Anda di halaman 1dari 9

METODE DISKUSI MACROMEDIA FLASH UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR

ALAT UKUR MEKANIK

Tri Puji Prianto


Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Email: priantotripuji@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar alat ukur mekanik
menggunakan metode diskusi macromedia flash siswa kelas X SMK Ma’arif NU 1 Salam Magelang.
Penelitian dilaksanakan di SMK Ma’arif NU 1 Salam Magelang. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes soal untuk mengukur kemampuan awal dan tes untuk mengukur hasi belajar alat
ukur mekanik. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Penggunaan metode diskusi macromedia flash
berpengaruh terhadap hasil belajar alat ukur mekanik ditunjukan dari hasil uji t dengan nilai t hitung
(0,000) lebih kecil dari nilai t tabel (0,025). (2) Berdasarkan hasil tes sebelum dan sesudah treatmen
nilai rata hasil belajar alat ukur mekanik terjadi peningkatan sebesar 10,77 poin yang awalnya 72,01
menjadi 82,78 dan semua nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). (3) nilai rata-rata pada
kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol dengan selisis sebesar 6,89 poin. Dapat
disimpulkan bahwa metode diskusi macromedia flash dapat meningkatkan hasil belajar alat ukur
mekanik.

Kata kunci: Macromedia, Diskusi, alat ukur

Jurnal Taman Vokasi Vol. 5, No. 1, Juni 2017 31


MACROMEDIA FLASH DISCUSSION METHOD FOR IMPROVING LEARNING RESULT OF
MECHANICAL MEASURING INSTRUMENT

Abstract

This study aims to determine the improvement of learning outcomes of mechanical measuring tools
using the discussion method macromedia flash class X students SMK Ma'arif NU 1 Salam Magelang.
The data collection technique uses test questions to measure initial capability and tests to measure
learning of mechanical measuring instruments. The result of the research shows that (1) The use of
macromedia flash discussion method influences the learning result of mechanical measuring
instrument from t test with t value (0.000) smaller than t table value (0,025). (2) Based on the result of
the test before and after the treatments the average score of learning result of mechanical measuring
instrument increased by 10.77 points which was originally 72,01 to 82,78 and all values above KKM
(Criteria Completed Minimum). (3) the average value in the treatment class is greater than the control
class with the selisis of 6.89 points. It can be concluded that the macromedia flash discussion method
can improve the learning outcomes of mechanical measuring instruments.

Key word: Macromedia, Discussion, Measuring instrument

PENDAHULUAN dari hasil observasi menemukan bahwa siswa


kelas x juga memiliki keterampilan praktik
Sekolah Menengah Kejuruan yang rendah, padahal praktik merupakan
merupakan Sekolah yang berbasis teknologi tujuan penting dari penyelenggaraan
yang mempersiapkan peserta didik untuk pendidikan SMK. Menurut guru pengampu
bekerja dalam bidang tertentu sesuai dengan praktek pengukuran teknik, masih terdapat
kompetensi dan standar kinerja yang siswa yang dinyatakan tidak lulus karena tidak
dipersyaratkan, dituntut untuk memiliki lulus saat ujian praktek dilakukan.
keterampilan yang berkualitas dalam
memasuki dunia kerja serta mampu Guru yang mempunyai tanggung jawab
mengembangkan sikap yang profesional dalam dalam melaksanakan dan mengembangkan
bidangnya. Sesuai dengan visi SMK yaitu proses pembelajaran harus selalu kreatif dan
mewujudkan sekolah yang unggul dan favorit inovatif dalam mengatur strategi, mulai dari
serta menyiapkan tamatan yang bertaqwa, pengembangan materi pembelajaran, kegiatan
berbudi pekerti luhur, mandiri dan mampu pembelajaran, memilih bahan pelajaran,
berkompetisi dalam dunia kerja. memilih metode, media dan juga menentukan
sistem penilaian untuk mencapai hasil belajar
Sekolah Menengah Kejuruan adalah yang maksimal. Kreatifitas guru dalam
sekolah yang telah mulai menggunakan sistem menyusun strategi meliputi upaya yang
Kurikulum 2013. Penerapan di SMK dilakukan dalam memilih model pembelajaran
diberlakukan bagi seluruh siswa, baik di kelas yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa.
I, II, dan III. Ini menunjukkan bahwa proses Bahan pelajaran yang dipilih guru hendaknya
pembelajaran lebih ditekankan pada aspek memperhatikan kemampuannya dalam
kompetensi dan keterampilan. Namun kehidupan, demikian juga penggunaan metode
demikian, dalam kegiatan pembelajaran yang dan media hendaknya bervariasi tidak terfokus
dilakukan di kelas X SMK Ma’arif NU 1 pada satu metode atau media saja. Kegiatan
Salam tampak kurang maksimal. Hal tersebut pembelajaran yang dilakukan hendaknya
dapat dilihat dari kurangnya antusiasme siswa banyak menyita perhatian siswa sehingga
dalam mengikuti kegiatan belajar. Selain itu, meningkatkan motivasi dan hasil belajarnya.

32 Metode Diskusi Macromedia Flash Untuk Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur Mekanik
Melihat perkembangan teknologi saat ini, Metode dalam rangkaian sistem
sudah saatnya guru melakukan inovasi, pelajaran memegang peranan yang sangat
tentunya teknologi pada pembelajaran menjadi penting, karena hasil pembelajaran sangat
keharusan dan memikat perhatian semua yang tergantung pada cara seorang tenaga pengajar
terlibat di dalam pembelajaran. Terlebih ketika dalam menggunakan metode pembelajaran.
memasuki era komputer yang membuat Banyak metode yang dapat dipilih oleh
segalanya menjadi cepat dan mudah. Salah seorang guru atau tenaga pengajar dalam
satu inovasi yang dapat dilakukan oleh guru kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu
adalah membuat media pembelajaran berbasis setiap guru yang akan mengajar diharapkan
komputer khususnya piranti lunak Macromedia untuk memilih metode yang baik. Karena baik
Flash. Pendekatan-pendekatan komunikatif dan tidaknya suatu metode yang akan
dalam diskusi kelompok disertai macromedia digunakan dalam proses belajar mengajar
flash sebagai media pembelajaran. Pendekatan terletak pada ketepan memilih suatu metode.
komunikatif berorientasi pada proses belajar-
mengajar dengan berdasarkan pada tugas dan Metode Diskusi
fungsi berkomunikasi. Dalam pendekatan Menurut Suparman.S (2010:149)
komunikatif, kebutuhan siswa menjadi tujuan diskusi merupakan suatu metode atau cara
utama. Pendekatan komunikatif berusaha mengajar dengan cara memecahkan masalah
membuat siswa memiliki kemampuan dalam yang dihadapi, baik atau lebih, dimana setiap
menjalankan tugas-tugasnya. Dalam peserta diskusi berhak mengajukan
pendekatan komunikatif, kemampuan argumentasinya untuk memperkuat
berbahasa bukanlah sebagai tujuan akhir, tetapi pendapatnya.
sebagai sarana untuk melaksanakan maksud
komunikasi. Sedangkan macromedia flash Menurut Mulyasa (2006:79) diskusi
berfungsi untuk daya tarik bagi siswa dalam kelompok adalah suatu proses percakapan
mengikuti proses pembelajaran. Hasil yang teratur, yang melibatkan sekelompok
penelitian diharapkan dapat membantu para orang dalam interaksitatap muka yang bebas
guru mata diklat pengukuran teknik dalam dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi
menentukan teknik pembelajaran yang tepat pengalaman, mengambil keputusan atau
bagi peserta didiknya. memecahkan suatu masalah.

Metode Pembelajaran Metode diskusi dalam pembelajaran


terdapat berbagai macam diskusi. Ditinjau dari
Menurut Abdurahman Ginting bentuknya, metode diskusi dapat dibedakan
(2008:42) metode pembelajaran dapat diartikan sebagai berikut: (1) Whole Group, merupakan
cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan bentuk diskusi kelompok besar (pleno,
berbagai prinsip dasar pendidikan serta klasikal, paripurna). (2) Buzz Group,
berbagai teknik dan sumber daya terkait lainya merupakan suatu diskusi kelompok kecil yang
agar terjadi proses pembelajaran pada diri terdiri dari (3-6) orang. Tempat duduk diatur
pembelajar.
sedemikian rupa sehingga siswa saling
Berdasarkan pendapat tersebut dapat diartikan berhadapan untuk memudahkan pertukaran
bahwa metode pembelajaran merupakan cara pendapat. (3) Panel, merupakan suatu diskusi
penyajian yang dikuasai oleh seorang pengajar kelompok kecil (3-6) orang yang dianggap ahli
untuk menyajikan dan menyampaikan materi untuk mendiskusikan objek tertentu dengan
pelajaran kepada peserta didik didalam kelas cara duduk melingkar yang dipimpin oleh
baik secara individual ataupun kelompok agar seorang moderator. (4) Syndicate Group,
materi pembelajaran dapat diserap dan merupakan bentuk diskusi dengan cara
dimengerti dengan baik oleh peserta didik. membagi kelasmenjadi beberapa kelompok
kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang
masing-masing melakukan tugas-tugas yang

Metode Diskusi Macromedia Flash Untuk Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur Mekanik 33
berbeda. Guru menjelaskan garis besar Menurut Hujair AH Sanaky (2013:4)
masalah dengan aspek-aspeknya. Kemudian media pembelajaran adalah sarana atau alat
tiap kelompok bertugas membahas suatu aspek bantu pendidikan yang dapat digunakan
tertentu yang berbeda dengan kelompok sebagai perantara dalam proses pembelajaran
lainnya dan membuat kesimpulan untuk untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi
dilaporkan dalam sidang pleno serta dalam mencapai tujuan pengajaran.
didiskusikan lebih lanjut. (5) Simposium,
merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan Menurut Sukiman (2012 :29) pengertian
dengan membahas berbagai aspek dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu
subjek tertentu. dalam kegiatan ini yang dapat digunakan untuk menyalurkan
seringmenggunakan sidang paralel, karena ada pesan dari pengirim ke penerima sehingga
beberapa orang penyaji. Setiap penyaji merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
menyajikan karyanya dalam waktu 5-20 menit minat serta kemauan peserta didik sedemikian
diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari rupa sehingga proses belajar terjadi dalam
audience (peserta). Bahasan dan sanggahan rangka mencapai tujuan pembelajaran secara
dirumuskan oleh panitia sebagai hasil efektif. Berdasarkan beberapa batasan yang
simposium. (6) Brainstorming, merupakan diberikan pada hakikatnya ada persamaan-
suatu diskusi di mana anggota kelompok bebas persamaan diantaranya yaitu bahwa media
menyumbangkan ide-ide baru terhadap suatu adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
masalah tertentu, di bawah seorang ketua dan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
dilaksanakan dengan cepat (waktu pendek). penerima sehinggga dapat merangsang pikiran,
Semua ide yang sudah masuk dicatat untuk perasaan dan minat serta perhatian siswa
kemudian diklasifikasikan menurut suatu sehingga mendorong terjadinya proses belajar.
urutan tertentu. Suatu saat mungkin ada Media disebut media instruksional edukatif
diantara ide baru tersebut yang dirasa menarik maksudnya ialah media yang digunakan dalam
untuk dikembangkan. (7) Informal Debate, proses intruksional (belajar mengajar), untuk
merupakan diskusi dengan cara membagi kelas mempermudah penyampaian tujuan
menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang intruksional yang lebih efektif dan memiliki
dalam diskusi ini diikuti tangkisan dengan tata sifat mendidik. Lebih lanjut dijelaskan istilah
tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang antara alat peraga dan media instruksional
dimensi dan kedalamannya tinggi. (8) Seminar, edukatif. Suatu sumber belajar dikatakan alat
pada umumnya merupakan suatu pembahasan peraga jika hal tersebut fungsinya hanya
yang bersifat ilmiah. Suatu pokok persoalan sebagai alat bantu saja, dan sumber belajar
dibahas secara teoritis, bila perlu dibuka suatu dikatakan media jika ia merupakan bagian
pandangan umum. Berdasarkan kertas kerja integral dari seluruh kegiatan pembelajaran
yang ada, peserta menjadi beberapa kelompok dan ada semacam pembagian tanggung jawab
untuk membahas lebih lanjut. Pimpinan antara guru dan sumber lain. Dengan demikian
kelompok sewaktu-waktu menyimpulkan kerja perbedaan antara media dan alat peraga
kelompoknya dan dari hasil-hasil kelompok terletak pada fungsinya bukan pada
disusun suatu perumusan oleh panitia perumus substansinya. Bila media adalah sumber
yang ditinjau. belajar, maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda maupun peristiwa yang
Media Pembelajaran memungkinkan siswa memperoleh
pengetahuan dan ketrampilan maupun sikap.
Menurut Hamzah B. Uno (2014: 121)
media berasal dari bahasa Latin yang Macromedia Flash Player
mempunyai arti antara, dapat diartikan sebagai
alat komunikasi yang digunakan untuk Menurut Anggara (2008: 2)
membawa suatu informasi dari suatu sumber macromedia flash adalah salah satu versi
kepada penerima. software dari Macromedia.inc berupa program
grafis dan animasi yang keberadaannya

34 Metode Diskusi Macromedia Flash Untuk Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur Mekanik
ditunjukkan bagi pencinta desain dan animasi Setuju (2017) dalam jurnalnya
untuk berkreasi membuat animasi web mengungkapkan bawa Pelajaran MAU
interaktif, film animasi kartun, pembuatan (Menggunakan Alat Ukur) pada siswa SMK
companyprofile presentasi bisnis atau kegiatan, Keahlian Teknik Pemesinan merupakan salah
dan game flash yang menarik. Pembuatan satu kompetensi kejuruan yang wajib dikuasai
macromedia flash dalam penelitian ini didapat sebagai dasar dalam pelajaran praktik-praktik
dengan cara mengunduh master file dari selanjutnya. Dengan kata lain, MAU menjadi
internet yang kemudian diisi materi pondasi atau dasar bagi kompetensi
pembelajaran untuk digunakan dalam proses selanjutnya bagi siswa Keahlian Teknik
pembelajaraan dan proses penerapan metode. Pemesinan. Akan tetapi belum ada perhatian
Macromedia flash mempunyai beberapa khusus terhadap kreativitas pembelajaran
kelebihan dibandingkan dengan program MAU. Oleh karena itu, guru MAU dituntut
animasi lain, yaitu: (1) Macromedia flash agar kreatif dalam pembelajaran MAU agar
didesain sebagai software yang mudah untuk pencapaian kompetensi siswa dapat optimal.
dipelajari dan dipahami. (2) Penggunaan
program ini dapat berkreasi dengan mudah dan METODE PENELITIAN
bebas untuk membuat animasi dengan gerakan Jenis Penelitian
yang luwes sesuai alur dengan animasi yang
diinginkan. (3) Menghasilkan file dengan Penelitian ini menggunakan pendekatan
ukuran relatif kecil. (4) Macromedia flash penelitian kuantitatif dan jenis penelitian yang
menghasilkan bertipe .FLA yang bersifat digunakan adalah kuasi eksperimen. Metode
fleksibel karena dapat dikonversikan menjadi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
file yang berekstensi .swf, .html, .gif, .jpg, .png, adalah metode eksperimen dengan jenis kuasi
.exe, .mov. hal ini memungkinkan penggunaan eksperimen atau dikenal dengan istilah Quasi
macromedia flash dapat dipakai untuk Experimental Design. Menurut Sugiyono
berbagai keperluan yang diinginkan. (2013: 114) Quasi Experimental Design,
Kemudahan dalam pembuatan dan desain digunakan karena pada kenyataannya sulit
menggunakan macromedia flash membuat mendapatkan kelompok kontrol yang
guru dapat lebih kreatif dalam digunakan untuk penelitian. Dengan kata lain
mempresentasikan materi pelajaran didalam quasi eksperimen merupakan jenis penelitian
kelas, sehingga tidak terlalu monoton dengan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
penjelasan dan mencatat. Dengan memberikan dari suatu perlakuan terhadap variabel
penjelasan materi alat ukur mekanik dependent tanpa menggunakan kelompok
menggunakan metode diskusi macromedia kontrol.
flash player, siswa dapat menggali potensi dan Waktu dan Tempat Penelitian
hal-hal baru dalam materi alat ukur mekanik
untuk dibahas dan didiskusikan didepan Penelitian dilakukan di SMK Ma’arif
kelompok lain didalam kelas. nu 1 Salam yang berlokasi di jalan citrogaten,
Salam, Magelang. Penelitian dilakukan pada
Mata Pelajaran Alat Ukur Mekanik tanggal 3 oktober s/d november 2016 pada
Mata pelajaran alat ukur mekanik pertengahan semester genap tahun ajaran
adalah salah satu mata pelajaran produktif 2016/2017.
yang harus dikuasai oleh peserta didik paket
Subjek Penelitian
keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
dalam program setudi Teknik Otomotif. Mata Subjek dari penelitian ini adalah siswa
pelajaran alat ukur mekanik merupakan mata kelas X TKR di SMK Ma’arif NU 1 Salam
pelajaran yang berhubungan dengan pada tahun ajaran 2016/2017. Subjek
pengukuran dan perbaikan dalam kendaraan. penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yang
pertama dijadikan kelompok eksperimen dan

Metode Diskusi Macromedia Flash Untuk Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur Mekanik 35
kelompok kedua dijadikan sebagai kelompok membuka sesi pertanyaan, apabila siswa belum
kontrol yang masing-masing kelompok terdiri memahami terkait keterangan yang disajikan
dari 30 siswa. Proses pengambilan kelompok pada layar LCD maka guru menjelaskan
eksperimen dan kontrol dilakukan dengan materi yang belum bisa dipahami oleh siswa.
menggunakan metode random sampling. (e) Guru memberikan kesimpulan terkait
materi mengenal alat transportasi yang telah
Langkah Tindakan Penelitian dipelajari. (3) Langkah tindak lanjut sebagai
Pelaksanaan tindakan penelitian berikut: (a) Evaluasi hasil belajar dengan
berkolaborasi dengan guru mata pelajaran alat memberikan soal latihan, dan siswa diberi
ukur mekanik. Peneliti sebagai pengamat kesempatan untuk mengerjakan soal,
perubahan tinddakan dan guru sebagai pelaku (b)Memberikan pertanyaan secara lisan terkait
tindakan.Pertemuan I,pada pertemuan ini materi yang telah dipelajari, (c) Mengajak
peneliti melakukan pretest hasil belajar siswa untuk memperkaya pengetahuan tentang
alat ukur mekanik dengan memanfaatkan
mengenal alat ukur mekanik pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen sebelum sumber lain yaitu membaca buku, majalah,
internet, dan sebagainya.
diberlakukanya penerapan metode diskusi
macromedia flash terhadap siswa. Pertemuan IVPada pertemuan ini
peneliti melakukan posttest hasil belajar
Pertemuan II, III, dan IV, Pada
pertemuan II, III, dan IV, peneliti melakukan mengenal alat ukur mekanik pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen setelah
perlakuan atau treatment. Langkahnya sebagai
berikut: (1) Langkah persiapan meliputi: a) dilakukannya metode diskusi macromedia
Menyusun jadwal dan rencana pembelajaran flash terhadap siswa.
pada setiap pertemuan, (b) Menyiapkan ruang Teknik Pengumpulan Data
kelas dan tempat duduk siswa. (c) Menyiapkan
peralatan yang dibutuhkan yaitu komputer, Langkah pengumpulan data yang
proyektor, dan LCD, (d) Mengatur posisi dilakukan adalah dengan menggunakan metode
duduk siswa, (e) Guru melakukan pengarahan observasi dan tes. Observasi yang digunakan
kepada siswa agar duduk tenang dan adalah observasi berfokus yang spesifik,
mempersiapkan alat tulis yang dibutuhkan. (2) ditunjukkan pada aspek tindakan guru dan
Langkah pelaksanaan sebagai berikut: (a) motivasi belajar siswa pada kompetensi alat
Siswa diminta melihat dan mengamati ukur mekanik dengan menggunakan metode
pembelajaran yang disajikan dalam bentuk diskusi Macromedia Flash. Data observasi
media player yang diproyeksikan menuju digunakan sebagai data pendukung tes hasil
LCD, (b) Guru memutar ulang isi program belajar siswa. Metode tes dilakukan untuk
apabila diperlukan. (c) Guru mempersilahkan menilai hasil belajar siswa selama proses
siswa untuk mendiskusikan pembelajaran yang pembelajaran dengan menggunakan soal skala
telah diberikan secara berkelompok. (d) Guru pretest dan posttest.
Teknik Analisis Data Teknik tersebut terdiri atas rata-rata dan
simpangan bakumenggunakan program spss.
Teknik analisis data menggunakan Sebelum data dapat diolah dan digunakan
analisis deskriptif yang dilakukan untuk untuk menjawab hipotesis maka harus
mendeskripsikan data. Data pada penelitian ini dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu
berupa skor hasil tes kemampuan prasyarat sebagai berikut : (1) uji normalitas, bertujuan
kelompok eksperimen, pretest kelompok untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
eksperimen, posttest kelompok eksperimen, tes dari kegiatan penelitian mempunyai distribusi
kemampuan prasyarat kelompok kontrol, yang normal atau tidak. Uji normalitas yang
pretest kelompok kontrol, posttest kelompok digunakan dalam penelitian ini menggunakan
kontrol. Untuk mendeskripsikan data Sapiro-wilk dengan SPSS, dasar kriteria
penelitian maka digunakan teknik statistik.

36 Metode Diskusi Macromedia Flash Untuk Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur Mekanik
pengambilan keputusan dalam uji normalitas Hasil Pretest Kelas kontrol dan Kelas
Sapiro-wilk. (2) uji homogenitas, bertujuan Eksperimen
untuk mengetahui apakah variansi data yang
akan dianalisis homogen atau tidak. (3) uji Hasil pretest alat ukur mekanik bagi
independent t-test, bertujuan untuk mengetahui siswa Kelas eksperimen, maka dapat diketahui
adanya pengaruh pembelajaran dengan metode bahwa sebanyak 12 siswa memperoleh nilai
diskusi macromedia flash player terhadap hasil dengan kriteria lulus KKM, sebanyak 18 siswa
belajar siswa kelas x pada mata pelajaran alat memperoleh nilai dengan kriteria tidak lulus
ukur mekanik. KKM. Kelas kontrol diketahui bahwa
sebanyak 11 siswa memperoleh nilai dengan
HASIL PENELITIAN DAN kriteria lulus KKM, sebanyak 19 siswa
PEMBAHASAN memperoleh nilai dengan kriteria tidak lulus
KKM.

Perbandingan Pretest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
14
12
10
8
Siswa

6 Eksperimen
4 Kontrol
2
0
60 - 65 66 - 70 71 - 75 76 - 80 81 - 85 86 - 90 91 - 100
Nilai

Gambar 1. Perbandingan Hasil Prestest Kelas Kontrol dan Eksperimen

Hasil Posttest Kelompok Kontrol dan dengan kriteria lulus KKM, dan sebanyak 6
Kelompok Eksperimen siswa memperoleh nilai dengan kriteria tidak
lulus KKM. Perbandingan hasil pretest dan
Hasil posttest alat ukur mekanik bagi posttest hasil belajar alat ukur mekanik bagi
siswa Kelas eksperimen, maka dapat diketahui siswa Kelas eksperimen dapat diamati bahwa
bahwa sebanyak 30 siswa memperoleh nilai sebanyak 30 siswa mengalami peningkatan
dengan kriteria lulus KKM, dan tidak ada skor setelah diberikan perlakuan menggunakan
siswa memperoleh nilai dengan kriteria tidak metode diskusi dan macromedia flash.
lulus KKM. Hasil posttest alat ukur mekanik Sebanyak 3 siswa mendapatkan peningkatan
bagi siswa Kelas kontrol, maka dapat diketahui sekor sebesar 3 point, dan sebanyak 6 siswa
bahwa sebanyak 24 siswa memperoleh nilai mengelami peningkatan skor sebesar 6 point.

Metode Diskusi Macromedia Flash Untuk Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur Mekanik 37
Perbandingan Postest dan Pretest
Kelas Eksperimen
16
14
12
10

Siswa
8
6 Pretest
4 Postest
2
0
60 - 65 66 - 70 71 - 75 76 - 80 81 - 85 86 - 90 91 - 100
Nilai

Gambar 5. Perbandingan Hasil Posttest dan Pretest Kelas Eksperimen

perbandingan hasil posttest hasil belajar alat eksperimenmemiliki rerata nilai lebih tinggi
ukur mekanik bagi siswa Kelas dibandingkan dengan rerata nilai kelas kontrol.

Perbandingan Postest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
20
18
16
14
12
Siswa

10
8 Eksperimen
6 Kontrol
4
2
0
60 - 65 66 - 70 71 - 75 76 - 80 81 - 85 86 - 90 91 - 100
Nilai

Gambar 6. Perbandingan Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan kelas kontrol

Hasil olah data dan nilai ujian siswa subjek pada penelitian ini dapat disimpulkan
menunjukkan nilai kelas eksperimen lebih bahwa penerapan metode diskusi dan
tinggi dibandingkan dengan kelas kontol, macromedia flash player efektif terhadap hasil
dengan demikian dapat diartikan bahwa belajar mata pelajaran alat ukur mekanik.
metode diskusi macromedia flas player dapat Penerapan model tersebut dapat dijelaskan
meningkatkan hasil belajar siswa dalam bahwa metode diskusi dan macromedia flas
mempelajari alat ukur mekanik. player memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap hasil belajar siswa pada
SIMPULAN DAN SARAN mata pelajaran alat ukur mekanik. Dapat
Simpulan dibuktikan setelah adanya penerapan metode
diskusi dan macromedia flash player dapat
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 60 menaikan rata-rata nilai hasil belajar siswa
siswa SMK Ma’arif NU Salam yang dijadikan pada mata pelajaran alat ukur mekanik serta

38 Metode Diskusi Macromedia Flash Untuk Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur Mekanik
dapat meningkatkan antusiasme dan minat Anggara. (2008). Memahami Teknik Dasar
belajar siswa didalam kelassehingga Pembuatan Game Berbasis
mempermudah siswa dalam menerima materi Flash. Yogyakarta : Gava Media.
pelajaran yang diberikan. Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo.
(2014). Teknologi Komunikasi
Saran dan Informasi Pembelajaran.
Bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan Jakarta: PT BumiAksara.
kejuruan yang akan menciptakan generasi Hujair A. HSanaky.(2013). Media
penerus hendaknya sekolah harus Pembelajaran. Yogyakarta:
memperhatikan, melengkapi dan merawat Safiria Insania Press.
fasilitas yang dapat menunjang keberhasilan Mulyasa.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan
siswa dalam melakukan proses pembelajaran. Pendidikan.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Bagi guru kelas, Guru harus dapat Setuju.(2017). Analisis Kreatifitas Guru
menciptakan suasana pelajaran yang menarik Dalam Pembelajaran
dan menyenangkan didalam kelas, dapat enggunakan Alat Ukur (MAU)
berinovasi dalam kegiatan belajar mengajar Keahlian Tenik Pemesinan Di
serta mengembangkan metode dan media yang Kabupaten Sleman Pada Tahun
akan digunakan dalam proses pelajaran, Ajaran
mampu mengendalikan jalannya proses 2012/201.Yogyakarta:Universita
pembelajaran didalam kelas sehingga tercapai s Sarjanawiyata Tamansiswa.
hasil pembelajaran yang maksimal. Sugiyono.(2013). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan
Bagi penelitian selanjutnya dapat menggali Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
faktor-faktor lain dengan menambahkan Bandung: Alfabeta.
variable independen yang berpengaruh Sukiman. (2012). Pengembangan Media
terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Pembelajaran. Yogyakarta:
Pedajogja.
DAFTAR PUSTAKA
Suparman S. (2010). Gaya Mengajar yang
Abdurahman Ginting. (2008). Esensi Praktis Menyenangkan Siswa .
Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pinus Book
Bandung : Humaniora. Publisher.

Metode Diskusi Macromedia Flash Untuk Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur Mekanik 39

Anda mungkin juga menyukai