Anda di halaman 1dari 1

4.3.

Kesimpulan
Secara geografis, daerah penelitian terletask di sebelah timur Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya terletak di bibir sungai opak dengan
koordinat 7⁰ 42′ 5″ LS 110⁰ 26′ 35″ BT. Lava Bantal Watuadeg tersingkap di
badan Sungai Opak sebelah barat, Desa Watuadeg, Kecamatan Berbah,
Kabupaten Sleman, D. I. Yogyakarta. Lava bantal ini bersebelahan dengan
batuan vulkaniklastik yang termasuk dalam Formasi Semilir. Lava bantal dan
batuan vulkaniklastik ini terpisahkan oleh arus sungai
Lava bantal terbentuk jika ada aliran lava masuk ke dalam tubuh air
seperti laut maupun danau. Oleh karena itu, lava bantal sering dijadikan
indikator lingkungan pengendapan bawah air.
Batuan vulkaniklastik yang terdapat di lokasi telitian adalah batu pasir
dengan fragmen tuff menurut literatur termasuk kedalam Formasoi Semilir.
Batu pasir ini secara tidak selaras berada diatas lava basalt berstruktur lava
bantal.
Berdasarkan simulasi perhitungan sumberdaya yang dilakukan praktikan
terhadap batu pasir didapatkan volume batupasir sebesar 42,03 m3 dengan bj
batupasir 2,2 g/cm3 diperoleh 92,5 Ton sumberdaya batupasir dilokasi.
Berdasarkan simulasi perhitungan sumberdaya yang dilakukan praktikan
terhadap batu basalt didapatkan volume batu basalt sebesar 42,03 m3 dengan
bj batupasir 2,8 g/cm3 diperoleh 117,7 Ton sumberdaya batu basalt dilokasi.
\Sistem Penambangan yang cocok berdasarkan kondisi dan letak
endapan adalah penambangan dengan Sistem Quarry. Pada dasarnya sistem
ini sama dengan open pits, namun yang membedakannya adalah material
yang ditambang. Open pit pada dasarnya merupakan tambang terbuka yang
menambang mineral logam. Sedangkan quarry pada dasarnya merupakan
sistem penambangan terbuka yang menambang mineral non logam atau
batuan

121

Anda mungkin juga menyukai