Anda di halaman 1dari 6

Asuhan Keperawatan Jiwa

Nama : An. U
Ruangan : Singgalang
INTERVENSI :

Perencanaan / Intervensi
No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Gangguan TUM : Tahap 1 : Memberi rasa nyaman SP I 1. Untuk
persepsi sensorik 1. Klien mampu tingkat ansietas sedang ; secara 1. Mengidentifikasi mengetahui
: halusinasi mengidentifikasi umum halusinasi merupakan halusinasi meliputi permasalahan
penglihatan. halusinasi yang sesuatu kesenangan. jenis, isi, waktu yang dialami
dialami. Karakteristik : terjadi, frekwensi, oleh klien.
TUK : 1. Tidak mengalami respon, pencetus 2. Untuk
1. Klien dapat ansietas kesepian secara terjadinya mengurangi dan
melakukan bersalah dan ketakutan halusinasi. engatasi
hubungan saling 2. Mencoba berfokus pada 2. Mengajarkan cara perasaan yang
percaya. pikiran dapat mengontrol mengganggu
2. Klien dapat menghilangkan ansietas dengan cara klien.
mengetahui dan 3. Pikiran dan pengalaman menghardik. 3. Agar klien
menjelaskan sensori masih ada dalam 3. Membuat jadwal mampu untuk
jenis, isi, waktu control kesadaran non kegiatan. membuat jadwal
terjadi, fsikotik kegiatan.
frekwensi,
Prilaku Klien :
respon, pencetus 1. Tidak tersenyum,
terjadinya tertawa sendiri
halusinasi. 2. Tidak menggerakkan
3. Klien mampu bibir tanpa suara
menghardik. 3. Pergerakan mata
yang normal
4. Respon verbal yang
baik
5. Aktif dan
berkonsentrasi

Gangguan TUM : Tahap II : SP II 1. Untuk mengetahui


persepsi sensorik 1. Mengajarkan
2. Menyalahkan tingkat kecemasan 1. Mengevaluasi sejauh mana klien
: halusinasi klien cara
penglihatan. mengontrol berat secara umum halusinasi jadwal kegiatan. paham mengenai
halusinasi. menyebabkan rasa antipasti. 2. Mengajarkan cara kegiatan yang

TUK : Karakteristik : mengontrol sudah pernah


1. Klien mampu 1. Hilangnya pengalaman halusinasi dengan dilakukannya.
bercakap-cakap
sensori yang menakutkan bercakap-cakap. 2. Untuk mengetahui
untuk
2. Interaksi dengan orang 3. Membuat ke dalam kemampuan klien
mengontrol
dalam mengontrol
halusinasi. lain semakin membaik jadwal kegiatan.
halusinasi dengan
2. Klien dapat Perilaku Klien bercakap-cakap
mengenal
1. Tidak terjadi dengan orang lain.
halusinasinya. peningkatan denyut 3. Agar klien mampu
jantung, pernapasan, untuk membuat
jadwal kegiatan.
dan tekanan darah
2. Sudah mampu
membedakan
halusinasi dengan
realitas

3. Gangguan TUM : Tahap III : SP III 1. Untuk mengetahui


persepsi sensorik 1. Mengajarkan klien Mengontrol, tingkat kecemasan 1. Mengevaluasi sejauh mana klien
: halusinasi cara mengontrol berkurang, pengalaman jadwal kegiatan. paham mengenai
penglihatan. halusinasi. halusinasi dapat ditolak. 2. Mengajarkan cara kegiatan yang sudah
Karakteristik : mengontrol pernah
TUK :
1. Klien tidak menyerah dengan melakukan dilakukannya.
1. Klien mampu
dan menolak pengalaman kegiatan. 2. Untuk mengetahui
melakukan aktivitas
sensorinya 3. Membuat ke dalam kemampuan klien
favoritnya untuk
(halusinasinya). jadwal kegiatan. dalam mengontrol
menghindari
2. Isi halusinasi menjadi halusinasi dengan
halusinasi yang
tidak atraktif cara melakukan
dialami ;
Prilaku Klien : aktivitas favoritnya.
(menyapu).
1. Tidak menaati perintah 3. Agar klien mampu
halusinasi untuk membuat
2. Sudah mampu jadwal kegiatan.
berhubungan dengan
orang lain.
3. Perhatian terhadap
lingkungan membaik.
4. Mampu mengikuti
perintah dari perawat,
tidak tampak tremor, dan
berkeringat.

4. Gangguan TUM : Tahap IV SP IV 1. Untuk mengetahui


persepsi sensorik
1. Mengajarkan klien 1. Klien sudah tidak 1. Mengevaluasi sejauh mana klien
: halusinasi
penglihatan. cara mengontrol dikuasai oleh halusinasi. jadwal kegiatan. paham mengenai
halusinasi. 2. Klien tidak panic 2. Mengajarkan cara kegiatan yang
Perilaku Klien : mengontrol sudah pernah
TUK :
1. Perilaku tidak panic dengan melakukan dilakukannya.
1. Klien mampu
2. Tidak beresiko terapi obat. 2. Untuk mengetahui
melakukan terapi
mencederai orang lain 3. Membuat ke dalam kemampuan klien
obat dengan baik
3. Tidak aditasi jadwal kegiatan. dalam mengontrol
dan teratur.
4. Mampu berespon halusinasi dengan
terhadap lingkungannya. cara melakukan
terapi obat secara
teratur.
3. Agar klien mampu
untuk membuat
jadwal kegiatan.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Implementasi Evaluasi
Tanggal 28 September 2018 S: Klien mengatakan ada sesuatu yang mencari dan mengganggu.
Pukul 10.00 Wita O: Klien tampak senyum-senyum sendiri.
1. Mengidentifikasi masalah halusinasi A: SP 1 tercapai dimana klien dapat mengidentifikasi dan menghardik halusinasi.
klien P:
2. Menjelaskan cara mengontrol Pasien: latihan menghardik saat halusinasi muncul.
halusinasi dengan menghardik Perawat: Lanjutkan SP II
3. Memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan pasien.
Tanggal 29 September 2018 S: Klien mengatakan mulai belajar untuk menghindari halusinasinya.
Pukul 10.00 Wita O: Klien tampak terkadang senyum-senyum sendiri dan berkonsentrasi.
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu. A: SP 2 tercapai dimana klien mulai belajar untuk menghindari rasa halusinasinya.
2. Mengajak klien untuk mengobrol atau P:
bercakap-cakap untuk menghilangkan Pasien: latihan bercakap-cakap dengan orang lain atau perawat..
rasa takut dari halusinasi. Perawat: Lanjutkan SP III
3. Mengajarkan klien untuk mengobrol
dengan orang lain untuk menghindari
halusinasi dengan aktivitas yang
disukai (menyapu).
4. Memasukkan dalam jadwal kegiatan.
Tanggal 30 September 2018 S: Klien mengatakan ingin menyapu seperti ketika sebelum dirawat di RSJ.
Pukul 10.00 Wita O: Klien tampak mampu mengendalikan diri.
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu. A: SP 3 tercapai dimana klien dapat melakukan cara menyapu yang benar.
2. Menjelaskan kepada klien cara P:
melakukan aktivitas yang disukai Pasien: latihan menyapu.
degan baik dan benar (menyapu). Perawat: Lanjutkan SP IV
3. Melatih cara menyapu klien.
4. Memasukkan dalam jadwal kegiatan.
Tanggal 30 September 2018 S: Klien mengatakan sudah lebih nyaman dan halusinasi mulai jarang muncul.
Pukul 10.00 Wita O: Klien tampak tidak senyum-senyum sendiri dan mulai terkontrol.
1. Mengevaluasi kemampuan pasien A: SP 4 tercapai dimana klien dapat melakukan aktivitas favoritnya dan mulai meminum obat
yang lalu. teratur.
2. Menjelaskan kepada klien untuk P:
selalu meminum obat secara teratur. Pasien: latihan menyapu dan minum obat teratur.
3. Memasukkan dalam jadwal kegiatan. Perawat: pertahankan kondisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai