Anda di halaman 1dari 2

PENDATAAN KELUARGA SEHAT

No.Dokumen : / SOP /Admen –Tlp/ 2018

No.Revisi :
SOP TanggalTerbit : Januari 2018
Halaman : 1-2

Ka.UPT Puskesmas EmWinarto,SKM,MM


Talangpadang NIP.197607161995021001

1. Pengertian : Pendataan Keluarga Sehat adalah salah satu cara Puskesmas untuk
meniungkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan / meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di wiulayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan didalam
gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungiu keluarga-
keluarga diwilayah kerjanya. Kunjungan rumah (keluarga) dilakukan secara
terjadwal dan rutin, dengan memanfaatkan data dan informasi dari profil
kesehatan keluarga (prokesga).
2. Tujuan : Sebagai acuan Program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga

3. Kebijakan : 1. Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan


program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga.
2. Keputusan Kepala Puskesmas No./ /SK /Admen-Tlp/2017 Tentang
kegiatan PISPK di UPT Puskesmas Talangpadang

4. Referensi 1. Pedoman umum Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan keluarga,


1.Kemenkes,2016
:
2. Petunjuk teknis Penguatan manajemen Puskesmas Dengan pendekatan
Keluarga, Kemenkes, 2016
5. Alat dan : 1. Alat : ATK, Fotocopi,
Bahan 2. Bahan : Kertas, Tinta, Kartu identitas pendata, Map, Prokesga, Pinkesga,
Bulpoin,Form daftar kunjuungan keluarga
6. Langkah – : 1. Melaksanakan Inventarisasi data jumlah keluarga diwilyah kerja
langkah Puskesmas
2. Menyiapkan instrumen pendataan (Prokesga, Pinkesga)
3. Menyiapkan petugas pendataan, surveyor , supervisor dan admin
4. Melakukan pembagian wilayah
5. Menetapkan jadwal kunjungan rumah
6. Melaksanakan pencatatan hasil wawancara dengan KK dan anggota
Keluarga dalam prokesga
7. Melakukan tabulasi hasil kegiatan pendataan dan melaporkan ke
supervisor
7. Bagan Alir -
8. Hal – 1. Semua dan dan informasi yang diperoleh dari keluarga dalam kunjungan
halYang rumah bukanlah untuk dipublikasikan atau disampaikan kepada keluarga
PerluDiperha atau orang lain. Jika pun kasusnya harus dibicarakan dengan keluarga atau
tikan orang lain hendaknya dilakukan tanpa menyebut nama (anonym) atau
sesudah mendapat izin dari keluarga yang bersangkutan.
2. Pembicaraan tentang masalah kesehatan suatu keluarga kepada pihak –
pihak lain hanya dilakukan apabila masalah tersebut tidak dapat diatasi
sendiri, sehingga memerlukan dukungan / bantuan dari komunitas
(misalnya dasawisma) atau pemuka masyarakat.
3. 3.Pada kunjungan berikutnya, tetap tunjukkan perhatian dan berikan
penghargaan berupa pujian atau ungkapan rasa senang terhadap upaya yang
telah dilakukan keluarga, meskipun belum sesuai benar saran / harapan,
perhatian dan pujian akan meningkatkan semangat mereka.
4. Kalaupun keluarga melakukan saran pembina keluarga secara kurang benar
atau bahkan salah / keliru, hendaknya tidak dimarahi atau ditegur dengan
keras. Tunjukkan sikap dapat memahami kesalahan / kekurang sempurnaan,
dan teruslah dengan sabar membimbing keluarga tersebut. Jika perlu
ulangilah penjelasan yang pernah disampaikan dengan menggunakan
bahasa atau cara lain yang mungkin lebih mudah dipahami dengan
keluarga.
5. Suatu keluarga pasti berbeda dengan keluarga laindalam berbagai hal,
Kondisi sosial, ekonomi,suku bangsa, agama, sikap dan perilaku, dan lain –
lain, oleh sebab itu pembina keluarga hendaknya bersikap luwes dan
berupaya menyesuaikan diri dengan setiap situasi dan kondisi yang
dijumpai
9. Unit Terkait : UKM dan UKP
Semua staff, karyawan / pegawai Puskesmas

10.Dokumen : 1. Prokesga
Terkait 2. Pinkesga

11.Rekaman :
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai