TUGAS KHUSUS
Evaporasi
Pengertian, Tujuan, Faktor Yang Mempengaruhi, dan Alat Untuk Melakukannya
1. Pengertian Evaporasi
Evaporasi berbeda dengan proses pengeringan karena proses evaporasi menghasilkan sisa
penguapan berupa
zat cair. Selain itu, cairan yang dipanaskan saat proses evaporasi relatif lebih banyak
dibandingkan yang terjadi saat proses pengeringan. Evaporasi juga tidak sama dengan
distilasi karena uap yang digunakan dalam evaporasi termasuk komponen tunggal. Kalaupun
uap itu termasuk campuran, evaporasi tidak berusaha memisahkannya menjadi fraksi-fraksi,
seperti proses distilasi.
2. Tujuan Evaporasi
Kebanyakan proses evaporasi menggunakan bahan atau larutan berupa air. Tujuan dari proses
ini adalah untuk memekatkan konsentrasi larutan sehingga diperoleh larutan dengan tingkat
konsentrasi yang lebih tinggi, memperkecil volume larutan sehingga biaya penyimpanan,
pengepakan, dan transportasi menjadi lebih hemat, menurunkan aktivitas air, dan lain
sebagainya.
Menurut Earle, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kecepatan pada proses
evaporasi, seperti:
3. Suhu maksimum yang bisa dicapai. Biasanya hal ini disesuaikan dengan kondisi bahan
yang akan dievaporasi. Sebab, bahan yang tidak tahan dengan suhu tinggi akan menghasilkan
kerak pada bagian evaporator. Hal ini akan berpengaruh pada perpindahan panas yang terjadi
dari alat steam ke bahan tersebut.
6. Laju alir umpan. Laju air umpan tidak boleh terlalu kecil karena mengakibatkan proses
evaporasi kurang efisien. Sebaliknya, laju air umpan juga tidak boleh terlalu besar. Usahakan
untuk mengatur laju air umpan secara pas agar bisa menghasilkan proses evaporasi yang
optimal.
Sedangkan menurut Buckle, faktor yang perlu diperhatikan saat proses evaporasi adalah:
1. Sirkulasi udara.
4. Faktor aroma.
Alat pemindah panas merupakan bagian yang berguna untuk mensuplai panas, entah itu
panas sensibel (digunakan untuk membuat suhu menjadi turun), ataupun panas laten saat
proses evaporasi.
2. Alat pemisah
Bagian ini berguna untuk memisahkan bagian uap dari cairan yang dikentalkan.
3. Alat pendingin
Ada beberapa jenis evaporator, masing-masing memiliki tujuan dan bentuk yang berbeda-
beda. Berikut ini adalah jenis-jenis evaporator yang perlu kamu ketahui:
Cara kerja evaporator jenis ini dilakukan dengan memanfaatkan sirkulasi yang terjadi akibat
adanya perbedaan tingkat densitas setelah proses pemanasan. Saat air mulai mendidih,
buihnya akan naik ke atas dan memicu sirkulasi yang memisahkan bagian liquid dan uap air
di bagian atas pemanas. Jumlah evaporasi tergantung dari tingkat perbedaan suhu uap dengan
larutan. Seringkali pendidihan ini mengakibatkan sistem kering. Untuk menghindarinya,
tambahkan pompa untuk meningkatkan sirkulasi dan juga tekanan, sehingga pendidihan
diharapkan tidak terjadi.
Evaporator jenis ini berbentuk tabung panjang yang dilengkapi dengan jaket uap. Biasanya
evaporator ini cocok untuk larutan yang bersifat kental, sehingga lebih banyak digunakan
pada industri pangan, industri kimia, dan saat melakukan proses fermentasi.
Pada rising film evaporator, proses pendidihan terjadi di dalam tabung. Kendati demikian,
sumber panas justru berasal dari uap yang ada di luar tabung. Kemudian, buih air akan
muncul dan memicu terjadinya sirkulasi.
4. Plate Evaporator
Jenis evaporasi ini memiliki luas permukaan yang besar, tidak rata, dan ditopang oleh bingkai
(frame). Uap mengalir melalui ruang yang berada di antara plate. Biasanya jenis evaporator
ini digunakan oleh industri susu dan fermentasi karena fleksibilitas ruangan. Evaporator ini
tidak cocok pada bahan atau larutan yang kental dan padat.
5. Multi-effect evaporator
Evaporator ini menggunakan uap pada tahap pertama, untuk digunakan di tahap selanjutnya.
Semakin banyak tahap, maka semakin sedikit energi yang dikonsumsi. Biasanya, evaporator
ini melakukan paling banyak 7 tahap, dan cocok digunakan untuk bahan yang sensitif
terhadap panas, seperti enzim atau protein.
6. Single-effect evaporator
Pada evaporator jenis ini, proses dilakukan hanya melalui satu buah tempat penguapan, dan
panas diberikan oleh satu permukaan pemanas.