Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

MEMBEDAKANCAMPURAN
DAN SENYAWA

Di susun oleh:
kelompok VIII
A-2

WIKA ARMADHANI : 170140143


RETNO HARDIYATI : 170140060
YANZED IMAM SULTONI S : 170140064
ADRIYAN JONDRA : 170140064

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVRSITAS MALIKUSSALEH
BUKIT INDAH
2018
MEMBEDAKAN CAMPURAN DAN SENYAWA

1. Tangaal pratikum : 2 april 2018


2. Pelaksana praktikum : kelompok VIII A-2
3. Nama dan nim anggota : Wika Armadhani
(170140043)
: Retno Hardiyati (170140060)
: Yanzed Imam Sultoni S (170140063)
: Adriyan Jondra (170140064)

I Tujuan Praktikum
Membedakan campuran homogen dan campuran heterogen

II Tinjauan pustaka
2.1 campuran
Campuran adalah suatu bahan yang terdiri dari dua zat atau lebih
yang berlainan yang bergabung menjadi 1 dengan perbandingan yang tidak
tetap tanpa adanya reaksi kimia (syuri,1999)
Campuran di kelompokkan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Campuran homogen
Campuran homogeny adalah campuran dua zat atau lebih yang partikel-
partikel penyusunnya tidak dapat di bedakan. Contoh campuran homogen
antara lain campuran dengan gula (laruta gula), campuran air dengan
garam (larutan garam), selain itu terdapat juga campuran satu logam
dengan logam yang lain sehingga terbentuk campuran homogen.
Contohnya pada stainlessteell banyak di gunakan untuk alat kesehatan
dan alat rumah tangga. Stainless stell merupakan campuran dari besi,
crom dan nikel.
2. Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran dua massan zat atau lebih yang
partikel-partikel penyusunnya masih dapat di bedakan satu sama lain.
Pada campuran heterogen dinding pebatas antara zat masih bisa di lihat,
misalnya campuran air dan minyak. (Brandy E.1995)
Di dalam capuran heterogen di bedakan menjadi dua bagian, yaitu:
a. Suspensi
Suspense merupakan campuran heterogen antara zat padat dan cair atau
gas dengan zat padat tersebut tidak terlarut, suspense jika di diamkan
agak lama akan menghasilkan endapan. Contohnya pasir dengan air, air
dengan kopi dan lainnya

b. koloid
Koloid merupakan campuran dari dua atau lebih zat penyusunnya yang
satu zat tersebut menyebar pada zat lain tapi tidak merata. Contohnya:
santan, debu, asap, susu, dan lain-lain. (Ahmad. 1990)
Ada dua macam proses pemisahan campuran yaitu secara mekanis dan
kimiawi. Cara yang di gunakan untuk memisahkan campuran suatu
campuran homogeny berbeda dengan campuran heterogen. Campuran
homogen. Campuran homogeny terdiri dari satu fase. Sedangkan
campuran heterogen terdiri dari beberapa fase, sehingga proses
pemisahannya bermacam-macam. Fase pada campuran heterogen seperti:
padat-padat, pada-cair, padat gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, serta
campuran paadat-cair-gas.
Pemisahan campuran dapat di lakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1). Fitrasi (penyaringan)
Fitrasi adalah pemisaha zat padat dari cairan melalai saringan (filter) yang
berpori-pori.
2). Kristalisasi
Kristalisasi adalah cara memperoleh zat padat yang larut dalam air. Cara
kristalisasi adalah sebagai berikut:
a. Cara penyaringan
Cara penyaringan di gunakan melalai pemanasan, sehingga
membentuk Kristal padat. Cairan ini sering di gunakan pada
pembuatan garam. Air laut diluapkan dengan sinar matahari atau
api pada suhu tertentu air akan menguap dan akan membentuk
Kristal garam.
b. cara pendinginan
zat-zat yang lebih mudah larut dalam air panas dari pada air
dingin. Jika jika suatu larutan di dinginkan maka kelarutan gas
akan berkurang maka akan membentuk kistal. Cara inin di pakai
pada industri beleran. Uap air yang sangat panas di pompakan pada
deposit belerang di dalam tanah sehingga belerang meleleh atau
larut, kemudian larutan panas itu naik ke permukaan tanah oleh
udara yang bertekanan tinggi, ketika didinginkan kembali belerang
akan mengkristal kembali..
3) destilasi (penyubliman)
Detilasi adalah cara memperole cairan yang dikotori zat pelarut
atau bercampur dengan titik didinya yang berbeda. Cairan yang di
dinginkan harus didinginkan sehingga menguap. Uap itu di
lewarkan melalai alat pengmbun (condense) supaya cair kembali.
4) ekstraksi (pengairan)
Ekstraksi adalah cara pemisahan suatu zat dari campurannya
dengan melarutkan zat itu pada pelarut yang sesuai. Zat yang di peroleh
disebut sari (ekstrak).
5). Adsorbsi (penyerapan)
Adsobsi adalah penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat
sehingga menempel pada permukaannya. Zat penyerap yang banyak di
gunakan adalah karbon aktif (arang murni) yang mampu menyerap gas
warna, bahkan mikroorganisme.
6). Kromatografi (pemisahan zat yang berwarna)

Kromatografi adalah cara pemisahan secara atau berdasarkan


kecepatan zat-zat pelarut yang sama dengan pelarutnya pada permukaan
suatu benda penyerap. Cara ini umumnya dilakukan pada pemisahan zat
berwarna. (chang. 2010

3. perbedaan antara campuran homogen dan campuran heterogen

Adapun perbedaan antara campuran homogeny dengan campuran

Heterogen adalah sebagai berikut:

Table 1.1
NO Campuran homogen Campuran heterogen

1. Dapat larut Tidak bisa larut

2. serba sama, tidak ada bidang penyusun masih bisa di bedakan


batas antara komponen-
komponen penyusun

3. tidak dapat di saring bisa di saring dengan kertas saring

4. tidak terdapat lapisan memisahkan jika didiamkan


(komponen padat dan cair
tidak memisah)

2.2 senyawa

Senyawa adalah zat kimia yang terbentuk dari dua atau lebih unsur kimia
dengen perbandingan komposisi yang tetap sehingga memiliki rumus kimia
yang tetap. Senyawa di hasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih
melalui reaksi pembentukan, misalnya karat besi (hematite) berupa Fe2O3
dihasilkan dihasilkan oleh reaksi besi (fe) dengan oksigen (O) sifat senyawa
dengan sifat unsur penyusunnya. Contohnya: air dengan suhu kamar beerwujud
cair, tetapi unsur hidrogen dan oksigen penyusunnya berwujud gas. Senyawa
dapat terurai menjadi zat yang sederhana.

Berdasarkan ada tidaknya ikatan karbon dan hidrogen senyawa dapat di bagi 2
macam, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik
adalah senyawa kimia yang megandung ikatan karbon dengan hydrogen
(kecuali karbida, karbinat, dan oksida karbon) contoh senyawa orgnik adalah
protein, karbohidrat, lemak, asam lemak, dan sebagainya. Contoh senyawa
anorganik adalah air, karbondioksida, alcohol, dan lain sebagainya (Hart, dkk,
2003)

Beberapa contoh senyawa bedasarkan sifanya:

1 senyawa asam

Senyawa asam merupakan senyawa kimia yang bila dilarukan dalam air akan
menghasilkan ph dengan angka lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang
dapat meberi proton (ion H+) kepada zat lain (kepada zat basa) atau dapat di
menerima pasangan electron, bebas dari suatu basa. Reaksi antara asam dan
basa membentuk garam yang bersifat netral, asam atau basa. Contohnya asam:
asam asetat atau asam cuka (CH3COOO) asam sulfat (H2So4) terdapat dalam
baterai dan accu.

2. senyawa basa

Senyawa basa merupakan senyawa kimia yang bila di larutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan ph lebih dari 7. Kaustik merupakan basa kuat
(NaOH) kawstik pastat (kalium hidroksida) KOH. Basa adalah suatu zat yang
dapat melepaskan(ion OH) dalam larutan. Pada umumnya basa merupakan
elektrolit, (pengantar listrik) basa rasanya pahit, tapi tidak di anjuarkan untuk
mencipi langsung setiap senyawa kimia.

3. senyawa garam

Senyawa garam merupakan senyawa ionik yang terdiri darin ion yang terdiri
dari ion positif (kation) dan ion negtif (aniaon) berdifat netral atau (tidak
bermuatan). Garam terbentuk dari reaksi asam dan basa. Garam yang di larutkan
dalam air merupakan larutan elektrolit yang dapat mengantarkan arus listrik.
Contohnya natrium klorida atau garam dapur (NaCL).

4. oksida

Oksida terbentuk setelah oksigen berekasi dengan suatu unsur lainnya, kerak
bumi banyan mengandung oksida. Oksida yang di hasilkan dari pembakaran
hidrogen yaitu kabon monoksida dan karbon di oksida. Oksida di manfaatkan
untuk melapisi logam agar tidak berkarat.(Riswiyanto, 2009)
2.3 perbedaan antara campuran dan senyawa.

Adapun perbedaan antara campuran dan senyawa adalah sebagai berikut:

Table 1.2 perbedaan campuran dan senyawa

NO Campuran Senyawa

1 Terbentuk tanpa reaksi kimia Terbentuk melalui adanya reaksi


kimia.

2 komponen komponennya tetap komponen-komponennya


memiliki sifat masing-masing kehilangan sifat semula

3 perbandinan komponennya tidak perbandingan komponen yang


tertentu dan dapat sembarag menyusun senyawa melalui cara
tertentu dan tetap.

4. campuran dapat dipisahkan senyawa tidak dapat dapat


menjadi komponen-komponen dipisahkan menjadi komponen-
dengan cara fisis kompinen dengan cara fisis tapi
dengan cara reaksi kimia.

(lutfi, 2010)
III. Alat dan bahan

3.1 alat-alat

Adapun alat-alat yang di gunakan sebagai berikut

1 Gelas kimia 100 ml

2 gelas ukur 25 ml

3 batang pengaduk

4 kertas saring

5 corong

6 erlenmayer 100 ml

7 cawan penguap

8 kaki tiga dan perangkatnya

9 tabung reaksi

3.2 bahan-bahan

Adapun bahan-baan yang dipakai sebagai berikut:

1 pasir secukupnya

2 aquades

3 garam

4 minyak kelapa

IV. proedur kerja

Adapun prosedur kerja yang di lakukan sebagai berikut;

1. ambil sedikit pasir masukkan ke dalaml gelas kimia kemudian


tambahkan 10 ml aquades, aduk perlaan-lahan biarkan beberapa saat.
Amati apakah air akan jernih kembali.
2. Lipat kertas saring hingga memebentuk kerucut, masukkan kedalam
corong, basahi sedikit dengan air agar kertas saring melekat pada
corong.
3. Capuran percobaan nomor satu di aduk kembali dan kemudian
tambahkkan 3 gram garam dapur dan di aduk lagi saring campuran
tersebut dan kumpulkan filtratnya dalam gelas kimia. Amati dengan
mencicipi filtratnya
4. Filtrate yang di peroleh di masukkan kedalam cawan penguap dan
panaskan pada tungku kaki tiga.amati terbentuknya Kristal kembali
(rekristalisasi)
5. 20 ml miniyak makan ditambahkan dengan 20 ml aquades dan amati.
Kemudian kocok campuran tersebut dan biarkan beberapa saat. Amati
campran tersebut larut atau tidak.
V. hasil dan pembahasan

Dari hasil pengamatan yang di peroleh, kita dapat mengetahui campuran


homogen dan campuran heterogen, yaitu dimana campuran omogen adalah
campuran yang dapat larut sedangkan heterogen tidak.

Ketika air dan pasir di campurkan. Maka campuran tersebut tidak larut. Oleh
karena itu campuran ini di sebut campuran heterogen sama halnya dengan
campuran minyak dan air, karena pada saat air dan minyak di campurkan,
minyak tidak larut (terdapat pemisah antara air dan minyak. Campuran ini di
katakana heterogen karena campuran antara dua massa zat atau lebih yang
partikel-partikel penyusunnya masih dapat di bedaka satu sama lain. Hal ini
dikarenakan mengendapnya pasir dalam air. Dan adanya batasan antara air dan
minyak.

Air ditambah garam adalah campuran homogen karena campuran homogen


adalah campuran dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya tidak
dapat di bedakan. Hal ini ditandai denagan larutnya garam dalam air. (Brandy
E.1995)
VI. kesimpulan dan saran

6.1 kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat di simpulkan bahwa:

1 campuran homogen dapat larut dalam air

2 campuran heterogen tidak dapat larut dalam air

3 minyak di tambah air merupakan campuran heterogen karena minyak


tidak larut dalam air.

4 campuran heterogen adalah campuran yang berbeda sifatnya.

5 senyawa adalah zat yang terusun dua atau lebih.

6.2 Saran

Hendaknya pada saat praktikum berlangsung, kita harus lebih focus dan teliti
dalam mengamati percobaan yang sedang di lakukan.
Daftar pustaka:

Syuri, S 1999. Kimia dasar 2. Bandung: ITB

Brady E. James. 1995. Kimia Universitas jilid 1. Jakarta: erlangga

Chang. R 2010. Kimia dasar julid 1 edisi 3. Jakarta: erlangga

Hart, dkk. 2003 Kimia Organik edisi II. Jakarta: erlangga

Riswanto. 2009 Kimia Oraganik. Erlangga: Jakarta

Lutfi. 2010. IPA kimia jilid 1. Bandung: esis


PRAKTIKUM KIMIA DASAR

DATA PENGAMATAN

JUDUL :MEMBEDAKAN CAMPURAN DAN SENYAWA

KELOMPOK :VIII

NAMA/NIM :1. WIKA ARMADHANI (170140143)

2. RETNO HARDIYATI (10140160)

3.YANZED IMAM SULTONI S (170140063)

4. ADRIYAN JONDRA (170140064)

TANGGAL PRAKTIKUM :2 APRIL 2018

NO Cara kerja Hasil pengamatan

1 100 ml aquades di tambakan  Larutan berwarna keruh


sedikit pasir  Larutan tidak menyatu

2 10 ml aqudes + garam di  Garam terlarut


tambahkan sedikit pasir  Larutan berwarna keruh

3 Larutan di saring untuk Terbentuknya Kristal garam


diambil filtratnya kemudian
dipanaskan

4 20 ml minyak + 20 ml Larutan tidak menyatu


aquades

Asisten bukit indah, 2 april 2018

Dosen pembimbing
Lampiran 8

tugas dan pertanyaan

1 tuliskan rumus molekul minyak!


2 Mengapa terjadi homogen dan heterogen?
3 Sebutkan jenis-reaksi pada percobaan tersebut!
4 jelaskan bagaimana keadaan atau kondisi air setelah bercampur!

Jawaban:

1 rumus molekul minyak adalah CH3(CH3)16 COOH


2 hetergen terjadi karena kedua senyawa yang akan di larutkan tidak
terlarut sama sekali, dengan kata lain pemisahannya ada dan tidak
terjadi larutan. Sedankan homogeny teradi karena senyawa yang akan
di larutkan terlarut dan terbentuk larutan baru.
3 Jenis-jenis reaksi yang terjadi;
Air + pasir terjadi reaksi reversible
Air +garam terjadi reaksi analitik dan reaksi reversible
Air + minyak terjadi reaksi analitik dan reaksi irreversible
4 keadaan atau kondisi air setelah bercampur dengan pasir adalah keruh
dan tidak jernih seperti semula di karenakan zat perusak telah
bercampur dan terkontaminasi dengan pelarut zat itu.
Keadaan atau kondisi air setelah bercampur dengan garam adalah
tidak adanya perbahan warna dan tiak terlarutnya garam dalam air
Ke adaan atau kondisi air setelah bercampur dengan minyak adalah
air tidak bisa menyatu dengan minyak karena adanya perubahan
massa jenis.

Anda mungkin juga menyukai