Anda di halaman 1dari 22

MONITORING DAN EVALUASI TERAPI GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


101/002/ 1/1
SKPTN/
RSIAA/
2022
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh ;
SPO 01 AGUSTUS
2022

Rangkaian kegiatan yang dimulai setelah pasien yang dirawat diberikan terapi gizi
Pengertian
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menilai proses dan keberhasilan
Tujuan implementasi terapi gizi serta tindak lanjut terapi
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/002/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Pelayanan Gizi

2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate Nomor :
Kebijakan
101/002/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Pelayanan
Gizi
1. Dietisien memonitor dan mengevaluasi daya terima/asupan pasien terhadap
Prosedur makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti : nafsu makan,
jumlah makanan yang tidak dimakan (sisa) makanan dari luar rumah sakit yang
dimakan, reaksi saluran cerna terhadap makanan dan lain-lain
2. Dietisien memonitor dampak pemberian makanan terhadap status gizi, toleransi
saluran cerna, status hemodinamik serta kondisi metabolik pasien
3. Dietisien mencatat diformulir monitoring dan evaluasi terapi gizi dalam rekam
medik pasien dan membuat rencana terapi gizi selanjutnya.

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap


PERENCANAAN TERAPI GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


101/003/ 1/2
SKPTN/
RSIAA/
2022

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


SPO 01 AGUSTUS
2022

Rangkaian kegiatan yang dimulai dari skrining/penapisan gizi pasien hingga


Pengertian penyusunan rencana ulang terapi atau penghentian terapi.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah perencanaan terapi gizi untuk


memberikan dampak terapi gizi yang optimal bagi pasien dan mempunyai
keefektifan biaya.
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/003/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Kebijakan Nomor :101/004/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pelayanan
Gizi
1. Perawat melakukan skrining nutrisi awal (dalam pengkajian keperawatan)
Prosedur 2. Perawat melaporkan dan mengajukan rujukan konsultasi gizi ke Dokter DPJP
serta menyarankan skrining gizi lanjutan ke Dietisien, apabila hasil skrining gizi
awal pasien tersebut berisiko malnutrisi atau dengan kondisi khusus
3. Dietisien melakukan skrining gizi lanjutan
4. Pasien denganhasil skrining gizi lanjutan berisiko rendah, skrining gizinya
diulangi setiap 7 hari
5. Pasien dengan hasil skrining gizi lanjutan berisiko menengah, dilakukan
monitoring asupan selama 3 hari. Jika tidak ada peningkatan, lanjutkan
pengkajian dan ulangi skrining gizi setiap 7 hari
6. Pasien dengan hasil skrining gizi lanjutan berisiko tinggi, bekerjasama dengan
Tim Terapi Gizi mengupayakan peningkatan asupan gizi pasien dengan
memberikan makanan sesuai dengan daya terima pasien
PERENCANAAN TERAPI GIZI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
101/003/ 1/2
SKPTN/
RSIAA/
2022
7. Pasien yang tidak berisiko tetapi dengan kondisi khusus dilakukan proses
asuhan gizi terstandar oleh Dietisien (kondisi khusus yang dimaksud adalah
pasien dengan kelainan metabolik; hemodialisis; anak; geriatrik; kanker dengan
kemoterapi/radiasi; luka bakar; pasien dengan penurunan imunitas; sakit kritis
dan sebagainya)
8. Pasien yang tidak berisiko malnutrisi dan tidak dengan kondisi khusus
dilakukan evaluasi oleh Dietisien
9. Dietisien melakukan Asuhan Gizi pada pasien dengan risiko malnutrisi dan
penyakit khusus dan menulis di format Asuhan Gizi yang sudah disiapkan di
rekam medik pasien

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap


PEMBERIAN TERAPI GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
101/003/
SKPTN/
RSIAA/2022
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
SPO 01 AGUSTUS
2022

Rangkaian kegiatan yang dimulai setelah pasien yang dirawat dinyatakan berisiko
Pengertian malnutrisi atau dengan kondisi khusus dan memerlukan terapi gizi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan terapi sesuai
dengan kebutuhan gizi pasien
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/003/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Kebijakan Nomor :101/003/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pelayanan Gizi
1. Dokter DPJP menetapkan diet awal dan harus tercatat di kolom instruksi pada
Prosedur formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)
2. Setelah melalui skrining gizi awal pasien dinyatakan berisiko malnutrisi/dengan
kondisi khusus, maka DPJP membuat rujukan konsultasi gizi kepada Dietisien
untuk menetapkan spesifikasi diet pasien
3. Dietisien menghitung dan menetapkan kebutuhan energi dan zat gizi
4. Dietisien menetapkan kebutuhan zat gizi
5. Dietisien menetapkan bentuk dan kepekatan (viskositas) makanan bergantung
pada kondisi saluran cerna dan cara pemberian
6. Dokter bekerja sama dengan Dietisien menetapkan rute pemberian (oral,
enteral, parenteral) dan frekuensi serta banyaknya pemberian makanan per hari

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap


EDUKASI GIZI UNTUK PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
101/004/ 1/1
SKPTN/
RSIAA/
2022

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


SPO

01 AGUSTUS
2022

Serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai dari


Pengertian
perencanaan diet, pelaksanaan konseling diet hingga evaluasi rencana diet
kepada klien/pasien rawat inap
Tujuan Memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap agar memperoleh pengarahan
gizi yang sesuai dengan kondisi penyakit dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/004/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/004/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pelayanan Gizi
1. Perawat di ruang rawat inap memberikan informasi kepada dietisien mengenai
Prosedur
pasien dengan diagnosis medisnya
2. Dietisen melihat dan membaca data terintegrasi di catatan medik pasien
3. Dietisien melakukan kunjungan awal pada pasien dan/atau keluarga di ruang
rawat inap dan memberikan edukasi gizi
4. Jika pasien ingin makan makanan selain yang disiapkan rumah sakit (di bawa
dari rumah/ dibeli di rumah makan) maka dietisein memberikan edukasi
mengenai makanan yang boleh dimakan, yang dibatasi dan tidak boleh
dimakan pasien sesuai dengan jenis diet dan kondisi fisik pasien termasuk
informasi tentang interaksi obat dengan makanan
5. Dietisien mencatat hasil edukasi gizi di catatan perkembangan pasien

terintegrasi (CPPT) yang terlampir dalam catatan rekam medik pasien

6. Dietisien menandatangani/paraf dan meminta tanda tangan dari pasien atau


keluarga pada lembaran edukasi dalam rekam medik setelah pasien/keluarga
memahami edukasi yang diberikan
Unit Terkait Instalasi Rawat Inap
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
101/005/ 1/2
SKPTN/
RSIAA/
2022
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
SPO
01 Agustus 2022

Suatu pekerjaan menerima bahan makanan oleh Tim Penerima Bahan Makanan
Pengertian yang dikirim oleh rekanan berdasarkan surat pemesanan bahan makanan denga
metode penerimaan bahan makanan secara konvesional

Tujuan Supaya semua bahan makanan yang diterima sesuai dengan jenis, jumlah dan
spesifiasi yang seharusnya

1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/005/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Kebijakan Nomor :101/005/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pelayanan
Gizi
1. Rekanan mengirim bahan makanan ke Instalasu Gizi antara pukul 7.00 –
Prosedur
09.00 WIT

2. Tim Penerima Bahan Makanan, menerima bahan makanan dengan cara:


a. Mengamati fisik makanan/bahan makanan termasuk tanggal kadaluarsa
b. Menimbang berat porsi dengan cara sampling
c. Mencicipi rasa makanan/buah dengan cara sampling
3. Tim Penerima Bahan Makanan melakukan verifikasi kuantitas
makanan/bahan makanan dengan cara menghitung atau menimbang
4. Tim Penerima Bahan Makanan mengembalikan makanan/bahan makanan
apabila hasil verifikasi tidak sesuai dengan spesifikasi
5. Tim Penerima Bahan Makanan meminta rekanan untuk menambah
kekurangan apabila hasil verifikasi kuantitas tidak sesuai surat pesanan
6. Rekanan harus mengganti bahan makanan yang dtolak paling lambat jam

09.00 pada hari itu juga untuk bahan makanan basah dan keesokan harinya
untuk bahan makanan kering
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


101/005/ 1/2
SKPTN/
RSIAA/
2022

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


SPO

01 Agustus 2022

7. Unit Administrasi Logistik dan rekanan menandatangani daftar penerimaan


bahan makanan

Unit Terkait 1. Sub Instalasi Pengadaan Makanan


2. Unit Administrasi dan Logistik
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


101/006/S 1/1
KPTN/RSI
AA/2022

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


SPO

01 Agustus 2022

Suatu tatacara menata, menyimpan, memlihara jumlah, kualitas dan keamanan


Pengertian
bahan makanan kering di gudang bahan makanan basah serta pencatatan dan
pelaporannya
Tujuan Tersedianya bahan makanan basah yang siap digunakan dalam jumlah dan

kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan


1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/006/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Kebijakan 2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/006/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pelayanan
Gizi
1. Tim Penerima Bahan Makanan menyerahkan bahan makanan basah kepada
Prosedur
pelaksana penyimpanan bahan makanan sesuai deng faktur penerimaan
2. Pelaksana distribusi makanan basah mendistribusikan bahan makanan untuk
makan pagi, siang dan sore
3. Pelaksana distribusi bahan makanan basah menyimpan bahan makanan basah
untuk sore dan pagi di lemari pendingin/cooler dan freezer
4. Pelaksana administrasi pelayanan produksi dan distribusi mencatat bahan
makanan basah dalam buku stok bahan makanan basah

Unit Terkait 1. Unit Administrasi dan Logistik


2. Unit Produksi dan Distribusi Makanan
PENYALURAN BAHAN MAKANAN KE PELAYANAN PRODUKSI
DAN DISTRIBUSI MAKANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
101/007/
SKPTN/
RSIAA/
2022

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


SPO
01 Agustus 2022

Tatacara mendistribusikan bahan makanan berdasarkan permintaan dari unit kerja


Pengertian
pengolahan makanan
Tujuan Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan jumlah dankualitas yang tepat

sesuai dengan pesanandan waktu yang diperlukan


1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/007/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Kebijakan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/007/SKPTN/RSIAA/2022 Panduan Penyelenggaraan Pelayanan
Gizi
1. PJ Unit produksi dan distribusi mengisi bon permintaan bahan makanan sesuai
Prosedur
jumlah konsumen yang dilayani
2. PJ produksi dan distribusi mencekdan menandatangani bon tersebut
3. Bon diajukan kepada pelayanan administrasi dan logistik (penata logistik)untuk
dibuatkan etiket distribusi bahan makanan kering dan basah (rangkap dua)
sesuai dengan permintaan
4. Pelaksana penyimpanan bahan makanan kering dan pelaksana distribusi
bahan makanan basah mempersiapkan bahan makanan yang diperlukan
sesuai etiket distribusi dan menyerahkan ke pelayanan produksi dan distribusi
makanan
5. Pelaksana pemasak pelayanan produksi dan distribusi makanan menecek
bahan makanan yang diterima dan menandatangani etiket distrbusi

Unit Terkait 1. Unit Administrasi dan Logistik


2. Unit Produksi dan Distribusi Makanan
PELAYANAN GIZI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
101/008/ 1/1
SKPTN/
RSIAA/
2022

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


SPO
01 Agustus
2022

Rangkaian kegiatan proses pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, meliputi
Pengertian
perencanaan, penyedian makanan, penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi, serta
monitoring dan evaluasi gizi.
Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar memperoleh asupan
Tujuan
makanan yang sesuai kondisi kesehatannya dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status gizi.
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/008/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/008/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pelayanan Gizi
1. Dietisien memberikan skrinning gizi lanjutan ke pasien
Prosedur
2. Dietisien melakukan Asuhan Gizi pada pasien dengan risiko malnutrisi atau
3. Dietisien melakukan Asuhan Gizi pada pasien dengan risiko malnutrisi atau
dengan kondisi khusus dan menulis di format Asuhan Gizi yang sudah
disiapkan di rekam medik pasien
4. Dietisien melakukan monitoring dan evaluasi pada pasien yang sudah
dilakukan Asuhan Gizi dan mencatat pada format monitoring dan evaluasi gizi
pasien

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap


PENYIAPAN MAKANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
101/009/ 1/1
SKPTN/
RSIAA/
2022

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


SPO
01 Agustus
2022

Serangkaian kegiatan makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan
Pengertian
konsumen yang dilayani (makanan biasa atau makanan khusus)

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penyiapan makanan agar konsumen


Tujuan
mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku.
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/009/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Kebijakan 2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/009/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pelayanan
Gizi
1. Petugas pengolah makanan/juru masak menyerahkan hasil olahan ke
Prosedur
Supervisor distribusi
2. Supervisor distribusi memeriksa, memberikan penilaian hasil olahan makanan
tersebut dan menyerahkan kepada petugas distribusi siap untuk disajikan
3. Petugas dustrubusi membersihkan meja yang akan digunakan untuk penyiapan
makanan dan menata peralatan makan yang akan digunakan.
4. Petugas distribusi menerima makanan yang akan disajikan dan membagi
makanan ke peralatan makan sesuai siklus menu, bentuk makanan pada daftar
permintaan makanan pasien (DPMP) dan label (Nama pasien, No rekam medik,
Tanggal lahir/Umur, Jenis dan dietnya)
5. Rentang waktu penyajian makanan hingga siap didistribusikan paling lambat
satu (1) jam
6. Petugas distribusi memeriksa/mengecek semua makanan yang sudah disiapkan
(ditata/tersaji) serta berkoordinasi dengan supervisor distribusi dan Penanggung
Jawab Food Service apabila makanan kurang atau lebih
PENYIAPAN MAKANAN
No. Dokumen No. Revisi

101/009/
SKPTN/
RSIAA/
2022

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


SPO

01 Agustus
2022

7. Penanggung jawab Food Service dan supervisor distribusi mengecek kembali


dan memastikan bahwa makanan yang sudah disiapkan aman, tidak
bermasalag, sudah sesuai dengan DPMP, label dan melakukan serah terima
semua makanan yang sudah disiapkan (ditata/tersaji) kepada pramusaji
Unit Terkait Instalasi Rawat Inap
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN KERING

NO DOKUMEN : NO. REVISI HAL


101/010/ 0/01 1/2

SKPTN/

RSIAA/

2022

DITETAPKAN OLEH :

SPO
Tanggal Terbit

01 Agustus
2022

Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas dan


PENGERTIAN keamanan bahan makanan kering di gudang bahan makanan kering serta pencatatan dan
pelaporannya.
Tersedianya bahan makanan kering yang siap digunakan dalam jumlah dan
TUJUAN kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/010/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
KEBIJAKAN
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/010/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pelayanan
Gizi
1. Tim Penerima Bahan Makanan menyerahkan bahan makanan kepada pelaksana
penyimpanan bahan makanan sesuai dengan faktur penerimaan.
2. Pelaksana penyimpanan bahan makanan menempatkan secara teratur menurut
macam, golongan, tanggal kadaluarsa dan urutan masuk bahan makanan.
PROSEDUR 3. Pelaksana penyimpanan bahan makanan meletakkan semua bahan makanan di atas
rak bertingkat, makanan yang berbobot besar ditempatkan di atas rak yang cukup
kuat, 15 cm dari lantai, 10 cm dari dinding serta 50 cm dari langit-langit. Bahan
makanan yang berat disusun berseling agar ada sirkulasi udara yang baik.
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN KERING

NO DOKUMEN : NO. REVISI HAL


101/010/ 0/01
2/2
SKPTN/
RSIAA/
2022

DITETAPKAN OLEH :

SPO
Tanggal Terbit

01 Agustus
2022

4. Pelaksana penyimpanan harus memperhatikan prinsip first in first out (FIFO)


dan firs expire first out (FEFO) yaitu bahan makanan yang disimpan terlebih
dahulu dan yang mendekati masa kadaluarsa dimanfaatkan / digunakan lebih
dahulu.
PROSEDUR 5. Pelaksana penyimpanan bahan makanan menulis pemasukan dan
pengeluaran bahan makanan dalam buku pencatatan.
6. Pelaksana penyimpanan bahan makanan harus selalu mengunci gudang
bahan makanan kering pada saat tidak ada kegiatan serta dibuka pada waktu-
waktu yang ditentukan.
UNIT TERKAIT Unit Administrasi dan Logistik
DISTRIBUSI MAKANAN PASIEN

NO DOKUMEN : NO. REVISI HAL


101/011/ 0/01
1/2
SKPTN/
RSIAA/2022

DITETAPKAN OLEH :

SPO
Tanggal Terbit

01 Agustus
2022

PENGERTIAN Serangkaian proses kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan jenis

makanan dan jumlah porsi konsumen / pasien yang dilayani.


TUJUAN Pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
KEBIJAKAN
Nomor :101/011/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate
Nomor :101/011/SKPTN/RSIAA/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pelayanan
Gizi
1. Pelaksana produksi dan distribusi makanan mengecek jumlah alat makan
pasien setiap bangsal perawatan dengan DPMP (Daftar Permintaan
Makanan Pasien)
2. Pelaksana produksi dan distribusi makanan menyiapkan alat-alat yang akan
digunakan untuk distribusi.
PROSEDUR 3. Pelaksana produksi dan distribusi makanan mengatur pelaksanaan distribusi

sesuai dengan nomor urut antrian dan jadwal distribusi makanan.

a. Makan pagi pukul 06.30 – 07.30 WIT


b. Snack pagi pukul 09.00 – 10.00 WIT
c. Makan siang pukul 11.30 – 13.00 WIT
d. Snack sore pukul 15.30 – 16.00 WIT
e. Makan sore pukul 17.30 – 18.00 WIT
DISTRIBUSI MAKANAN PASIEN

NO DOKUMEN : NO. REVISI HAL


101/012/ 0/01
2/2
SKPTN/
RSIAA/2022

DITETAPKAN OLEH :

SPO
Tanggal Terbit

01 Agustus
2022

4. Sistem distribusi dilakukan secara desentralisasi untuk makanan pasien


Pavilin dan pasien VIP, serta Sentralisasi untuk pasien kelas I, II, III
5. Juru masak makanan pokok dan juru masak laukpauk & sayur mengisi alat
makan pasien dengan urutan pengisian dimulai dari makanan pokok, lauk
PROSEDUR
pauk dan urutan terakhir sayur.
6. Pramusaji mengecek kesesuaian makanan dengan etiket / label diet.
7. Pramusaji meletakkan alat makan pada trolley dan membawa ke bangsal
perawatan.
1. Unit Produksi dan Distribusi
UNIT TERKAIT 2. Pelayanan Gizi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai