PENDAHULUAN
1
aktivitas berfikir tidak akan terlepas darinya. Manusia termasuk anda
selalu berambisi untuk mencari kebenaran dengan jalan berpikir. Pada saat
itulah ilmu logika berperan penting dalam mencari suatu kebenaran.
Oleh karena itu, supaya manusia aman dari kekeliruan berfikir dan
selamat dari mendapat kesimpulan yang salah, maka disusunlah kaidah-
kaidah berfikir atau metodologi berfikir ilmiah yang kita kenal ilmu
logika atau manthiq. Maka setidaknya, itulah yang menjadi latar
belakang penulisan makalah ini, meskipun di dalamnya hanya
menyinggung sebagaian kecil dari ilmu logika itu sendiri, seperti arti
logika. definisi logika scientific, klasifkasi dan hukum hukum logika.
2
1.2 Rumusan masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
kedua saja, karenanya turunlah ayat-ayat: Muhammad tiada lain kecuali seorang
Rasul. Sebelum dia telah ada rasul-rasul. Apakah jika sekiranya dia mati atau
terbunuh kamu berpaling ke agamamu yang dahulu? Siapa-siapa yang berpaling
menjadi kafir; ia pasti tidak merugikan Tuhan sedikit pun, dan Allah akan
memberikan ganjaran kepada orang-orang yang bersyukur kepadaNya (QS
3:144).
Ayat ini merupakan kritik pedas terhadap mereka yang berbicara atau
membantah suatu persoalan tanpa adanya data objektif lagi ilmiah yang berkaitan
dengan persoalan tersebut. Ayat-ayat semacam inilah yang kemudian membentuk
iklim baru dalam masyarakat dan mewujudkan udara yang dapat mendorong
kemajuan ilmu pengetahuan. Iklim baru inilah yang kemudian menghasilkan
tokoh seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Ghazali, Ibnu Khaldun, Jabir Ibnu Hayyan,
5
dan sebagainya. Ia-lah yang membantu Muhammad bin Ahmad menemukan
angka nol pada tahun 976, yang akhirnya mendorong Muhammad bin Musa Al-
Khawarizmiy menemukan perhitungan Aljabar. Tanpa penemuan-penemuan
tersebut, Ilmu Pasti akan tetap merangkak dan meraba-raba dalam alam gelap
gulita.
Nama logika pertama kali muncul pada Filsuf Cicero (abad ke-1 sebelum
Masehi) tetapi dalam arti “seni berdebat”. Alexander Aphrodisias (sekitar
permulaan abad ke-3 sesudah Masehi) adalah orang pertama yang
mempergunakan kata ‘logika’ dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya
pemikiran kita.
Yunani adalah negeri asal ilmu mantiq atau logika karena banyak
penduduknya yang mendapat karunia otak cerdas. Negeri Yunani, terutama
Athena diakui menjadi sumber berbagai ilmu. Socrates, Plato, Aristoteles dan
banyak yang lainnya adalah tokoh-tokoh ilmiah kelas super dunia yang tidak ada
ilmuwan nasional dan internasional tidak mengenalnya sampai sekarang dan akan
datang. Tetapi, khusus untuk logika atau ilmu mantiq Aristoteleslah yang menjadi
guru utamanya.
6
Akan tetapi, meski Aristoteles terkenal sebagai “Bapak Logika”, itu tidak
berarti bahwa sebelum dia tidak ada logika. Segala orang ilmiah dan ahli filosofi
sebelum Aristoteles menggunakan logika sebaik-baiknya. Dalam literatur lain,
disebutkan bahwa Aristoteleslah orang yang pertama kali meletakkan ilmu logika,
yang sebelumnya memang tidak pernah ada ilmu tentang logika tersebut. Maka
tak heran jika ia dijuluki sebagai “Muallim Awwal” (Guru pertama). Bahkan
Filosof Besar Immanuel Kant mengatakan 21 abad kemudian, bahwa sejak
Aristoteles logika tidak maju selangkah pun dan tidak pula dapat mundur.
Sepintas, ada beragam pendapat tentang siapa peletak pertama ilmu logika
ini. Akan tetapi jika ditelisik lebih mendalam, maka akan tampak suatu benang
merah bahwa sebelum Aristoteles memang ada logika, akan tetapi ilmu logika
sebagai ilmu yang sistematis dan tersusun resmi baru muncul sejak Aristoteles,
dan memang dialah yang pertama akali membentangkan cara berfikir yang teratur
dalam suatu sistem.
Pada abad ke-7 Masehi berkembanglah agama islam di jazirah Arab dan
pada abad ke-8, agama ini telah dipeluk secara meluas ke Barat sampai perbatasan
Perancis sampai Thian Shan. Dizaman kekuasaan khalifah Abbasiyyah
sedemikian banyaknya karya-karya ilmiah Yunani dan lainnya diterjemahkan ke
dalam bahasa, sehingga ada suatu masa dalam sejarah islam yang dijuluki dengan
Abad Terjemahan. Logika karya Aristoteles juga diterjemahkan dan diberi nama
Ilmu Mantiq.
7
Gahzali, Ibnu Rusyd, Al-Qurthubi dan banyak lagi yang lain. Al-Farabi, pada
zaman kebangkitan Eropa dari abad gelapnya malah dijuluki dengan Guru Kedua
Logika.
Logika pertama kali muncul dengan adanya kisah Zeno dari Citium
(kuranglebih 340-265), disebutkan bahwa tokoh Stoa adalah yang pertama kali
menggunakan logika. Namun, akar logika sudah terdapat dalam pikiran dialektis
para filusuf mahzab Elea. Mereka telah melihat masalah identitas dan perlawanan
asas dalam realitis. Tetapi kaum sofislah yang membuat pikiran manusia sebagai
titik api pemikiran secara eksplisit. Gorgias (kuranglebih 493-375) dari
lionti(sicilia), mempersoalkan masalah dan bahasa, masalah penggunaan bahasa
dalam kegiatan pemikiran. Dapatkah ungkapan menyatakan secara tepat apa yang
ditangkap pikiran?.
1
AK, Baihaki, Ilmu Mantiq Teknik dasar Berfikir Logik, Jakarta, Dar Ulum Press, cet-2, 2001, hlm
8
memikirkan hal-hal yang sulit ia akan membutuhkan kaedah-kaedah ilmiah yaitu
logika.2
Mantiq (logika) sebagai ilmu di yunan pada abad ke 5 SM oleh para ahli
ahli filsafat yunani kuno. Dan yang pertama kali pencetusnya adalah Socrates,
kemudian dilanjutkan oleh plato dan disusun dengan rapi sebagai dasar falsafat
oleh Aristoteles, inilah sebab Beliau dinyatakan sebagai guru pertama kali dari
ilmu pengetahuan.
Logika berasal dari kata logis berasal dari bahasa Yunani yang berarti
“kata” dan “ucapan” atau pikiran yang diucapkan selengkap lengkapnya. Jadi
scientia logika berarti ilmu tentang penalaran atau ilmu tentang berfikir.
2
Drs.Ali Abri, MA., PENGANTAR LOGIKA TRADISIONAL, Usaha nasional, surabaya, 1994, hlm 32
3
DRS. H. A. Basiq djalil, S.H., M.A., LOGIKA ILMU MANTIQ, Kencana, Jakarta, 2010, hlm 3
9
Muhammad nur ibrahim dalam bukunya ilmu mantiq berpendapat “ilmu
mantiq ialah suatu ilmu (undang-undang) yang membimbing manusia dalam
berfikir supaya terpelihara dari tergelincir dan menyelamatkan pengetahuannya
dari tersalah.
4. Logika adalah suatu ilmu sebagai alat yang dapat dijadikan untuk
berfikir benar dan sistematis.
4
Drs.Ali Abri, MA., PENGANTAR LOGIKA TRADISIONAL, Usaha nasional, surabaya, 1994, hlm 13
10
Dan pengalaman juga menyatakan bahwa kita sering tersesat dalam
berfikir. Memang setelah mengalami kesesatan kita dapat menganalisis kesesatan
kita dan menemukan sebab-sebabnya kesesatan itu. Tetapi hal ini terjadi secara
tidak formal tanpa pengetahuan dan kesadaran sehingga menjadi tidak sempurna
cara berfikir itu atau sering disebut dengan berfikir deduktif.5
a) klasifikasi logika
5
DR. W. Poespoprodjo, S.H, S.S, B.Ph,. L.Ph. LOGIKA SCIENTIFIKA PENGANTAR DIALEKTIKA DAN
ILMU,Pustaka grafika, Bandung, 1999, hlm 25
11
2.4 Definisi logika Scientifika
12
kritis, satu keseluruhan yang logis teratur dan berkaitan, satu sistem. Jadi, ilmu
dapat dirumuskan sebagai :
Oleh karena itu logika dapat disebut sebagai suatu ilmu pengetahuan
kendatipun ia tidak disebut pure science. Hal ini dapat dilihat dari beberapa segi :
a.Logika mengatur penelitian hukum-hukum akal manusia sehingga menyebabkan
fikirannya dapat mencapai kebenaran.
c.Logika mempunyai bahasan yang berbeda dengan ilmu lain, disamping itu
logika juga mempunyai metode dan sistema yang tertentu.
Parta Sip Mehra juga menyetujui, bahwa logika merupakan suatu ilmu
yang mempersoalkan pemikiran dan beberapa proses pembantunya. Dengan cara
13
yang metodis dan sistematis ilmu ini mempelajari syarat-syarat yang mesti
dipenuhi.6
6
DR. W. Poespoprodjo, S.H, S.S, B.Ph,. L.Ph. LOGIKA SCIENTIFIKA PENGANTAR DIALEKTIKA DAN
ILMU,Pustaka grafika, Bandung, 1999, hlm 27-28
14
Menurut penjelasan a posteriori, empiri mempunyai peranan
menentukan bagi pengetahuan dan konstruksi hukum-hukum logika.
Disini dapat disebut eksponennya, yakni John Stuart Mill (1958). John
Dewey (1920), Alfred Tarski, Willard V.O Quine. Di dalam penjelasan
mereka dengan jelas ditekankan bahwa aturan logika bukanlah aturan yang
membatasi pemikiran manusia. Hukum logika adalah aturan evaluasi yang
bersifat relatif yang selalu dapat ditinjau kembali. Berpikir mempunyai
sifat terbuka. Bentuk-bentuk pikiran baru selalu dapat dikembangkan dan
bahkan mungkin dapat dijadikan norma. Dengan demikian, perkembangan
pemikiran dapat terjamin.7
7
DR. W. Poespoprodjo, S.H, S.S, B.Ph,. L.Ph. LOGIKA SCIENTIFIKA PENGANTAR DIALEKTIKA DAN
ILMU,Pustaka grafika, Bandung, 1999, hlm 34-35
15
BAB III
KESIMPULAN
Nama logika pertama kali muncul pada Filsuf Cicero (abad ke-1
sebelum Masehi) tetapi dalam arti “seni berdebat”. Alexander Aphrodisias
(sekitar permulaan abad ke-3 sesudah Masehi) adalah orang pertama yang
mempergunakan kata ‘logika’ dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus
tidaknya pemikiran kita.
Logika berasal dari kata logis berasal dari bahasa Yunani yang
berarti “kata” dan “ucapan” atau pikiran yang diucapkan selengkap
lengkapnya. Jadi scientia logika berarti ilmu tentang penalaran atau ilmu
tentang berfikir.
SARAN
16
DAFTAR PUSTAKA
AK, Baihaki, Ilmu Mantiq Teknik dasar Berfikir Logik, Jakarta, Dar Ulum
Press, 2001.
17