DISUSUN OLEH:
RIZKI ZULKARNAIN MALIKI
(7117021)
DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Penguji I Penguji II
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-
Nya akhirnyasaya dapat menyelesaikan Makalah tentang “LAPORAN
PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT””. Adapun makalah ini dibuat
untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Dasar 1. Ini merupakan tugas
yang tidak ringan, penulis sadarbanyak hambatan yang menghadang dalam proses
penyusunan Makalah ini dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri.
1. Ibu Pujiani S. Kep . Ners, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIPDU Jombang
2. Ibu Siti Muniroh S.Kep.Ners.,M.Kep selaku Ka Prodi D3 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU Jombang
3. Nurul Khoirun Nisa S.Kep.Ners , M.Kep . selaku Dosen pembimbing
Praktik Keperawatan Dasar 1.
4. Lina Palupi Amd.Kep selaku pembimbing ruangan Praktek Keperawatan
Dasar 1
Karena proses penulisan Makalah ini masih jauh dari sempurna, penulis
menerima masukan dan kritik untuk perbaikan dalam pembuatan Makalah yang
akan mendatang. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
BAB 1
A. DEFINISI
Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air
tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna perbandingan
osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari
cairan eksternal dan cairan internal. Volume cairan intrasel tidak dapat diukur
secara langsung dengan prinsip difusi oleh karena tidak ada bahan yang hanya
terdapat dalam cairan intrasel. Volume cairan intrasel dapat diketahui dengan
mengurangi jumlah cairan ekternal, terdiri dari cairtubuh totalElektrolit adalah
substansi yanag menyebabkan ion kation (+) dan anion (-). Ada tiga cairan
elektrolit yang paling esensial yaitu :
Pengaturan elektrolit
a. Natrium (sodium)
1) Merupaka kation paling banyak yang terdapa pada Cairan Ekstrasel (CES)
b. Kalium (potassium)
c. Kalsium
2) Kalsium dalam cairan ekstrasel diatur oleh kelenjar paratiroid dan tiroid.
d. Magnesium
e. Klorida
f. Bikarbonat
1) HCO3 adalh buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat pada cairan
CES dan CIS.
g. Fosfat
Cairan tubuh didistribusikan diantara 2 kompartemen yaitu pada intra seluler dan
ekstraselular.
Cairan Intraseluler (CIS) kira-kira 2/3 atau 40% dari BB, sedangkan Cairan
Ekstraseluler (CES) 20% dari BB. Cairan ini terdiri atas plasma (Cairan
Intravaskuler) 5%, Cairan Interstisial CIT (Cairan disekitar tubuh seperti limfe)
10-15 % dan Cairan Transeluler (CTS) (misalnya cairan cerebrospinalis, sinovial,
cairan dalam peritoneum, cairan dalam rongga mata, dan lain-lain) 1-3 %.
3. Diet- Pada saat tubuh kekurangan niutrisi, tubuh akan memecah cadangan
energi, proses ini menimblkan pergerakan carian dari interstitial ke intraseluler.
. Dehidrasi berat
Dehidrasi sedang
c. Mata cekung.
E. PENATALAKSANAAN
2.Untuk diare ringan cairan oral dengan segera ditingkatkan dan glukosa oral serta
larutan elektrolit dapat diberikan untuk rehydrasi pasien.
Untuk diare sedang, akibat sumber non infeksius, obat-obatan tidak spesifik
seperti defenosiklat (lomotil) dan loperamit (imodium) juga diberikan untuk
menurunkan motilitas.
3. Preparat anti mikrobial diberikan bila preparat infeksius telah teridentifiksi atau
bila diare sangat berat.
4. Terapi cairan intra vena mungkin diperlukan untuk hydrasi cepat, khususnya
untuk anak kecil dan lansia.
BAB II
A. PENGKAJIAN
Nama,umur,pekerjaan dan pendidikan,pada usia anak dan dewasa
sering terjadi masalah kekurangan kebutuhan cairan
elektrolit.kekurangan cairan elektrolit dapat mengakibatkan
demam,karena cairan dan elektrolit mempangaruhi keseimbangan
termogulasi di hipotalamus anterior.
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan badan terasa lemas.
Leher :
inspeksi : simetris kika,warna kulit sama dgn kulit lainnya.
1. Mata
Inspeksi – simetris kika,simetris bola mata kika,warna konjunctiva sedikit
anemis,sclera mata berwarana puth,reflex cahaya positive,mata tampak
sayu,terdapat kantung mata
2. Hidung
Ispeksi : Hidung external - simetris kika,warna kulit sama/rata,tidak ada
benjolan,tdk ada pembengkakan.
: Hidung internal – terdapat sedikit lesi,mukosa hidung dalam tidak
terdapat iritasi atau infeksi,jalan nafas sdikit terhambat karena jalan nafas
terhalang lesi,tidak ada perdarahan.
Palpasi - tidak ada pembengkakan/benjolan dan tdk ada nyeri tekan.
3. Telinga
Inspeksi : bentuk dan ukuran simetris kika,integritas kulit telinga
bagus,tidak ada tanda tanda infeksi.tidak menggunakan alat
bantu dengar.
Palpasi : tdk ada nyeri tekan,tdk ada pembengkakan,tidak ada tanda-
tanda peradangan kulit.
4. Mulut
Inspeksi external : warna mukosa bibir pucat,terdapat lesi sedikit
Inspeksi internal : gigi lengkap namun terdpat sedikit karies gigi pada
gigi molar,tidak ada perdarahan atau pembengkakan gusi,warna lidah
sdikit pucat,langit-langi tidak ada tanda-tanda infeksi.
6. Abdomen
Inspeksi : bentuk perut datar,tidak ada penonjolan umbilikus,tidak ada
benjolan massa,contour permukaan kulit sdikit keriput,warna
sama dengan kulit lainnya.
Auskultasi : suara peristaltic terdengar 10 x/menit,denyutan arteri renalis
sdikit terdengar.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan,tidak ada benjolan.
Perkusi : suara timpani.
7. Muskuloskeletal
Inspeksi : Tidak ada kesulitan ketika bergerak.
:warna kulit bagus sama dengan kulit lainnya
:turgor kulit baik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
: tekstur kulit normal/baik
: extrimitas atas – rom – mampu flexi,extensi normal
: extrimitas bawah – rom – mampu flexi,extensi normal
Ditandai dengan :
Ditandai dengan :
- Demam
- Berkerinat banyak
- Mual muntah
- Hiperventilasi
3. Peningkatan Suhu Tubuh berhubungan dengan devisit caiaran
Ditandai dengan :
- Mata cowong
- Demam tinggi
F. INTERVENSI
1 x 24jam.
Kriteria hasil :
: TTV normal
· Observasi TTV
1 x 24jam.
Kriteria hasil :
Tujuan : Suhu tubuh kembali normal ( 36 -37 0c) dalam waktu 1 x 24 jam
Kriteria hasil :
: Mukosa basah
· Observasi TTV
R : Mencegah dehidrasi
R : Menurunkan panas
E.PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan elektrolit,
b. Darah lengkap,
c. pH,
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama :Ny.M :
Agama :Islam
Suku :Jawa
Pendidikan :SD
No. Rm :188221
Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
:Klien mengatakan lemas
2.pola eliminasi
SMRS : Px mengatakan BAK 4 – 6 kali dalam sehari dan BAB 3 kali
sehari.
MRS : Eliminasi urin menggunakan kateter,warna kuning
terang,kadar kencing 500/24 jam dan belum BAB 2 hari.
3.pola makan/minum
SMRS : Px mengatakan minum dalam 250 cc 3 kali sehari dan makan 3
kali sehari per porsi
MRS : Px di batasi minumnya sebanyak 500 cc/ 24 jam air mineral dan
makan di berikan makanan catering rs 3 kali sehari sebanyak 3 porsi
saja.Namun,pasien hanya makan per porsi 5 sendok.
5.Pola kebiaaan/kegiatan
SMRS : klien mengatakan aktivitas sehari – hari secara mandiri dengan
normal
MRS : klien mengatakan aktivitas sedikit terganggu di karenakan sakitnya
dan harus dibantu oleh keluarganya.
6.pola seksual
: Klien sudah menikah sejak umur 25 than hingga sekarang berumur 53
tahun dan sudah mempunyai anak
e. Data psikososial.
saat di kaji : interaksi sosial px cukup baik ketika di ajak berbicara ,saling
memahami apa yang di perbincangkan dan taat akan instruksi
yang di berikan.
f. Data spiritual
:SMRS : kegiatan ibadah pasien berjalan lancer seperti biasanya.
:MRS : kegiatan ibadah pasien tidak aktif dan terganggu karena sakitnya.
g. Pemeriksaan fisik
8. Keadaan umum
Inspeksi : px tampak lemas dan kelelahan.
: kesadaran normal compos mentis
: tidak ada tanda-tanda cemas
: cara berbicara lancar
Leher :
inspeksi : simetris kika,warna kulit sama dgn kulit lainnya.
11. Mata
Inspeksi – simetris kika,simetris bola mata kika,warna konjunctiva sedikit
anemis,sclera mata berwarana puth,reflex cahaya positive,mata tampak
sayu,terdapat kantung mata
12. Hidung
Ispeksi – hidung external - simetris kika,warna kulit sama/rata,tidak ada
benjolan,tdk ada pembengkakan.
-hidung internal – terdapat sedikit lesi,mukosa hidung dalam tidak
terdapat iritasi atau infeksi,jalan nafas sdikit terhambat karena jalan nafas
terhalang lesi,tidak ada perdarahan.
Palpasi – tidak ada pembengkakan/benjolan dan tdk ada nyeri tekan.
13. Telinga
Inspeksi : bentuk dan ukuran simetris kika,integritas kulit telinga
bagus,tidak ada tanda tanda infeksi.tidak menggunakan alat
bantu dengar.
Palpasi : tdk ada nyeri tekan,tdk ada pembengkakan,tidak ada tanda-
tanda peradangan kulit.
14. Mulut
Inspeksi external : warna mukosa bibir pucat,terdapat lesi sedikit
Inspeksi internal : gigi lengkap namun terdpat sedikit karies gigi pada
gigi molar,tidak ada perdarahan atau pembengkakan gusi,warna lidah
sdikit pucat,langit-langi tidak ada tanda-tanda infeksi.
17. Muskuloskeletal
Inspeksi : kesulita bergerak karena tubuh lemah
:warna kulit bagus sam dgn kulit lainnya
:turgor kulit terdapat keriputan di bahagian yg tertentu.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
: tekstur kulit sedikit kasar di karenakan tanda penuaan iaitu
keriput di bahagian tertentu.
: extrimitas atas – rom – mampu flexi,extensi normal
: extrimitas bawah – rom – mampu flexi,extensi normal
h. pemeriksaan penunjang
: pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan Hasil Nilai
Hematologi
DL
8.6 11.7 – 15.5
Haemoglobin
15.10 3.6- 11.0
Leukosit
25.1 35 - 47
Hematokrit
3.02 3.8 – 5.2
Eritrosit
28.5 27 - 31
MCH
34.3 31 - 36
MCHC
13.1 11.5 – 14.5
RDW-CV
549 150 - 440
Trombosit
Kimia Darah
49 <200
Glukosa Darah Sewaktu
4.13 3.50- 5.50
Kalium Darah
i. Program Terapi
Inj – Ranitidine = 25 Mg 2 X/Hari (Per bolus/IV,mengatasi tukak lambung)
Inj – Ceftriaxone = 2 X/hari (Per bolus/IV,
Inj – Gramiconitron = 2 X/Hari
P.O – Prograstic = 3 X/Hari (mengatasi mual)
P.O – Nabic = 3 X/hari (Menurunkan asam lambung,penyeimbang pH darah
dan urin dan sebagai pelarut)
Analisa Data
(Verbed,membersihkan lingkungan)
Catatan Perkembangan