MEMBEDAKANCAMPURAN
DAN SENYAWA
Di susun oleh:
kelompok VIII
A-2
I Tujuan Praktikum
Membedakan campuran homogen dan campuran heterogen
II Tinjauan pustaka
2.1 campuran
Campuran adalah suatu bahan yang terdiri dari dua zat atau lebih
yang berlainan yang bergabung menjadi 1 dengan perbandingan yang tidak
tetap tanpa adanya reaksi kimia (syuri,1999)
Campuran di kelompokkan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Campuran homogen
Campuran homogeny adalah campuran dua zat atau lebih yang partikel-
partikel penyusunnya tidak dapat di bedakan. Contoh campuran homogen
antara lain campuran dengan gula (laruta gula), campuran air dengan
garam (larutan garam), selain itu terdapat juga campuran satu logam
dengan logam yang lain sehingga terbentuk campuran homogen.
Contohnya pada stainlessteell banyak di gunakan untuk alat kesehatan
dan alat rumah tangga. Stainless stell merupakan campuran dari besi,
crom dan nikel.
2. Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran dua massan zat atau lebih yang
partikel-partikel penyusunnya masih dapat di bedakan satu sama lain.
Pada campuran heterogen dinding pebatas antara zat masih bisa di lihat,
misalnya campuran air dan minyak. (Brandy E.1995)
Di dalam capuran heterogen di bedakan menjadi dua bagian, yaitu:
a. Suspensi
Suspense merupakan campuran heterogen antara zat padat dan cair atau
gas dengan zat padat tersebut tidak terlarut, suspense jika di diamkan
agak lama akan menghasilkan endapan. Contohnya pasir dengan air, air
dengan kopi dan lainnya
b. koloid
Koloid merupakan campuran dari dua atau lebih zat penyusunnya yang
satu zat tersebut menyebar pada zat lain tapi tidak merata. Contohnya:
santan, debu, asap, susu, dan lain-lain. (Ahmad. 1990)
Ada dua macam proses pemisahan campuran yaitu secara mekanis dan
kimiawi. Cara yang di gunakan untuk memisahkan campuran suatu
campuran homogeny berbeda dengan campuran heterogen. Campuran
homogen. Campuran homogeny terdiri dari satu fase. Sedangkan
campuran heterogen terdiri dari beberapa fase, sehingga proses
pemisahannya bermacam-macam. Fase pada campuran heterogen seperti:
padat-padat, pada-cair, padat gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, serta
campuran paadat-cair-gas.
Pemisahan campuran dapat di lakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1). Fitrasi (penyaringan)
Fitrasi adalah pemisaha zat padat dari cairan melalai saringan (filter) yang
berpori-pori.
2). Kristalisasi
Kristalisasi adalah cara memperoleh zat padat yang larut dalam air. Cara
kristalisasi adalah sebagai berikut:
a. Cara penyaringan
Cara penyaringan di gunakan melalai pemanasan, sehingga
membentuk Kristal padat. Cairan ini sering di gunakan pada
pembuatan garam. Air laut diluapkan dengan sinar matahari atau
api pada suhu tertentu air akan menguap dan akan membentuk
Kristal garam.
b. cara pendinginan
zat-zat yang lebih mudah larut dalam air panas dari pada air
dingin. Jika jika suatu larutan di dinginkan maka kelarutan gas
akan berkurang maka akan membentuk kistal. Cara inin di pakai
pada industri beleran. Uap air yang sangat panas di pompakan pada
deposit belerang di dalam tanah sehingga belerang meleleh atau
larut, kemudian larutan panas itu naik ke permukaan tanah oleh
udara yang bertekanan tinggi, ketika didinginkan kembali belerang
akan mengkristal kembali..
3) destilasi (penyubliman)
Detilasi adalah cara memperole cairan yang dikotori zat pelarut
atau bercampur dengan titik didinya yang berbeda. Cairan yang di
dinginkan harus didinginkan sehingga menguap. Uap itu di
lewarkan melalai alat pengmbun (condense) supaya cair kembali.
4) ekstraksi (pengairan)
Ekstraksi adalah cara pemisahan suatu zat dari campurannya
dengan melarutkan zat itu pada pelarut yang sesuai. Zat yang di peroleh
disebut sari (ekstrak).
5). Adsorbsi (penyerapan)
Adsobsi adalah penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat
sehingga menempel pada permukaannya. Zat penyerap yang banyak di
gunakan adalah karbon aktif (arang murni) yang mampu menyerap gas
warna, bahkan mikroorganisme.
6). Kromatografi (pemisahan zat yang berwarna)
Table 1.1
NO Campuran homogen Campuran heterogen
2.2 senyawa
Senyawa adalah zat kimia yang terbentuk dari dua atau lebih unsur kimia
dengen perbandingan komposisi yang tetap sehingga memiliki rumus kimia
yang tetap. Senyawa di hasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih
melalui reaksi pembentukan, misalnya karat besi (hematite) berupa Fe2O3
dihasilkan dihasilkan oleh reaksi besi (fe) dengan oksigen (O) sifat senyawa
dengan sifat unsur penyusunnya. Contohnya: air dengan suhu kamar beerwujud
cair, tetapi unsur hidrogen dan oksigen penyusunnya berwujud gas. Senyawa
dapat terurai menjadi zat yang sederhana.
Berdasarkan ada tidaknya ikatan karbon dan hidrogen senyawa dapat di bagi 2
macam, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik
adalah senyawa kimia yang megandung ikatan karbon dengan hydrogen
(kecuali karbida, karbinat, dan oksida karbon) contoh senyawa orgnik adalah
protein, karbohidrat, lemak, asam lemak, dan sebagainya. Contoh senyawa
anorganik adalah air, karbondioksida, alcohol, dan lain sebagainya (Hart, dkk,
2003)
1 senyawa asam
Senyawa asam merupakan senyawa kimia yang bila dilarukan dalam air akan
menghasilkan ph dengan angka lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang
dapat meberi proton (ion H+) kepada zat lain (kepada zat basa) atau dapat di
menerima pasangan electron, bebas dari suatu basa. Reaksi antara asam dan
basa membentuk garam yang bersifat netral, asam atau basa. Contohnya asam:
asam asetat atau asam cuka (CH3COOO) asam sulfat (H2So4) terdapat dalam
baterai dan accu.
2. senyawa basa
Senyawa basa merupakan senyawa kimia yang bila di larutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan ph lebih dari 7. Kaustik merupakan basa kuat
(NaOH) kawstik pastat (kalium hidroksida) KOH. Basa adalah suatu zat yang
dapat melepaskan(ion OH) dalam larutan. Pada umumnya basa merupakan
elektrolit, (pengantar listrik) basa rasanya pahit, tapi tidak di anjuarkan untuk
mencipi langsung setiap senyawa kimia.
3. senyawa garam
Senyawa garam merupakan senyawa ionik yang terdiri darin ion yang terdiri
dari ion positif (kation) dan ion negtif (aniaon) berdifat netral atau (tidak
bermuatan). Garam terbentuk dari reaksi asam dan basa. Garam yang di larutkan
dalam air merupakan larutan elektrolit yang dapat mengantarkan arus listrik.
Contohnya natrium klorida atau garam dapur (NaCL).
4. oksida
Oksida terbentuk setelah oksigen berekasi dengan suatu unsur lainnya, kerak
bumi banyan mengandung oksida. Oksida yang di hasilkan dari pembakaran
hidrogen yaitu kabon monoksida dan karbon di oksida. Oksida di manfaatkan
untuk melapisi logam agar tidak berkarat.(Riswiyanto, 2009)
2.3 perbedaan antara campuran dan senyawa.
NO Campuran Senyawa
(lutfi, 2010)
III. Alat dan bahan
3.1 alat-alat
2 gelas ukur 25 ml
3 batang pengaduk
4 kertas saring
5 corong
6 erlenmayer 100 ml
7 cawan penguap
9 tabung reaksi
3.2 bahan-bahan
1 pasir secukupnya
2 aquades
3 garam
4 minyak kelapa
Ketika air dan pasir di campurkan. Maka campuran tersebut tidak larut. Oleh
karena itu campuran ini di sebut campuran heterogen sama halnya dengan
campuran minyak dan air, karena pada saat air dan minyak di campurkan,
minyak tidak larut (terdapat pemisah antara air dan minyak. Campuran ini di
katakana heterogen karena campuran antara dua massa zat atau lebih yang
partikel-partikel penyusunnya masih dapat di bedaka satu sama lain. Hal ini
dikarenakan mengendapnya pasir dalam air. Dan adanya batasan antara air dan
minyak.
6.1 kesimpulan
6.2 Saran
Hendaknya pada saat praktikum berlangsung, kita harus lebih focus dan teliti
dalam mengamati percobaan yang sedang di lakukan.
Daftar pustaka:
DATA PENGAMATAN
KELOMPOK :VIII
Dosen pembimbing
Lampiran 8
Jawaban: