DASAR TEORI
1.6 Penatalaksanaan
Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium
klinik penyakit yaitu Mastektomi. Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada tiga jenis
mastektomi yaitu:
· Modified Radical Mastectomy merupakan operasi pengangkatan seluruh
payudara,jaringan payudara di dada,tulang selangka dan tulang iga,serta benjolan di
sekitar ketiak.
· Total (Simple) Mastectomy merupakan operasi pengangkatan seluruh payudara
saja,tetapi bukan kelenjar di ketiak.
· Radical Mastectomy merupakan operasi pengangkutan sebagian dari payudara.
Biasanya disebut lumpectomy,yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang
mengandung sel kanker,bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan
pemberian radioterapi. Lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar
tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara
Selain dengan mastectomy ada juga dengan penyinaran atau radiasi. Penyinaran atau radiasi
adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar
gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yanng masih tersisa di payudara setelah operasi. Efek
pengobatan ini menyebabkan tubuh menjadi lemah,nafsu makan berkurang ,warna kulit disekitar
payudara menjadi hitam,serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi yang
dilakukan.
Rekonstruksi biasanya dilakukan setelah mastektomy. Wanita tertentu mungkin memilih untuk
menjalani bedah rekonstruktif yang memberikan keuntungan psikologis yang cukup besar. Dalam hal
keamanan terdapat resiko bedah yang lazim seperti infeksi,potensial terjadi reaksiterhadap anestesi
dan potensial resiko terhadap hasil yang tidak memuaskan secara kosmetik Bedah rekonstruktif
merupakan kontraindikasi bila pasien mempunyai kanker payudara inflamatori atau yang sudah
bermetastasik sangat jauh.
Yang terakhir dapat dilakukan kemoterapi. Kemoterapi adalah proses pemberian obat – obatan
anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan membunuh sel
kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara,tapi juga di seluruh tubuh. Efek dari pengobatan
kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat –
obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
CA MAMMAE (KANKER PAYUDARA)
2.1 PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : ................
Dx : Ca Mammae (Kanker Payudara)
1. BIODATA
a. IDENTITAS KLIEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku Bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan :
b. PENANGGUNG JAWAB
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Alamat :
Suku Bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan
Hubungan dengan pasien :
1. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan Utama :
Pada pasien Ca Mammae terdapat benjolan dan terasa nyeri pada payudara.
Pasien mengeluh terdapat benjolan pada payudara dan bila ditekan terasa sakit. Selain
itu pasien juga mengatakan keluar cairan dari puting susunya dan warna kemerahan
pada kulit payudaranya, maka pasien dibawa ke rumah sakit dan didiagnosa menderita
penyakit Ca Mammae. Pasien perlu mendapatkan perawatan dari rumah sakit lebih
lanjut.
4. PEMERIKSAAN FISIK
- TD : Normal
- Nadi : Takikardi
- Suhu : Hipertermi
- RR : Takipnea
b. Keadaan Umum
v Kulit,Rambut,Kuku
- Inspeksi : warna kulit pasien sawo mateng,rambut pasien berwarna hitam dengan
persebaran tidak merata ,kuku normal
- Palpasi: turgor kulit jelek,kulit teraba hangat
v Kepala
Bentuk wajah simetris ,bentuk tengkorak bulat ,rambut hitam serta tidak ada nyeri tekan
pada kepala, tidak terdapat benjolan (haematoma), deformitas atas terbatas.
v Mata
Bola mata berbentuk bulat,konjungtiva pucat,sclera putih serta pergerakan bola mata
normal ,pupil normal.
v Telinga
- Inspeksi : daun telinga normal,liang telinga terdapat serumen.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada prosesus mastoideus.
v Hidung
- Bentuk hidung normal ,tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan .
- Tidak terdapat sumbatan, septum, dan sinis-sinus normal, tidak ada polip
v Mulut
- Bentuk bibir normal ,gigi lengkap dan bersih,mukosa bibir kering,lidah kotor.
- Tidak ada pendarahan dan bengkak pada gusi
v Leher
Bentuk leher tidak simetris, tidak terdapat bendungan vena jogularis, tidak terdapat
pembesaran kelenjar tiroid serta tidak ada nyeri tekan.
v Jantung
Pada pasien Ca Mammae tidak terdapat gangguan pada jantungnya.
v Dada
- Bentuk dada tidak simetris, terdapat nyeri tekan dan benjolan, kulit pada payudara
terdapat kerutan seperti kulit jeruk.
v Paru
- Terdapat perubahan pola nafas ,bunyi nafas ronchi, nafas dangkal,inspirasi nafas
pendek
- Vokal premitus tidak seimbang kanan dan kiri
d. Abdomen
Pada pasien Ca Mammae bentuk abdomen simetris,tidak terdapat nyeri tekan,tidak terdapat
benjolan /massa, lien dan hepar tidak teraba, suara kembung, peristaltik usus normal.
Pada daerah anus dan rectum tidak terdapat hemoroid baik interna maupun eksternal.
f. Alat Kelamin
Otot simetris, tidak dapat bekerja dengan baik tanpa adanya volem
Keterangan :
0 (zero) : tidak ada kontraksi saat di palpasi
1 (brance) : terasa ada kontraksi otot tetapi tidak ada gerakan
2 (poor) : dengan bantuan penyangga atau sendi dapat melakukan ROM penuh
3 (pair) : dapat melakukan ROM penuh dengan melawan gravitasi tetapi tidak dapat
melawan tahanan
4 (good) : dapat melakukan ROM penuh dan dapat melawan tahanan yang sedang
5 (normal) : gerakan ROM penuh
o. Ekstremitas
Atas : terkoordinasi dengan baik
Bawah : terkoordinasi dengan baik
2.3.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Data Fokus
Data Objektif :
- Pasien lemah
- Pasien mual
- Penurunan intake nutrisi
- Turgor kulit jelek
- Mukosa bibir kering
- Lidah kotor
- Pasien bedrest
- Kulit teraba hangat
- Nafas dangkal dan inspirasi nafas pendek
- Penurunan berat badan
- TTV:
- TD : Hipotensi
- Nadi: takikardi
- RR : Takipnea
- Suhu: Hipertermi
- Muskuloskeletal tidak bekerja dengan baik
- Pasien susah tidur
- Pasien cemas dan gelisah
- Berat badan pasien menurun
- Pasien merasa terbakar di daerah payudara
- Muka pasien meringis karena nyeri
- Teraba benjolan di daerah payudara
- Kulit disekitar payudara seperti kulit jeruk
- Muka pucat
- Pasien butuh bantuan untuk melakukan aktivitas sehari – hari
- Kulit teraba hangat.
2. ANALISA DATA
No SYMPTOM PROBLEM ETIOLOGI
1 Do : Nyeri akut Reaksi inflamasi
- Terdapat nyeri tekan pada
payudara
- Meringis menahan nyeri
- Pasien lemah
- TTV :
Takikardi
Takipnea
Hipotensi
2 Do : Hipertermi Ca Mammae
- Suhu: Hipertermi
- RR: takipnea
- Kulit teraba hangat
- Nadi : takikardi
- Turgor kulit jelek
- Mukosa bibir kering
3 Do : Ketidakseimbangan Tidak mampu
- Pasien lemah nutrisi kurang dari dalam
- Penurunan intake nutrisi kebutuhan tubuh memasukkan
- Penurunan berat badan makanan
- Pasien mual
- Turgor kulit jelek
- Mukosa bibir kering
- Perubahan selera makan
- Konjungtiva pucat
4 Do : Intoleransi aktivitas Kelemahan secara
- ADL tergantung penuh menyeluruh.
- Pasien bedrest
- Pasien lemah
- Muskuloskeletal tidak
bekerja dengan baik
- Pasien butuh bantuan
untuk melakukan aktifitas
sehari-hari
- Takikardi
- Takipnea
- Hipotensi
4. Ketidakseimbangan nutrusi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu
dalam memasukan makanan
2.3.PERENCANAAN
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kanker payudara (Ca Mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari
parenchyma. Penyebab sfesifik kanker payudara masih belum diketahui,tetapi terdapat banyak
factor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara seperti faktor
reproduksi,penggunaan hormon estrogen,obesitas,radiasi dan riwayat keluarga. Tanda dan gejalanya
berupa benjolan pada payudara,erosi atau eksema puting susu,perdarahan pada puting susu, dan
terasa sakit atau nyeri.
Diagnosa yang muncul dari penyakit Ca Mammae adalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan reaksi inflamasi
2. Hipertermi berhubungan dengan Ca Mammae
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
4. Ketidakseimbangan nutrusi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak
mampu dalam memasukan makanan
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan secara menyeluruh
6. Cemas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
7. Resiko infeksi berhubungan dengan penekanan respon inflamasi
DAFTAR PUSTAKA