Anda di halaman 1dari 9

2.

1 Diagnosis Epidemiologi
Data epidemiologi terdiri data sekunder dari Puskesmas, POSKESDES dan
Puskesmas Pembantu. Tujuan dari diagnosis Epidemiologi adalah mengidentifikasi masalah
kesehatan yang penting untuk dipecahkan dan secara objektif. Identifikasi masalah
kesehatan spesifik yang berkontribusi pada kualitas hidup dan menetapkan prioritas
masalah kesehatan. Pada tahap ini faktor perilaku dan lingkungan apa yang mempengaruhi
terjadinya masalah kesehatan tersebut.

Gambar . Peta Konsep Pendekatan Epidemiologi

2.1.1 Pengumpulan dan Analisis Data


Hasil diagnosis sosial yaitu aspek kesehatan yang perlu adanya intervensi tersebut
maka dapat ditentukan beberapa penyakit yang memiliki kaitan terhadap masalah diagnosis
tersebut diantaranya Identifikasi masalah kesehatan di Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro
diperoleh dari hasil rekap Sistem Informasi dan Manajemen Data Puskesmas (SIMPUS)
Puskesmas Kelir tahun 2015, 2016 dan 2017.

Sepuluh Angka Kesakitan Terbesar Desa Telemung Tahun


2015
120
100
jumlah

80
60
40
20
0

Nama Penyakit

Gambar . Data Sepuluh Besar Angka Kesakitan Desa Telemung 2015


(Sumber : SIMPUS Puskesmas Kelir)
Sepuluh Angka Kesakitan Terbesar Desa Telemung Tahun
2016
100
80
Jumlah

60
40
20
0

Nama Penyakit

Gambar . Data Sepuluh Besar Angka Kesakitan Desa Telemung 2016


(SIMPUS Puskesmas Kelir)

Sepuluh Angka Kesakitan Terbesar Desa Telemung 2017


180
160
140
120
Jumlah

100
80
60
40
20
0

Nama Penyakit

Gambar . Data Sepuluh Besar Angka Kesakitan Desa Telemung 2017

(SIMPUS Puskesmas Kelir)

Berdasarkan hasil dari Data Sepuluh Besar Angka Kesakitan di Desa Telemung
dalam tiga tahun terakhir kemudian dlakukan indept interview kepada tenaga kesehatan di
Desa Telemung dan lima belas tokoh masyarakat dan warga di Desa Telemung. Hasilnya
terdapat sepuluh permasalahan kesehatan terkait dengan data kesakitan ditambah dengan
kejadian primigravida atau kehamilan di usia kurang dari 21 tahun.
2.1.2 Penentuan Permasalahan Kesehatan

Hasil dari tahap konfirmasi data kesakitan dan indept interview didapatkan sebelas
permasalahan kesehatan yang didasarkan atas kriteria besar masalah, kegawatan, terdapat
data yang mendukung, perhatian masyarakat, dan perkembangan atau trend kejadian
permasalahan :

a. Hipertensi g. Penyakit Kulit


b. Rheumatik h. ISPA
c. Asma i. Katarak
d. Gastritis J. Pernikahan Dini
e. Common Could h. Nyeri Kepala
f. Diare
2.1.3 Nominal Group Technique (NGT)
Nominal Group Technique merupakan proses pencarian solusi sebuah masalah
yang meliputi proses identifikasi, pencarian solusi umum, dan penetapan keputusan
(Delbecq dan Van Deven, 1971). Penggunaan NGT dalam PKL ini ditujukan untuk
memprioritaskan lima permasalahan kesehatan yang akan diprioritaskan lebih lanjut melalui
metode MCUA.
Notulensi :
Kriteria :- Peserta merupakan warga aktif
- Setiap dusun terdapat tiga orang warga yang mewakili
- Peserta merupakan warga asli Telemung
Hasil :
- Terdapat lima permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas
masyarakat dari sebelas permasalahan kesehatan yang disampaikan
kepada warga sebelum NGT.
- Lima permasalahan kesehatan : Hipertensi, reumatik, Gastritis, Asma,
dan Primigavida
No Permasalahan Kesehatan Alasan Pemilihan Keterangan
1 Hipertensi Tingginya kasus Faktor stress
hipertensi menjadi mayoritas
masyarakat
Dapat berkembang Konsumsi makanan
kepada penyakit lain mempengaruhi
terjadinya hipertensi
pada warga
2 Rheumatik Banyak warga Faktor cuaca dan
merasakan gejala kondisi geografis
linu atau pegal-pegal mempengaruhi
terjadinya rheumatik
3 Gastritis Terdapat kasus Konsumsi makanan
namun tidak banyak mempengaruhi
terjadinya gastritis
4 Asma Sering terjadi Dipengaruhi faktor
terutama pada cuaca cuaca
dingin
5 Primigravida Angka kejadian tinggi Merupakan salah
dan bergerak flutuatif satu faktor yang
dalam tiga tahun mempengaruhi
terakhir terjadinya gangguan
pada ibu hamil
Resiko kejadian AKI
dan AKB
Resiko terjadinya
stunting

2.1.4 Prioritas Masalah


Tabel . Tabel MCUA Prioritas Masalah
No. Kriteria Bobot Primigravida Hipertensi Asma Rematik Duodenitis
dibawah 21 dan
tahun gastritis

S BS S BS S BS S BS S BS

1. Besar Masalah 0,3 3 0,9 4 1,2 5 1,5 1 0,3 2 1,2

2. Besar dampak 0,3 5 1,5 3 0,9 4 1,2 2 0,6 1 0,3


yang
ditimbulkan

3. Perhatian 0,2 3 0,6 5 1,0 1 0,2 4 0.8 2 0,6


Masyarakat

4. Sumber Daya 0,2 5 1,0 4 0,8 1 0,2 3 0,6 2 0,4


untuk
menyelesaikan

Jumlah 1 4,0 3,9 3,1 2,3 2,5


Rangking 1 2 3 5 4
Tabel MCUA di atas menunjukkan bahwa prioritas masalah kesehatan yang
diangkat pada PKL kali ini adalah primigravida di bawah 21 tahun. Hal tersebut
didasarkan pada empat kriteria yang menjadi acuan pada penyusunan prioritas yaitu
besar masalah, besar dampak, perhatian masyarakat, dan sumber daya untuk
menyelesaikan.
2.1.5 Analisis Epidemiologi Primigravida
Primigravida muda adalah suatu proses kehamilan yang sedang dialami oleh
seorang wanita untuk pertama kalinya. Primigravida muda adalah suatu proses
kehamilan yang sedang dialami oleh seorang wanita untuk pertama kalinya di usia
yang muda yaitu kurang dari 20 tahun. Kehamilan pertama merupakan pengalaman
baru yang dapat menimbulkan stress bagi ibu dan suami.beberapa yang dapat
diduga dan yang tidak dapat diduga atau tidak terantisipasi sehingga menimbulkan
konflik persalinan. Kesiapan wanita untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai
anak ditentukan oleh kesiapan fisik, kesiapan mental, emosi, psikologis kesiapan
sosial dan ekonomi. Secara umum, seorang wanita dikatakan siap secara fisik jika
telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh) yaitu
sekitar usia 20 tahun, sehingga usia 20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik
(BKKBN, 2005).

30 31

19
14

2015 2016 2017 2018 (Sampai


Juni 2018)

Gambar . Grafik Jumlah Kejadian Primigravida Desa Telemung

37.4
31.3 31.8

20.9

2015 2016 2017 2018 (Sampai


Juni 2018)
Gambar . Grafik Persentase Kejadian Primigravida Berdasarkan Total Kehamilan
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa, insiden primigravida mengalami
kenaikan dari tahun 2015 ke tahun 2016, kemudian mengalami penurunan di bulan
juni 2018. Namun, jumlah persentase dari insiden primigravida mengalami kenaikan
cukup tinggi yaitu pada tahun 2017 ke 2018 sampai bulan juni ini yaitu sebesar
31,8%. Beberapa faktor pendorong terjadinya primigravida muda. Menurut literatur
yang telah kami peroleh didapat bahwa, primigravida terjadi karena pernikahan di
usia muda (Sampurno dan Azwar, 1997), pergaulan bebas (Damayanti, 2008), dan
kesempatan belajar yang kuran dan putus sekolah (Sekarningrum,2007)
Setiap tahun, 15 juta anak remaja berumur 15-19 tahun melahirkan. Di
negara maju hanya sekitar 10% dari remaja melahirkan pada usia muda, di Amerika
Serikat sekitar 19% dari anak remaja melahirkan di bawah usia 20 tahun. Di negara
berkembang, rata-rata 40% dari perempuan melahirkan sebelum usia 20 tahun.
Menurut Survei BKKBN Pada tahun 2012 di Indonesia, angka perempuan
menikah usia 10-14 sebesar 4,2%, sedangkan perempuan yang menikah usia 15-19
tahun sebesar 41,8%. Data UNICEF pada tahun 2001 Indonesia termasuk dalam
lima besar negara-negara yang persentase pernikahan dini tertinggi di dunia.
Berdasarkan SDKI tahun 2012 tercatat 4,8% menikah di usia 20-24 tahun dan 41,9%
menikah pada usia 15-19 tahun atau 41 per 1000 pernikahan.
Dari data tersebut, dapat dilihat besarnya angka pernikahan dini di Indonesia.
Berdasarkan data Depkes RI Di Indonesia kehamilan remaja tahun 2007 didapatkan
data hamil diluar nikah karena diperkosa sebanyak 3,2%, karena sama-sama mau
sebanyak 12,9%, tidak terduga sebanyak 45%, dan seks bebas mencapai 22,6%, hal
ini terjadi karena minimnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi.
Dapus
Desiyanti IW. Faktor-faktor yang berhubungan terhadap pernikahan dini pada
pasangan usia subur di Kecamatan Mapanget Kota Manado. [cited 2018 Oct 07].
Available from: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/view/7443

Carolina M. Hubungan Pengetahuan Tentang Kehamilan dan Persalinan Usia Dini


dengan Sikap dan Tindakan Orang Tua Menikahkan Putrinya Diusia Dini di Desa
Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar [Skripsi]. Medan: FKM
Universitas Sumatera Utara; 2014.
Primigravida muda adalah suatu proses kehamilan yang sedang dialami oleh
seorang wanita untuk pertama kalinya
Primigravida muda adalah suatu proses kehamilan yang sedang dialami oleh
seorang wanita untuk pertama kalinya di usia yang masih muda yaitu kurang dari 20
tahun. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menimbulkan
stress bagi ibu dan suami, Beberapa yang dapat diduga dan yang tidak dapat diduga
atau tidak teranstisipasi sehingga menimbulkan konflik persalinan. Kesiapan wanita
untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan fisik,
kesiapan mental, emosi, psikologis kesiapan sosial dan ekonomi. Secara umum,
seorang wanita dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan
tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh) yaitu sekitar usia 20 tahun, sehingga
usia 20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik (BKKBN, 2005).
Setiap tahun, 15 juta anak remaja berumur 15-19 tahun melahirkan. Di negara maju
hanya sekitar 10% dari remaja melahirkan pada usia muda, di Amerika Serikat
sekitar 19% dari anak remaja melahirkan di bawah usia 20 tahun. Di negara
berkembang, rata-rata 40% dari perempuan melahirkan sebelum usia 20 tahun.
Desiyanti IW. Faktor-faktor yang berhubungan terhadap pernikahan dini pada
pasangan usia subur di Kecamatan Mapanget Kota Manado. [cited 2015 Oct 15].
Available from: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/view/7443

Anda mungkin juga menyukai