Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia dalam melakukan kegiatan dibantu dengan berbagai organ yang berkumpul
menjadi suatu sistem organ yang bertugas menopang fungsi aktivitas manusia seperti, sistem
pernafasan manusia untuk proses bernafas, sistem kardiovaskuler untuk membantu proses
pemomompaan darah dan proses aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan sebaliknya
maupun dari jantung ke paru-paru dan sebaliknya dan masih banyak sistem organ lain yang
membantu aktivitas tubuh manusia.
Salah satunya adalah sistem pengindraan yang sangat penting fungsinya sebagai
penerima rangsangan tertentu, di sini akan kami akan membahas tentang masalah sistem
penginderaan mulai dari anatomi maupun fisiologi serta kelainan-kelainan yang terjadi pada
organ-organ dalam sistem indera yang dapat mempengaruhi fungsinya bagi tubuh manusia.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan :
1. Apa itu sistem penginderaan ?
2. Apa itu indra penghidu ?
3. Apa itu indra pengecap ?
4. Apa itu indra pengelihatan ?
5. Apa itu indra pendengaran ?
6. Bagaimana anatomi sistem keseimbangan ?
7. Apa itu struktur bola mata dan struktur telinga ?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan yang ingin dicapai yaitu :
1. Agar mengetahui apa itu sistem penginderaan
2. Agar mengetahuiapa itu indra penghidu
3. Agar mengetahui apa itu indra pengecap
4. Agar mengetahui apa itu indra pengelihatan

1
5. Agar mengetahui apa itu indra pendengaran
6. Agar mengetahui apa itu anatomi sistem keseimbangan
7. Agar mengetahui apa itu struktur bola mata dan struktur telinga

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pengindraan

Sistem penginderaan manusia adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima
rangsangan tertentu yang terdiri dari indera penglihatan, indera pendengar, indera
penciuman, dan indera pengecap. Menurut Syaifuddin:
“Sistem pengindraan adalah organ akhir yang dikhususkan menerima jenis
rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang
membawa kesan rasa dari organ indra menuju ke otak tempat perasaan ini di tafsirkan”.

B. Bagian-Bagian Indra Pada Manusia


a. Indra Penghidu

Indra pembau atau pencium berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam
hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti
tunas pengecap. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan
aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau
pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi
terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.

3
1. Perangsang reseptor
Reseptor-reseptor penciuman hanya memberi respon terhadap zat yang bersentuhan
dengan epitel penciuman dan larut dalam lapisan mukus yang tipis. Ambang penciuman
untuk berbagai zat representatif melukiskan kepekaan yang menyolok dari reseptor
penciuman terhadap beberapa zat. Misalnya, metil merkaptan, yaitu zat yang memberi
bau yang khas pada bawang, dapat dicium pada konsentrasi yang kurang dari sepersatu
juta miligram perliter udara. Apabila molekul berbau merangsang reseptor maka timbulah
potensial reseptor.
Satu teori mengemukakan bahwa molekul berbau menekan aktivitas sistem enzim
epitel dan menyebabkan perubahan pada reaksi-reaksi kimia. Teori lain mengemukakan
bahwa molekul berbau mengubah permukaan sel-sel reseptor yang menyebabkan total
listriknya. Teori yang ketiga mengemukakan bahwa molekul hanya mengubah
permeabilitas Na dari membran reseptor.

2. Mendengus
Bagian rongga hidung yang mengandung reptor pencium mendapat fentilasi yang
sangat sedikit. Sebagian besar udara biasanya bergerak dengan tenang melalui bagian
bawah rongga hidung pada setiap siklus pernapasan. Jumlah udara yang mencapai bagian
ini sangat meningkat dengan mendengus yaitu suatu gerakan yang menyertakan kontraksi
bagian bawah lubang.Hidung pada septum untuk membantu membiasakan arus udara ke
atas. Mendengus adalah respon semirefleks yang biasanya terjadi apabila bau yang baru
menarik perhatian.

3. Peranan serabut-serabut nyeri dalam hidung


Ujung-ujung telanjang dari banyak serabut nyeri N. trigeminus ditemukan dalam
membrana mukosa penciuman. Serabut-serabut ini terangsang oleh zat-zat yang
menyangat, dan perasaan menyengat komponen yang timbul dari trigeminus merupakan
komponen dari”bau” yang khas dari zat seperti minyak permen, menthol, dan klor.
Ujung-ujung ini jugsa yang bertanggung jawab untuk menimbulkan refleks bersin,

4
mengeluarkan air mata, sesak nafas, dan respon refleks lainnya terhadap iritan terhadap
hidung

4. Adaptasi
Telah diketahui umumnya bahwa bila seseorang secara terus menerus terkena bau
yang paling tidak enakpun, persepsi dari bau itu menurun dan akhirnya berhenti.
Fenomena yang kadang-kadang berguna ini disebabkan karena adaptasi yang agak cepat
yang terjadi pada sistem penciuman. Adaptasi ini adalah spesifik untuk bau tertentu yang
dicium, ambang untuk bau-bau lainnya tidak berubah. Adaptasi penciuman sebagian
adalah peristiwa sentral, tetapi juga karena perubahan pada reseptor.

b. Indra Pengecap
Lidah merupakan bagian tubuh yang penting untuk indra pengecap yang di dalamnya
terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit, dan rasa manis.

1. Muskulus-muskulus pada Lidah :


a. Muskulus Ekstrinsik
1) M.Genioglossus : mrpkn otot lidah terkuat
2) M.Hyoglossus : berupa lembaran 4 sisi yang tipis
3) M.Styloglossus : menggerakkan lidah ke depan dan ke belakang
b. Muskulus Intrinsik
1) M.Longitudinalis Superior-inferior Linguae
2) M.Tranversus Linguae
3) M.Verticalis Linguae

5
2. Pembagian Lidah Berdasarkan Lokasi :
a. Lidah terletak pada dasar mulut
b. Pembuluh darah & urat saraf keluar-masuk pada akarnya

1) Ujung serta pinggir lidah bersentuhan dengan gigi bawah


2) Permukaan melengkung pada bagn atas lidah dsbt Dorsum
3) Permukaan bawah lidah disebut Frenulum Linguae

3. Bagian-bagian pada Lidah :


a. Radiks Linguae ( pangkal lidah )
b. Dorsum Linguae ( punggung lidah )
c. Apeks Linguae (ujung lidah)

4. Papila-papila pada Lidah :


a. Papillae sirkumvalata : ada 8 hingga 12 buah dari jenis ini yang terletak pada
bagian dasar lidah.
b. Papillae fungiformis : menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan
berbentuk jamur.
c. Papillae filiformis : adalah yang terbanyak menyebar pada seluruh permukaan
lidah. Papillae filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh.

5. Proses Taste Buds pada Lidah :


a. Setiap kuncup pengecap (taste buds) disarafi beberapa serabut saraf, Yi : nervus
kranialis V, VII, IX, X.
b. Nervus Lingualis memasuki regio submandibularis, langsung menempel ke
mandibula dan melengkung ke depan pada mandibula hyoglossus untuk
memasuki lidah.
c. Nervus tsb akan diteruskan oleh masing2 nervus kranialis dan ketiganya berhenti
di Medula Oblongata & mmbntuk Traktus Solitarius

6
c. Indra Pengelihatan

Indra penglihatan adalah alat yang digunakan untuk melihat lingkungan


sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu mengenali benda – benda yang ada di
sekitarnya. Menurut Syaifuddin:
“Indra penglihatan yang terletak pada mata yang terdiri dari organ alat bantu mata
dan bola mata. Saraf indra penglihatan, saraf optikus (urat saraf kranila kedua), muncul
dari sel-sel ganglion dalam retina, bergabung untuk membentuk saraf optikus”.

1. Organ okuli assesoria (alat bantu mata)


Organ okuli assesoria(alat bantu mata), terdapat disekitar bola mata yang sangat
erat hubungannya dengan mata, Terdiri dari :
a. Kavum orbita
b. Supersilium
c. Palpebra
d. Aparatus lakrimalis
e. Muskulus okuli, yang merupakan otot entristik mata, terdiri dari 7 buah otot, 6
buah otot diantaranya melekat dengan os kavum orbitalis, 1 buah mengangkat
bola mata ke atas.
1) Muskulus levator palpebralis superior inferior
2) Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata
3) Muskulus rektus okuli inferior
4) Muskulus rektus okuli medial
5) Muskulus obliques okuli inferior
6) Muskulus obliques okuli superior
f. Konjungtiva

7
2. Oculus (bola mata)
Oculus (mata) meliputi bola mata (bulbus okuli). Nervus optikus saraf otak II,
merupakan saraf otak yang menghubungkan bulbus okuli dengan otak dan merupakan
organ terpenting dari organ visus.
a. Tunika okuli terdiri dari kornea dan sclera
b. Tunika vaskulosa okuli merupakan lapisan tengah dan sangat peka oleh
rangsangan pembuluh darah. Lapisan ini menurut letaknya terbagi atas 3 bagian
yaitu koroid, korpus siliaris, dan iris.
c. Tunika nervosa merupakan lapisan terdalam bola mata, disebut retina. Retina
terbagi menjadi 3 bagian yaitu pars optika retina, pars siliaris dan pars indika.

Retina terdapat di bagian belakang yang berlanjut sampai ke nervus optikus,


secara histologist retina terdiri dari 10 lapisan. Pada daerah macula lutea, retina
mengalami penyederhanaan sesuai dengan fungsinya untuk melihat jelas. Semua akson
dari neuron ganglion berkumpul pada bagian belakang dari diskus optikus (papilla).
Diskus optikus disebut juga titik buta oleh karena cahaya yang jatuh di daerah ini
member kesan dapat melihat. Bulbus okuli berisi tiga jenis cairan refracting media dan
masing-masing cairan memiliki kekentalan yang berlainan.
Cairan akueus, cairan seperti limfe yang mengisi bagian depan bola mata. Cairan
ini diperkirakan dihasilkan oleh prosessus siliaris kemudian masuk ke dalam kamera
posterior, melalui celah Fontana masuk ke dalam kamera okuli anterior. Setelah masuk
melalui saluran schlem menghilang ke dalam pembuluh vena siliaris anterior.
Lensa kristalina merupakan massa yang tembus cahaya yang berbentuk bikonkaf,
terletak antara iris dan korpus vitrous yang sangat elastic. Kedua ujung lensa ini diikat
oleh ligamentum susppensorium, lensa ini terdiri dari 5 lapisan.
Korpus vitrous merupakan cairan bening kental seperti agar, terletak antara lensa
dan retina. Isinya merupakan 4/5 bagian dari bulbus okuli, sehingga bola mata ini tidak
kempes.

8
Fisiologi penglihatan
Organ sensorik kompleks yang mempunyai fungsi optikal untuk melihat dan saraf
untuk tranduksi sinar .Aparatus optic mata membentuk dan mempertahankan ketajaman
focus objek dalam retina. Prisip optic; sinar dialihkan berjalan dari medium ke medium
lain dari lensa pada otak untuk ditafsirkan. Cahaya yang jatuh ke mata menimbulkan
bayangan yang letaknya difokuskan pada retina. Bayangan itu akan membiaskan cahaya
dan memfokuskan bayangan pada retina bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang
difokuskan.

Pembentukan bayangan
Cahaya dari objek membentuk ketajaman tertentu dari bayangan objek di retina
.Bayangan dalam fovea di retina selalu lebih kecil dan terbalik darin objek nyata.
Bayangan yang jatuh pada retina akan menghasilkan sinyal saraf dalam mosaik
reseptor,selanjutnya mengrimkan bayangan dua dimensi ke otak untuk direkontruksi
menjadi tiga dimensi.
Pembentukan bayangan abnormal jika boleh mata terlalu panjang dan berbentuk
elips, titik focus jatuh di ddi depan retina sehingga bayangan kabur. Untuk melihat lebih
jelas harus mendekatkan mata pada objek yang dilihat, di bantu dengan lensa bikonkaf
yang memberi cahaya divergen sebelum masuk mata. Hiperproppia, titik jatuh di
belakang retina. Kelainan dikoreksi dengan lensa bikonveks. Presbiopia , bentuk
abnormal karena lanjut usiayang kehilangan kekenyalan lensa.

Respons bola mata terhadap benda


Relaksasi m.siliaris membuat kerja ligamentum tegang, lensa tertarik sehingga
bentuknya lebih pipih. Keadaan ini akan memperpanjang jarak focus. Bila benda dekat
dengan mata maka otot berkontraksi agar lengkung lensa meningkat. Jika benda jauh,
m.siliaris berkontraksi agar lebih pipih supaya bayangan benda pada retina menjadi
tajam. Akomodasi mengubah ukuran pupil, kontraksi iris, kontraksi iris ini membuat
pupil mengecil dan melebar.

9
d. Indra Pendengaran
Indra pendengar merupakan salah satu alat pancaindra untuk mendengar.Anatomi
telinga terdiri dari telinga bagian luar,tengah,dan dalam. Menurut Evelyn C. Pearce:
“Indra pendengaran adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar
suara yang ada di sekitar dan telinga merupakan indra pendengaran yang menerima
rangsangan berupa suara(fonoreseptor). dan menjadi alat keseimbanan tubuh”.

Bagian – bagian dari telinga yaitu :


1. Telinga bagian luar terdiri dari Aurikula (daun telinga), Meatus akustikus eksterna
(liang telinga), Membran timpani.
2. Telinga bagian tengah terdiri dari Kavum timpani, Antrum tipani,Tuba auditiva
eustaki.
3. Telinga bagian dalam terletak pada bagian tulang keras pilorus temperalis,terdapat
reseptor pendangaran , dan alat pendengar ini disebut labirin.
Labirintus osseous, serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh cairan yang
dinamakan perilimfe.
a) Vestabulum
b) koklea
c) kanalis semisirkuralis

Labirintus membranosus terdiri dari :

10
1. Utrikulus
2. Sakulus
3. Duktus semisirkuralis
4. Duktus koklearis

e. Indra Pendengaran
Indera Pendengar (Telinga) Telinga merupakan alat pendengar dan alat keseimbangan.
Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam.
Struktur telinga manusia antara lain :
1. Telinga luar
Telinga luar terdiri atas daun telinga damn lubang telinga luar. Daun telinga
terdiri atas tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung telinga bawah,
yaitu cuping telinga, terdiri atas lemak. Daun telinga berfungsi untuk menerima dan
mengumpulkan suara yang masuk. Saluran luar yang dekat denga lubang telinga
dilengkapi dengan rambut- rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak
masuk, dan terdapat kelenjar lilin yang berperan menjaga agar permukaan saluran
luar dan gendang telinga tidak kering.
2. Telinga Tengah
Telinga tengah merupakan rongga yang berhubungan dengan faring melalui
saluran eustachius. Fungsi saluran ini menjaga keseimbangan tekanan udara antara
udara luar dengan udara didalam telinga tengah. Pada telinga tengah terdapat
membrane timpani dan tulang- tulang telinga tengah. Membrane timpani (disebut
juga dengan istilah gendang telinga) merupakan selaput yang menerima /gelombang
bunyi dan memisahkan antara telinga luar dan telinga dalam. Tulang- tulang telinga
tengah terdiri atas tiga macam, yaitu tulang matil(malleus) yang menempel pada
gendang telinga, tulang landasan (incus), dan tulang sanggurdi (stapes). Tulang
martil (bentuknya seperti matil) melekat pada gendang telinga dan tulang sanggurdi
(bentuknya enyerupai sanggurdi, tempat pijakan kaki dalam menunggang kuda)
berhubungan dengan jendela oval pada telinga dalam. Rangkaian ketiga tulang ini
berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju ke rongga
telinga dalam.

11
3. Rongga telinga dalam
Rongga telinga dalam terdiri dari :
Rongga yang menyerupai saluran saluran. Rongga rongga ini disebut labirin
tulang dan dilapisi dengan membrane sehingga disebut juga labirin membrane.
Labirin tulang terdiri dari tiga bagian, yaitu vestibula, koklea (rumah siput), dan tiga
saluran satengah lingkaran. Labirin membrane terdiri dari utrikulus dan sakulus
didalam vastibula,saluran koklea didalam koklea,dan membrane saluran setengah
lingkaran.vestibula (mengandung utrikulus dan sakulus) dan saluran setengah
lingkaran merupakan orga keseimbangan, sedangkan koklea merupakan organ
pendengar. Rumah siput atau koklea merupakan suatu tabung yang panjangnya
sekitar 3 cm dan bergelung seperti cangkang keong srta berisi cairan limpa. Koklea
tersebut berbentu saluran melingkar yang terdiri atas tiga ruangan, yaitu skala
vestibuli, skala media, dan skala timpani. Skal vestibule dan skala timpani
mengandung cairan yang disebut perilimfe. Skala media juga mengandung cairan
yang disebut endolimfe. Skala festibuli berhubungan dengan skala timpani melalui
lubang kecil yang disebut helikontrema. Skala festibuli berakhir pada jendela oval
(foramen ovale), sedangkan skala timpani berakhir pada jendela bundar. Antara skala
festibuli denga skala media terdapat membran reissner, sedangkan anrata skala media
denga skala timpani terdapat membrane basiler. Didalam skala media terdapat suatu
tonjolan yang disebut membrane tektorial yang sejajar dengan membrane basiler.
Didalam skala media bagian dalam atau tengah terdapat organ korti. Organ korti
berisi ribuan sel rambut sensori yang merupakan reseptor getaran (reseptor fibrasi).
Sel- sel rambut tersebut terletak di atara membrane basiler dan membrane tektorial
dasar dari sel reseptor pendengar tersebut berhubungan dengan serabut saraf yang
bergabung membentuk saraf pendengar.
4. Proses Mendengar
Mekanisme mendengar dimulai dengan adanya gelombang bunyi yang masuk
melalui liang telinga, yang akan menggetarkan membrane timpani. Getaran ini akan
diteruskan ke dalam telinga tengah melalui tulang- tulang pendengaran. Selanjutnya
getaran di teruskan ke telinga dalam melalui selaput jendela oval dan mengetarkan
cairan perilimfe yang terdapat di dalam skala vestibuli. Getaran cairan tersebut akan

12
menggetarkan membrane reissner dan menghgetarkan cairan endolimfe di dalam
skala media. Getaran cairan ini menggerakan membrane basiler yang selanjutnya
menggetarkan cairan dalam skala timpani. Pada saat membrane basiler bergetar akan
menggerakan sel- sel rambut, dan ketika se- sel rambut tersebut menyentuh
membrane tektorial terjadilah rangsangan (impuls) yang akan dikirim ke pusat
pendengar didalam otak melalui saraf sensori (saraf pendengar).
5. Alat Keseimbangan
Alat ini berupa saluran setengah lingkaran dan setiap saluran menggembung
pada salah satu ujungnya yang disebut ampula. Di dalam ampula terdapat reseptor
yang berupa kelompok sel saraf sensori yang memiliki rambut dalam tudung gelatin
yang berbentuk kubah, disebut kupula. Selain tiga saluran setengah lingkaran
terdapat alat keseimbangan yuang terletak di dalam utrikulus dan sakulus yang
berupa sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada
otolit, yaitu bola- bola kalsium karbonat yang ukurannya sangat kecil. Perubahan
posisi kepala menyebabkan otolit bergeser possisinya, akibatnya timbul impuls yang
akan dikirim ke otak, sehingga kita merasakan sedang miring atau tegak. Gerakan
melingkar pada kepala mengakibatkan terjadinya cairan limfe dan menggerakan
otolit meskipun kita sudah berhenti berputar. Akibatnya kita merasa pusing.
6. Kelainan Pada Telinga
Kelainan pada telinga dapat di kelompokan menjadi dua kelompok, yaitu :
Gangguan perambatan suara Suara dari luar dapat terhambat oleh kotoran telinga,
tumor dan zat-zat lain yang menyumbat liang telinga. Selain itu, kerusakan tulang-
tulang pendengaran juga mengganggu perambatan suara. Kerusakan tulang
pendengar di awali oleh gejala telinga mendengung. Infeksi telinga juga menganggu
perambatan suara. Infeksi ini disebut otitis. Telinga tengah, yang berhubungan
dengan faring, dapat terinfeksi oleh bakteri atau virus. Lukanya menghasilkan nanah
dan bau tak sedap. Gangguan saraf pendengaran Gangguan saraf pendengaran
biasanya terjadi pada usia lanjut. Ini disebut presbikusis. Saraf penderita mengalami
kemunduran (degenerasi). Kerusakan saraf pendengaran juga dapat di akibatkan oleh
kebisingan (polusi suara) yang di sebabkan oleh suara berfrekuensi tinggi.
7. Teknologi Membantu Pendengaran

13
Teknologi yang umum dijumpai adalah penggunakan alat bantu dengar. Hal
ini di lakukan apabila proses perambatan impuls suara tidak dapat mencapai telinga
tengah, misalnya karena tulang-tulang pendengar rusak. Pada daun telinga di pasang
alat penerima suara, yang kemudian mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sinyal
tersebut dirambatkan melalui elektroda ke telinga dalam. Dengan demikian penderita
dapat menangkap suara.

C. Anatomi Organ Keseimbangan


Indera keseimbangan merupakan indera khusus yang terletak didalam telinga. Indera
keseimbangan secara struktural terletak dekat indera pendengaran, yaitu bagian belakang
telinga dalam yang membentuk strukur utrikulus dan sakulus, serta kanalis semirkularis.
1. Sakulus dan utrikulus
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf
yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat padaotolith, yaitu butiran natrium karbonat.
Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang
akan dikirim ke otak.
2. Kanalis semirkularis
Suatu struktur yang terdiri atas 3 tulang setengah lingkaran, tersusun menjadi satu
kesatuan dengan posisi berlainan, yaitu ada yang horisontal, vertikal atas dan vertikal
belakang. Setiap kanalis berisi endolimfe, dan pada setiap pangkalnya membesar disebut
ampula, dan berisi reseptor keseimbangan yang disebut cristae ampularis. Kelembaman
endolimfe yang terdapat dalam kanalis semisirkularis akan menyebabkan ia bergerak ke arah
yang berlawanan dengan arah putaran sehingga kita dapat merasakan adanya perubahan posisi
tubuh.
Struktur-struktur diatas berfungsi dalam pengaturan keseimbangan dari syaraf
otak VIII. Syaraf otak VIII mengandung dua komponen, yaitu komponen pendengaran dan
komponen keseimbangan.
a. Alat keseimbangan
Alat ini berupa saluran setengah lingkaran dan setiap saluran menggembung pada
salah satu ujungnya yang disebut ampula. Di dalam ampula terdapat reseptor yang berupa
kelompok sel saraf sensori yang memiliki rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk

14
kubah, disebut kupula. Selain tiga saluran setengah lingkaran terdapat alat keseimbangan
yuang terletak di dalam utrikulus dan sakulus yang berupa sekelompok sel saraf yang
ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolit, yaitu bola- bola kalsium karbonat
yang ukurannya sangat kecil. Perubahan posisi kepala menyebabkan otolit bergeser
possisinya, akibatnya timbul impuls yang akan dikirim ke otak, sehingga kita merasakan
sedang miring atau tegak. Gerakan melingkar pada kepala mengakibatkan terjadinya cairan
limfe dan menggerakan otolit meskipun kita sudah berhenti berputar. Akibatnya kita merasa
pusing.

Keseimbangan dibagi menjadi dua, yaitu keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis.
1) Keseimbangan Statis
Keseimbangan statis ini merupakan keseimbangan yang berhubungan dengan orientasi
letak kepala (badan) terhadap gravitasi bumi. Yang berperan pada keseimbangan statis ini
adalah sakulus dan ultrikulus( pada kanalis semi sirkularis).Bila kepala miring ke satu arah,
otolith yang berat akan tertauk ke bawah oleh gravitasi bumi, hal ini akan menarik lapisan
gelatin ke bwah yang kemudin merangsang sel-sel rambut. Impuls keseimbangan ini
kemudian dijalarkan melalui bagian vetibularis dari syaraf ke VIII medula kemudian ke
korteks otak.
2) Keseimbangan Dinamis
Keseimbangan ini merupakan suatu upaya pertahanan keseimbangan tubuh terhadap
gerakan-gerakan berbagai arah, misalnya berputar, jatuh, percepatan, dsb. Bila kepala
bergerak kesegala arah, maka cairan didalam canalis semi sirkularis akan bergerak ke arah
sebaliknya sehingga akan menekukan cupula. Dengan demikian sel-sel rambut terangsang dan
timbul ilmpuls menuju syaraf ke VIII. Karena ketiga canalis semisircularis ini letaknya saling
tegak lurus maka gerakan kepala kesegala arah dapat terkontrol oleh alat keseimbangan.

b. Gangguan Keseimbangan
Masalah dengan keseimbangan terjadi setiap kali ada gangguan di salah satu sistem
vestibular, visual, proprioceptive atau kognitif.Gejala gangguan keseimbangan mungkin
termasuk pusing, vertigo (berputar), ketidakseimbangan (off keseimbangan dan jatuh), pre-
syncope (headedness ringan).Kelainan dalam keseimbangan fungsi dapat menunjukkan

15
berbagai patologi dari penyebab seperti tekanan darah rendah ke otak stroke atau tumor.
Banyak istilah yang berbeda sering digunakan untuk menggambarkan apa yang secara
kolektif dikenal sebagai pusing. Deskripsi umum termasuk kata-kata seperti pening,
mengambang, pusing, pusing, bingung, tak berdaya atau kabur. Vertigo, ketidakseimbangan
dan Pre-syncope adalah istilah yang digunakan oleh kebanyakan dokter.
1) Vertigo
Vertigo adalah istilah medis khusus yang digunakan untuk menjelaskan sensasi berputar
atau memiliki ruang spin tentang Anda. Kebanyakan orang menemukan vertigo sangat
mengganggu dan laporan terkait mual dan muntah.
2) Ketidakseimbangan
Ketidakseimbangan adalah sensasi yang kehilangan keseimbangan, dan paling sering
ditandai oleh sering jatuh dalam arah tertentu. Kondisi ini tidak sering dikaitkan dengan
mual atau muntah.
3) Pre-syncope
Pre-syncope paling sering digambarkan sebagai pening atau merasa lemah. Pingsan,
sebaliknya, adalah benar-benar pingsan.
4) Motion sickness
Pernahkah anda naik wahana tornado di dunia fantasi? apa yang Anda rasakan setelah
naik wahana tersebut?apakah Anda merasa pusing? atau ketika dalam perjalanan di laut,
udara maupun darat kadang-kadang terjadi semacam rasa mual, pusing, dan juga muntah-
muntah. Orang mengatakan ini adalah mabuk perjalanan atau biasa disebut
dengan motion sickness. Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan pada fungsi
keseimbangan. Hal ini disebabkan oleh rangsangan yang terus menerus oleh gerakan atau
getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan, baik darat, laut maupun udara. Biasanya
disertai dengan muka agak pucat, berkeringat dingin dan juga pusing.

c. Gangguan keseimbangan yang berkaitan dengan indera pendengaran.


Penyebab pusing yang berkaitan dengan telinga sering dicirikan oleh vertigo
(berputar) dan mual. Nistagmus (berkedip-kedip mata, berkaitan dengan VOR) sering terlihat
pada pasien dengan penyebab perifer akut pusing.

16
Jinak Paroxysmal posisional Vertigo (BPPV) - penyebab paling umum vertigo. Biasanya
digambarkan sebagai singkat, intens sensasi berputar yang terjadi karena perubahan tertentu
di posisi kepala. Seorang individu mungkin mengalami BPPV ketika berguling ke kiri atau
kanan, setelah mendapatkan keluar dari tempat tidur di pagi hari, atau ketika mencari objek di
rak tinggi. Penyebab BPPV adalah kehadiran kristal normal tapi tempatnya yang disebut
otoconia. Otoconia biasanya ditemukan di utricle dan saccule dan digunakan untuk merasakan
gerakan. Ketika longgar kanal-kanal semicircular, mereka dapat mengubah rasa gerakan,
menyebabkan ketidaksesuaian antara gerakan kepala yang sebenarnya dan informasi yang
dikirim ke otak oleh telinga dalam, ini dianggap sebagai berputar.
1) Labyrinthitis - batin telinga infeksi atau peradangan yang menyebabkan pusing (vertigo)
dan pendengaran.
2) Vestibular neuronitis - infeksi vestibular saraf, umumnya virus, menyebabkan vertigo
3) Koklea neuronitis - infeksi saraf cochlear, umumnya virus, menyebabkan tiba-tiba tuli
tetapi tidak vertigo
4) Trauma - cedera tengkorak dapat menyebabkan patah tulang atau gegar otak untuk organ
keseimbangan. Dalam kedua kasus cedera kepala akut akan sering mengakibatkan pusing
dan tiba-tiba kehilangan fungsi vestibular.
5) Penyakit Meniere - telinga dalam fluid balance gangguan yang menyebabkan abadi
episode vertigo berfluktuasi pendengaran, tinnitus (dering atau mengaum di telinga), dan
sensasi kepenuhan di telinga. Penyebab penyakit Ménière tidak diketahui.
6) Perilimfe fistula - kebocoran cairan telinga dalam dari telinga dalam. Ini dapat terjadi
setelah cedera kepala, operasi, tenaga fisik atau tanpa diketahui penyebab.
7) Canal unggul dehiscence syndrome - keseimbangan dan mendengar gangguan yang
disebabkan oleh perbedaan dalam tulang temporal, menuju disfungsi Terusan yang
unggul.
8) Bilateral diacak - kondisi yang melibatkan kehilangan keseimbangan telinga dalam fungsi
di kedua telinga. Ini mungkin disebabkan oleh antibiotik tertentu, anti-kanker, dan obat-
obatan lain atau oleh bahan kimia seperti pelarut, logam berat, dll, yang gangguan; atau
penyakit seperti syphillis atau penyakit autoimun; atau penyebab lain.

17
d. Gangguan keseimbangan yang berkaitan dengan otak
Otak berhubungan penyebab kurang sering dikaitkan dengan (terisolasi vertigo) dan
nistagmus tetapi masih dapat menghasilkan tanda-tanda dan gejala yang meniru penyebab
perifer. Ketidakseimbangan ini sering ciri menonjol.
1) Degeneratif : usia terkait penurunan fungsi keseimbangan.
2) Menular : meningitis ensefalitis epidural abses, sifilis.
3) Sirkulasi : otak atau cerebellar iskemia atau hypoperfusion, stroke, sindrom medullary
lateral (Wallenberg's syndrome).
4) Autoimmune : Cogan sindrom.
5) Struktural : Arnold-Chiari malformasi, hidrosefalus.
6) Sistemik : multiple sclerosis, penyakit Parkinson.
7) CNS atau neoplasms posterior, jinak atau ganas.
8) Lain - sana adalah sejumlah penyebab lain pusing yang tidak berhubungan dengan
telinga.
9) Mal de debarquement adalah kelainan langka ketidakseimbangan yang disebabkan oleh
sedang dalam sebuah kapal. Pasien yang menderita dari kondisi ini mengalami rasa
mabuk laut bahkan ketika mereka turun kapal.
10) Mabuk - konflik antara masukan dari berbagai sistem yang terlibat dalam keseimbangan
menyebabkan sensasi yang tidak menyenangkan. Untuk alasan ini memandang ke luar
jendela mobil yang bergerak jauh lebih menyenangkan daripada mencari di dalam
kendaraan.
11) Migrain.
12) Racun, obat-obatan, obat-obatan.

D. Struktur Bola Mata Dan Struktur Telinga


1. Struktur Bola Mata
a. Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih
dan relatif kuat.
b. Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian
luar sklera.

18
c. Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus
dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya.
d. Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris.
e. Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea
dan di depan lensa : berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata
dengan cara merubah ukuran pupil.
f. Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan
vitreus : berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.
g. Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata;
berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.
h. Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina
ke otak.
i. Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea
(mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan
kornea : dihasilkan oleh prosesus siliaris.
j. Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina
(mengisi segmen posterior mata).
Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Iris mengatur jumlah cahaya
yang masuk dengan cara membuka dan menutup, seperti halnya celah pada lensa kamera. Jika
lingkungan di sekitar gelap, maka cahaya yang masuk akan lebih banyak; jika lingkungan di
sekitar terang, maka cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit. Ukuran pupil dikontrol oleh
otot sfingter pupil, yang membuka dan menutup iris.
Lensa terdapat di belakang iris. Dengan merubah bentuknya, lensa memfokuskan
cahaya ke retina. Jika mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot silier akan
berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Jika mata memfokuskan pada
objek yang jauh, maka otot silier akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih
lemah. Sejalan dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur, kemampuannya untuk
menebal menjadi berkurang sehingga kemampuannya untuk memfokuskan objek yang dekat
juga berkurang. Keadaan ini disebut presbiopia.
Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah. Bagian retina yang paling
sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Banyaknya ujung saraf ini

19
menyebabkan gambaran visuil yang tajam. Retina mengubah gambaran tersebut menjadi
gelombang listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak.
Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian serat
saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus (suatu daerah yang berada tepat
di bawah otak bagian depan). Kemudian sebelum sampai ke otak bagian belakang, berkas
saraf tersebut akan bergabung kembali.

Bola mata terbagi menjadi 2 bagian, masing-masing terisi oleh cairan :


1. Segmen anterior : mulai dari kornea sampai lensa, berisi humor aqueus yang merupakan
sumber energi bagi struktur mata di dalamnya. Segmen anterior sendiri terbagi menjadi 2
bagian (bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris, dan bilik posterior : mulai dari iris
sampai lensa). Dalam keadaan normal, humor aqueus dihasilkan di bilik posterior, lalu
melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata melalui saluran
yang terletak ujung iris.
2. Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina, berisi humor
vitreus yang membantu menjaga bentuk bola mata.

b. Struktur Telinga
1. Telinga luar
Bagian luar dari telinga terdiri dari :
a) Daun telinga / pinna
b) Liang telinga atau meatus auditorius eksternus
c) Gendang telinga atau membran timpani.
Fungsi daun telinga adalah untuk membantu mengarahkan suara masuk ke
dalam liang telinga dan diteruskan menuju gendang telinga. Sehingga fungsi
telinga luar yakni untuk menangkap suara melalui liang telinga. Pada liang telinga
terdapat saluran yang terdiri dari susunan tulang dan tulang rawan yang dilapisi
dengan kulit tipis. Saluran ini memiliki banyak kelenjar dan menghasilkan suatu
zat yang disebut serumen dan menjadi kotoran telinga berbentuk seperti lilin.
Rambut juga tumbuh dibagian ini terutama pada bagian saluran yang
memproduksi sedikit serumen. Saluran telinga akan berujung pada gendang

20
telinga yang bertugas meneruskan gelombang suara ke telinga dalam. Jika terjadi
peradangan pada bagian telinga ini maka akan terjadi penyakit yang disebut otitis
Eksterna. Bisa terjadi karena sering mengorek telinga secara salah atau bagi orang
yang menderita diabetes mellitus juga bisa mengalami hal ini.
2. Telinga tengah
Bagian telinga tengah meliputi :
Gendang telinga Tiga tulang pendengaran meliputi :
a) martil atau malleus
b) Landasan atau incus
c) Sanggurdi atau stapes
d) Saluran Eustachius.
Suara yang datang sebagai sumber getaran akan diterima oleh gendang telinga,
kemudian diteruskan atau disampaikan ke tulang pendengaran. Dari tiga macam
tulang pendengaran (tulang martil atau malleus, tulang Landasan atau incus dan
tulang Sanggurdi atau stapes) masing-masing akan saling meneruskan atau
menyampaikan getaran yang mereka terima ke tulang berikutnya. Dan setelah
informasi tiba di Tulang sanggurdi (merupakan tulang terkecil di tubuh) akan
meneruskan getaran itu ke rumah siput atau koklea. Telinga tengah pada manusia
dan hewan darat dalam keadaan normal, akan terisi udara didalamnya, dan udara
yang terdapat pada telinga tengah ini tidak berhubungan dengan udara di luar
telinga/tubuh. Selanjutnya adalah memahami fungsi saluran Eustachius. Saluran
ini berfungsi menghubungkan ruangan telinga tengah hingga ke belakang faring.
Untuk kondisi keadaan biasa, hubungan antara saluran Eustachius dan telinga
tengah ini akan tertutup dan akan terbuka saat kita mengunyah dan saat menguap.
Gangguan telinga tengah adalah: Otitis Media atau peradangan / infeksi pada
bagian telinga tengah
3. Telinga dalam
Terdapat Tulang labirin / labirinosea. Merupakan rangkaian rongga pada tulang
pelipis yang dilapisi periosteum. Lapisan periosteum mengandung cairan perilimfe
& labirin membranasea, yang mana posisinya terletak atau berada lebih dalam serta
memiliki cairan endolimfe.

21
Koklea atau rumah siput (terdapat di depan labirin. Pada koklea terdapat
penampang melintang yang terdiri atas tiga bagian yakni skala vestibuli, skala media,
dan skala timpani. Pada bagian dasar skala vestibuli akan berhubungan dengan tulang
sanggurdi melalui jendela berselaput dan disebut dengan tingkap oval. Di bagian lain
yaitu pada skala timpani, bagian ini akan berhubungan dengan telinga tengah dengan
melalui yang dinamakan tingkap bulat.
Pada wilayah skala media bagian atas telah dibatasi oleh membran vestibularis
atau membran Reissner, sementara di sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris.
Selanjutnya pada bagian atas membran basilaris terdapat suatu organ yang
disebutorgano corti dimana Organo corti ini terdiri dari sel rambut dan sel
penyokong. Organo corti mempunyai fungsi atau bertugas mengubah getaran suara
menjadi impuls. Pada sel rambut Organo corti ini, di atasnya terdapat membran
tektorial terdiri dari gelatin yang bertekstur lentur. Sel rambut akan dihubungkan
dengan saraf vestibulokoklearis ke bagian otak .
Pada bagian telinga dalam, terdapat juga Indra pengatur keseimbangan atau organ
Vestibular, yang secara struktural bagian ini terletak di belakang labirin. Organ
Vestibular ini membentuk struktur utrikulus dan sakulus juga terdapat tiga saluran
setengah lingkaran atau semisirkular (saluran gelung). Mereka / saluran tadi bertugas
mengatur keseimbangan tubuh yang dilengkapi dengan sel rambut yang
berhubungkan dengan bagian keseimbangan dari saraf pendengaran.

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh.
Indra merupakan ”jendela” bagi tubuh untuk mengenal dunia luar sekitar kita. Alat indera
adalah organ yang peka terhadap rangsangan tertentu.
Manusia mempunyai lima macam indra, yaitu mata sebagai penerima rangsang cahaya,
telinga sebagai penerima rangsang getaran bunyi, hidung sebagai penerima rangsang bau
berupa gas, lidah sebagai penerima rangsang zat, dan kulit sebagai penerima rangsang
sentuhan. Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang dari luar
tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima otak dengan
baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau meraba.

B. Saran
Setiap orang membutuhkan alat indera untuk bisa melihat, mendengar, mengecap,
membau, dan meraba. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan kelima alat indera kita
agar tetap sehat. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu kita tentang alat
indera.

23
DAFTAR PUSTAKA

Evelyn C pearce. 2003. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Bandung:Gramedia

Roger Watson. 2008. Anatomi dan fisiologi. Jakarta:EGC

Syaifuddin. 2007. Anatomi fisiologi manusia. Jakarta:Gramedia

24

Anda mungkin juga menyukai