▼
Aliran Darah Pada Kecebong
Diposting oleh astie afriani di 05.30
LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
ALIRAN DARAH PADA KECEBONG
KELOMPOK/GELOMBANG : 1 / 2
Ahmad Rois (1304015003)
Astie Afriani (1304015078)
Lisa Yuliana (1304015284)
Rostuti (1304015460)
Yohana Zerlinda (1304015558)
KELAS : 2G
DOSEN PEMBIMBING
Dwitiyanti, M. Farm, Apt
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem transportasi pada makhluk hidup jugasama seperti sistem transportasi umum. Melalui
sistem transportasi ini, makhluk hidup menylurkan kebutuhannya di dalam tubuh. Sistem
transportasi pada makhluk hidup yang dimaksud di sini adalah darah. Darah adalah komponen
yang sangat penting bagi makhluk hidup, karena mempunyai peran yang sangat banyak, terutama
dalam pengangkutan zat-zat yang penting bagi proses metabolisme tubuh. Jika darah mengalami
gangguan, maka segala proses metabolisme tubuh akan terganggu pula.
Katak atau kecebong termasuk dalam amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan
sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam, yakni di air dan di daratan.
Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika
menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas
dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa)
menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering
dan bernapas dengan paru-paru. Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah
tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung
dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian
kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke
seluruh tubuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
¥ Pembuluh Arteri
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot polos yang membawa darah dari
jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah
menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya
adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi
karbon dioksida. Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:
¥ Arteri Pulmonaris
Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru.
¥ Arteri Sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat
nutrisi dan gas ditukarkan.
¥ Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan
membawa banyak oksigen.
¥ Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
B. Pembuluh kapiler
Pembuluh darah kapiler (dari bahasa latin Capillaris) adalah pembuluh darah terkecil di tubuh
yang memiliki diameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan
pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrient dan zat kimia sampah antara darah dan
jaringan. Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan
kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler
bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung. Dinding kapiler
adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat
mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik. (Anonim, 2009).
Ibnu an-Nafis adalah tokoh pertama yang menteorikan adanya pembuluh darah kapiler dan
teorinya itu dibuktikan oleh Marcello Malpighi. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi
fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-
cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh.
Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh
itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
C. Pembuluh Vena
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya
banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak
kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak
terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah
tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju
jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh
darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh
darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru,
darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang
kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida
kecuali vena pulmonalis. Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises.
Pembuluh ini dibedakan menjadi :
¥ Vena Cava
Pembuluh ini mengangkut darah dari bagian atas (kepala) yang disebut vena cava superior dan
dari bagian bawah, misalnya kaki, ginjal, hati, dan lain-lain yang disebut vena cava inferior.
¥ Vena
Contoh pembuluh vena, yaitu vena pulmonalis. Pembuluh ini mengangkut darah yang kaya O2
dari paru-paru menuju ke serambi kiri.
¥ Venula
Pembuluh venula merupakan pembuluh balik yang langsung berhu- bungan dengan kapiler.
Pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena) sama-sama mempu- nyai fungsi yang sama,
yaitu mengalirkan darah ke jantung dan dari jantung. Namun di antara keduanya memiliki
perbedaan.
Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu
eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di
perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia = “hidup [pada tempat]
berbeda-beda”). Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan.
Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala). (anonim d . 2010).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 16 Mei 2013 pukul 10.30 – 13.00 WIB, dan
bertempat di Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia, Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah :
¥ Kecebong
¥ Mikroskop
¥ Kaca preparat
¥ Cover glass
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah, sebagai berikut :
1. Letakkan kecebong yang masih belum meniliki anggota badan ke kaca preparat dalam
keadaan berbaring.
2. Tutup ekor kecebong dengan cover glass.
3. Letakkan kaca preparat di meja preparat pada mikroskop.
4. Amati aliran darah kecebong.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
No.
Kategori
Arteri
Vena
1.
Arah aliran
Kepala - ekor
Ekor – kepala
2.
Diameter pembuluh darah
Lebih kecil
Lebih besar
3.
Kecepatan aliran darah
Lebih cepat
Lebih lama
4.
Dinding
Lebih tebal
Lebih tipis
Pada percobaan yang pertama, setelah ekor kecebong diamati dibawah mikroskop, kami dapat
melihat bagian-bagian dalam dari ekor kecebong. Terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong
yang nampak transparan beserta aliran-aliran darahnya.Aliran-aliran darahnya terlihat seperti
aliran zat-zat cair yang bergerak dengan arah dan kecepatan yang berbeda-beda. Ada yang ke
depan ada juga yang ke belakang, ada yang alirannya cepat namun ada juga yang lambat.
Sistem peredaran darah pada kecebong dipelajari melalui aliran darah pada ekor kecebong.
Setelah ekor kecebong diamati di bawah mikroskop terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong
yang nampak transparan beserta aliran-aliran darahnya.Sistem peredaran darah kecebong
merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap
peredaran.
Mekanisme peredaran darh pada kecebong adalah sebagai berikut:
· Seluruh darah yang mempunyai kadar oksigen rendah dan karbon dioksida tinggi
masuk ke jantung melalui pembuluh vena (darah tersebut disebut darah vena).
Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang.
Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan
oksigen diikat (darah yang kaya oksigen disebut darah arteri).
Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke
seluruh tubuh.
Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung melalui pembuluh vena.
· Pembuluh arteri dan vena mengalirkan darah lebih cepat daripada pembuluh arterior, venula
dan kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari ukuran
pembuluh arterior. Pada masa larva (berudu/ kecebong), sistem peredaran transportasinya
menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem
transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem
peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati
jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan. Yaitu satu
serambi dan satu bilik. Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan
untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan
setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. (Kartolo 1993).
Didalam kapiler paru-paru dan kulit akan membebaskan CO2 dan mengikat O2. Lengkung aorta
juga bercabangkan arteria yang menuju ke tungkai depan. Dan aorta yang menjadi lanjutan dari
lengkungan aorta kiri dan kanan yang bergabung menjadi nadi punggung yang pada akhirnya
bercabang menjadi nadi kecil yang akan mengalirkan darah ke semua organ tubuh katak. Didalam
jaringan tubuh, nadi halus akan menyalurkan sebagai kapiler. Didalam kapiler inilah terjadi
pertukaran zat. Selanjutnya darah yang berasal dari kapiler akan kembali kejantung melalui
pembuluh balik atau vena.
Pada katak terdapat 3 macam sistem vena yaitu:
Sistem vena kava yang terdiri dari vena kava yang berasal dari tungkai depan dan kepala dan vena
kava yang berasal dari alat tubuh bagian belakang.
Sistem vena pulmo kutaneus yaitu vena dari paru-paru dan juga kulit yang mengangkut darah.
Sistem vena porta yaitu vena yang berasal dari organ tubuh sebelum kembali ke jantung tetapi
mampir dulu ke organ lain. Misalnya adalah vena yang meninggalkan usus tetapi mampir dulu ke
hati yang dinamakan dengan vena hepatis, vena dari alat-alat tungkai belakang dan ekor yang
mampir ke ginjal dahulu yang disebut dengan vena porta renalis. (Akin, 2009).
1. Angina
Angina, ditandai dengan berat dan berulang ketidaknyamanan dada dan nyeri, disebabkan karena
kurangnya pasokan darah dan / atau suplai oksigen pada otot jantung. Pada dasarnya, itu
diwujudkan sebagai komplikasi yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah. Angina
sering dianggap sebagai tanda peringatan serangan jantung yang akan datang. Jadi, itu harus
dibawa ke perhatian dokter sesegera mungkin. (contoh obat Tiklopidin, Clopidogrel)
2. Aritmia
Gejala utama aritmia jantung adalah irama jantung yang tidak teratur, di mana jantung berdetak
tidak normal, baik pada tingkat lebih lambat atau lebih cepat. Dalam kebanyakan kasus,
ditemukan menjadi masalah bawaan dan hasil dari cacat jantung. Berdasarkan tingkat keparahan
aritmia, obat, prosedur bedah, dan menanamkan alat pacu jantung yang diadopsi dalam rangka
untuk mengatur irama jantung. (Contoh Obat : Amlodipine, Diltiazem, Felodipin, Isradipine,
Nicardipin)
3.Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah masalah sirkulasi darah, akibat akumulasi deposit lemak dalam dinding
pembuluh darah, terutama arteri. Dengan kata lain, arteri terutama dipengaruhi oleh aterosklerosis.
Selama periode waktu, arteri mengeras dan dinding kehilangan elastisitasnya. Komplikasi
aterosklerosis termasuk penyakit jantung dan serangan jantung. (Contoh Obat : Gemfibrozil,
Carlipid, Detrichol).
4.Cardiomyopathy
Lain dalam daftar penyakit dan gangguan sistem peredaran darah termasuk kardiomiopati, yang
disebabkan karena melemahnya otot jantung atau miokardium. Pada tahap awal, otot-otot
ventrikel atau otot ruang jantung yang lebih rendah terpengaruh. Jika tidak diobati, menyebar ke
otot-otot jantung atas. Dalam kasus yang parah, kardiomiopati dapat menyebabkan gagal jantung
kongestif dan di kali, kematian. (karvedilol dan metaprolol), serta penghambat aldosteron
(spironolakton).
6.Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi gangguan lain sering didiagnosis dari sistem peredaran darah.
Di sini, tekanan darah (sistolik dan diastolik) membaca tetap konsisten lebih tinggi dari tingkat
yang direkomendasikan normal. Jika tidak ditangani tepat waktu, hipertensi menyebabkan
kerusakan pada jantung dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan
penyakit jantung lainnya. (Contoh obat: Nifedipine, Amlodipine).
7. Hiperkolesterolemia
Seperti namanya berarti, hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi ditandai dengan tingkat
kolesterol tinggi. Ada dua jenis utama dari kolesterol, yaitu low-density lipoprotein (LDL) atau
kolesterol jahat dan high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik. Kehadiran jumlah tinggi
kolesterol jahat (LDL) meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. (Contoh obat:
Simvastatin).
10.Anemia
Orang yang menderita penyakit ini, sel darah merah dalam tubuhnya kekurangan hemoglobin.
Kasus lain dapat pula disebabkan karena tubuh seseorang kekurangan darah yang disebabkan
operasi, kecelakaan, proses melahirkan, maupun gizi buruk. (Contoh Obat : Epogen, obat anemia
yang disuntikan)
11. Hemofili
Penyakit ini ditandai dengan darah yang sukar membeku. Penyakit ini merupakan penyakit
bawaan/keturunan.
12.Hipertensi
Diagnosa dari penyakit hipertensi ini biasanya disebabkan karena berdasarkan data-data
anamnesis atau berupa riwayat keluarga, faktor resiko dan juga gejala klinis yang dialami oleh
penderita, pemeriksaan jasmani, dan terutama pemeriksaan tekanan darah, dan juga pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan penunjang seperti foto dada dan rekam jantung. Gejala penyakit
hipertensi darah tinggi untuk menguatkan diagnosis hipertensi salah satunya adalah adanya
riwayat penyakit hipertensi pada kedua orang tua, karena hal ini bisa memperbesar dugaan kearah
hipertensi primer. Usia penderita juga menjadi salah satu penyebab dari masalah penyakit
hipertensi.
Biasanya gejala penyakit hipertensi darah tinggi ditandai dengan meningkatnya tekanan darah.
Dan gejala-gejala misalnya seperti sakit kepala, mimisan, dan juga pusing, atau juga migren yang
sering ditemukan sebagai salah satu gejala penyakit hipertensi darah tinggi. Gejala penyakit
hipertensi darah tinggi bisa menimbulkan masalah komplikasi dan bisa disertai dengan penyakit
yang lainnya. Biasanya penyakit ini muncul dengan bersamaan yang justru bisa memperburuk
kerusakan suatu organ. Komplikasi yang terjadi salah satunya adalah penyakit jantung koroner.
Komplikasi hipertensi dengan penyakit jantung koroner ini sebagai akibat dari terjadinya
pengapuran yang terjadi pada dinding pembuluh darah jantung. Penyempitan yang terjadi pada
lubang pembuluh darah jantung ini biasanya menyebabkan masalah berkurangnya suatu aliran
darah pada beberapa bagian dari otot jantung. Hal ini bisa menyebabkan rasa nyeri yang sakit di
dada dan bisa berakibat gangguan pada masalah otot jantung. Bahkan, bisa juga menyebabkan
timbulnya masalah serangan jantung.
Komplikasi lainnya adalah masalah gagal jantung, tekanan darah tinggi yang kemudian memaksa
otot jantung untuk tetap bekerja lebih berat dalam memompa darah. Kondisi ini bisa menyebabkan
masalah otot jantung yang kemudian menebal dan meregang sehingga daya pompa otot kemudian
mengalami penurunan, dan bisa menyebabkan kegagalan pada kerja jantung secara umum.
Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;
Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan obat
hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potassium
berkemungkinan terbuang dalam cairan urine maka pengontrolan konsumsi potassium harus
dilakukan. Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang
dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan
memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah. Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine),
Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam
pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga
memperlebar pembuluh darah.
13. Hipotensi
Penyakit ini merupakan keadaan yang berlawanan dengan hipertensi, yaitu suatu keadaan di mana
tekanan darah seseorang turun di bawah tekanan darah normal.
14. Varises
Seseorang yang menderita penyakit ini akan mengalami pelebaran pada pembuluh balik (vena),
kebanyakan terdapat pada bagian kaki atau betis. Penyebabnya adalah aliran darah yang tidak
lancar. Ini sering dialami oleh seseorang yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri dan
sering pula dialami wanita yang sedang hamil.
16. Sklerosis
Sklerosis ditandai dengan adanya pengerasan pada pembuluh nadi. Pengerasan
ini disebabkan oleh endapan senyawa lemak maupun kapur.
BAB V
KESIMPULAN
Dari kesimpulan pada hasil pengamatan ,menghasilkan :
· Aliran darah pada kecebong pada arteri di mulai pada kepala menuju ekor Arteri atau
(pembuluh nadi) pada kecebong, membawa darah meninggalkan jantung, dan sebaliknya pada
pembuluh darah vena, dimulai dari ekor menuju kepala, karena pembuluh darah vena pembawa
darah.
· Diameter pembuluh darah pada kecebong, diameter arteri lebih kecil di bandingkan diameter
pembuluh darah vena, ukuran dimeter arteri 25 mm.
· Kecepatan aliran darah arteri lebih cepat karena adanya oksigen yang mempercepat aliran
darah dan adanya serat elastis.
· Dinding pembuluh darah pada arteri lebih tebal dan elastis. Arteri memeliki 4 dinding
pembuluh darah, ini yang menyebabkan diameter pembuluh darah lebih kecil. Arteri tidak
mempunyai katup (pembuluh darah balik)
Ø Lapisan pertama, pelindung luar
Ø Lapian kedua, otot (otot polos) dan erat elastis
Ø Lapisan ketiga, jaringan ikat berwarna kuning
Ø Lapisan keempat, didalam (endothelium)
· Sedangkan vena,dinding pembuluh darah tipis dan lebar vena memiliki dua dinding lapisan
luar dan dalam. Vena memiliki daun katup yang berfungsi sebagai faktor cepat atau lambat darah
mengalir.
· Fungi arteri dan vena sama-sama berfungsi sebagai oksigen untuk pernafasan, sebagai
sumber kehidupan,proses nutrisi dan proses pada otak.
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Pearce, E.,2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Syaifuddin,2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku kedokteran EGC.
Jakarta.
Wulangi,kartolo.S. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Bandung: Jurusan Biologi ITB.
Aaronson, Philip I. and Jeremy P. T. Ward. 2010. At a Glance Sistem Kardiovaskuler Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Anderson, Paul D. 2008. Anatomi & Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta :
EGC.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta :
EGC.
Gambar : http://intankurnialussa13081.blogspot.com/2012/11/peredaran-darah-terbuka-
kecebong_23.html (Diakses Tanggal 19-Maret-2014; 22.41 WIB).
Artikel Terkait
Luangin waktumu untuk Share this article with your friends
Facebook
Twitter
Google+
Pinterest
Dig
LinkedIn
Categories Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia
0 Comments 0 Comments
Born This Way Copyright © 2012 Design by ASTIE AFRIANI Astie Afriani Puspadewi