BAB 1
PEDAHULUAN
tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah suatu organ vital dalam tubuh,
apabila tubuh mengalami kekurangan atau kelebihan cairan dan elektrolit dalam
waktu yang cukup lama akan mengakibatkan fungsi ginjal terganggu (Kemenkes
RI, 2010). Akibat dari fungsi ginjal yang terganggu dapat menyebabkan gagal
ginjal. Kemenkes RI (2010) mengatakan gagal ginjal kronik merupakan salah satu
dunia maupun negara Indonesia. Penyakit ini dapat menyerang setiap orang baik
penderita gagal ginjal pada tahun 2013 meningkat 50% dari tahun sebelumnya
yaitu lebih dari 500 juta orang dan yang bergantung pada hemodialisa sebanyak
1,5 juta orang. Di Amerika Serikat, kejadian dan prevalensi gagal ginjal
meningkat 50% di tahun 2014. Data menunjukan bahwa setiap tahun 200.000
orang Amerika menjalani hemodialisis karena gangguan ginjal kronis yang artinya
1.140 dalam satu juta orang Amerika adalah pasien dialisis (Widyastuti, 2014).
terdapat sekitar 70.000 orang penderita gagal ginjal kronik dan hanya 13.000
tahun 2013 mencapai 400.000 orang tetapi belum semua pasien tertangani oleh
tenaga medis, baru sekitar 25.000 orang pasien yang dapat ditangani, artinya ada
80% pasien yang tidak mendapat pengobatan dengan baik. Di Sumatera Utara
jumlah pasien hemodialisa yang menjalani terapi rutin pada tahun 2015 sebanyak
1.235 orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUP HAM Medan pada
bulan Februari 2015 penderita gagal ginjal kronis yang rutin menjalani
hemodialisa sebanyak 170 pasien, data RSUD DR. Pirngadi Medan pada bulan
Januari 2015 tercatat sebanyak 156 pasien, bulan Februari 2015 sebanyak 157
pasien, bulan Mei 2015 sebanyak 153 pasien dan bulan Maret 2016 tercatat 136
pasien yang rutin menjalani hemodialisa, sedangkan di Klinik Spesialis Ginjal dan
Salah satu perawatan bagi penderita gagal ginjal kronik adalah hemodialisa
atau lebih dikenal dengan sebutan cuci darah, yang dapat mencegah kematian
komplikasi terkait pengobatan (Smeltzer & Bare, 2010). Hemodialisa adalah suatu
bentuk tindakan pertolongan dengan menggunakan alat yaitu dializer yang akan
dan tidak mampu mengimbangi hilangnya aktivitas metabolik atau endokrin yang
dilaksanakan oleh ginjal dan dampak dari gagal ginjal serta terapi terhadap
hidupnya biasanya 1-3 kali seminggu dan setiap kalinya memerlukan waktu 2-5
jam, atau sampai mendapat ginjal baru melalui operasi pencangkokan ginjal.
terapi yang lama, mahal, serta membutuhkan retriksi cairan dan diet.
sosial. Pendapatan akan semakin berkurang atau bahkan hilang, akibat pasien
tidak produktif. Berbagai faktor tersebut atau bahkan didukung beberapa aspek
lain selain aspek fisik, psikologis, sosio, ekonomi dan lingkungan dapat
keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pasien dalam
terhadap penderita yang sakit. Dukungan keluarga pada pasien gagal ginjal kronis
sangat berkurang.
Hasil studi di Amerika Serikat dan luar negeri lainnya terhadap sejumlah
pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis, didapat bahwa dukungan keluarga
dipengaruhi oleh faktor geografis, status sosial ekonomi dan kebudayaan serta
memberikan perbedaan rata-rata angka kematian pada pasien gagal ginjal kronis
(Widyastuti, 2014).
sebesar 25,7%, dukungan keluarga cukup 29,2% dan dukungan keluarga yang
kurang 45,1%. Orang yang hidup dalam lingkungan yang supportif dengan
memberikan perhatian, kasih sayang, motivasi kondisinya akan jauh lebih baik
daripada mereka yang tidak memilikinya, selain itu dukungan keluarga dapat
meningkatkan kualitas hidup seseorang. Pasien juga harus mengontrol gejala dan
komplikasi dari penyakitnya. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien gagal ginjal kronis. Kualitas hidup merupakan indikator penting untuk
5
mengevaluasi hasil hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronis (Griva et al,
2011).
kualitas hidup yang buruk dan cenderung mengalami komplikasi seperti depresi,
mengurangi komplikasi yang terkait dengan penyakit ini. Kualitas hidup diukur
berdasarkan rasa subjektif dari kesejahteraan umum yang dirasakan oleh pasien
yang juga akan digunakan sebagai ukuran klinis dalam hal perawatan medis
skor yang lebih rendah disebagian besar domain kualitas hidup. Hasil penelitian
yang dilakukan Zurmeli, Bayhakki dan Utami (2015) menunjukan 51,4% kualitas
hemodialisa ada empat domain yaitu: fisik, psikologis, sosial dan lingkungan juga
hanya terbebas dari penyakit dan kelemahan, tetapi juga kesejahteraan fisik,
mental dan sosial. Hal-hal tersebut merupakan hal yang menjadi masalah pada
6
konteks budaya dan sistem nilai untuk menjalankan peran dan fungsinya (Dalam
Nurchayati, 2010).
mengenai dukungan keluarga dan kualitas hidup pasien yang sedang menjalani
dukungan keluarga dan kualitas hidup pasien yang sedang menjalani terapi
bagaimana dukungan keluarga dan kualitas hidup pasien yang sedang menjalani
terapi hemodialisa?
hemodialisa.
hemodialisa.
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
komposisi solute darah oleh larutan lain (cairan dialisat) melalui membran
suatu proses pemisahan atau penyaringan atau pembersihan darah melalui suatu
ginjal baik akut maupun kronik (Suhardjono, 2014). Tujuan dari hemodialisa
adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik dari dalam darah pasien ke
pasien. Ada tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisa yaitu difusi, osmosis
dan ultrafiltrasi. Bagi penderita gagal ginjal kronis, hemodialisa akan mencegah
metabolik atau endokrin yang dilaksanakan ginjal dan tampak dari gagal ginjal
elektrolit, dan untuk menambahkan serum bikarbonat. Zat terlarut yang terikat
dengan protein tidak dapat dibuang melalui difusi karena protein yang terikat
Sedangkan ultrafiltrasi adalah aliran konveksi (air dan zat terlarut) yang
tekanan negatif yang terbentuk pada kompartemen dialisat yang dihasilkan oleh
dan filtrasi berjalan secara bersamaan serta dapat diprogram sesuai dengan
Jika kondisi ginjal sudah tidak berfungsi diatas 75 % (gagal ginjal terminal
atau tahap akhir), proses cuci darah atau hemodialisa merupakan hal yang sangat
(Wijayakusuma, 2008).
mengingat adanya efek uremia. Apabila ginjal yang rusak tidak mampu
mengekskresikan produk akhir metabolisme, substansi yang bersifat asam ini akan
menumpuk dalam serum pasien dan bekerja sebagai racun dan toksin. Gejala yang
terjadi akibat penumpukan tersebut secara kolektif dikenal sebagai gejala uremia
dan akan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Diet rendah protein akan
jantung kongestif serta edema paru. Dengan demikian pembatasan cairan juga
merupakan bagian dari resep diet untuk pasien. Dengan penggunaan hemodialisis
antiaritmia dan antihipertensi) harus dipantau dengan ketat untuk memastikan agar
kadar obat-obat ini dalam darah dan jaringan dapat dipertahankan tanpa
adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting untuk membentuk
adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan kedekatan
Definisi lain dari keluarga menurut U.S Bureau of the Census dalam Friedman
(2010) adalah terdiri atas individu yang bergabung bersama oleh ikatan
pernikahan, darah atau adopsi dan tinggal didalam suatu rumah tangga yang sama.
adalah sekumpulan orang yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi yang biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap saling
Tipe keluarga yang bergantung pada konteks keilmuan dan orang yang
a. Secara Tradisional
Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya. (b)
bibi).
b. Secara Modern
(a) Tradisional Nuclear adalah keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal
dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam satu ikatan
perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah. (b) Reconstituted
anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah. (c) Niddle Age/
sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah satunya
bekerja diluar rumah. (e) Single Parent adalah satu orang tua sebagai akibat
dirumah atau diluar rumah. (f) Dual Carrier adalah suami istri atau keduanya
orang karir atau tidak mempunyai anak. (g) Commuter Married adalah suami
istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak tertentu.
Keduanya saling mencari pada waktu tertentu. (h) Single Adult adalah wanita
atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk
kawin. (i) Three Generation adalah tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu
dalam suatu panti-panti. (k) Comunal adalah satu rumah terdiri dari dua atau
dalam penyedian fasilitas. (l) Group Marriage adalah satu perumahan terdiri
dari orang tua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap
individu adalah kawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari
anak-anak. (m) Unmarried Parent and Child adalah ibu dan anak dimana
dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin. (o) Gay and
14
Lesbian Family adalah Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis
banyaknya bentuk sruktur yang menonjol dalam keluarga saat ini, yang
penting adalah keluarga harus dipahami dalam konteksnya, label dan jenisnya
sebuah kerangka kerja serta setiap upaya perlu memperhatikan keunikan dari
setiap keluarga.
berikut:
keluarga.
dalam tingkah laku hidup sehari-hari kepada seluruh anggota keluarga. (3)
menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai. (3) Membina tugas
(5) Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras, dan seimbang dengan
optimal dan terus menerus. (2) Membina tingkah laku saling menyayangi
baik antar anggota keluarga secara kuantitatif atau kualitatif. (3) Membina
secara serasi, selaras, dan seimbang. (4) Membina rasa, sikap, dan praktik
16
sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera
d. Fungsi perlindungan: (1) Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota
keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari
luar keluarga. (2) Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis
dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar. (3)
dengan waktu melahirkan, jarak antara 2 anak dan jumlah ideal anak yang
sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
f. Fungsi sosialisasi: (1) Menyadari, merencanakan dan menciptakan
dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja dapat
keluarga berjalan serasi, selaras, dan seimbang. (4) Membina kegiatan dan
dan praktik pelestrian lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang antara
sebagai pola hidup keluarga menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu:
18
perlu segera dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan
tindakan yang tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
Dalam keluarga individu belajar memperhatikan orang lain dan bekerja sama.
suatu masalah. Apabila ada dukungan, maka rasa percaya diri akan bertambah dan
motivasi untuk menghadapi masalah yang akan terjadi akan meningkat (Tamher
yang diberikan keluarga kepada salah satu anggota keluarga. Anggota keluarga
hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga. Dukungan keluarga adalah
merupakan bantuan bantuan sokongan yang diterima salah satu anggota keluarga
dari anggota keluarga lainnya dalam rangka menjalankan fungsi –fungsi yang
20
merupakan salah satu diantara fungsi pertalian atau ikatan sosial yang mencakup
dan bantuan material. Menurut Cohem dan Syme (dalam Anggina, 2010)
dukungan keluarga merupakan suatu keaddan yang bermanfaat yang diterima oleh
individu dari orang lain, sehingga individu mengetahui bahwa orang lain
1. Dukungan informasional
3. Dukungan instrumental
4. Dukungan emosional
Dukungan emosional adalah keluarga sebagai tempat yang aman dan damai
dapat berupa dukungan sosial keluarga secara internal seperti dukungan dari
suami atau istri serta dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial
yang kuat berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari
sakit, fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan emosi. Selain itu, dukungan keluarga
Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa
kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial keluarga berbeda-beda dalam berbagai
berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya hal ini meningkatkan kesehatan
keluarga adalah :
1. Faktor internal
a. Tahap perkembangan
c. Faktor spiritual
23
mencakup nilai dan keyakinan yang dilaksanakan, hubungn dengan keluarga dan
2. Faktor eksternal
a. Faktor sosioekonomi
Seseorang biasanya akan mencari dukungan dari kelompok sosialnya, hal ini akan
tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggap terhadap gejala
pribadi.
ditinjau dari konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal, dan
hubungan dengan standar hidup, harapan, kesenangan, dan perhatian mereka. Hal
24
lingkungan Mereka.
mengenai posisi individu dalam hidup dalam konteks budaya dan sistem nilai
dimana individu hidup dan hubungannya dengan tujuan, harapan, standar yang
Menurut Suhud (2009) kualitas hidup adalah kondisi dimana pasien kendati
penyakit yang dideritanya dapat tetap merasa nyaman secara fisik, psikologis,
sehari-hari.
Menurut Cohan & Lazarus (dalam Handini, 2011) kualitas hidup adalah
dari kehidupan mereka. Keunggulan individu tersebut biasanya dilihat dari tujuan
25
sendiri, adaptasi, merasakan perhatian orang lain, perasaan kasih dan sayang,
seseorang dalam konteks budaya dan norma yang sesuai dengan tempat hidup
seseorang tersebut serta berkaitan dengan tujuan, harapan, standar dan kepedulian
selama hidupnya. Kualitas hidup individu yang satu dengan yang lainnya akan
berbeda, hal itu tergantung pada definisi atau interpretasi masing-masing individu
tentang kualitas hidup yang baik. Kualitas hidup akan sangat rendah apabila
ditentukan dari sudut pandang pasien itu sendiri dan ini dapat diketahui hanya
kualitas hidup dipandang dari seluruh aspek kehidupan seseorang secara holistik
Kritpracha, 2011).
Dari beberapa uraian tentang kualitas hidup diatas maka dapat ditegaskan
bahwa yang dimaksud dengan kualitas hidup dalam kontek penelitian ini adalah
persepsi individu terhadap posisi mereka dalam kehidupannya baik dilihat dari
konteks budaya maupun sistem nilai dimana mereka tinggal dan hidup yang ada
26
hubungannya dengan tujuan hidup, harapan, standart dan fokus hidup mereka
tubuh.
2. Kesempatan yang potensial, berkaitan dengan seberapa besar seseorang
tempat tinggal atau rumah yang layak dan fasilitas-fasilitas yang memadai
stress yang diakibatkan oleh tugas tersebut. Kejadian dalam hidup sangat
Sumber daya pada dasarnya adalah apa yang dimiliki oleh seseorang
sebagai individu.
7. Perubahan lingkungan, berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada
Selain itu, kualitas hidup seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seksual.
4. Hubungan dengan lingkungan mencakup sumber finansial, kebebasan,
menyangkut dimensi yang lebih luas termasuk kesehatan fisik, psikologis, tingkat
lingkungan. Konsep kualitas hidup secara umum dibagi menjadi empat domain
yaitu domain kesehatan fisik dan fungsinya, domain sosial dan lingkungan,
obat-obatan atau bantuan medis, nyeri, energi (kelelahan), istirahat dan tidur,
sosial yang diterima dan aktivitas seksual. Domain ini terkait dengan keadaan
care.
3. Domain psikologis
29
sendiri terkait dengan kemampuan tubuh dan penampilannya. Domain ini juga
dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu kesehatan, kepemilikan, dan harapan.
a. Kesehatan
Kesehatan dalam kualitas hidup dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu
secara fisik, psikologis, dan spiritual. Secara fisik yang terdiri dari kesehatan
secara umum. Secara psikologis yang terdiri dari kesehatan dan penyesuaian
psikologis, kesadaran, perasaan, harga diri, konsep diri dan kontrol diri.
kepercayaan spiritual.
b. Kepemilikan
kualitas hidup di bagi menjadi 2 bagian yaitu secara fisik dan sosial. Secara
c. Harapan
masalah tidur, status kesehatan fisik yang menurun dan depresi yang dapat
kualitas hidup meliputi 4 aspek yaitu aspek fisik, psikologis, sosial dan
BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
dibagi mejadi tiga kategori dukungan keluarga yaitu dukungan keluarga baik,
cukup dan kurang ) dengan kualitas hidup (kesehatan, kepemilikan dan harapan)
pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa yang dipengaruhi
hidupnya tinggi, sedang dan rendah. Konsep kerja dari penelitian ini digambarkan
sebagai berikut :
Dukungan Keluarga
1. Dukungan
instrumental
2. Dukungan
emosional Dukungan Keluarga
3. Dukungan
1. Baik
informasional
Pasien Hemodialisa 2. Cukup
4. Dukungan
3. Kurang
penilaian
Kualitas Hdiup
Kualitas Hidup
1. Baik
1. Kesehatan 2. Buruk
2. Kepemilikan
3. Harapan
Skema 3.1. Kerangka Penelitian Dukungan Keluarga dan Kualitas Hidup Pasien
Hemodialisa.
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.2.1. Populasi
yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah
34
keseluruhan pasien yang menjalani hemodialisa rutin dalam satu bulan di RSUD
4.2.2. Sampel
menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan dari penelitian. Adapun kriteria inklusi
sampel dalam penelitian ini adalah pasien hemodialisa RSUD Dr. Pirngadi Medan
berkomunikasi dengan baik dan bersedia menjadi sampel pada penelitian ini.
Menurut Arikunto (2011), jika jumlah populasi dalam penelitian kurang dari
100, maka lebih baik diambil semua sebagai sampel. Tetapi, jika jumlah populasi
besar dapat diambil antara 10-15% atau 15-25% atau lebih. Dari keseluruhan
populasi semuanya berjumlah 136 orang, maka sesuai pendapat diatas jumlah
sampel dalam penelitian ini dapat diambil 25% dari keseluruhan populasi.
n= 25% x N
n= 25% x 136
n= 34
Keterangan : n = jumlah sampel penelitian
4.3.1. Lokasi
Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Februari 2018 sampai dengan
pasien hemodialisa.
mendapat izin dari RSUD Dr. Pirngadi Medan. Setelah mendapatkan izin dalam
jika calon responden bersedia menjadi peserta penelitian maka responden diminta
responden dan kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.
36
data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini dibuat
dalam bentuk kuesioner. Kuesioner ini diambil dari penelitian sebelumnya yaitu
Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RSUP Haji Adam Malik Medan”
(Desita, 2010). Kuesioner ini terdiri dari 3 bagian yaitu kuesioner pertama
hemodialisa.
Kuesioner yang pertama berisi data demografi yang terdiri dari kode
responden, nama (inisial), jenis kelamin, umur, suku, agama dan berapa lama
melihat distribusi demografi dari responden saja dan tidak akan dianalisis
(No 9-12), dukungan pengharapan (No 13-16) dan dukungan harga diri (No
17-20). Penilaian menggunakan skala likert yang terbagi mejadi dua bagian
pilihan jawaban yaitu sangat sering (SS) bernilai 4, sering (S) bernilai 3,
jarang (J) bernilai 2, dan tidak pernah (TP) bernilai 1. Pernyataan negatif
dengan 4 pilihan jawaban sangat sering SS) bernilai 1, sering (S) bernilai 2,
jarang (J) bernilai 3, dan tidak pernah (TP) bernilai 4. Nilai terendah yang
rentang (nilai tertinggi dikurang nilai terendah) yaitu sebesar 60 dan banyak
kelas dibagi atas 3 kategori kelas untuk dukungan keluarga, maka akan
sebagai batas bawah kelas pertama, maka dukungan keluarga pada pasien
gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Khusus
tertinggi yang mungkin dicapai adalah 16 dan nilai terendah adalah 4. Maka
RSUP Haji Adam Malik Medan” (Desita, 2010). Kuesioner ini terdiri dari 25
komponen harapan (No. 21-25). Kategori jawaban yaitu sangat sering (SS),
sering (S), jarang (J), dan tidak pernah (TP). Penilaian menggunakan skala
likert yang terbagi mejadi dua bagian yaitu penyataan positif dan pernyataan
negatif. Pernyataan positif dengan 4 pilihan jawaban yaitu sangat sering (SS)
bernilai 4, sering (S) bernilai 3, jarang (J) bernilai 2, dan tidak pernah (TP)
bernilai 1, sering (S) bernilai 2, jarang (J) bernilai 3, dan tidak pernah (TP)
39
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, dan 25. Kuisioner pernyataan negatif
yaitu nomor 6, 7, 8, 9dan 21. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 25
kelas, dengan rentang (nilai tertinggi dikurang nilai terendah) yaitu sebesar 75
dan banyak kelas dibagi atas 2 kategori kelas untuk kualitas hidup maka akan
sebagai batas bawah kelas pertama, maka kualitas hidup dikategorikan atas
kepemilikan dan harapan) nilai tertinggi yang mungkin dicapai adalah 20 dan
4.6.1. Validitas
40
suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid adalah instrumen yang mempunyai
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini
yaitu dengan uji validitas isi, yaitu dengan instrumen dibuat mengacu pada isi
yang sesuai dengan variabel yang diteliti. Kuesioner yang digunakan dalam
4.6.2. Reliabilitas
reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat alat ukur
dapat mengukur secara konsisten objek yang akan diukur. Alat ukur yang baik
adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relatif sama bila digunakan
yang sesuai dengan kriteria subjek studi kemudian peneliti menilai responnya. Uji
Utara Medan terhadap pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi
dikatakan reliabel jika memiliki reliabilitas labih dari 0,70 (Polit & Hungler,
41
1995). Peneliti menggunakan komputer untuk analisis crobach’s alpha pada item
berkala.
penelitian.
kuesioner.
sendiri.
diperiksa kelengkapannya
Semua data yang terkumpul, maka analisa data akan dilakukan melalui
beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing, yaitu mengecek nomor
diisi sesuai petunjuk, tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka tertentu
tahap ketiga processing yaitu memasukkan data dari kueisoner ke dalam program
data yang telah dientry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Dilanjutkan