Tabel 1 menunjukkan matriks parameter mutu yang bisa diukur yang memungkinkan
organisasi mengukur mutu. Sumbu vertikal terdiri dari tiga aspek mutu: nilai/beban, waktu
(biasanya terkait dengan beban gaji buruh) dan mutu hasil kerja. Sumbu horizontal
menggambarkan empat faktor utama—manusia,mesin, materi dan metode—yang diambil
dari teknik sebab-akibat1 Kaoru Ishikawa, yang sering digunakan oleh para manajer mutu
untuk menganalisa masalah. Tiap bidang tersebut mencakup contoh ukuran mutu yang ada
dalam kebanyakan organisasi; sejumlah ukuran ini lebih diterapkan pada lingkungan
produksi, dan ukuran yang lain lebih terkait dengan lingkungan pelayanan. Sebagian besar
ukuran ini dinyatakan dalam istilah keuangan atau bisa dengan mudah ditentukan nilainya
dalam dolar.
1
3. Level 3: Hampir semua siswa, di hampir sepanjang waktu terlibat dalam
pemikiran tingkat tinggi
2. Kepemimpinan
2
keterbatasan kinerja Kepemilikan dan tanggung jawab untuk memecahkan masalah Rasa
kepemilikan Evaluasi Kinerja Kelompok berdasarkan sasaran dan tujuan personal. Sikap
proaktif dalam mencari peluang untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan
pengalaman pribadi. Pembagian pengetahuan, pembelajaran tim, belajar sambil melakukan
Diskusi dan dialog terbuka
4. Prinsip keempat: Pendekatan proses
Prinsip keempat: Pendekatan proses, penerapan menggunakan kebijakan, tujuan,
proses, penilaian, hasil dan perbaikan yang saling terkait Kelebihan utama: Biaya yang lebih
murah dan waktu siklus yang lebih pendek dengan menggunakan sumberdaya secara efektif.
Hasil yang meningkat, konsisten dan bisa diprediksi. Peluang perbaikan yang terfokus dan
diprioritaskan.Menerapkan prinsip pendekatan proses biasanya menghasilkan: Definisi
sistematis kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Menangkap gambar besarnya Analisis dan pengukuran kegiatan-kegiatan utama. Identifikasi
hubungan antara kegiatan-kegiatan utama dengan fungsi organisasi. Faktor yang berfokus
pada sumber daya, metode dan materi Evaluasi resiko dan asumsi, evaluasi dampak kegiatan
pada konsumen, pemasok dan pihak-pihak lain yang terlibat.
5. Prinsip kelima: Pendekatan sistem terhadap manajemen
Prinsip kelima: Pendekatan sistem melalui saling keterhubungan antara berbagai proses
yang berfokus pada pencapaian tujuan Kelebihan utama: Integrasi dan kesesuaian berbagai
proses yang paling bisa mencapai hasil yang diinginkan. Memfokuskan usaha pada proses-
proses utama. Meningkatkan keyakinan pihak-pihak terkait pada konsistensi, efektifitas dan
efisiensi organisasi. Penerapan prinsip ini Menstrukturisasi sistem untuk mencapai tujuan
organisasi dengan cara yang paling efektif dan efisien. Memahami saling ketergantungan
antara berbagai proses dalam sebuah sistem. Pendekatan struktur untuk mengharmonisasi dan
mengintegrasikan berbagai proses. Pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung
jawab yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama dan dengan demikian mengurangi
hambatan antar bagian. Memahami kemampuan organisasi dan menentukan keterbatasan
sumber daya sebelum pelaksanaan tindakan. Menentukan target dan menentukan bagaimana
kegiatan tertentu dalam sebuah sistem harus beroperasi.Terus menerus meningkatkan sistem
melalui pengukuran dan evaluasi.
6. Prinsip keenam: Perbaikan terus menerus
Prinsip keenam: Peningkatan terus menerus dari hasil pengukuran dan analisis proses
Kelebihan utama Kelebihan kinerja melalui peningkatan kemampuan organisasi. Kesesuaian
kegiatan perbaikan di semua tingkat dengan maksud strategis organisasi. Fleksibilitas untuk
3
cepat tanggap terhadap peluang. Penerapan prinsip ini Pendekatan keseluruh bagian
organisasi dengan konsisten untuk terus meningkatkan kinerja organisasi. Pelatihan tentang
metode dan perlengkapan baru untuk perbaikan terus menerus. Menjadikan peningkatan
produk, proses dan sistem secara terus menerus sebagai tujuan tiap individu dalam organisasi.
Menentukan tujuan untuk memandu, dan menentukan ukuran untuk mengukur peningkatan
terus menerus.Mengetahui dan menghargai peningkatan.
Prinsip kedelapan: Keuntungan timbal balik dalam semua hubungan dengan penyedia
dengan menentukan kebutuhan dan harapan pihak lain yang terkait dan penyusunan
kebijakan dan tujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Organisasi dan para pemasoknya
(pemasok barang) saling tergantung dan hubungan yang memberi keuntungan timbal balik
akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk mendapatkan nilai tambah.
Manfaat utama
Memberikan nilai bagi kedua belah pihak Fleksibilitas dan kecepatan pemberian
tanggapan terhadap perubahan pasar atau perubahan kebutuhan dan harapan konsumen.
Optimalisasi biaya dan sumber daya. Penerapan prinsip ini Menentukan hubungan yang
menyeimbangkan keuntungan jangka pendek dengan pertimbangan jangka panjang.
Penyatuan keahlian dan sumber daya dengan mitra. Menentukan dan memilih penyedia
utama. Komunikasi yang jelas dan terbuka. Berbagi informasi dan rencana masa depan.
Menginspirasi, mendorong dan menghargai peningkatan dan pencapaian oleh pemasok.