Anda di halaman 1dari 5

HASIL PENELITIAN TERKAIT SISTEM IMUNOLOGI

REMATIK

OLEH :
KELOMPOK IV
BQ. LIA ERMAYANTI
HARRY KUSWANDI AS
MUHAMMAD ADHAR BULQIA
NURBIANTI
UMI SUPIA RANGGAWATI

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ( STIKES )


MATARAM
PRODI KEPERAWATAN (ALIH JENJANG)
TAHUN 2017-2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit reumatik merupakan penyakit yang banyak di derita oleh
masyarakat Indonesia. Jumlah penderita reumatik di Indonesia mencapai
44% sementara di Asia 26%. Nyeri merupakan keluhan utama yang
dialami oleh pasien reumatik. Nyeri pada penyakit reumatik umumnya
disebabkan oleh inflamasi. Berbagai usaha dilakukan untuk
menghilangkan atau meringankan keluhan ini, antara lain dengan
menggunakan medikamentosa. Substansi yang memiliki kemampuan
menghambat proses inflamasi dan memiliki efek analgesik serta
antipiretik diklasifikasikan sebagai Obat Anti Inflamasi Non Steroid
(OAINS).
OAINS dikenal sebagai salah satu faktor agresif eksogen yang
dapat menyebabkan kerusakan mukosa lambung, baik secara lokal
maupun sistemik. Lesi mukosa lambung tersebut dikenal dengan
gastropati. Pasien yang mengalami gastropati dapat mengalami sindrom
dyspepsia tanpa adanya ulkus, ulkus dengan atau tanpa sindrom dyspepsia,
atau bahkan komplikasinya yang berupa perdarahan atau perforasi.
Di Amerika Serikat, hampir 111.400.000 resep OAINS dibuat tiap
tahunnya dengan harga penjualan senilai 5 miliar dolar Amerika Serikat.
Setiap tahun, sekitar 16.500 kematian yang berkaitan dengan OAINS
terjadi pada pasien reumatik di Amerika Serikat. Beberapa obat
sitoproteksi telah diteliti untuk mencegah terjadinya gastropati.
Banyaknya jumlah pasien reumatik, insiden gastropati, jumlah
kematian yang ditimbulkannya, dan penggunaan OAINS pada terapi
penyakit reumatik, mendorong pentingnya kajian penyebab efek samping
gastropati pada penggunaan OAINS. Efektifitas pemakaian obat-obat
sitoproteksi bersama OAINS untuk mengurangi gastropati juga perlu
dibuktikan sebagai dasar dalam manajemen terapi pencegahan gastropati
akibat penggunaan OAINS.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Identitas Jurnal
a. Judul Jurnal : Hubungan Pola Penggunaan OAINS dengan
Gejala Klinis Gastropati pada Pasien Reumatik
b. Peneliti : Yoga Waranugraha, dkk.
c. Tahun Penelitian : 2016
d. Metode Penelitian : Penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional di Instalasi Rawat
Jalan Reumatologi-Penyakit Dalam RSSA
Malang pada bulan Januari – Februari 2016.
e. Hasil Penelitian : Tidak terdapat perbedaan gejala klinis
gastropati yang signifikan pada penggunaan
OAINS secara berkelanjutan. Hal ini terjadi
karena pada penggunaan OAINS secara
periodik ada waktu jeda dimana sintesis
prostaglandin fisiologis tidak hambat. Akan
terjadi regenerasi atau perbaikan mukosa
lambung karena adanya peningkatan sekresi
mukus, seksresi bikarbonat, aliran darah ke
mukosa, ploriferasi sel epitel.
B. Analisis Jurnal
Dalam penelitian ini penyakit reumatik lebih sering dialami oleh
wanita. Jenis penyakit reumatik yang banyak di derita adalah
osteoarthritis. Sebagian besar pasien datang dengan keluhan nyeri
kemudian di ikuti oleh nyeri berat. Sedangkan pada pria jenis penyakit
reumatik adalah arthritis rheumatoid. Akibatnya wanita lebih sering
mendapat terapi OAINS yang pada umumnya adalah terapi jangka
panjang. Steroid juga sering digunakan dalam terapi arthritis rheumatoid,
tetapi penggunaan steroid menyebabkan wanita lebih rentan terhadap
gastropati dibandingkan pria.
Gejala klinis gastropati yang ditemukan hanya berupa sindrom
dyspepsia. Tidak ditemukan pasien hematemesis atau melena. Padahal
sesungguhnya spectrum klinis gastropati dapat meliputi sindrom
dyspepsia, ulkus lambung dan duodenum, serta komplikasinya berupa
perdarahan. Gastropati yang muncul dapat dinilai dari klinis maupun
gambaran mukosanya. Gejala klinis yang muncul dapat berupa sindrom
dyspepsia, hematemesis, dan melena.
Terdapat perbedaan gejala klinis gastropati yang signifikan pada
penggunaan OAINS bersama obat sitoproteksi dengan penggunaan
OAINS tanpa obat sitoproteksi. Hal ini karena pada penggunaan OAINS
bersama obat sitoproteksi, selain diberikan agen yang merusak mukosa
lambung , juga diberikan agen yang mampu mempertahankan atau
memperbaiki intregitas mukosa lambung dari kerusakan.

C. Kesimpulan
Pada wanita lebih rentan terkena penyakit reumatik dibandingkan
dengan pria. Usia terjadi pada 60 tahun ke atas. Dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya pengonsumsi OAINS (usia, jenis kelamin,
pekerjaan, IMT, riwayat merokok, dan konsumsi alcohol).

Anda mungkin juga menyukai