KELOMPOK 7
JURUSAN FISIKA
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kehendak-Nya lah makalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kurikulum Sekolah Mengengah dengan judul
Pendidikan Berkarater.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mengalami kesulitan. Oleh karena
itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-
mata, Namun, berkat dukungan dan bantuan dari pihak-pihak terkait. Untuk itu kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga
Makalah ini dapat segera diselesaikan.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada Bapak Drs. Masril, M.Si. yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Tujuan ditulisnya makalah ini
adalah untuk memudahkan pembaca untuk memahami lebih lanjut mengenai materi
yang berhubungan dengan pendidikan karakter dan budaya bangsa dengan metode yang
dapat dimengerti oleh para pembaca.
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Hanya
bangsa yang memiliki karakter kuat yang mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa
yang bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, menjadi
bangsa yang berkarakter adalah keinginan kita semua. Keinginan menjadi bangsa yang
berkarakter sesunggungnya sudah lama tertanam pada bangsa Indonesia. Para pendiri
negara menuangkan keinginan itu dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-2 dengan
pernyataan yang tegas, ―...mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur‖.
Para pendiri negara menyadari bahwa hanya dengan menjadi bangsa yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmurlah bangsa Indonesia menjadi bermartabat dan
dihormati bangsa-bangsa lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan berkarakter?
2. Apa tujuan pendidikan karakter ?
3. Bagaimana nilai nilai karakter yang terkandung ?
4. Bagaimana implementasi pengembangan pendidikan berkarakter?
5. Bagaimana manfaat dan implikasi pengembangan pendidikan berkarakter?
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
f. Melestarikan kebudayaan dan jati diri bangsa Indonesia dalam mendukung
Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
E. Rasional
6
Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pengetahuan Berilmu
G. Tantangan Pendidikan
a. Optimalisasi pengembangan potensi siswa secara harmonis melalui
keseimbangan olah hati (etik), olah pikir (literasi), olah rasa (estetik), dan olah
raga (kinestetik)
b. Besarnya populasi siswa, guru, dan sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia
c. Membangun sinergi dan tanggungjawab terhadap pendidikan karakter anak
antara sekolah, orang tua dan masyarakat
d. Tantangan globalisasi, memperkuat kemampuan beradaptasi terhadap perubahan
melalui penumbuhan nilai-nilai religiusitas dan kearifan lokal bangsa
e. Terbatasnya pendampingan orang tua, Perlu peningkatan kualitas hubungan
orang tua dengan anak di rumah dan lingkungannya
f. Keterbatasan sarana belajar dan infrastruktur, Keterbatasan prasana dan sarana
sekolah, aksesibilitas dan sarana transportasi ke sekolah (jalur lembah, hutan,
sungai, dan laut), sehingga PPK perlu diimplementasikan bertahap.
7
H. Karakter Sebagai Poros Pendidikan
8
Penguatan kapasitas guru
2. Struktur Kurikulum
PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-kurikuler
PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler
PPK melalui kegiatan non-kurikuler
3. Struktur Kegiatan
Praksis Kegiatan Pembentukan Karakter di lingkungan sekolah
berdasarkan 4 dimensi pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara (Olah
pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah raga)
b. Pendidikan Karakter Berbasis Kelas
Integrasi Dalam Mata Pelajaran
Optimalisasi muatan lokal
Manajemen kelas
c. Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah
Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah
Keteladanan pendidik
Ekosistem sekolah
Norma, peraturan, dan tradisi sekolah
d. Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat
Orang tua
Komite Sekolah
Dunia usaha
Akademisi, pegiat pendidikan
Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra
Pemerintah & Pemda
J. Nilai-Nilai Karakter
Olah pikir : Individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai
hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat
Olah hati : Individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman
dan bertakwa
Olah rasa dan karsa : Individu yang memiliki integritas moral, rasa
berkesenian dan berkebudayaan
Olah raga : Individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif
sebagai warga negara
9
1. Input : Pengintegrasian Tri Pusat Pendidikan dengan Intrakurikuler, Ko-kurikuler,
Ekstrakurikuler, dan Nonkurikuler di Sekolah
a. Intra-kurikuler:
Seluruh Mata Pelajaran.
b. Ko-Kurikuler:
Studi / kunjungan lapangan, karya wisata, sanggar seni, taman budaya,
madrasah diniyyah, komunitas bahasa dan sastra.
c. Estra-Kurikuler:
Pramuka, Paskibraka, Palang Merah Remaja (PMR), Olah Raga, dsb.
d. Non-Kurikuler:
• Upacara bendera, Lagu Nasional/Daerah, Membaca Buku, Berdoa Bersama,
Membersihkan Lingkungan, Latihan Memimpin di Kelas.
10
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat,
sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan
5. Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai
hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
apa yang telah dimiliki
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain
9. Rasa ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya Untuk mengetahui lebih mendalam
dan Meluas dari apa yang dipelajarinya, Dilihat, dan didengar
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya
11. Cinta tanah Air
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsanya
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain
13. Bersahabat / Komunikatif
11
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain
14. Cinta Damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang
dan aman atas kehadiran dirinya
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan
Masyarakat yang membutuhkan
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara, dan
tuhan YME
12
3. Output : Hasil yang diharapkan adalah terwujudnya generasi emas 2045 yang dibekali
keterampilan abad 21.
13
K. Manfaat Dan Implikasi
MANFAAT
1. Penguatan karakter siswa dalam mempersiapkan daya saing siswa dengan kompetensi
abad 21, yaitu: berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi
3. Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai manager dan kewajiban jam mengajar Guru
sebagai inspirator PPK
4. Revitalisasi Komite Sekolah sebagai badan gotong royong sekolah dan partisipasi
masyarakat
6. Mengembalikan evaluasi pembelajaran siswa menjadi hak dan wewenang guru baik secara
pribadi maupun kolektif
14
7. Kolaborasi antar K/L, Pemda, lembaga masyarakat, penggiat pendidikan dan sumber-
sumber belajar lainnya
ASPEK PENGUATAN
2. Sinkronisasi intra kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler, dan non kurikuler, serta sekolah
terintegrasi dengan kegiatan komunitas seni budaya, bahasa dan sastra, olahraga, sains, serta
keagamaan
3. Deregulasi penguatan kapasitas dan kewajiban Kepala Sekolah/Guru dan pelatihan secara
berkelanjutan
4. Dukungan Permendikbud No. 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah dalam penyiapan
prasarana/sarana belajar (misal: pengadaan buku, peralatan kesenian, alat peraga, dll) melalui
pembentukan jejaring kolaborasi pelibatan publik
7. Pengorganisasian dan sistem rentang kendali pelibatan publik yang transparan dan
akuntabel
15
L. Konklusi
16
4. Memperhatikan Keberagaman dan Tingkat Kesenjangan
Tercapainya tahapan pelaksanaan PPK sesuai dengan keberagaman dan tingkat
kesenjangan setiap satuan pendidikan yaitu di perkotaan, sub-perkotaan, sampai daerah
3T dengan mempertimbangkan keterbatasan prasarana dan sarana sekolah, serta
aksesibilitas ke sekolah (jalur lembah, hutan, sungai, dan laut).
M. Rekomendasi
• Dukungan dan Keteladanan Kepala Sekolah dan Guru
• Komitmen dan konsistensi Pimpinan Pemda
• Sistem Rentang Kendali Pelaksanaan PPK
• Pemberian penghargaan dan penegakan sanksi
• Kolaborasi ekosistem pendidikan dan pelibatan publik
• Referensi praktik-praktik baik di sekolah
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Muhadjir. 2016. Arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
dalam Pelatihan Pengembangan Kapasitas untuk Penguatan Pendidikan Karakter di
Hotel Santika, Jakarta, 27 September 2016. (transkrip rekaman Kemdikbud).
Ki Hadjar Dewantara. 1962. Bagian I Pendidikan. Jogjakarta: Majelis Luhur Taman Siswa.
19