Anda di halaman 1dari 8

Nama : Adi Wijaya

Username : 18031622010121

Instructions
Tugas Essay M1 KB1
Selanjutnya silahkan Anda kerjakan essay berikut ini, harap Anda kumpulkan sesuai waktu
yang telah ditentukan.
1. Jelaskanlah dengan contoh apa yang dimaksud dengan; Pertumbuhan, Perkembangan,
Kematangan dan penuaan. ( 25 %)
2. Jelaskan dengan contoh apa yang dimaksud dengan Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)
implementasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. (25)
3. Mengapa guru perlu mewadahi perkembangan anak untuk mengembangkan potensi yang
ada padanya dalam medium PJOK? (25)
4. Faktor apakah yang mempengaruhi perkembangan sosial anak remaja? (25)

Jawab
1.

a. Pengertian Pertumbuhan :

Pertumbuhan adalah Perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah / fisik dan
menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru dari organisme/ individu.

Contoh : Bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya kelenjar-kelenjar sex
b. Pengertian Perkembangan :

Perkembangan ( Development ) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan


fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan. Perkembangan menyangkut adaanya proses difrensiasi dari sel-
sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk perkemabngan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.

Perkembangan disini di artikan sebagai perubahan yang dialami oleh individu atau oganisme
menuju tingkat kedewasaannya (matury) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkesinambungan baik fisik maupun psikis.

Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu, walaupun demikian


seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa misalnya mengenai
makanan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dsb. Oleh karena itu
semua orang yang mendapat tugas untuk mengawasi anak harus mengerti persoalan anak
yang sedang tumbuh dan berkembang.

Contoh : Sikap perasaan dan emosi, minat, cita-cita dan kepribadian seseorang

# Contoh Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia


 Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang
masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang
menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya
lebih terjamin.
 Seorang anak yang baru lahir (bayi) mempunyai berat sekitar 5 kg dan masih tidak bisa
bicara, setelah beberapa tahun kemudian anak tersebut mempunyai berat 15 kg dan bisa
membaca tulisan yang ada di TV.
 Saat masih kecil sulit untuk dapat menjangkau sebuah meja makan, tetapi setelah terjadi
pertumbuhan dan perkembangan, akhirnya bisa menggapai tinggi meja dan mengambil
makananya sendiri.
 Andi dulu berfikir kalau mencontek saat ulangan itu dapat menjadi pintar di kelasnya,
tetapi setelah masuk ke sekolah dengan jenjang yang lebih tinggi, Andi tidak ingin
mencontek lagi karena itu hanya sebuah hal yang percuma dan hanya membuat dia
bodoh.

c. Pengertian Kematangan :

Kematangan atau masa peka menunjukkan kepada suatu masa tertentu yang merupakan titik
kulminasi (titik puncak) dari suatu fase pertumbuhan sebagai titik tolak kesiapan dari suatu
fungsi untuk menjalankan fungsinya. (Hurlock, 1956) kematangan dapat dibagi menjadi dua
yaitu:

1. Kematangan psikologi

Yang dimaksud dengan kematangan dari sisi psikologi adalah kedewasaan

2. Kematangan fisiologi

Kematangan ini bersifat organ-organ tubuh secara optimal (dicapai hampir tanpa proses
belajar

Contoh:
Kematangan alat kelamin sekunder
d. Pengertian Penuaan (Aging)

Penuaan (aging) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan


kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur dan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat memperbaiki kekurangan yang didierita.

Contoh:
Kulit kehilangan kelenturan dan kelembabannya menyebabkan kulit kering dan bersisik.
Lapisan epitel menipis dan serat kolagen elastik menyusut dan menjadi kaku menyebabkan
penurunan elastisitas, kerutan, kondisi berlipat dan kendur.

2. Jawab

ZPD (Zone of Proximal Development)


Apakah Pengertian dari Zone of Proximal Development (ZPD) itu?

Zona Perkembangan Proksimal atau dalam istilah aslinya Zone of Proximal Development
(disingkat ZPD), adalah konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Lev Vygotsky. Ahli
psikologi dari Uni Soviet ini pertama kali memperkenalkannya di masa 1896 - 1934
walaupun belum benar-benar sempurna pada masa sepuluh tahun terakhir umurnya.
Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development/ZPD)

Vygotsky menyebut zona perkembangan proksimal ini dalam bukunya Mind in society: The
development of higher psychological processes. Cambridge, MA: Harvard University Press
(1978) sebagai "the distance between the actual developmental level as determined by
independent problem solving and the level of potential development as determined through
problem solving under adult guidance, or in collaboration with more capable peers"
(halaman, 86). Jika diterjemahkan kurang lebih maksudnya begini: " Zona Perkembangan
Proksimal adalah jarak antara tingkat perkembangan aktual yang ditunjukkan oleh
kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dengan tingkat perkembangan
potensial yang ditunjukkan melalui pemecahan masalah dengan bimbingan orang dewasa
atau dengan kolaborasi teman sebaya (peer) yang lebih mampu.

ZPD dan Kaitannya dengan Pembelajaran Kooperatif, Scaffolding, Reciprocal Teaching dan
Tutor Sebaya

Vygotsky telah menggaris bawahi bagaimana pentingnya pembelajaran kooperatif melalui


pernyataannya tentang Zone of Proximal Development tersebut. Itulah sebabnya mengapa
pembelajaran kooperatif disarankan menggunakan kelompok-kelompok siswa dengan
kemampuan yang berbeda-beda sehingga terjadi tutor sebaya (peer tutoring) dalam kelompok
tersebut. Ia menyebutkan bahwa ketika anak bekerja memecahkan masalah bersama anak-
anak yang lebih mampu atau dengan bantuan orang dewasa maka anak tersebut akan dapat
belajar dengan baik

Selain itu pemberian tugas yang tepat dan sesuai dengan cara scaffolding (bertahap) akan
membuat mereka melesat kemampuan penyelesaian tugas belajarnya. Scaffolding
dikembangkan oleh Wood dan Midletown pada tahun 1975.

Salah satu contoh aplikasi dari teori Vygotsky tentang Zone of Proximal Development ini
adalah pengajaran resiprokal yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk
belajar melalui bahan bacaan. Pada pengajaran resiprokal, guru dan siswa melakukan
kolaborasi pembelajaran untuk melatihkan 4 macam keterampilan yaitu menyimpulkan,
bertanya, mengklarifikasi, dan memprediksi. Peranan seorang guru pada pengajaran
resiprokal berangsur-angsur akan dikurangi secara bertahap dari waktu ke waktu.

Aplikasi teori Vygotsky tentang Zona Perkembangan Proksimal (ZDP) ini adalah bahwa
peran guru sebagai mediator pada kegiatan belajar siswa saat mereka saling berbagi
pengetahuan melalui interaksi sosial yang berlangsung di dalam kelas. Scaffolding adalah
kunci pengajaran yang efektif melalui pemodelan keterampilan, pemberian petunjuk, hingga
mengadaptasi tugas-tugas yang diberikan sehingga sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa.
3. Jawab
Guru berperan penting dalam upaya mengembangkan potensi peserta didik. Guru
dapat mengembangkan potensi peserta didik dengan cara menciptakan suasana
pembelajaran yang dapat dinikmati oleh peserta didik. Pembelajaran semacam ini
menerapkan pendekatan kompetensi, yaitu pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk bermain dan beraktivitas, memberi suasana
aman dan bebas secara psikologis, penerapan disiplinnya tidak kaku, memberikan
keluasan kepada peserta didik untuk boleh mempunyai gagasan, ide, atau pendapat
sendiri, mampu memotivasi peserta didik berpartisipasi secara aktif, memberi
kebebasan berpikir kreatif.

Setiap peserta didik adalah individu yang unik. Mereka memiliki potensi dan
kemampuan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Sudah sepatutnya para
pendidik/guru khususnya bidang PJOK harus menjadi wadah untuk mengembangkan
setiap potensi anak, karena pada dasarnya setiap peserta didik mempunyai potensi,
baik fisik, intelektual, kepribadian, minat, moral, maupun religi.

Potensi fisik tidak hanya mengacu pada kondisi kesehatan fisik dan keberfungsian
anggota tubuh tetapi juga berhubungan dengan proporsi pertumbuhan dan
perkembangan fisik, perkembangan dan keterampilan psikomotorik.

Potensi kepribadian mengacu pada kemampuan mengelola emosi, mengembangkan


dan menjaga motivasi belajar, memimpin, beradaptasi, berinteraksi, berkomunikasi,
responsibilitas, orientasi nilai, moral dan religi, sikap, dan kebiasaan.

Sementara potensi intelektual sudah pasti berhubungan dengan kecerdasan yaitu


prestasi akademik, kecerdasan umum, kemampuan khusus (bakat), dan kreativitas.

POTENSI Pembelajaran pada Mapel PJOK

Kegiatan praktik pada pembelajaran


PJOK bertujuan untuk meningkatkan
Fisik unsur kondisi Fisik dan efektivitas gerak
dalam ketrampilan gerak psikomotorik.

Kegiatan menyusun formasi dan strategi


pertandingan mampu meningkatkan
Intelektual intelektual siswa pada saat pembelajaran
PJOK.

Dalam olahraga yang menjadi prinsip


dasar adalah Nilai SPORTIFITAS, Jujur,
Disiplin, dan mampu bekerjasama.
Kepribadian Adalah pembelajaran yang dapat
diaplikasikan secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Jawab

Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak remaja

Perkembangan sosial anak remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: keluarga,
kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental
terutama emosi dan inteligensi.

1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai
aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara
kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam
keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya
keluarga merekayasa perilaku kehidupan budaya anak.

Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan
oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap
lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.

2. Kematangan anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan
dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan
intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.
Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik
sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

3. Status Sosial Ekonomi


Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga
dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang
independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak
itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan
kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya. Dari pihak
anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah
ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan
senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud
“menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam
pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi
“terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan
normanya sendiri.

4. Pedidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai
proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di
dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti
luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga,
masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja
diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah). Kepada
peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan
kepada norma kehidupan bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan
membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
5. Kapasitas Mental, Emosi, dan Integensi
Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar,
memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan
berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi,
kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat
menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak. Sikap saling pengertian dan
kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal
ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.

Anda mungkin juga menyukai