Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Baja merupakan bahan bangunan yang berupa campuran dari biji besi, mangan dan karbon. Semakin
tinggi nilai karbon pada baja maka baja akan semakin keras, namun mudah patah. Akan tetapi semakin rendah
nilai karbon maka baja akan mudah bengkok. Sebagai bahan bangunan yang berhubungan dengan kekuatan
struktur ataupun tidak, sangat banyak diperlukan dalam pekerjaan yang dilakukan dalam bidang teknik sipil
misalnya; kuda-kuda, tulang beton, kerangka jembatan dan masih banyak lagi.
Baja diperlukan dalam bentuk yang beraneka ragam dan ukuran yang berbeda pula sehingga sangatlah
mustahil baja itu dibuat dalam keadaan pasif, tentulah kita harus membuat sambungan-sambungan untuk
mendapatkan bentuk yang kita inginkan.
Pada jaman dahulu orang menyambung suatu baja dengan menggunakan cara yang sangat
sederhana. Tetapi makin lama peradaban manusia makin berkembang, begitu juga dalam bidang
teknologi. Manusia berusaha menganalisa dan menggali serta memproduksi bahan-bahan yang
diperlukannya untuk suatu tujuan tertentu. Perkembangan teknologi menuntut manusia untuk dapat
melakukan penyambungan yang kuat dengan menggunakan tenaga listrik. Untuk dapat
menyambung baja tersebut menjadi satu dengan yang lainnya, maka baja tersebut disambung
dengan cara dilas.

Las adalah melelehkan dengan panas. Sedangkan mengelas adalah suatu cara menyambung
dua buah plat/logam atau lebih dengan melelehkan logam dengan menggunakan panas, baik
menggunakan bahan tambah atau tanpa bahan tambah sehingga menyatu.
Pengelasan pada umumnya memerlukan panas yang sangat tinggi temperaturnya untuk
mencairkan bagian-bagian bahan yang akan disambung atau dilapisi.

1.2 Tujuan
1. Agar kita mengetahui prinsip-prinsip pekerjaan baja dengan baik.
2. Agar kita mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam suatu pekerjaan sambungan.

1.3 lokasi dan waktu praktek

-) lokasi : Lab. Konstruksi teknik sipil politeknik negeri kupang

-) waktu : tgl 21 mei - 01 juni 2018


BAB II

DASAR TEORI

2.1 teori

Las adalah melelehkan dengan panas. Sedangkan mengelas adalah suatu cara menyambung
dua buah plat/logam atau lebih dengan melelehkan logam dengan menggunakan panas, baik
menggunakan bahan tambah atau tanpa bahan tambah sehingga menyatu. Pengelasan dilakukan
dengan memperhatikan hal berikut.
1. Las listrik
a. Memperhatikan jarak antara elektroda dengan objek (benda).
b. Memperhatikan sudut busur pada saat mengelas
c. Posisi pada saat mengelas.
2. Las Asetilen
a. Mengatur api yang dihasilkan.
b. Memperhatikan pembakaran pada saat mengelas.
3. Kerja Bangku
a. Penggunaan bahan baja.
b. Pengukuran, pemotongan, pengikiran dan pembentukan harus diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai