Anda di halaman 1dari 2

SKRINING GIZI PASIEN

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
/PP/SPO/2022
UPTD RSUD KABUPATEN 0 1/2
LOMBOK UTARA
Ditetapkan
Direktur
Tanggal terbit
UPTD RSUD
Kabupaten Lombok Utara,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Drg. I Made Suasa
NIP. 19700306 200604 1 007

PENGERTIAN Kegiatan yang merupakan langkah utama untuk identifikasi


pasien beresiko masalah giziataumalnutrisi.

TUJUAN 1. Untuk menemukan pasien beresiko masalah gizi.


2. Identifikasi pasien yang membutuhkan pengkajian gizi lebih
lanjut.
3. Untuk perencanaan awal intervensi gizi pasien.

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Lombok Utara Nomor:


........./PP//2022 tentang Kebijakan Pelayanan Penunjang Medis
dan Nonmedis Gizi di RSUD Kabupaten Lombok Utara
1. Pasien baru yang akan dirawat inap dilakukan Skrining gizi
PROSEDUR awal oleh perawat ruangan yang bertugas 1x24 jam.
2. Skrining awal dilakukan dengan metode wawancara kepada
pasien/ keluarga pasien sesuai daftar pertanyaan/ parameter
yang tercantum dalam blanko Skrining gizi. Metode Skrining
gizi awal yang digunakan adalah Malnutrition Screening
Tools (MST) dengan rincian sebagai berikut:
a. Menilai presentase kehilangan berat badan yang
tidak direncanakan berikan skor 0 sampai 4
b. Mengetahui ada tidaknya perubahan asupan makan
berikan skor 0 sampai 1
c. Pasien dengan diagnose khusus seperti Diabetes
Melitus, Ginjal, Hati dan lainnya
d. Bila skor ≥ 2 atau pasien dengan diagnosis/ kondisi
khusus dilakukan pengkajian gizi lanjut oleh tim terapi
gizi
3. Skrining gizi lanjut dilakukan oleh tim terapi gizi dalam hal ini
ahli gizi. Metode skrining gizi lanjut yang digunakan
Malnutrition Unversal Screening Tools (MUST) dengan
rincian sebagai berikut:
SKRINING GIZI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/PP/SPO/2022
0 2/2

UPTD RSUD KABUPATEN


LOMBOK UTARA

a. Menghitung status gizi pasien (dewasa menggunakan


Indeks Masa Tubuh (IMT) sedangkan anak dan
remaja menggunakan Z-Score)
b. Menilai presentase kehilangan berat badan yang
tidak direncanakan berikan skor 0 sampai 2
c. Menilai adanya efek atau pengaruh akut dari penyakit
yang diderita pasien dan diberikan skor 0 sampai 2
d. Menambahkan skor yang diperoleh dari langkah 1
sampai dengan 3 untuk menilai adanya resiko
malnutrisi:
Skor 0 : ulangi skrining setiap 7 hari
Skor 1 : monitoring asupan selama 3 hari. Jika tidak ada
peningkatan, lanjutkan pengkajian dan ulangi skrining
setiap 7 hari
Skor ≥ 2 : monitoring asupan makan setiap hari, serta
ulangi skrining setiap 7 hari.

UNIT TERKAIT - InstalasiRawatInap


- InstalasiGawatDarurat
- InstalasiGizi

Anda mungkin juga menyukai