DENGUE FEVER
Disusun oleh :
Pembimbing :
dr. Much. Maschun, Sp.PD
2018
LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
DENGUE FEVER
Disusun oleh:
Syifa Silviyah 1710221036
Telah disetujui
Pada Tanggal, September 2018
Mengetahui
Pembimbing:
Persebaran Kasus
Di Indonesia DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 41
tahun terakhir. Sejak tahun 1968 telah terjadi peningkatan persebaran jumlah
provinsi dan kabupaten/kota yang endemis DBD, dari 2 provinsi dan 2 kota,
menjadi 32 (97%) dan 382 (77%) kabupaten/kota pada tahun 2009. Provinsi
Maluku, dari tahun 2002 sampai tahun 2009 tidak ada laporan kasus DBD. Selain
itu terjadi juga peningkatan jumlah kasus DBD, pada tahun 1968 hanya 58 kasus
menjadi 158.912 kasus pada tahun 2009.
BAB II
LAPORAN KASUS
Hematokrit 44 35-47 %
MCHC 35.3 32 – 36 %
Segmen 32.9 L 50 – 70 %
Limfosit 53.4 H 25 – 40 %
SERO IMUNOLOGI
II.6 Penatalaksanaan
a. Farmakologi :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidin 2x50 mg IV
- Inj. Metoklopramid 3x1 amp IV
- Paracetamol tab 4x500 mg
b. Non Farmakologi
- Istirahat yang cukup.
- Banyak minum air putih atau cairan yang bisa menambah elektrolit dan
trombosit seperti pocari sweat dan jus jambu merah.
- Kompres bila demam.
- Mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi.
II.7 Prognosis
Ad vitam : Dubia ad Bonam
Ad fungsionam : Dubia ad Bonam
Ad sanationam : Dubia ad Bonam
PEMBAHASAN
Diagnosis banding lain dari varisela yang saya ambil adalah eczema
herpeticum, tapi ini bisa dipatahkan dengan anamnesis karena berdasarkan
kepustakaan eczema herpeticum biasa terkena pada orang yang memiliki dermatitis
atopi, luka bakar maupun ada infeksi dikulit sebelumnya dan vesikel pun jauh lebih
banyak tetapi pada anamnesis semua disangkal.
Pada pasien ini dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil
laboraturium saya menegakkan diagnosis dengue fever dan tidak demam berdarah
dengue karena pada pasien ini tidak ada hemokonsentrasi.
2. Cetrizine 2 x 1 PO
Cetirizine adalah obat golongan antihistamin yang pada pasien ini diberikan
untuk mengatasi rasa gatal. Cetirizine adalah antihistamin, pada dosis farmakologi
aktif, mempunyai efek mengantuk yang lebih kecil, dengan tambahan sifat
antialergi. Cetirizine adalah reseptor H1-antagonis selektif dan pada reseptor lain
efeknya dapat diabaikan, bebas dari efek anticholinergik dan antiserotonin.
Cetirizine menghambat mediator histamin fase awal dari reaksi alergi, juga
menurunkan migrasi sel inflamasi dan melepaskan mediator yang berhubungan
dengan respon alergi yang sudah lama. Dosis yang diberika sudah sesuai
berdasarkan kepustakaan.
DAFTAR PUSTAKA