Anda di halaman 1dari 3

CONTOH MODEL PEMBERDAYAAN

Penjabaran UU No 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

pendampngan intensif dalam kerangka pemberdayaan pelaku utama dan pelaku usaha.

1. pembekalan para penyuluh pertanian yang dilaksanakan sesuai waktu dalam sebulan di
BP3K atau BP4K dengan tahapan ::

kegiatan Pengembangan SDM Penyuluh di tingkat Kecamatan melalui pelatihan dan pendidikan
secara berkala.

 Perbaikan pengelolaan fasilitas dan pelayanan penyuluhan pertanian di BP3K


tingkat Kecamatan
 Penguatan manajemen pembelajaran di BP4K melalui pertemuan setiap 2 (dua) minggu
sekali pada minggu genap atau ganjil bulan berjalan, sesuai dengan materi hasil rumusan
bersama penyuluh secara terjadwal setiap 6 bulan atau se tahun.
 BP4K bertanggungjawab untuk menindaklanjuti secara konsisten dengan melibatkan
seluruh SKPD sesuai permasalahan yang ditemukan.

Proses pembelajaran menggunakan tahapan lokal sebagai berikut :

 menciptakan keakraban.
 mengajak menghayati.
 membagi pengalaman
 mengemukakan keunggulan.
 menawarkan konsep
 menetapkan aksi

2. pendampingan penyuluh kepada petani dilaksanakan seorang penyuluh di wilayah


kerjanya ini sama denga kegiatan LAKU dalam istilah penyuluhan yaitu latihan dan
kunjungan yang bertujuan :

 Adopsi teknologi.
 Mengembangkan kemampuan agribisnis.
 Mengembangkan kemitraan.

Kegiatan ini dilakukan melalui langkah langkah mongembito sebagai berikut :

 mengamati keadaan
 menganalisa keadaan.
 merumuskan masalah.
 memecahkan masalah.
 mengevaluasi rekomendasi.
 membahas materi.
 curah pengalaman.
 kesimpulan)
 rekomendasi

3. MADUMA

Membahas perkembangan terkini di lapangan tempat mereka bekerja. Kegiatan yang dilakukan
biasanya meliputi :

 Berbagai informasi dan konsultasi terkait hasil pendampingan.


 Menindaklanjuti permasalahan pendampingan.
 Melaporkan hasil pendampingan ditingkat pelaku utama dam pelaku usaha.

Sambung rasa ini biasanya terjadi secara alami melalui proses sebagai berikut :

 menciptakan suasana kekeluargaan


 mengevaluasi kinerja penyuluh.
 mengidentifikasi masalah.
 distribusi masalah)
 laporan kinerja.

4. PERTEMUAN ANTAR PETANI

Ajang pertemuan antar petani dimana para penyuluh pertanian bertemu dengan para kelompok
taninya melalui ketua kelompok di pos penyuluhan desa. Biasanya dilakukan 2 kali dalam
sebualan meliputi informasi:

 Meningkatkan kapasitas penyuluh swadaya.


 Mengembangkan jaringan informasi teknologi serta pelaporan.

Kegiatan ini juga mengatur pola tanam petani dengan tahapan sebagai berikut :

 mencairkan suasana
 mengemukakan keunggulan.
 masalah wilayah
 informasi terkini
 curah pengalaman.
 kesimpulan rekomendasi.

5. monitoring dan evaluasi

kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan diantaranya :

 monitoring penyuluh sesuai jadwal


 evaluasi pelaksanaan penyuluhan.
 menguatkan motivasi
 memberi sumbang saran
Bagikan Artikel :
http://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/model-pendekatan-penyuluhan-pertanian-kab-
gorontalo-poloyode

Anda mungkin juga menyukai