu istilah
yang melingkupi suatu upaya yang terus dilakukan (tidak peenah menyerah)
5. Anak. Anak dapat merupakan keturunan yang kedua; manusia yang masih
pula disebut sebagai orang dewasa dalam bentuk mini, sehingga perlakuan
yang diberikan oleh lingkungan sama dengan perlakuan terhadap orang dewasa
(Nuryanti, 2008:2).
6. Pedagang. Menurut Abidin (2012) pedagang adalah orang atau badan yang
LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Karakter
character, yang memiliki arti antara lain watak, tabiat, sifat- sifat, budi
budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang.
1
Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), 31.
2
Agus Zainul Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai &Etika di Sekolah, (Yogyakarta:
AR-Ruz Media), 20-21
17
18
dalam masyarakat, maka akan menjadi tata krama dalam pergaulan warga
masyarakat.3
yang penting, hal ini dapat kita lihat dari tujuan pendidikan nasional yang
beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
3
Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai-Nilai Karakter, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013),
55.
4
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, 8
19
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuahan Yang Maha Esa,
5
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Undang-undang Sisdiknas
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008),7
6
Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
(Bandung: Pustaka Setia, 2013), 23
20
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
maupun implisit.9
keutamaan sikap serta watak (tabiat) yang harus dimiliki dan dijadikan
11
Husamah, 183
12
Muhammad Najid, dkk, Manajemen Strategik Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia
Dini, (Yogyakarta: Gava Media, 2016), 58
13
Hamdani Hamid,.32
14
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011),
11
22
15
Douglas P. dkk.Values Education Sourcebook, Conceptual Approach, Material
Analyses, and an Annotated Bibliography. (Colorado: Social Science Eucation Consortium Inc.,
1976), 35
23
masyarakat.
Development Approach).
16
Superka, Douglas P. dkk.Values Education Sourcebook, Conceptual Approach,
Material Analyses, and an Annotated Bibliography. (Colorado: Social Science Eucation
Consortium Inc., 1976), 36
24
kehidupan sosial.
17
Rianto, Milan. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran. (Jakarta: Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2006), 112
18
Lickona, Thomas. Educating for Character, Mendidik Untuk Membentuk Karakter.
terjemahan Juma Abdu Wamaungo. (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 56
26
perilaku.
19
Lickona, Thomas. Pendidikan Karakter. terjemahan Saut Pasaribu. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), 6
27
sendiri.20
20
Banks, Strategi Pendidikan. (Jakarta: Sinar Grafika 1985), 23
28
sejumlah nilai untuk siswa adalah tidak wajar dan tidak etis.
kelompok.21
21
Manullang, Belferik. “Grand Desain Pendidikan Karakter Generasi Emas
2045”, Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 1 (Februari 2013), 6.
29
antara lain:
22
Hersh, et. Al, Strategi Pendidikan, (Bandung: PT Cahaya Indah 1980), 56
23
Elias, Strategi Pendidikan Modern (Semarang: PT Karya Cipta1989), 87
30
sejati.24
ideal dengan kenyataan, melalui proses refleksi dan interaksi secara terus
menerus, antara idealisme, pilihan sarana, dan hasil langsung yang dapat
tetapi juga respek terhadap lingkungan, dan juga melatih setiap potensi
antara lain:26
26
Kemendiknas, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, (Jakarta:
Puskur, 2010), 7
32
agama, suku, etis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang
27
Kemendiknas, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, 9-10
33
7) Mandiri, yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
9) Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
11) Cinta tanah air, yaitu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
14) Cinta damai, yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
16) Peduli lingkungan, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya
17) Peduli sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
pendidikan.
seperti dalam mata pelajaran PAI, PKN, IPA, IPS, dan lainnya.
dan pokok bahasan materi yang sudah ada yang dapat digunakan
senang.28
karakter bukanlah suatu materi yang harus dihafal, tapi suatu kegiatan
28
Muhammad Nuh, Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010,
(Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, 2015), 11-13
36
B. Kepribadian Siswa
yang berbeda satu sama lain.29 Banyak orang cenderung menjadi seorang
dapat menjadi manusia yang memiliki budi pekerti yang tinggi yang dapat
sehari-hari, tingkah laku dari seseorang anak masih cenderung alami dan
kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat khas dari diri
29
Mahmud Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar & Implementasi, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2014), 121
30
Husamah, Kamus Psikologi Super Lengkap,(Yogyakarta: CV Andi Offise, 2015), 194
37
psiko fisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik
norma lingkungan.33
kepribadian siswa adalah satu kesatuan fungsional antara fisik dan psikis
dalam diri individu yang meliputi sifat, mental, moral dan sosial yang
kontrol kesadaran.
31
Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006),11
32
Muhammad Hamdi, Teori Kepribadian Sebuah Pengantar, (Bandung: Alfabeta,
2016),172
33
Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), 366
34
Syarkawi,. 13-17
38
seharusnya.
ramah, rendah hati, jarang sekali tinggi hati atau kasar, menghargai
seorang teman sejati, tanggap dan peduli bukan hanya pada dirinya
dialaminya maupun orang lain, dan memiliki rasa ingin tahu yang
terjadi disekitarnya.
bertingkah laku.
35
Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2005), 169
41
lainnya.
lingkungan.
c. Sikap, yaitu respons terhadap objek yang bersifat positif, negatif, atau
ambivalen.
36
Abu Ahmadi,. 170
37
Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), 366-367
42
resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari resiko yang
dihadapi.
bergeraknya.
38
Mahmud,. 170
43
a. Faktor Internal
membentuk suatu sifat jelek yaitu rakus, maka sifat itu akan
1. Lingkungan Keluarga
mengikuti apa yang dia lihat dirumah, karena mental anak itu terjadi
2. Lingkungan social
39
Walgito, Faktor-Fakltor Pembentukan Rarakter, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1990), 26
44
yang lain.
3. Lingkungan Pendidikan
hidup bersama realitas zaman dan masyarakat, dengan kata lain secara
4. Faktor Kebudayaan
(mengatur) kehidupan kita dari mulai lahir sampai mati, baik disadari
40
Walgito, Faktor-Fakltor Pembentukan Rarakter, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1990), 34
45
untuk kita.
tampak dalam gaya hidupnya (life style), seperti dalam cara makan,
41
Yusuf, dan Nurihsan, Teori Kepribadian.. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2007) 30
BAB III
PAPARAN DATA
A. Profil Sekolah
1. Identitas Madrasah
NSM : 111235230036
NPSN : 60718328
Desa : Lajolor
Kecamatan : Singgahan
Kabuapten : Tuban
Telp./HP. :-
E-mail :-
Jenjang Akreditasi :B
46
47
2. Keadaan Madrasah
a) Kepala Madrasah
d. Pendidikan Terakhir : SI
b) Keadaan Guru
a. Guru : 10 Orang
karimah”
4. Misi Madrasah
Waljama’ah
peserta didik
1
Dokumentasi, Tanggal 20 Maret 2020
48
Bagan: 3.1 Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Lajo Lor Comment [v2]: Penulisan bagan
ditaruh di atas sub judul.
Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 2019/2020
Sumber data: Profil MI Salafiyah Lajo Lor2
Kepala Madrasah
Siswa
kependidikan. Rincian lebih lanjut tentang data guru dapat dilihat pada
tabel berikut:
2
Dokumentasi, Tanggal 23 Maret 2020
49
Tabel 3.2
Keadaan Guru dan Karyawan
MI Salafiyah Singgahan Tuban
Tahun Pelajaran 2019/2020
Sumber data: Profil MI Salafiyah Singgahan Tuban3 Comment [v3]: Ditaruh dibawah tabel.
seluruh luas tanah ini didirikan untuk ruang kelas, kantor, perpustakaan,
tahun berusaha melengkapi sarana dan prasarana yang belum atau masih
di bawah ini:
Tabel 3.3
3
Dokumentasi, Tanggal 23 Maret 2020
50
Luas (m2)
No Gedung/Ruang Jumlah Status
1 Ruang Kelas 6 200 Milik sendiri
2 Perpustakaan 1 21 Pinjam
3 Masjid 1 325 Milik sendiri
4 Kamar mandi/WC Guru 1 3 Milik sendiri
5 Kamar mandi/WC Siswa 2 6 Milik sendiri
6 Ruang Guru 1 12 Milik sendiri
7 Ruang Kepala Madrasah 1 4 Milik sendiri
8 Ruang Tamu / Kantor 1 12 Milik sendiri
9 Ruang UKS 1 12 Milik sendiri
10 Ruang TU 1 9 Milik sendiri
8. Data Siswa
Tabel 3.4
Keadaan Siswa MI Salafiyah Singgahan Tuban
Tuban Tahun Pelajaran 2018/2019
Sumber data: Profil MI Salafiyah Singgahan Tuban5 Comment [v5]: Sda.
Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah Ket
L P
1 I (satu) 10 4 14
2 II (dua) 7 7 14
3 III (tiga) 11 5 16
4 IV (empat) 9 5 14
5 V (lima) 6 9 15
6 VI (enam) 10 7 17
Jumlah 53 37 90
4
Dokumentasi, Tanggal 23 Maret 2020
5
Dokumentasi, Tanggal 23 Maret 2020
51
tanggung jawab moril yang cukup berat. Berhasil tidaknya pendidikan pada
Menurut Peters, tugas dan tanggung jawab guru adalah: 1) sebagai pengajar,
Tugas dan tanggung jawab guru meliputi tugas di sekolah dan di luar
6
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,
2013), 42
52
1. Metode Pembiasaan
itu dimulai, dan kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 07.05 sampai
7
Wawancara kepada ibu Dra. Muhimatur Rokhmah selaku Kepala Sekolah MI Salafiyah
Lajo Lor, 20 Maret 2020 Pukul 07.00 WIB
53
dewan guru.
surat pendek, sekitar pukul 07.15, dan cara membacanya juga bukan
tersebut.
2. Metode keteladanan
dan berani.
3. Model pelaksanaan dalam pembelajaran Comment [v8]: Sub judul ditulis kapital
awal katanya, kecuali kata hubung.
peserta didik.
8
Wawancara kepada ibu Dra. Muhimatur Rokhmah selaku Kepala Sekolah MI Salafiyah
Lajo Lor, 20 Maret 2020 Pukul 07.00 WIB
55
sekolah yaitu:
“Tugas yang saya berikan untuk siswa yaitu berupa latihan soal
secara individu. Karena sekolah bukan rombongan tetapi setiap
kepala. Jadi, tanggung jawab untuk mengerjakan tugas dan
menjawab soal-sola latihan dengan benar adalah tanggung
jawab sendiri bukan orang lain. Setiap anak harus bisa, jika
ada yang belum bisa siswa harus jujur berkata belum bisa
kepada Ibu guru, jangan malu dan tidak perlu takut. Saya
senang ketika anak-anak jujur dengan dirinya sendiri. Saya juga
menekankan siswa-siswa untuk jujur dalam mengerjakan
pekerjaan rumah (PR). Jika ada siswa yang ketahuan tidak
mengerjakan sendiri, dikerjakan orang tua atau guru lesnya,
saya langsung memanggil siswa tersebut. Saya memberikan soal
yang sama dan siswa itu saya suruh mengerjakan kembali
secara benar dan jujur”.10
9
Wawancara kepada ibu Aminah selaku Guru Agama MI Salafiyah Lajo Lor, 20 Maret
2020 Pukul 07.00 WIB.
10
Wawancara kepada ibu Dra. Muhimatur Rokhmah selaku Kepala Sekolah MI Salafiyah
Lajo Lor, 20 Maret 2020 Pukul 07.00 WIB.
56
2. Kegiatan Spontan
spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan pada saat
perbuatan yang kurang baik kepada siswa, maka pada saat itu
11
Wawancara kepada ibu Muthmainah, S.Pd.I selaku Guru Agama MI Salafiyah Lajo
Lor, 20 Maret 2020 Pukul 07.00 WIB.
57
menuturkan bahwasanya:
tugas dengan baik dan benar yaitu untuk tugas individu atau
12
Wawancara kepada ibu Muthmainah, S.Pd.I selaku Guru Agama MI Salafiyah Lajo
Lor, 20 Maret 2020 Pukul 07.00 WIB
13
Wawancara kepada ibu Dra. Muhimatur Rokhmah selaku Kepala Sekolah MI Salafiyah
Lajo Lor, 20 Maret 2020 Pukul 07.00 WIB
58
belajar selanjutnya.
3. Keteladanan
nilai-nilai karakter.
14
Wawancara kepada ibu Muthmainah, S.Pd.I selaku Guru Agama MI Salafiyah Lajo
Lor, 20 Maret 2020 Pukul 07.00 WIB
59
4. Pengkondisian
15
Wawancara kepada ibu Aminah selaku Guru Agama MI Salafiyah Lajo Lor, 20 Maret
2020 Pukul 07.00 WIB
60
yaitu:
16
Wawancara kepada ibu Rusminah selaku Guru MI Salafiyah Lajo Lor, 21 Maret 2020
Pukul 09.00 WIB
17
Wawancara kepada Bapak Taizuddin, S.Pd.I selaku Guru MI Salafiyah Lajo Lor, 21
Maret 2020 Pukul 09.00 WIB
61
dengan pihak sekolah guru juga bekerja sama dengan orang tua/wali dari
tingkah laku siswa-siswa yang ada baik saat berada di dalam kelas
maupun saat di luar kelas. Jika siswa melakukan salah maka guru bisa
18
Wawancara kepada ibu Dra. Muhimmatur Rochmah selaku Kepala Sekolah MI
Salafiyah Lajo Lor, 21 Maret 2020 Pukul 09.00 WIB
62
jawab yang besar untuk menciptakan kepribadian siswa yang baik, yang
kegiatan sekolah.
baik untuk dicontoh oleh siswa-siswa baik dari segi berpakaian, segi
siswa, hal tersebut dapat dilihat dari pengawasan guru yang dilakukan di
dalam kelas maupun sampai di luar kelas, guru juga selalu memberikan
teladan yang baik kepada peserta didik diharapkan mereka dapat mengambil
1. Faktor Penghambat
a. Waktu
c. Lingkungan siswa
19
Wawancara kepada ibu Dra. Muhimmatur Rochmah selaku Kepala Sekolah MI
Salafiyah Lajo Lor, 21 Maret 2020 Pukul 09.00 WIB
65
mereka belum bisa membedakan mana yang baik dan yang tidak
baik, ini semua yang nantinya akan berdampak buruk bagi mereka,
2. Faktor Pendukung
a. Adanya kerja sama antara sekolah dan orang tua dalam mengawasi,
gurunya.
mendidik dan membina siswa menjadi lebih baik lagi dari yang
sebelumnya.
d. Adanya tata tertib di sekolah, dengan tata tertib sekolah guru dapat
PEMBAHASAN
Siswa di MI Salafiyah Lajo Lor Singgahan Tuban Comment [v1]: Pada bab IV
Pembahasan, peneliti mengkaitkan antara
hasil penelitian dengan teori. Jadi
Manusia yang berkarakter adalah manusia yang memiliki memungkinkan untuk menyertakan
footnote berupa sumber buku.
membentang.
Dari data yang peneliti peroleh dapat diketahui bahwa dalam proses
67
68
2. Metode keteladanan
penting bagi pola fikir peserta didik. Karena seorang guru sebagai
peserta didik, mengucap salam ketika masuk ruang guru, ruang kelas,
diantaranya :
2. Kegiatan Spontan
tugas dengan baik dan benar yaitu untuk tugas individu atau
belajar selanjutnya.
3. Keteladanan
4. Pengkondisian
karakter yang berwawasan Islam seperti halnya dalam segi non pembelajaran
pendek dan memuji Allah. Guru juga di wajibkan untuk memberikan tauladan
yang baik bagi peserta didiknya seperti halnya selalu mengucapkan salam
kepada guru maupun dengan peserta didik, mengucap salam ketika masuk
tugas-tugas yang harus dikerjakan dengan benar dan jujur, siswa juga
mereka.
72
baik untuk dicontoh oleh siswa-siswa baik dari segi berpakaian, segi
sangat baik hal ini dibuktikan dengan menengkankan kinerja seorang guru
agar lebih baik dalam mengawasi dan memberi teladaan yang positif yang
Pendidikan Karakter dalam Membentuk Kepribadian Siswa Comment [v5]: Sda, belum
mengkaitkan antara hasil penelitian dan
teori.
1. Faktor Penghambat
dilaksanakan oleh kepala sekolah, guru dan seluruh warga sekolah. faktor-
a. Waktu
c. Lingkungan siswa
2. Faktor Pendukung
a. Adanya kerja sama antara sekolah dan orang tua dalam mengawasi,
A. Kesimpulan
pembelajaran. Model non pembelajaran seperti untuk melaksanakan Comment [v1]: Sama,
berupa tugas-tugas yang harus dikerjakan dengan benar dan jujur, siswa
1. Bahwasanya upaya yang dilakukan MI Salafiyah Lajo Lor dalam Comment [v2]: Numeringnya diulang
a. Faktor Penghambat
1. Waktu
3. Lingkungan siswa
74
75
b. Faktor Pendukung
keagamaan.
B. Saran
Lor dapat ditaati demi kebaikan sekolah dan siswa sendiri sebagai penerus
bangsa.
menjadi siswa yang mempunyai karakter dan tingkah laku yang baik,
orang tua juga harus terus memberikan pengawasan serta perhatian yang
76