Anda di halaman 1dari 28

BAB I

DASAR TEORI

1.1 Pengertian Ca Mammae


Definisi kanker adalah suatu kondisi di mana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya,sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,cepat dan tidak terkendali
Kanker payudara (Ca Mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari
parenchyma.

1.2 Penyebab Ca Mammae


Penyebab sfesifik kanker payudara masih belum diketahui,tetapi terdapat banyak factor yang
diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:
· Faktor reproduksi
Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker payudara
adalah nuluparitas,menarche pada umur muda,menopause pada umur lebih tua dan
kehamilan pertama pada umur tua.
· Penggunaan hormone estrogen
Terdapat peningkatan kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi
estrogen replacement. Suatu meta analisa menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat
resiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral,wanita yang menggunakan obat
ini untuk waktu yang lama mempunyai resiko tinggi mengalami kanker payudara
sebelum menopause.
· Anak perempuan
1 atau saudara perempuan (hubungan keluarga langsung) dari wanita
dengan kanker payudara.
· Riwayat penyakit payudara jinak
Wanita yang mempunyai tumor payudara disrtai perubahan epitel proliferatif mempunyai resiko dua
kali lipat untuk mengalami kanker payudara,wanita dengan hyperplasia tipikal mempunyai resiko
empat kali lipat untuk mengalami penyakit ini.
· Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun
beresiko hamper dua kai lipat.
· Obesitas
Wanita gemuk yang didiagnosa menderita penyakit ini mempunyai angka kematian
lebih tinggi,yang paling sering berhubungan dengan diagnosis yang lambat.
· Masukan alcohol
Sedikit peningkatan resiki ditmukan pada wanita yang mengkonsumsi alcohol bahkan
dengan hanya sekali minum dalam sehari. Resikonya dua kali lipat diantara wanita yang
minum alcohol tiga kali sehari.

1.3 Tanda dan Gejala Ca Mammae


Tanda dan gejalanya dapat berupa:
· Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan ini mula – mula
kecil,makin lama makin besar,lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan
pada kulit payudara atau pada puting susu.
· Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke dalam,berwarna merah muda atau kecoklat –
coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seprti kulit jeruk,mengkerut
atau timbul borok pada payudara. Borok itu makin lama makin besar dan mandalam
sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara,sering berbau busuk dan mudah
berdarah.
· Perdarahan pada puting susu.
· Rasa sakit atau nyeri
Pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar,sudah timbul borok atau kalau
sudah ada metastase ke tulang – tulang.
· Timbul pembesaran kelenjar getah bening pada ketiak,bengkak pada lengan dan
penyebaran kanker ke seluruh tubuh.

1.4 Patofisiologi Ca Mammae


Transformasi sel – sel kanker dibentuk dari sel – sel normal dalam suatu proses rumit yang
disebut transformasi,yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. Pada tahap inisiasi terjadi suatu
perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan
genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen,yang bisa berupa bahan
kimia,virus,radiasi (penyinaran) atau sinar matahari,tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang
sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut
promotor,menyebabkan sel lebih rentan trehadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik
menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. Pada tahap
promosi,suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum
melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi,oleh karena itu diperlukan beberapa
faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen). Stadium –
stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penelitian dokter saat mendiagnosa suatu
penyakit kanker yang diderita pasiennya,sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut
baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ke tempat jauh. Stadium hanya dikenal pada
tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium,harus
dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penujang lainnya seperti
histopatologi atau PA,rontgen,USG,dan bila memungkinkan dengan CT Scan,scintigrafi,dll.

1.5 Pemeriksaan Penunjang


Dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) payudara,mammografi, dan aspirasi jarum
halus (FNAB) untuk menunjang diagnosis. Untuk menentukan metastasis dapat dilakukan foto
thorak,bone survey, USG abdomen atau hepar.
Pemeriksaan USG hanya dapat membedakan lesi atau tumor yang solid dan kistik. Pemeriksaan
mammografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang dominant serta
jaringan fibrograndular yang relative lebih sedikit. Pemeriksaan gabungan USG dan mammografi
memberikan ketepatan diagnostic yang lebih tinggi.

1.6 Penatalaksanaan
Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium
klinik penyakit yaitu Mastektomi. Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada tiga jenis
mastektomi yaitu:
· Modified Radical Mastectomy merupakan operasi pengangkatan seluruh
payudara,jaringan payudara di dada,tulang selangka dan tulang iga,serta benjolan di
sekitar ketiak.
· Total (Simple) Mastectomy merupakan operasi pengangkatan seluruh payudara
saja,tetapi bukan kelenjar di ketiak.
· Radical Mastectomy merupakan operasi pengangkutan sebagian dari payudara.
Biasanya disebut lumpectomy,yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang
mengandung sel kanker,bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan
pemberian radioterapi. Lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar
tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara
Selain dengan mastectomy ada juga dengan penyinaran atau radiasi. Penyinaran atau radiasi
adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar
gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yanng masih tersisa di payudara setelah operasi. Efek
pengobatan ini menyebabkan tubuh menjadi lemah,nafsu makan berkurang ,warna kulit disekitar
payudara menjadi hitam,serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi yang
dilakukan.
Rekonstruksi biasanya dilakukan setelah mastektomy. Wanita tertentu mungkin memilih untuk
menjalani bedah rekonstruktif yang memberikan keuntungan psikologis yang cukup besar. Dalam hal
keamanan terdapat resiko bedah yang lazim seperti infeksi,potensial terjadi reaksiterhadap anestesi
dan potensial resiko terhadap hasil yang tidak memuaskan secara kosmetik Bedah rekonstruktif
merupakan kontraindikasi bila pasien mempunyai kanker payudara inflamatori atau yang sudah
bermetastasik sangat jauh.
Yang terakhir dapat dilakukan kemoterapi. Kemoterapi adalah proses pemberian obat – obatan
anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan membunuh sel
kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara,tapi juga di seluruh tubuh. Efek dari pengobatan
kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat –
obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
CA MAMMAE (KANKER PAYUDARA)

2.1 PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : ................
Dx : Ca Mammae (Kanker Payudara)

1. BIODATA
a. IDENTITAS KLIEN

Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku Bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan :

b. PENANGGUNG JAWAB

Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku Bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan
Hubungan dengan pasien :

1. RIWAYAT KEPERAWATAN

a. Keluhan Utama :

Pada pasien Ca Mammae terdapat benjolan dan terasa nyeri pada payudara.

b. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien mengeluh terdapat benjolan pada payudara dan bila ditekan terasa sakit. Selain
itu pasien juga mengatakan keluar cairan dari puting susunya dan warna kemerahan
pada kulit payudaranya, maka pasien dibawa ke rumah sakit dan didiagnosa menderita
penyakit Ca Mammae. Pasien perlu mendapatkan perawatan dari rumah sakit lebih
lanjut.

c. Riwayat Kesehatan Dahulu :

Pasien Ca Mammae biasanya mengalami gangguan kesehatan tergantung dari faktor


resikonya terdahulu,seperti : menarche di bawah usia 12 tahun,melahirkan anak pertama
di atas 35 tahun,menopause di atasm usia 50 tahun,keluarga perempuan kandung
menderita kanker payudara,koitus pertama di bawah usia 20 tahun,dll.

d. Riwayat Kesehatan Lingkungan:

Pasien mengatakan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya bersih.

1. POLA FUNGSI KESEHATAN

a. Pola persepsi kesehatan


Apabila sakit pasien biasanya menceritakan kepada suaminya dan biasanya berobat ke rumah
sakit.
b. Pola aktivitas latihan
AKTIVITAS 0 1 2 3 4
Mandiri
Berpakaian
Eliminasi
Mobilitas ditempat tidur
Pindah
Ambulansi
Makanan
Pola aktivitas latihan pasien Ca Mammae tergantung pada tingkat keparahan Ca Mammae
dengan keterangan:
0 = Mandiri
2 = Menggunakan alat bantu
3 = Dibantu orang lain
4 = Tergantung penuh / total
c. Pola Istirahat Tidur
Pada pasien Ca Mammae mudah lelah, lemah, susah untuk tidur karena nyeri pada daerah
payudara
d. Pola Nutrisi Metabolik
Pada pasien Ca Mammae mengalami penurunan intake nutrisi,perubahan selera makan dan
penurunan berat badan.
e. Pola Eliminasi
Pada pasien Ca Mammae tidak mengalami gangguan pada eliminasinya.
f. Pola Kognitif Perseptual
Saat pengkajian pada pasien Ca Mammae tidak mengalami gangguan di dalam berbicara.
g. Pola Konsep Diri
Pasien gelisah dan cemas karena akan mengalami gangguan harga diri,peran diri,gambaran
diri dan identitas diri .
h. Pola Koping
Bila pasien mempunyai masalah pertama kali ,pasien menceritakan pada suaminya
i. Pola Seksual Reproduksi
Pada pasien Ca Mammae pola seksualnya terganggu.
j. Pola Peran Hubungan
Dalam kehidupan sehari-hari pasien memiliki hubungan yang sangat baik dengan
masyarakat dan anggota keluarga lain.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien beragama Hindu ,biasanya sembahyang 3 kali dalam sehari dan pasien taat.

4. PEMERIKSAAN FISIK

a. Tanda – tanda vital :

- TD : Normal
- Nadi : Takikardi
- Suhu : Hipertermi
- RR : Takipnea

b. Keadaan Umum

Keadaan umum dari pasien Ca Mammae adalah :


- Kesan umum : baik
- Wajah : menyeringai menahan sakit pada daerah payudara
- Kesadaran : CM
- Pakaian, penampilan dan kebersihan terjaga baik.

c. Pemeriksaan head to – toe

v Kulit,Rambut,Kuku
- Inspeksi : warna kulit pasien sawo mateng,rambut pasien berwarna hitam dengan
persebaran tidak merata ,kuku normal
- Palpasi: turgor kulit jelek,kulit teraba hangat
v Kepala
Bentuk wajah simetris ,bentuk tengkorak bulat ,rambut hitam serta tidak ada nyeri tekan
pada kepala, tidak terdapat benjolan (haematoma), deformitas atas terbatas.
v Mata
Bola mata berbentuk bulat,konjungtiva pucat,sclera putih serta pergerakan bola mata
normal ,pupil normal.
v Telinga
- Inspeksi : daun telinga normal,liang telinga terdapat serumen.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada prosesus mastoideus.
v Hidung
- Bentuk hidung normal ,tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan .
- Tidak terdapat sumbatan, septum, dan sinis-sinus normal, tidak ada polip
v Mulut
- Bentuk bibir normal ,gigi lengkap dan bersih,mukosa bibir kering,lidah kotor.
- Tidak ada pendarahan dan bengkak pada gusi
v Leher
Bentuk leher tidak simetris, tidak terdapat bendungan vena jogularis, tidak terdapat
pembesaran kelenjar tiroid serta tidak ada nyeri tekan.
v Jantung
Pada pasien Ca Mammae tidak terdapat gangguan pada jantungnya.
v Dada
- Bentuk dada tidak simetris, terdapat nyeri tekan dan benjolan, kulit pada payudara
terdapat kerutan seperti kulit jeruk.
v Paru
- Terdapat perubahan pola nafas ,bunyi nafas ronchi, nafas dangkal,inspirasi nafas
pendek
- Vokal premitus tidak seimbang kanan dan kiri

d. Abdomen

Pada pasien Ca Mammae bentuk abdomen simetris,tidak terdapat nyeri tekan,tidak terdapat
benjolan /massa, lien dan hepar tidak teraba, suara kembung, peristaltik usus normal.

e. Anus dan Rektum

Pada daerah anus dan rectum tidak terdapat hemoroid baik interna maupun eksternal.

f. Alat Kelamin

Pada pasien Ca Mammae tampak bersih


2 2
g. Muskuloskeletal

Otot simetris, tidak dapat bekerja dengan baik tanpa adanya volem

Keterangan :
0 (zero) : tidak ada kontraksi saat di palpasi
1 (brance) : terasa ada kontraksi otot tetapi tidak ada gerakan
2 (poor) : dengan bantuan penyangga atau sendi dapat melakukan ROM penuh
3 (pair) : dapat melakukan ROM penuh dengan melawan gravitasi tetapi tidak dapat
melawan tahanan
4 (good) : dapat melakukan ROM penuh dan dapat melawan tahanan yang sedang
5 (normal) : gerakan ROM penuh
o. Ekstremitas
Atas : terkoordinasi dengan baik
Bawah : terkoordinasi dengan baik

2.3.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Data Fokus
Data Objektif :
- Pasien lemah
- Pasien mual
- Penurunan intake nutrisi
- Turgor kulit jelek
- Mukosa bibir kering
- Lidah kotor
- Pasien bedrest
- Kulit teraba hangat
- Nafas dangkal dan inspirasi nafas pendek
- Penurunan berat badan
- TTV:
- TD : Hipotensi
- Nadi: takikardi
- RR : Takipnea
- Suhu: Hipertermi
- Muskuloskeletal tidak bekerja dengan baik
- Pasien susah tidur
- Pasien cemas dan gelisah
- Berat badan pasien menurun
- Pasien merasa terbakar di daerah payudara
- Muka pasien meringis karena nyeri
- Teraba benjolan di daerah payudara
- Kulit disekitar payudara seperti kulit jeruk
- Muka pucat
- Pasien butuh bantuan untuk melakukan aktivitas sehari – hari
- Kulit teraba hangat.

2. ANALISA DATA
No SYMPTOM PROBLEM ETIOLOGI
1 Do : Nyeri akut Reaksi inflamasi
- Terdapat nyeri tekan pada
payudara
- Meringis menahan nyeri
- Pasien lemah
- TTV :
Takikardi
Takipnea
Hipotensi
2 Do : Hipertermi Ca Mammae
- Suhu: Hipertermi
- RR: takipnea
- Kulit teraba hangat
- Nadi : takikardi
- Turgor kulit jelek
- Mukosa bibir kering
3 Do : Ketidakseimbangan Tidak mampu
- Pasien lemah nutrisi kurang dari dalam
- Penurunan intake nutrisi kebutuhan tubuh memasukkan
- Penurunan berat badan makanan
- Pasien mual
- Turgor kulit jelek
- Mukosa bibir kering
- Perubahan selera makan
- Konjungtiva pucat
4 Do : Intoleransi aktivitas Kelemahan secara
- ADL tergantung penuh menyeluruh.
- Pasien bedrest
- Pasien lemah
- Muskuloskeletal tidak
bekerja dengan baik
- Pasien butuh bantuan
untuk melakukan aktifitas
sehari-hari
- Takikardi
- Takipnea
- Hipotensi

5. Do: Resiko infeksi Penekanan


- Peningkatan suhu tubuh terhadap respon
- Pasien lemah inflamasi
- Lidah kotor

6 Do : Cemas Perubahan dalam


- Pasien cemas dan gelisah status kesehatan
- Pasien susah untuk tidur
- Nyeri yang hebat
- Takikardi
- Takipnea
7 Do: Gangguan pola tidur Nyeri
- Pasien lemah
- Nyeri pada daerah
payudara
- Pasien cemes dan gelisah
- Pasien susah untuk tidur
- Muka pasien meringis
karena nyeri

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH

1. Nyeri akut berhubungan dengan reaksi inflamasi

2. Hipertermi berhubungan dengan Ca Mammae

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

4. Ketidakseimbangan nutrusi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu
dalam memasukan makanan

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan secara menyeluruh


6. Cemas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan

1. Resiko infeksi berhubungan dengan penekanan respon inflamasi

2.3.PERENCANAAN

WAKTU No TUJUAN/NOC INTERVENSI/NIC


Tgl Jam Dx
1 Setelah dilakukan tindakan PAIN MANAGEMENT
keperawatan selama…x 24 (1400)
jam skala nyeri dapat - Gunakan tindakan
berkurang dengan criteria control nyeri sebelum
hasil : nyeri hebat
PAIN CONTROL ( 1605 ) - Laksanakan pemberian
(160501) Mengendalikan analgetik pada pasien jika
factor penyebab nyeri diperlukan
(160502) Mampu mengenali - Sediakan pengurangan
kapan terjadinya serangan nyeri optimal personal
(160503) Mampu dengan menentukan
menggunakan tindakan analgetik yang tepat
pencegahan - Pertimbangkan tipe
(160504) Mampu dan sumber dari nyeri
menggunakan tindakan non ketika memilih srategi
analgetik untuk mengurangi nyeri
nyeri - Evaluasi keefektifan
(160505) Mampu dari tindakan pemberian
menggunakan analgetik yang analgetik pada pasien jika
sesuai diperlukan
(160506) Mampu - Laksanakan dan
menggunakan tanda memodifikasi tindakan
peringatan untuk mencari control nyeri dasar dari
bantuan respon nyeri
(160507) Mencatat gejala - Berikan informasi
untuk tindakan keperawatan yang akurat untuk
yang professional meningkatkan
(160508) Mampu pengetahuan keluarga dan
menggunakan bantuan yang respon dari pengalaman
ada di sekitarnya nyeri
(160509) Mampu mengenali - Monitor kepuasan
gejala dari nyeri pasien dengan
(160510) Mampu management nyeri pada
menggunakan catatan nyeri interval yang ditentukan
(160511) Mencatat control - Temani pasien untuk
nyeri atau berkurang memonitor nyeri dan ikut
serta yang tepat
Dengan keterangan : - Kolaborasi dengan
1 = tidak menunjukkan pasien, orang terdekat dan
2 = jarang menunjukkan tenaga kesehatan untuk
3 = setiap saat menunjukkan memilih dan
4 = sering menunjukkan melaksanakan tindakan
5 = secara terus menerus pengurangan nyeri secara
menunjukka non farmakologi
- Observasi tanda non
verbal dari
ketidaknyamanan ,
terutama pada
ketidakmampuan untuk
berkomunikasi secara
verbal
- Lakukan penilaian
komprehensif dari nyeri
meliputi lokasi,
karakteristik onset /
durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas dan factor yang
menimbulkan nyeri
- Evaluasi pengalaman
yang telah lewat pada
nyeri untuk memasukkan,
sejarah individu /
perorangan atau keluarga
titik kronik atau hasil
ketidakmampuan jika
diperlukan
- Pastikan pasien
mendapatkan perawatan
dengan analgetik yang
diperlukan
2 Setelah dilakukan tindakan TEMPERATURE
keperawatan selama …x 24 REGULATION ( 3900 )
jam diharapkan suhu tubuh - Monitor temperature
pasien dalam rentang normal, setiap 2 jam sekali jika
dengan kriteria hasil : diperlukan
THERMOREGULATION - Monitor perubahan
( 0800 ) temperature sampai stabil
(080001) Suhu kulit dalam - Monitor tekanan
rentang normal darah, nadi, dan penafasan
(080002) Suhu tubuh dalam jika diperlukan
rentang normal - Monitor warna kulit
(080003) Tidak terasa sakit dan suhunya
kepala - Monitor laporan tanda
(080004) Tidak terasa sakit dan gejala dari hipotermi
pada otot dan hipertermi
(080005) pasien tidak cepat - Naikkan masukan
marah cairan dan makanan yang
(080006) tidak tampak lagi adekuat
perasaan ngantuk - Sesuaikan suhu
(080007) Tidak tampak lingkungan sesuai yang
perubahan warna kulit diinginkan pasien
(080008) Tidak tampak - Ajarkan indikasi dari
perasaan gugup pasien hipotermi dan jika
(080009) Bulu roma tidak diperlukan gunakan
tegak saat dingin treatmen darurat
(080010) Dapat berkeringat - Tempatkan pada
saat panas daerah yang diisolasi
(080011) Tidak menggigil terbebas dari panas
saat dingin - Gunakan selimut tipis
(080012) Nadi dalam rentang jika diperlukan
normal - Kolaborasikan dengan
(080013) respirasi dalam dokter untuk obat
rentang normal antipiuretik yang
(080014) Fibrasi adekuat dibutuhkan
(080015) mampu mencatat - Gunakan kasur panas
kenyamanan terhadap panas dan selimut hangat untuk
menjaga suhu tubuh agar
Dengan keterangan : tetap normal
1 = peningkatan yang sangat
tinggi
2 = peningkatan yang besar
3 = peningkatan yang cukup
4 = peningkatan yang ringan
5 = tidak terjadi

3 Setelah dilakukan tindakan SLEEP ENHANCEMENT


keperawatan selama…x ( 1850 )
24jam, diharapkan pasien - Tentukan aktivitas
dapat tidur dengan nyaman tidur pasien
dengan criteria hasil : - Perkirakan waktu tidur
REST ( 0003 ) pasien yang teratur
(000301) Mampu mengontrol - Tentukan efek dari
jumlah waktu tidur pengobatan terhadap pola
(000302) Mampu mengontrol tidur
pola tidur pasien - Monitor pola tidur dan
(000303) Mampu mengontrol lama tidur pasien dalam
kualitas tidur pasien jam
(000304) Mampu mengontrol - Sesuaikan lingkungan
kemampuan fisik pasien seperti cahaya, berisik,
untuk tidur suhu, alas tidur dan
(000305) Mampu tempat tidur ) untuk
menyatakan perasaan meningkatkan tidur
segar setelah bangun - Bantu untuk
tidur membuang factor stress
sebelum tiba waktu tidur
- Monitor makanan
sebelum tidur dan
selingan yang tepat
dengan tidur
- Naikkan peningkatan
waktu untuk tidur jika
diperlukan
- Kaji rencana
administrasi pengobatan
untuk mendukung tidur
pasien
- Intruksikan pasien dan
perubahan lain tentang
factor seperti psikologi,
fisiologi, gaya hidup,
frekuensi bekerja, lama
waktu bekerja, dan factor
lingkungan

4 Setelah dilakukan tindakan NUTRITION MANAGEMENT


keperawatan selama …x 24 (1100)
jam nafsu makan pasien - Tanyakan kepada

dapat bertambah dengan pasien apabila memiliki

criteria hasil : alergi makanan


NUTRITIONAL STATUS : FOOD - Tetapkan makanan
AND INTAKE ( 1008 ) pilihan pada pasien
(100801) Intake makanan - Tetapkan dan
lewat mulut adekuat kolaborasikan dengan ahli
(100802) Pemasukan gizi jenis kalori dan tipe
makanan lewat selang makanan yang diperlukan
(100803) Pemasukan cairan untuk kebutuhan nutrisi
melalui mulut adekuat sesuai kebutuhan
(100805) Mampu - Anjurkan pemasukan
memasukkan makanan kalori yang cocok untuk
sisipan secara total tubuh dan gaya hidup
- Dorong kenaikan
Dengan keterangan : pemasukan makanan yang
1 = peningkatan yang sangat tepat
tinggi - Dorong kenaikan
2 = peningkatan yang besar pemasukan protein, zat
3 = peningkatan yang cukup besi, vitamin C, yang
4 = peningkatan yang ringan tepat
5 = tidak terjadi peningkatan - Berikan snack
( minuman dan buah segar
/ jus buah ) yang tepat
- Sediakan gula sebagai
pengganti
- Sediakan pilihan
makanan bagi pasien
- Sediakan makanan
yang tinggi protein, tinggi
kalori, makanan yang
bernutrisi, dan minuman
yang bisa segera
dikonsumsi pasien
- Ajarkan pasien untuk
bagaimana menjaga
catatan makanan yang
baik bagi pasien
- Monitor berat badan
pasien
- Monitor catatan
masukan kandungan
nutrisi dan kalori
- Sesuaikan diet pasien
dengan kebiasaan
- Sediakan informasi
yang tepat tentang
kebutuhan nutrisi dan
bagaimana cara
menemuinya
- Kaji kemampuan
pasien untuk menemui
makanan yang diperlukan
5 Setelah dilakukan tindakan ACTIVITY THERAPY ( 4310 )
keperawatan selama …x 24 - Kolaborasikan dengan

jam,diharapkan pasien dapat pekerjaan, fisik, dan atau

elakukan aktifitas secara terapi rekreasi dalam

mandiri dengan criteria perencanaan dan

hasil : memantau aktivitas


ACTIVITY TOLERANCE program, jika diperlukan
(0005) - Monitor respon
(000501) Pemenuhan emosional, perasaan,
oksigen dalam rentang social dan spiritual dari
normal aktivitas
(000502) Denyut nadi - Bantu pasien untuk
dalam rentang normal pada menggali maksud dari
respon aktivitas dalam diri dari kebiasaan
(000503) Respirasi dalam beraktivitas dan aktivitas
rentang normal pada respon favorit pasien
aktivitas - Bantu pasien untuk
(000504) Tekanan systole memilih aktivitas yang
dalam rentang normal pada sesuai dengan
respon aktivitas kemampuan fisik,
(000505) Tekanan diastole psikologis, dan kapasitas
dalam rentang normal pada social
respon aktivitas - Bantu pasien untuk
(000507) Warna kulit focus dengan apa yang
normal bisa dilakukan pasien
(000508) Mampu yang lebih atau yang
menunjukkan usaha dalam kurang
bernafas dalam respon - Bantu untuk
untuk aktivitas mengidentifikasi dan
(000509) Pasien mampu menemukan yang
berjalan dengan selangkah dibutuhkan dari keinginan
(000510) Pasien mampu beraktivitas
berjalan dengan jarak yang - Bantu untuk
jauh menggunakan alat bantu
(000511) Pasien mampu yang dibutuhkan untuk
menaiki tangga beraktivitas
(000512) Pasien kuat - Bantu pasien untuk
(000513) Mencatat aktivitas mengidentivikasi pilihan
pada penampilan sehari – aktivitas yang dapat
hari dilakukan
(000514) Mampu berbicara - Bantu pasien untuk
saat diberi pertanyaan mengidentivikasi aktivitas
yang penuh arti
Dengan keterangan : - Bantu pasien untuk
1 = peningkatan yang membuat jadwal priode
sangat tinggi yang spesifik untuk
2 = peningkatan yang besar aktivitas yang rutin
3 = peningkatan yang cukup - Bantu pasien atau
4 = peningkatan yang ringan keluarga dalam
5 = tidak terjadi mengidentivikasi
peningkatan kekurangan pada level
aktivitas
- Bantu dengan aktivitas
fisik yang regular jika
diperlukan
- Bantu pasien atau
keluarga untuk
mengadaptasi dengan
lingkungan pada
kebutuhan beraktivitas
- Buat lingkungan yang
nyaman

6 Setelah dilakukan tindakan ANXIETY REDUCTION


keperawatan selama…x 24 ( 5820 )
jam diharapkan pasien dapat - Ciptakan ketenangan,
menghilangkan rasa cemas mendatangkan
pasien terhadap penyakitnya ketentraman
dengan criteria hasil: - Cari pengertian
ANXIETY CONTROL pasien dari situasi cemas
(1402) - Tinggal dengan
(140201) Monitor intesitas pasien untuk memantau
cemas kenyamanan dan
(140202) Eliminasi tanda menciptakan
penyebab cemas keterbukaan
(140203) Menurunkan - Anjurkan pasien
stimulasi lingkungan apabila untuk tinggal dengan
terjadi kecemasan anaknya, jika diperlukan
(140204) Mencari informasi - Sediakan bahan untuk
untuk menurunkan tanda dari kenyamanan
kecemasan - Berikan gosokan pada
(140205) Merencanakan daerah belakang dan
strategi koping untuk situasi gosokan leher
cemas - Anjurkan tidak
(140206) Menggunakan melakukan aktivitas yang
strategi coping yang efektif berat
(140207) Menggunakan - Dengarkan dan
teknik relaksasi untuk perhatikan keluhan dari
menurunkan cemas pasien
(140208) Mencatat durasi - Kuatkan dari
penurunan dari episode perlakuan
cemas - Ciptakan suasana
(140211) Mampu nyaman dari fasilitas
mempertahankan hubungan rumah sakit
social - Bantu pasien untuk
(140212)Mampu mengidentivikasi situasi
mempertahankan konsentrasi dan persepsi cemas
(140214) Melaporkan tidur - Kaji perubahan dari
yang adekuat level atau tingkatan
(140217) Mampu mengontrol cemas
respon dari kecemasan - Kontrol stimulasi jika
diperlukan apabila pasien
Dengan keterangan : membutuhkan
1 = tidak menunjukkan - Dukung pasien
2 = jarang menunjukkan menggunakan
3 = setiap saat menunjukkan perpindahan mekanisme
4 = sering menunjukkan yang diperlukan
5 = secara terus menerus - Intruksikan pasien
menunjukkan untuk menggunakan
teknik relaksasi
- Berikan pengobatan
medis untuk
menghilangkan cemas
7 Setelah dilakukan tindakan INFECTION CONTROL
keperawatan selama…x (6540)
24jam, diharapkan pasien - Observasi dan
terhindar dari infeksi dengan lapotkan tanda dan gejala
criteria hasil : infeksi seperti kemerahan,
RISK CONTROL (1902) panas, nyeri, tumor dan
(180305) menggambarkan adanya fungsiolaesa
efek dari penyakit - Kaji temperature tiap
(180306) menggambarkan 4 jam
tanda dan gejala - Catat dan laporkan
(180307) menggambarkan nilai laboratorium
gambaran penyakit biasanya (leukosit, protein serum,
(180308) menggambarkan albumin)
pengukuran untuk - Kaji warna kulit
meminimalkan keparahan kelembaban, tekstur, dan
(180309) menggambarkan turgor
komplikasi penyakit - Gunakan strategi
(180310) menggambarkan untuk mencegah infeksi
tanda dan gejala dari nosokomial
komplikasi - Tingkatkan intake
(180311) menggambarkan cairan
penyebab sebelum - Istirahat yang adekuat
komplikasi untuk mencegah - Ganti IV line sesuai
penyakit dengan aturan yang
berlaku
- Pastikan perawatan
yang efektif pada IV line
- Dorong pasien untuk
istirahat
- Berikan terapi
antibiotic sesuai instruksi
- Ajari pasien dan
keluarga tentang tanda
dan gejala infeksi dan
kalau terjadi untuk
melapor kepada perawat
- Ajari pasien dan
keluarga tentang
bagaimana mencegah
infeksi

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Kanker payudara (Ca Mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari
parenchyma. Penyebab sfesifik kanker payudara masih belum diketahui,tetapi terdapat banyak
factor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara seperti faktor
reproduksi,penggunaan hormon estrogen,obesitas,radiasi dan riwayat keluarga. Tanda dan gejalanya
berupa benjolan pada payudara,erosi atau eksema puting susu,perdarahan pada puting susu, dan
terasa sakit atau nyeri.
Diagnosa yang muncul dari penyakit Ca Mammae adalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan reaksi inflamasi
2. Hipertermi berhubungan dengan Ca Mammae
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
4. Ketidakseimbangan nutrusi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak
mampu dalam memasukan makanan
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan secara menyeluruh
6. Cemas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
7. Resiko infeksi berhubungan dengan penekanan respon inflamasi
DAFTAR PUSTAKA

1. Johnson,Marion dan Maridean mass.2004.NOC.USA: Mosby - year book


2. Mc Loskey, Joanne C dan Gloria M.Bulechec.2004.NIC.USA: Mosby-year book
3. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
jilid II. FKUI: Jakarta
4. Price dan Wilson. 2005. Patofisiologi. EGC: jakarta.
5. Santosa, Budi. 2005– 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta: Prima
Medika
6. Wikipedia. 2006.Ca Mammae. http//www.pdpersi.co.id
7. Mansjoer, arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran.Media Aesculapius: Jakarta
8. Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai