DAN PENYELESAIANNYA
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika dan Hukum Keperawatan
LUKI ANDRIANA
MB1218104
b. Tindakan diusulkan
D dan P => Dokter menyarankan perawat untuk melakukan pemeriksaan
darah pada Tn.A
Tn.A ke P => Tn.A Meminta perawat untuk membeitahukan penyakitnya
jika sudah didapatkan hasil pemeriksaan.
Keluarga ke D dan P => Keluarga meminta Dokter dan perawat untuk tidak
membertahukan penyakit kepada Tn.A.
c. Maksud dari tindakan
Dokter ke perawat : untuk mengetahui penyakit yang diderita Tn.A
Tn.A : agar Tn.AA mengetahui penyakit apa yang dideritanya
Keluarga : agar Tn.A tidak frustasi dan merasa dikucilkan dalam masyarakat.
d. Konsekuensi dari tindakan
Tn.A ke keluarga : apabila diberitahukan kepada klien hasil pemeriksaannya
kemungkinan klien akan depresi dan menarik diri. Apabila tidak diberitahukan
akan melanggar hak pasien untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya.
Keluarga ke dokter dan perawat : apabila perawat dan dokter mengikuti saran
keluarga,ini telah melanggar prinsip-prinsip etik keperawatan yaitukejujuran
dan tidak memenuhi hak klien. Apabila saran keluarga tidak dokter dan
perawat maka dikhawatirkan Tn.A mengalami frustasi.
2. Mengidentifikasi Konflik Akibat Situasi Tersebut : Kegiatan
a. Lakukan analisis terkait situasi atau kasus yang terjadi
Tn. A menggunakan haknya sebagai pasien untuk mengetahui penyakit
yang dideritanya sekarang sehingga Tn. A meminta perawat tersebut
memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan kepadanya
Rasa kasih sayang keluarga Tn. A terhadap Tn. A membuat keluarganya
berniat untuk menyembunyikan informasi tentang hasil pemeriksaan
tersebut dan meminta perawat untuk tidak memberitahukannya kepada
Tn. A dengan pertimbangan keluarga takut jika Tn. A akan frustasi tidak
bisa menerima kondisinya sekarang
Perawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua pilihan dimana
dia harus memenuhi permintaan keluarga, tapi disisi lain dia juga harus
memenuhi haknya pasien untuk memperoleh informasi tentang hasil
pemeriksaan kondisinya
b. Identifikasi berbagai masalah atau konflik yang terjadi dari kasus atau situasi
tersebut
Berdasarkan kasus dan analisa situasi diatas maka timbullah permasalahan
etik moral, jika perawat tidak memberitahukan informasi kepada Tn. A terkait
dengan penyakitnya, karena mendapatkan informasi tentang kondisi pasien
merupakan hak pasien.
3. Membuat Tindakan Alternatif : Kegiatan
a. Identifikasi berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut
Perawat akan melakukan kegiatan seperti biasa tanpa memberikan
informasi hasil pemeriksaan/penyakit Tn. A kepada Tn. A saat itu juga,
tetapi memilih waktu yang tepat ketika kondisi pasien dan situasinya
mendukung dan sudah didiskusikan kepada tim medis lain. Tujuannya
agar Tn. A tidak panik yang berlebihan ketika mendapatkan informasi
penyakitnya karena sebelumnya telah dilakukan pendekatan-pendekatan
oleh perawat. Tetapi keluarga harus tetap menemani pasien.
Perawat akan melakukan tanggung jawabnya sebagai perawat dalam
memenuhi hak-hak pasien terutama hak Tn. A untuk mengetahui
penyakitnya, sehingga ketika hasil pemeriksaan sudah ada dan sudah
didiskusikan dengan tim medis maka perawat akan langsung
menginformasikan kondisi Tn. A tersebut atas seizin dokter. Tujuannya
supaya Tn. A merasa dihargai dan dihormati haknya sebagai pasien serta
perawat tetap tidak melanggar etika keperawatan
b. Identifikasi berbagai konsekuensi atau dampak dari masing-masing alternatif
tindakan tersebut
Dampak dari alternatif pertama : Tn.A bertanya-tanya tentang penyakit
yang sebenarnya saat perawat menemui pasien.
Dampak dari alternatif kedua : pasien akan sangat terkejut dan defresi
sehingga dapat memperparah kondisi kesehatan Tn.A. Selain itu keluarga
juga tidak akan menerima karena keluarga merasa kasihan bila Tn. A
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada diri Tn.A.
4. Menentukan Siapa Pengambil Keputusan yang Tepat : Kegiatan
Menentukan pengambil keputusan yang tepat sesuai dengan aspek etik dan
legalnya adalah tim medis yang terlibat supaya tidak melanggar kode etik
keperawatn yang disertai dengan hadirnya keluarga dalam pengambilan
keputusan tersebut.
KASUS 2 :
Seorang wanita berumur 50 tahun menderita penyakit kanker payudara terminal
dengan metastase yang telah resisten terhadap tindakan kemoterapi dan radiasi. Wanita
tersebut mengalami nyeri tulang yang hebat dimana sudah tidak dapat lagi diatasi dengan
pemberian dosis morphin intravena. Hal itu ditunjukkan dengan adanya rintihan ketika
istirahat dan nyeri bertambah hebat saat wanita itu mengubah posisinya. Walapun klien
tampak bisa tidur namun ia sering meminta diberikan obat analgesik, dan keluarganya pun
meminta untuk dilakukan penambahan dosis pemberian obat analgesik. Saat dilakukan
diskusi perawat disimpulkan bahwa penambahan obat analgesik dapat mempercepat kematian
klien.
Pada kasus di atas dokter adalah pihak yang membuat keputusan, karena dokterlah yang
secara legal dapat memberikan ijin penambahan dosis morphin. Namun hal ini perlu
didiskusikan dengan klien dan keluarganya mengenai efek samping yang dapat ditimbulkan
dari penambahan dosis tersebut. Perawat membantu klien dan keluarga klien dalam membuat
keputusan bagi dirinya. Perawat selalu mendampingi pasien dan terlibat langsung dalam
asuhan keperawatan yang dapat mengobservasi mengenai respon nyeri, kontrol emosi dan
mekanisme koping klien, mengajarkan manajemen nyeri, sistem dukungan dari keluarga, dan
lain-lain.