Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 1

SUNGAI CILIWUNG
Anggota:
- Hajat Nur T (15513166)
- Inas Imtitsal (15513010)
- Nadya Diva Sagita (15513114)

PROFIL SINGKAT SUNGAI CILIWUNG

Ciliwung adalah salah satu sungai terpenting di wilayah ibukota, DKI Jakarta. Panjang
aliran utama sungai ini adalah hampir 130 km dengan daerah tangkapan airnya (daerah aliran
sungai) seluas 387 km persegi. Hulu sungai ini berada di dataran tinggi yang terletak di
perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, atau tepatnya di Gunung Gede, Gunung
Pangrango dan daerah Puncak. Ciliwung bermuara di daerah Luar Batang.

1) Bagaimana potensi dan pemanfaatan dari Sungai Ciliwung?


Aliran sungai yang panjangnya sekitar 130 km memungkinkan Sungai Ciliwung menjadi
sarana transportasi dan juga daerah pariwisata air. Selain itu sungai ini memiliki mata air sungai
yang dapat dijadikan sumber air sepanjang tahun. Sebelum tercemar masyarakat
memanfaatkan air Sungai Cikamasan yang merupakan anak Sungai Ciliwung sebagai sumber air
minum, dan di daerah puncak, anak Sungai Ciliwung digunakan untuk pengairan usaha
perikanan.

2) Apa saja permasalahan yang terjadi selama ini?


Permasalahan yang terjadi adalah banyaknya penduduk Kota Jakarta yang membangun
pemukiman di daerah aliran sungai Ciliwung, masyarakat membangun pemukiman sekitar
100m dari bantaran sungai. Selain itu masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung
sebagian besar masih membuang sampah di badan sungai sehingga menyebabkan terjadinya
penyempitan,pendangkalan, dan pencemaran sungai. Dari banyaknya masalah yang ada dapat
menimbulkan bencana alam seperti banjir yang terjadi tiap tahun di Kota Jakarta.

3) Bagaimana usaha yang sudah dilakukan untuk menanggulangi permasalahan yang sudah
terjadi?
Dalam merestorasi sungai, pemerintah dibantu masyarakat untuk melakukan
penghijauan di bantaran sungai dan berupaya untuk mengolah sampah yang tak tertangani oleh
pemerintah dengan cara membakar, menimbun, atau mengumpulkan sampah. Pemerintah
sudah berusaha melakukan relokasi pemukiman penduduk yang dibangun di sekitar bantaran
sungai
Pada masa colonial untuk mencegah banjir Pemerintah Belanda telah membuat Kanal
Banjir Kali Malang, Pintu Air Mataram, Pintu Air Karet, dan perbaikan drainase di
perkampungan. Untuk menganani masalah banjir sendiri pemerintah telah membentuk Kanal
Banjir Barat dan Kanal Banjir Timur.

4) Bagaimana menurut kalian upaya perbaikan berkelanjutan dalam hal merestorasi sungai
tersebut?
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan meyukseskan program relokasi di
sekitar bantaran sungai. Jika lahan di sekitar bantaran sudah dikosongkan maka lahan dapat
dijadikan tempat resapan air sehingga air yang dihasilkan dari proses presipitasi tidak semua
mengalir ke sungai dan bisa terserap kedalam tanah. Selain itu dengan adanya relokasi dapat
dilakukan pelebaran sungai sehingga daya tampung sungai menjadi lebih besar.
Selain itu pemerintah beserta masyarakat peduli lingkungan hendaknya member
sosialisasi kepada masyarakat Jakarta untuk tidak membuang sampah yang dihasilkan ke badan
Sungai Ciliwung. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kualitas air sungai serta mencegah
terjadinya penyempitan,pendangkalan, dan pencemaran sungai yang lebih parah.

Anda mungkin juga menyukai