Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL TELUSUR UGD

04/09/2018

1. Telusur Farmasi
- Laringoskop di trolley emergensi tidak diperiksa fungsinya setiap hari, belum ada lembar
monitoringnya. SPO?
- Saat di cek lampu redup, menunjukan bantrai sudah mau habis.
- Kunci trolley Emergensi di UGD anak ada 3 yang terpasang tetapi pada lembar berita acara
yang tercatat hanya 1, apakah yang dibuka hanya 1 kunci tidak jelas.
- Tabel dosis anak belum berupa table yang siap pakai.
- Form pemantauan suhu ruangan dan kelembaban, tidak seragam dengan form pemantauan
suhu ruang penyimpanan obat, harus ada kesepakatan antara MMU dan FMS.
- Ada sabun cuci tangan yang multidose di UGD Anak tapi tidak ada label BUD nya.
- Label infus yang terpasang tidak lengkap identitasnya, yang tercatat hanya nama. No. RM
dan Tgl lahir tidak dituliskan.
- Terdapat sisa obat pasien di trolley dispensing obat:
a. Obat utuh ada 2 dosis tidak ada etiket nama pasien.
b. Obat yang sudah dipakai Amikasin Sulfat sisa tidak beretiket, tidak ada laebl BUD dan
tidak menggunakan parafilm.
- Instruksi obat pada catatan obat pasien tidak ada tanda tangan dokter penulis resep.
- Pemberian obat tidak tercatat dengan lengkap.

- Depo Farmasi :
- Kunci lemari narkotika ada 2 tetapi dipegang 1 orang.
- Belum dilakukan tindak lanjut rekonsiliasi obat oleh apoteker.
- Pengkajian obat tidak cito blm dilakukan. SPO order obat cito harus diperjelas.
- Terdapat coretan pada penulisan terapi yang salah, tetapi tidak dibubuhkan paraf.

2. PPI
- Penyimpanan kantung masker N95 di ruag isolasi disimpan ditempat lalu lalang orang.
- Diruang isolasi penunggu pasien hanya menggunakan masker bedah biasa.
- Ditemukan alat yang kadaluarsa pada laryngoscope dan mandrain. (alat tersebut masuk
kategori semikritikal dan hanya dilakukan DTT sehingga masa kadaluarsanya hanya 7 hari.
- Janitor kotor dan bau asap rokok, serta dijadikan tempat menyimpan kardus bekas.
- Sarung tangan bekas pakai mengganting pada rantai oksigen.
- Tabung oksigen banyak yang berkarat.
- Petugas klining servis belum dapat mempraktekan cara cuci tangan yang benar.
- Spilkit isinya tidak lengkap, dan petugas belum dapat mempraktekan cara menggunakan
spillkit dengan benar.
- Terdapat puntung rokok diloby igd

3. ALUR MASUK IGD


- Kategori triase menggunakan ATS dengan 5 kategori tetapi menggunakan 3 warna.
- Petugas triase (Dokter, Perawat dan Pekarya) belum terampil mendemonstrasikan 6 langkah
cuci tangan).
- Jika ada pasien henti nafas dan henti jantung di triase langsung didorong ke RR IGD, padahal
di SPO ditangani dulu ditempat kejadian.
- Tidak ada telp untuk keadaan darurat di area publik, khususnya di loby ugd padahal
sangat luas. Juga di lorong-lorong RSHS.
- Letak alur pasien IGD dipasang di pintu keluar ruang observasi, jadi tidak terlihat, sebaiknya
di pintu pas masuk IGD dekat screener.
- Gambar alurnya kurang tepat, perlu revisi sesuai dengan SPO.
- Pasien mulai di screening di pintu masuk UGD, oleh perawat dan pekarya, tetapi yang ada di
pintu masuk hanya pekarya.
- Formulir screening tidak ada di tempat screener.
Terdapat pasien baru masuk saat telusur
- Pasien diantar masuk ke Triase oleh pekarya dan perawat.
- Saat pasien diantar masuk ke ruang triase, petugas langsung mewawancara keluarga terkait
keluhan pasien dan administrasi, tetapi pasien dibiarkan tidak langsung diperiksa. Pasien
bayi ditinggal sendiri dibelakang tidak ada yang menjaga. (kemungkinan pasien dicuri sangan
besar).
- 5 R di meja triase kurang. Masih banyak barang yang tergeletak tidak rapi. Seperti kertas,
cap dan atk yang lainnya.
- Pasien yang dikirim dari triase ke IGD yang dituju dilakukan oleh pekarya, tidak dilengkapi
formulir transfer internal.
- Saat pasien tiba di IGD anak, dokter yang stanby kurang responsip. Masih duduk dan
memainkan Handphone.
- Ketika ditanya bagaimana komunikasi efektif yang digunakan ketika dokter yang jaga konsul
ke dpjp dokter belum bisa menjawab sesuai SPO.
- Di ruang IGD anak masih ditemukan spuit bekas pakai yang tergeletak dibawah brankar.
- Terdapat pasien anak yang menggunakan oksigen, tetapi oksigen yang dipakai tidak di
rantai.
- Spoelhook/Janitor digunakan untuk penyimpanan barang.
- Tiang infus dan brankar kotor dan berkarat.
- Dibrankar pasien ditemukan : nasi bungkus, pakaian anak yang sedang digantung disisi
brankar.
- Ada keluarga pasien yang melakukan pengambilan gambar saat tindakan dilakukan oleh
dokter. (EKG)
- Dimeja kerja dokter ditemukan minuman yang sudah terbuka.
Di lorong dekat LIFT IGD.
- Tabung oksigen tidak semua dipasang label isi atau kosong.
- Tempat sampah dekat radiologi disimpan dibawah APAR sehingga menyulitkan saat
pengambilan APAR.
- Ditangga darurat masih tercium bau rokok.
- Saat disimulasikan kejadian kebakaran, perawat dapat mendemonstrasikan cara
penanganan kejadian kebakaran dengan baik, tetapi perlu banyak latihan. Karena tim
support tidak datang saat ada teriakan code red.
- Petugas penanganan bencana yang tertera di papan bencana harus disosialisasikan kepada
yang bersangkutan tentang tugas tugasnya setiap hari.
- Paging internal untuk kondisi darurat tidak dapat dilakukan karena sentral voice tidak ada.
Padahal speaker internal ada.
- Indikator mutu IGD yang disebutkan hanya 2, padahal yang terpasang di papan mutu 6
indikator.
- Petugas tidak mengetahui capaian indikator yang dipasang di papan indikator mutu.

Anda mungkin juga menyukai