Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN A DENGAN MASALAH

GANGGUAN OKSIGENASI DI

PAVILIUN CEMPAKA RSUD JOMBANG


Diajukan sebagai salah satu syarat untuk praktik klinik Keperawatan Dasar 1 pada Progam
Studi D-III Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu Jombang

Oleh :

APRI AWAN AJI P

7117019

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNUVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM

JOMBANG

2018
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan ini dipertahankan di depan Tim Penguji Program Studi D – III
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum
Jombang

Tanggal : 16 Agustus 2018

TIM PENGUJI

Penguji I Penguji II

Siti Muniroh, M.Kep Nurul Khairun Nisa, S.Kep.,Ners


BAB 1

A. Definisi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen 02 kedalam sistem(kimia atau
fisika).Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang di butuhkan dalam
proses metabolisme sel.Sebagai hasilnya,terbentuklah karbondioksida,energi dan air. Akan
tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak
yang cukup bermakna terhadap aktivitas sel. (Wahid Iqbal Mubarak,2007)

Oksigenasi adalah salah satu komponen gas dan usnsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh.Secara
normal elemen ini deperoleh dengan cara menghirup O2 setiap kali bernapas.Masuknya
oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi,kardiovaskuler dan keadaan
hematologi.(Wartonah,Tarwoto 2006)

B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan


a. Anatomi Pernapasan
1) Hidung
Hidung terdiri dari hidung eksterna dan rongga hidung di belakang
hidung eksterna.Hidung eksterna terdiri dari tutalang katilago sebelah
bawah dan tulang hidung di sebelah atas di tutupi bagian luarnya
dengan kulitnya,pada bagian dalamnya dengan membran
mukosa.Rongga hidung memanjang dari nostril pada bagian depan ke
apertura posterior hidung,yang keluar ke nosafaring bagian
belakang.Septum nasalis memisahkan kedua rongga hidung.Septum
nosalis merupakan struktur tipu terdiri dari tulang katilago biasanya
membengkok satu sisi atau salah satu sisi yang lain,dan keduanya dilapisi
oleh membram mukosa.Dinding lateral dari rongga hidung sebagian
dibentuk oleh maksila.Palatum dan os spheroid,konka superior,inferior
dan media(turbinasi hidung) merupakan tiga buah tulang yang
melengkung lembut melekat pada dinding lateral dan menonjol ke
dalam rongga hidung.ketiga tulang tersebut tertutup oleh membran
mukosa.
2) Faring
Faring atau tenggorokan merupakan struktur seperti tuba yang
menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring.Adenold atau tonsil
faring terletak dalam langit-langit nasofaring,fungsi faring adalah untuk
menyediakan saluran pada fraktus respiration dan digetif.

3) Laring
Laring merupakan pangkal tenggorokan merupakan jalinan tulang rawan
yang dilengkapi dengan otot,membran,jaringan ikat dan
ligamentum.Sebelah atas pintu masuk laring membentuk tapi
epiglotis,lipatan dari epiglotis ariteraid dan sebelah tepi bawah katilago
krikad.Fungsi laring sebagai vokalolisasi yang melibatkan sistem
pernapasan yang meliputi pusat khusus pengaturan bicara dalam kortek
serebri,pusat respirasi di dalam batang otak artikulasi serta resonasi dari
mulut dan rongga hidung.
4) Trakea
Trakea adalah tabung berbentuk pipa seperti huruf C yang terbentuk
oleh selaput, terletak di antara virtabe servikalis VI sampai ke tepi bawah
katilago krikadea vertebra trokalis V panjangnya kira-kira 13cm dan
diameter 2,5cm dilapisi oleh otot polos mempunyai dinding yang
tertanam dalam bolok balok yang memepertahankan trakea tetap
terbuka.
5) Bronkus
Bronkus merupakan lanjutan dari trakea,bronkus terdapat pada
ketinggian vertebra torakalis IV dari V.Bronkus mempunyai struktur
sama dengan trakea dan berjalan ke bawah kearah tumpukan paru.Pada
bagian bawah trakea mempuyai cabang 2 kiri dan kanan yang di batasi
oleh garis pembatas.
6) Pulmo (paru-paru)
Pulmo atau paru merupakan salah satu organ pernapasan yang berada
di dalam kantong terbentuk oleh pleura parebalis dan pleura
viselaris.Kedua paru sangat lunak,elastik dan berada dalam rongga torak
sifatnya ringan terapung di dalam air. Paru berwarna biru keabu-abuan
dan berbentuk-bentuk karena partikel-partikel debu yang masuk
termakan oleh fagosit,fungsi utama paru-paru adalah untuk pertukaran
gas udara atmofer dan darah. Dalam menjalankan fungsinya ganda yakni
menghisap udara atmosfer ke dalam paru.
C. Faktor-Faktor Penyebab dari Gangguan Oksigenasi
1) Gangguan jantung meliputi: ketidak seimbangan konduksi,kerusakan
fungsi vavular,hipoksiamiokad.kondisi-kondisi kardiomiopati dan
hipoksia jaringan perifer.
2) Gangguan pernapasan meliputi hiperventilasi. Hipoventilasi adalah
keadaan nafas yang berlebihan akibat kecemasan yang mungkin disertai
dengan histeria atau serangan panik. Hiperventilasi terjadi jika
metabolisme tubuh terlampaui tinggi sehingga mendesak alveolus
melakukan ventilasi secara berlebihan.
3) Kapasitas darah untuk membawa oksigenasi di pengaruhi oleh jumalah
hemoglobin dan kecenderungan hemoglobin utuk barkaitan dengan
oksigen.

D. Faktor Faktor yang Mempengaruhi


1) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis yang mempengaruhi oksigen meliputi :
a. Penurunan kapasitas membawa oksigen
b. Penurunan kosentrasi oksigen yang diinspirasi
2) Faktor Perkembangan
Tahap perkembangan anak dapat mempangaruhi jumlah kebutuhan
oksigenasi,mengingat usia organ dalam tubuh sering dengan usia
perkembangan anal. Hal ini dapat terlihat pada bayi usia prematur,yaitu
adanya kecenderungan kurang pembentukan surfraktan. Pada usia
sekolah dan remaja resiko infeksi saluran pernafasan dan merokok.
3) Perilaku atau Gaya Hidup
a. Nutrisi : misalnya pada obesitas mangakibatkan penurunan ekspasi
paru. Gizi buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen
berkurang.
b. Exerice : meningkatkan kebutuhan oksigen
c. Merokok : nikotin dapat menyebabkan vasokantriksi/pembuluh
darah perifer dan koroner
d. Kecemas : menyebabkan metabolisme meningkat.
E. Batas Karakteristik
1. Mayor
a. Peubahan frekuesi pernafasan atau pola pernafasan
b. Perubahan nadi
c. Dispnea pada asuhan nafas
d. Tidak mampu mengeluarkan sekret
e. Peningkatan laju metabolik
f. Batuk tak efektif atau tidak ada batuk
2. Minor
a. Ortopnea
b. Takipnea,Hipernea,Hiperventilasi
c. Pernafasan sukar/berhati-hati
d. Bunyi nafas abnormal
e. Frekuensi,irama,kedalaman,pernafasan abnormal
f. Ketakutan
g. Penurunan volume fidal
BAB II

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

OKSIGENASI

1.2 PENGKAJIAN

A. PENGKAJIAAN :
Nama,umur,pekerjaan dan pendidikan,padausia dewasa
sering terjadi masalah oksigenasi dikarenakan pada dewasa proses
pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida sering
terjadi,masalah disebabkan benda asing seperti makanan,akulasi
sekret,oleh ludah yang menyumbat onofaring pada orang tidak di
pengruhi oleh
bkipea,bradipea,opnea,hiperventilasi,hipoventilasi,pernafasan
kusnoulorthopnea,dispnea.

B. KELUHAN UTAMA :
Pada pasien gangguan oksigenasi mengeluh sesak nafa yang
berulang ulang dan nyeri dada saat bernafas.

C. AKTIVITAS SEHARI HARI


Pengkajian pola aktivitas pola
tidur/istirhat,makan/minum,eliminasi,dll. Dan dengan gangguan
oksigenasi meliputi :

1. Pola tidur dan istirahat :


Sebelum sakit pasien mengatakan kurang lebih tidur 7-8
jam dalam satu hari tanpa keluhan di malam hari.
2. Pola makan dan minum :
Pola makan dan minum pasien tergantung dengan
menunya, jika merasakan sesak nafsu makan juga
berkurang,minum sehari pasien minum dengan 1,5 liter.
3. Aktivitas :
Aktivitas selama berada di rumah sakit berkurang hanya
tidur di bed,tidak bisa beraktivitas seperti sehari-hari.

D. PEMERIKSAAN FISIK
Paru-paru :

Inpeksi : tidak ada lesi, kanan dan kiri dada simetris

Auskultasi : suara normal vesikuler,terdapat whezing


di paru kiri

Perkusi : suara paru kanan sonor,suara paru kiri


redup

Palpasi : tidak ada nyeri tekan,focal frimetus sama


kanan dan kiri.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk
memenuhi/mengetahui adanya gangguan oksigenasi :

a. Pemeriksaan fungsi paru


Untuk mengetahui kemampuan paru dalam melakukan
pertukaran gas secara efisien
b. Pemeriksaan gas darah arteri
Untuk memberikan informasi tentang difusi gas melalui
membrane kapiler alveolar dan keadekuatan oksigenasi
c. Okimetri
Untuk mengukur siturasi oksigen kapiler
d. Pemeriksaan sinar x dada
Untuk memperoleh sempel biopsy dan cairan atau
sempel sputum/benda asing yang menghambat jalan
nafas.
G. DIAGNOSA KEPRAWATAN(INTERVENSI)
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
- Gullian barre syndrome
- Sklerosis multipel
- Mysthenia gravis
- Prosedur diagnistik
- Depresi ssp
- Cedar kepala
- Stroke
- Kuadriplegia
- Sindrom aspirasi mekonum
- Infeksi saluran nafas
- d/d ds-do
2. Gangguan pertukaran gas b/d
- Penyakit paru obtruksif
- Gagal jantung kongistif
- Asma
- Pnumenia
- Tuberkolosis paru
- Panyakit membran hialin
- Asfiksia
- Prematuritas
- Infeksi saluran nafas
- d/d ds-do
3. Pola nafas tidak efektif b/d
- Depresi ssp
- Cedara kepala
- Trauma thoraks
- Gullian barre syndrome
- Multi sderoris
- Stroke
- Kuadriplegia
- Introksisasi alkohol
BAB 3

I. PENGKAJIAN
NAMA : Tn A

UMUR : 60 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh/tukang kayu

Tanggal MRS : 30 JULI 2018

Diagnosa Medis : Efusi Pleura

Nomer registrasi :

Tanggal pengkajian : 31 JULI 2018

ALAMAT : Ponggok, Banjar Sari

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mangatakan sesak nafas.
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengatakan sesak nafas saat bekerja pada tanggal 30-
07-2018,Pasien di bawa ke RSUD Jombang sekitar 17.30 WIB
dengan menggunakan mobil,pasie masuk melalui UGD RSUD
Jombang,di UGD dilakukan tindakan pemeriksaan
fisik,foto,pemasangan infus dan oksigen nasa kanul 3 liter
karena pasien mangatakan sesak nafas. Selanjutnya pasien di
pindahkan ke ruangan paviliun cempaka di lakukan
pemeriksaan lanjutan pemasangan nasa kanul dan ttv karena
sesak nafas.
IV. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
Pasien mengatakan tidak pernah ada penyakit masa lali dan
baru pertama ini di rawat inap.
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keluarga pasien dan pasien mangatakan tidak ada riwayat
penyakit dari keluarga.
VI. POLA AKTIVITAS SEHARI HARI
1. Pola tidur/istirahat :
SMRS : Px mengatakan tidur siang sepulang kerja dari jam
14.00-16.00 kurang lebih 2 jam. tidur malam kurang lebih
8 jam dari jam 22.00-05.00 dengan tidur nyenyak tidak ada
gangguan tidur.
MRS : Px mengatakan tidak bisa tidur malam karena sesak
dan ganguan pengunjung.
2. Pola Eliminasi :
SMRS : BAK 3-4 kali sehari,dengan warna
kuning,jerniH,bau khas tidak ada darah. BAB 1-2 kali
sehari,dengan warna kuning,konsistensi lembek,bau khas.
MRS : Selama di Rs px belim sama sekali BAB di hari ke 2.
BAK 2-3 kali kurang lebih nya dengan warna
kuning,jernih,bau khas,tidak ada darah.
3. Pola Makan/Minum :
SMRS : Px mengatakan makan 3 kali dalam sehari dengan
menu nasi,tahu,tempe,sayur,sambal dan habis 1
porsi.Minum px satu hari 1liter.
MRS : Makan selama di Rs kurang nafsu makan 3 kali
sehari kurang lebih 3 sendok dengan makan dari Rs,karena
menunya monoton/tetap. Minum px minum air putih
kurang lebih 800-1000cc/hari.
4. Pola Kebersihan Diri :
SMRS : Px mengatakan mandi dan gosok gigi 2 kali
sehari.mencuci rambut setiap hari(sehari sekali)mengganti
baju setiap habis mandi.
MRS : Px mengatakan di seka sama istri dan menggosok
gigi setiap pagi (sehari sekali) pasien tidak mencuci rambut
sama sekali di rumah sakit.
5. Pola Kegiatan/Kebiasaan :
SMRS : Px sebagai tulang punggung keluarga bekerja untuk
menafkahi isti dan anak-anak nya.
MRS : Px hanya berbaring di tempat tidur Rs dan aktivitas
di bantu istri.
6. Pola HUBUNGAN Pasien (konsep diri)
SMRS : Px adalah seorang suami dari 4 anak dan istri
pasien bekerja sebagai buruh tukang kayu di desanya.
MRS : Px hanya tidur dan berbicara kekeluarga jika
membutuhkaqn sesesuatu.
7. Pola Seksual
Px memiliki 4 orang anak ( 3 putra,1 putri )
8. Pola Penanggulangan Stress
SMRS : Jika px mempunyai masalah selalu berbicara
kepada istrinya.
MRS : Px memiliki masalah bercerita ke istri,perawat dan
dokter.
VII. DATA PSIKOSOSIAL
Px mengatakan ingin segera sembuh dan sehat kembali agar
bisa pulang dan melakukan aktivitas seperti biasanya.
VIII. DATA SPIRITUAL
SMRS : Px mengatakan rutin menjalankan sholat 5 waktu
berjamaah di mushola terkadang jaamah di rumah bersama
keluarga.
MRS : Px mengatakan sholat di atas tempat tidur.
IX. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah,kesadaran komposmetisi
terpasang infus di tangan kiri,nasal kanul 3 liter.
b. TTV (Tanda-Tanda Vital) :
TD : 120/80 mmHg
N : 89 x/menit
S : 365 cc
RR : 29 x/menit
c. Pemeriksaan Kepala Dan Leher :
Kepala Inspeksi : tidak ada lesi,rambut
hitam,bergelombang,rambut kotor.
Kepala Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan dan vena jugolaris teraba.
d. MATA
Inspeksi : batuk simetris,bulu mata warna hitam tidak
ada lesi,konjungtiva tidak anmis sklera warna
putih,pupil isokor,fungsi pengngeliatan normal,mata
tampak sayu terdapat kantung mata.
e. HIDUNG
Inspeksi : bentuk simetris,tidak ada pernafasan cuping
hidung,sputum normal,terdapat sektret tidak ada polip
Palpasi : tidak ada nyeri tekan tidak ada benjolan.
f. TELINGA
Inspeksi : telinga kanan kiri simetris,tidak ada lesi,fungsi
pendengaran normal.
g. MULUT
Tidak ada sinosis,bibir simetris dan terlihat
lembab,tidak ada lesi,gigi bagian atas bersih.
h. INTEGUMEN
Inspeksi : warna kulit kuning langsat,terdapat di paha
kanan.
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan pada kulit.
i. Thorak Dan Dada
PARU Inspeksi : tidak adanya lesi kanan dan kiri
simetris.
Auskultasi : suara vesikuler normal,adanya suara
tambahan whezing
Perkusi : Suara paru kanan sonor,suara paru kiri redup.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan focal frimetus sama
kanan dan kiri.
JANTUNG Palpasi : ictus cordis terletak pada ics 5
Auskultasi : iup dup normal
j. ABDOMEN
Inspeksi : abdomen simetrik,tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus 4x/menit
Palpasi : saat di tekan perut teraba adanya skibala
Perkusi : timpani.
k. Kelamin dan daerah sekitarnya
Kelamin : tidak terpasang kateter,tidak adanya
kelainan.
Anus : bersih tida ada lesi.
l. Muskulokeletal
Extemitas ATAS ispeksi : simetris kanan dan kiri tidak
ada edem
Palpasi : tidak ada lesi dan nyeri tekan.
Extemitas BAWAH ispeksi : simetris kanan dan kiri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
m. Neurologi
Kesadaran : sadar penuh tidak terdapat gangguan pada
syaraf lain.
GCS 456 : Ket : 4 : Membuka mata secara normal
5 : berbicara normal jika di tanya jawab
6 : gerakan normal bisa menggunalan
extremitas mandiri.
X. PENATALAKSANAAN/TERAPI
a. Infus sodium chorida 0,9% 1500cc/24jam
20tetes/menit
b. Infus paracetamol 100ml 3x1 flass
c. Injeksi : -Ceftrixone 2x1gr/bolus
-aminopilin 2x10 mg/bolus
-Ranitidin 2x1 50mg/bolus
-ondaseton 3x1 4mg/bolus
PEMERIKSAAN PENUNJANG

LABORATORIUM

NAMA PASIEN : TN A TANGGAL MASUK : 31-07-2018

REGISTRASI : 237097 JAM : 08.30 WIB

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hemoglobin 13,6 13,2-12,3 g/dl
Leukosit 9,48 3,8-10,6 10n3/UL
Hemakrit 43,6 40-52 %
Eritrosit 4,27 3,8 -5,2 10n6/UL
MVC 81,1 82-92 f1
McHC 32,0 27-31 mg
RDW-CV 12,0 11,5-14,5 %
Trombosit 240 150-440 10n3/UL

FOTO Thorak PA :

COR : aorta elogasi,batas kiri jantung tertutup perselubungan

PULMO : infil trat paradical kanan perselubungan paradical kiri

Kesimpulan : sespanerysma aorta asconden pleura efusi sinestra


ANALISA DATA

NAMA : Tn A Ds Medis: EFUSI PLEUR

NO REGISTER : 237097 Ruangan : Cempaka 2A

NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Ds : Nyeri Ketidak
Pasien mengeluh sesak efektifan pola
nafas nafas
Do :
- Terpasang nasa kanul 3
lpm
- TD : 110/80 mmHg
- RR : 29 x/menit
- N : 89 x/menit
- Whezing :

- -
+ -
- Paru- paru kiri redup
2. Ds : Halangan Gangguan pola tidur
Pasien mengatakan lingkungan
sulit tidur karena
pengunjung dan sesak
nafas
Do :
- Terdapat kantung
mata
- Mata tampak
sayu
- TD : 120/80
mmHg
- N : 89 x/menit
DAFTAR DIAGNOSA KEPRAWATAN

BERDASARKAN PRIORITAS

NAMA PASIEN : Tn A Ds MEDIS : EFUSI PLEURA

NO REGISTER : 237097 RUANGAN : CEMPAKA 2A2

No Diagnosa Ditemukan TTD


1. Ketidak efektifan pola nafas Diemukan Teratasi
b/d nyeri d/d 31-07-2018 02-07-2018
Ds :
Mengeluh sesak nafas
Do :
- Terpasang nasa
kanul 3 lpm
- RR : 26 x/menit
- N : 89 x/menit
- TD : 110/80
mmHg
CATATAN PERKEMBANGAN

NAMA PASIEN : Tn A Ds MEDIS : EFUSI PLEURA

REGISTRASI : 237097 RUANGAN : CEMPAKA 2A2

Tanggal Jam No Dx Catatan perkembangan TTD


31/08/2018 13.00 1 S : pasien mengatakan sesak nafas
O:
- KU lemah
- TD : 120/80 mmHg
- S : 368
- N : 82 x/menit
- RR : 29 x/menit
- Terpasang nasal kanul 3
lpm
A : masalah pola nafas tidak efektif
P :
- Intervensi dilanjutkan
- Kolaborasi dengan tim
medis
- Obv medis

01/08/2018 10.30 2 S : pasien mengatakan sesak nafas


berkurang
O:
- KU lemah
- TD : 130/80 mmHg
- N : 88 x/menit
- S : 363
- RR : 26 x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan
- Obv TTV
- Kolaborasi dengan medis
02/08/2018 13.30 3 S : Pasien mengtakan sudah tidak
sesak lagi
O:
- KU lemah
- TD : 120/80mmHg
- N : 85 x/menit
- S : 366
- RR : 26 x/menit
A : Masalah teratasi
P:
- Intervensi di hentikan
pasien boleh pulang

Anda mungkin juga menyukai