Anda di halaman 1dari 9

MITOS PADA IBU HAMIL

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Sistem Reproduksi

Disusun Oleh :

NAMA : EGI ARIANDONI


NIM : KHGC1206

Kelas : III B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKes KARSA HUSADA GARUT


Jl. Nusa Indah No. 24 Tlp. (0262) 235860
2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayahnya tercurahkan pada kita yang tak terhingga. Shalawat serta salam marilah
kita panjatkan pada junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW dan
keluarganya, sahabatnya serta pengikutnya sampai akhir zaman, amin.

Karena anugrah dan bimbingannya sehingga kami dapat menyelesaikan


makalah ini yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah SISTEM
REPRODUKSI tepat waktu. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun penulisannya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengerahan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Dengan kemudahan hati kami menyampaikan banyak terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca umumnya.

Garut, 7 September 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................

BAB I PEMBAHASAN ..............................................................................

1.1 Tinjauan Teori ............................................................................


1.2 Aneka Ragam Adat Pantang Selama Masa Kehamilan .............
2.1 Pengertian Umum Mitos ............................................................
2.2 Antara Pengetahuan dan Mitos ...................................................
2.3 Mitos Saat Kehamilan ................................................................
A. Mitos Yang Beredar .............................................................
B. Lengketnya Tali Pusat Menurut Medis ...............................
BAB II PENUTUP ........................................................................................
3.1 Kesimpulan ...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN

1.1 TINJAUAN TEORI

Masyarakat Indonesia kaya akan budaya dan adat-istiadat. Beragam adat-istiadat


diwarisi turun-menurun dari nenek moyang ke anak-cucu. Meski zaman telah maju
dan adat-istiadat mulai luntur di kalangan tertentu, tapi masih ada juga kalangan
yang masih menjunjung tinggi adat-istiadat. Adat-istiadat tersebut telah mendarah
daging dalam masyarakat dan mengatur setiap sendi kehidupan, mulai dari
kandungan hingga meninggal. Sejak awal dari kehidupan manusia yaitu saat berada
dalam kandungan ibunda, adat-istiadat sudah menuntun manusia dalam berperilaku,
baik adat yang berupa anjuran maupun pantangan. Berbagai macam anjuran dan
pantangan mewarnai kehidupan seorang ibu yang sedang mengandung bayinya. Bisa
dikatakan bahwa masa kehamilan merupakan masa dimana terdapat begitu banyak
pantangan yang harus dipatuhi oleh pasangan suami-istri.

Banyaknya pantangan yang harus dipatuhi oleh ibu hamil kadang kala membuat si
ibu merasa stres. Ruang geraknya terasa dibatasi. Masa kehamilan merupakan masa
yang rentan stres karena banyaknya stressor yang dihadapi oleh ibu hamil. Ibu hamil
harus menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis dan psikologis yang
dihadapinya selama masa kehamilan. Perubahan-perubahan tersebut sudah cukup
membuat seorang ibu merasa stres jika tidak mampu beradaptasi dengan baik,
apalagi ditambah dengan adat pantang yang berjibun.

Memang, adat pantang yang biasanya datang dari orang tua dan mertua dari si ibu
tujuannya baik, demi keselamatan ibu dan anak yang dikandungnya. Namun, adat
pantang tersebut tidak semuanya benar, tidak pula semuanya salah. Kita harus
pandai-pandai memilah. Kadang kala adat pantang itu benar adanya, hanya saja
alasan yang diutarakan yang salah. Justru karena alasannya yang salah itulah orang
enggan untuk menurutinya. Jika alasan yang dikemukakan bisa diterima oleh akal
sehat, tentu akan lebih mudah untuk dijalankan. Generasi sekarang yang telah
mengikuti perkembangan zaman, mulai merasa enggan untuk mengikuti adat yang
selama ini telah hidup dalam masyarakat. Hal ini disebabkan karena pikiran awam
yang tertanam dalam otak mereka telah digantikan dengan pengetahuan yang
rasional. Tentunya mereka akan membantah ketika orang tua mengatakan “Tidak
boleh duduk di pintu supaya tidak mengalami kesulitan saat melahirkan”. Mereka
akan membantah, “Apa hubungannya jalan lahir dengan pintu rumah?”

1.2 ANEKA RAGAM ADAT PANTANG SELAMA MASA KEHAMILAN

Adat pantang selama masa kehamilan dalam masyarakat cukup banyak. Mulai dari
pantangan untuk istri, suami, dan pantangan yang harus dituruti keduanya.
Pantangan yang harus dituruti oleh istri merupakan pantangan dengan jumlah
terbanyak.

2.1 PENGERTIAN UMUM MITOS


Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang
dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada
suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya. Banyak dijumpai
seputar mitos yang berkembang khususnya pada masyarakat awam, yang
keberadaannya berbeda dari masa-masa ke masa. Setiap masing-masing daerah
mempunyai ciri khasnya sendiri yang disesuaikan dengan kebudayaan leluhurnya
pada masa itu. Sehingga masih kentalnya mitos yang dipercayai oleh masyarakat di
setiap daerah.
Mitos berupa nasehat, anjuran ataupun larangan. Beberapa mitos dapat bertahan
karena memberikan nasehat yang sesuai dengan pengalaman sehari-hari tetapi tidak
semua mitos yang kebenarannya belum tentu benar adanya yang terbukti salah atau
tidak efektif. Karena masih banyaknya masyarakat yang percaya terhadap pola fikir
zaman dahulu sehingga masih bertahan hingga saat ini. Dampak yang ditimbulkan
menjadi sebuah mitos.

2.2 ANTARA PENGETAHUAN DAN MITOS

Adat pantang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan mitos. Adanya adat
pantang di dalam masyarakat membuktikan bahwa masyarakat awam pada zaman
dahulu juga telah memiliki pengetahuan untuk mengaitkan suatu kondisi dengan
kondisi lainnya, hanya saja pengetahuan yang terbatas menyebabkan hal yang
dikemukakan tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga menjadi mitos belaka.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, kebenaran dari mitos tersebut mulai
terungkap. Di sinilah intelektualiatas memiliki peranan yang cukup signifikan untuk
mengubah status “mitos” menjadi “pengetahuan”, dalam hal yang bisa dikategorikan
sebagai pengetahuan tentunya.

Lalu mengapa ada tragedi yang tidak diharapkan terjadi karena melanggar adat
pantang? Misalnya seorang ibu yang mengalami kesulitan ketika melahirkan akibat
sering duduk di depan pintu. Bisa jadi hal tersebut hanya kebetulan atau mungkin
juga ganjaran yang Allah berikan atas perbuatan manusia tersebut. Adat pantang
yang kenyataannya tidak benar atau tidak masuk akal kadang kala bisa juga menjadi
sebuah kebenaran jika diyakini. Suatu hal dapat menjadi benar ketika diyakini
dengan sepenuh hati. Hal ini disebabkan karena sugesti. Sugesti memiliki pengaruh
besar terhadap kehidupan seseorang. Ketika kita menyakini sepenuh hati bahwa adat
pantang adalah hal yang benar-benar harus dipatuhi dan jika melanggarnya akan
mengalami kemudharatan, maka setiap sel-sel dalam tubuh akan bekerjasama secara
sinergis dengan alam bawah sadar sehingga kita semakin percaya akan kebenaran hal
yang kita tanamkan dalam pikiran, akibatnya kita akan benar-benar mengalami
kemudharatan ketika melanggarnya.

2.3 MITOS SAAT KEHAMILAN


Di Indonesia berlaku begitu banyak mitos dan larangan seputar kehamilan yang
beredar di masyarakat. Dari segi makanan, keseharian, tindak tanduk, ataupun semua
hal yang berkaitan dengan keseharian. Tradisi ini amat kuat diterapkan oleh
masyarakat. Beberapa mitos bahkan dipercaya sebagai amanat atau pesan dari nenek
moyang yang jika tidak ditaati akan menimbulkan dampak atau karma yang tidak
menyenangkan. Berikut salah satu mitos yang beredar di masyarakat :

A. MITOS YANG BEREDAR


Larangan bagi ibu hamil makan nasi kerak karena dikhawatirkan ari-ari tidak keluar
(lengket) pada saat melahirkan

Faktanya mitos ini terdengar mengada-ada. Nasi kerak memang tidak baik
dikonsumsi karena teksturnya yang keras sehingga organ pencernaan harus bekerja
ekstra untuk mencernanya, apalagi jika menderita maag, tapi tidak ada penelitian
yang mengatakan bahwa makan nasi kerak berhubungan dengan tidak keluarnya ari-
ari saat melahirkan.

B. LENGKETNYA TALI PUSAT MENURUT MEDIS


Plasenta Lengket
Ini adalah kasus yang cukup gawat karena bisa menyebabkan perdarahan yang
berakhir dengan pengangkatan rahim. Pada keadaan ini, trofoblas atau jaringan-
jaringan plasenta yang berfungsi mengangkut makanan dan oksigen untuk bayi
tidak pada posisi seharusnya atau menempel dan berada di lapisan Nitabuch, tapi
malah menembus lapisan Nitabuch hingga ke otot rahim.
Kasus plasenta lengket dibedakan menjadi tiga, yaitu plasenta pakreta, plasenta
inkreta, dan plasenta perkreta. Untuk kasus plasenta perkreta jaringan atau pipa
pembuluh darah plasenta sampai menembus ke usus. Tembusnya jaringan atau
pipa-pipa pembuluh darah tersebut keluar Nitabuch bisa disebabkan banyak hal,
yaitu ibu punya anak lebih dari lima (plasenta tidak mau berada di lapisan
dinding rahim yang sudah rusak), sering dikuret, sering infeksi, sering
keguguran, bekas sesar, pernah plasenta previa, atau pernah melakukan operasi
miom.
Namun jangan panik, kasus ini bisa dideteksi sejak dini dengan USG berwarna,
baik yang 2 dimensi maupun 4 dimensi. Namun demikian, dokter tetap tidak bisa
mengubahnya. Jadi, USG hanya berguna sebagai alat pemantau. Jika semakin
parah, ibu terpaksa dioperasi dan diangkat rahimnya. "Jika tidak, ibu akan
mengalami perdarahan yang sangat hebat yang bisa menyebabkan kematian ibu
dan jabang bayi." Sekalipun demikian, akan diusahakan untuk melakukan operasi
setelah janin berusia 38 minggu.
BAB II

PENUTUP

KESIMPULAN

Adat pantang memang tujuannya baik, demi keselamatan ibu dan anak yang
dikandungnya. Namun, adat pantang tersebut tidak semuanya benar, tidak pula
semuanya salah. Kita harus pandai-pandai memilah. Kadang kala adat pantang
itu benar adanya, hanya saja alasan yang diutarakan yang salah. Justru karena
alasannya yang salah itulah orang enggan untuk menurutinya. Jika alasan yang
dikemukakan bisa diterima oleh akal sehat, tentu akan lebih mudah untuk
dijalankan. Lalu mengapa ada tragedi yang tidak diharapkan terjadi karena
melanggar adat pantang? Misalnya seorang ibu yang mengalami kesulitan ketika
melahirkan akibat sering duduk di depan pintu. Bisa jadi hal tersebut hanya
kebetulan atau mungkin juga ganjaran yang Allah berikan atas perbuatan
manusia tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://m.facebook.com/Aqinginhamil/posts/494837970578459

Sandra M. Nettina, 2001, Pedoman Praktik Keperawatan. Penerbit buku kedokteran


EGC. Jakarta.

Sarwono, 1997, Ilmu Kebidanan. Yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai