Makalah Isbd Manusia Dan Kebudayaan
Makalah Isbd Manusia Dan Kebudayaan
0LEH
Kelompok 1
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah sederhana ini yang berjudul "Makalah Manusia dan
Kebudayaan".
Kami sampaikan terimakasih kepada dosen dan semua pihak yang senantiasa
membantu dalam kelancaran makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari pihak manapun senantiasa akan
kami terima untuk menjadikan makalah ini sesuai dengan harapan. semoga makalah ini
mendapat perhatian dan bermanfaat bagi semuanya, sehingga dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepanya dapat lebih baik.
Jambi , September
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa
dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makluk tuhan di ciptakan yang paling
sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secra turun
temurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kegiatan-kegiatan yang
sudag diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia memiliki kehidupa yang sangat rumit, mereka tidak dapat hidup
sendiri, oleh karena itu mereka pasti memilik hubungan dengan segala sesuatu di dalam
ruang lingkup hidupnya, baik itu hubungan dengan sang pencipta, sesama manusian
lingkungan sekitarnya maupun dengan mahkluk lain di alam ini. Semua aspek relasi
hidup tersebut haruslah terpenuhi secara merata.
Tentunya manusia perlu beradatasi dengan keadaan lingkungan hidup di
sekitarnya karena itu merupakan tahap awal pembelajaran untuk dapat menjadi pribadi
yang berkuallitas. Dimulai dari pemahaman tentang norma dan nilai yang berlaku
sampai kepada ilmu pengetahuan yang luas.
Sosolisasi antara sesama manusia yang berwawasan akan membentuk suatu
kebudayaan, kebudayaan tersebut akan menjdi suatu bukti perkembangan hidup
manusia.
Manusia merupakan salah satu dari mahluk hidup yang secara tidak langsung
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan hidup sekitarnya, baik secara vertikal maupun
horizontal, setiap manusia memiliki banyak kebutuhan untuk bertahan hidup, kebutuhan
tersebut didapatkan dari linkungan, oleh karen itu lingkungan memegang peranan yang
penting dalam kehidupan manusia.
.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis dan juga
sebagai belajaran bagi penulis, disamping itu, penulis makalah ini juga diharapkan
untuk :
1. Dapat mengetahui apa itu manusia dan hakekat manusia.
2. Dapat mengetahui apa saja unsur-unsur yang membangun manusia.
3. Dapat memahami tentang bagaimana kepribadian bangsa timur.
4. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan kebudayaan.
5. Mengetahui apa saja unsur-unsur dari kebudayaan.
6. Dapat mengetahui bagaimana manusia dengan kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap
manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens
” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo
” yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam membedakan
manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi
dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di
dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling
tinggi di antara ciptaan yang lain.
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Berikut penjelasan yang lebih rinci
mengenai makhluk individu dan makhluk sosial.
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu mempunyai sifat-sifat individu khas yang
berbeda dengan manusia lainnya. Manusia berbeda dengan manusia lainnya. Manusia
sebagai individu bersifat nyata, yaitu mereka berupaya untuk selalu merealisasikan
kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus
menerus berkembang menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan yang dialami dan
pertumbuhan yang ada pada dirinya.Setiap manusia senantiasa akan
berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan
dan mempertahankan hidupnya
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak
dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia normal memerlukan orang lain
dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Aristoteles, menyatakan bahwa manusia adalah
zoom politicon, yang berarti selain sebagai makhluk individu.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa
dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling
sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun
menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian
yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti
akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang
merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau
ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal
dan ikhtiar manusia.
Kebudayaan, cultuur (bahasa belanda), culture (bahasa inggris), tsaqafah (bahasa
arab), berasal dari perkataan latin “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan,
menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi
arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk
mengolah dan mengubah alam”.
Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan sama
(Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan
kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil fisiknya.
Secara sederhana pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu pada
pengertian sebagai berikut :
1. Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
2. Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering
disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan
tindakan.
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah
hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat
dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. Sedangkan
Koentjaraningrat. Mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan
karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil
budi pekertinya
Menurut Kluckhohn ada tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu system
religi dan upacara keagamaan, system organisasi kemasyarakatan, system pengetahuan,
system mata pencaharian hidup, system tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta
kesenian. Untuk lebih jelas, masing-masing diberi uraian sebagai berikut.
1. Sistem religi dan upacara keagamaan
merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki
kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya
terdapat kekuatan lain yang Mahabesar yang dapat “menghitam-putihkan”
kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga menyembah-Nya dan
lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Untuk membujuk kekuatan
besar tersebut agar mau menuruti kamauan manusia, dilakukan usaha yang
diwujudkan dalam system religi dan upacara keagamaan.
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu
sama lain. Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik, dan dapat
dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang
ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan
(politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,
maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka
kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak bahwa keduanya
akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah
hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat
awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia
yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan,
karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Dialektis
3.1 Kesimpulan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa
dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling
sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun
menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian
yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur
yang membangun manusia.
Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu Jasad,Hayat, Ruh
,Nafsu.Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu: 1.Id,
merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id
merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual
menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang
harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung
melalui mimpi atau khayalan. 2. Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya
dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh
masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara
usia satu dan dua tahun. 3. Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang
muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam
derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman
terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
DAFTAR PUSAKA
https://terapiwicarasolo.files.wordpress.com/2014/02/bab-2-pengertian-kebudayaan.pdf
http://rieffraff.blogspot.co.id/2015/03/makalah-isbd-manusia-sebagai-makhluk.html
https://www.scribd.com/doc/223211546/Makalah-ISBD-manusia-dan-kebudayaan