Anda di halaman 1dari 34

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

PADA PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman

01 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
24 Mei 2016
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu metode pemecahan masalah yang sistematis pada pasien
yang teridentifikasi resiko malnutrisi atau sudah malnutrisi dan
membutuhkan gukungan gizi individual.
Tujuan 1. Memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas
tinggi
2. Meningkatkan status gizi pasien
3. Meningkatkan derajat kesehatan pasien
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Skrining/penapisan gizi menggunakan Subjective Global
Assessment (SGA) dilakukan oleh ahli gizi
2. Pengkajian gizi yang meliputi: Riwayat diet, antropometri, data
laboratorium, klinis-fisik, riwayat pasien
3. Berdasarkan data obyektif dan subyektif pada pengkajian gizi
dapat ditentukan penyebab, derajat serta area masalahnya.
Dari fakta tersebut dapat ditegakkan diagnosa gizi
4. Menyusun rencana intervensi gizi untuk dilaksanakan
berdasarkan diagnosa gizi
5. Perencanaan dan pemberian intervensi gizi dilakukan secara
terkoordinasi antara dokter, perawat, ahli gizi dan keluarga
pasien jika diperlukan
6. Monitoring dan evaluasi dilakukan setelahnya untuk
mengamati perkembangan atau respon pasien terhadap
intervensi yang diberikan
7. Bila tujuan tercapai maka proses ini dihentikan, namun bila
tujuan intervensi tidak tercapai atau tujuan awal tercapai tetapi
muncul masalah gizi yang baru, maka proses diulang kembali
mulai dari pengkajian gizi.
8. Siklus asuhan gizi ini terus berulang hingga pasien tidak
membutuhkannya lagi
9. Mendokumentasikan pada formulir asuhan gizi.
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap
3. DPJP
4. Unit pelayanan gizi
SKRINING/PENAPISAN GIZI PADA PASIEN BARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman

01 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Identifikasi resiko gizi pasien rawat inap maupun rawat jalan
dilakukan melalui skrining/penapisan gizi menggunakan
Subjective Global Assessment (SGA).
Tujuan 1. Mengidentifikasi adanya resiko malnutrisi/ malnutrisi
2. Untuk mengetahui apakah pasien membutuhkan PAGT
3. Mencegah terjadinya malnutrisi
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Menyiapkan formulir Subjective Global Assessment (SGA).
2. Pengukuran Antropometri (BB,TB, LLA, IMT) untuk
mengetahui status gizi pasien saat ini
3. Mengajukan beberapa pertanyaan yang meliputi antropomerti,
riwayat makan pasien, kondisi fisik klinis serta riwayat penyakit
4. Menanyakan pada perawat mengenai
5. Memutuskan hasil tidak lanjut skrining
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap
3. Unit pelayanan gizi
EDUKASI GIZI PADA PASIEN
RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

01 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Proses formal dalam melatih keterampilan atau membagi
pengetahuan yang membantu pasien mengelola atau
memodifikasi diet dan perubahan perilaku untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan
Tujuan 1. Meningkatkan pengetahuan gizi tertentu yang kurang dari
pasien/keluarga pasien terutama pengetahuan mengenai
masalah gizi yang dialami pasien.
2. Memberikan informasi gizi pada pasien/keluarga pasien yang
belum pernah tahu atau terpapar oleh informasi mengenai
gizi
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Menentukan sasaran pemberian edukasi gizi
2. Memilih materi yang akan diberikan serta menetapkan tujuan
dari diberikannya edukasi gizi
3. Menentukan metode dan durasi waktu yang akan digunakan
dalam memberikan edukasi gizi
4. Mengadakan tanya jawab diakhir pemberian materi yang
bertujuan untuk evaluasi
5. Mendokumentasikan pada formulir catatan edukasi
Unit Terkait 1. Instalasi rawat inap
2. Instalasi rawat jalan
3. Unit pelayanan gizi
MENENTUKAN KEBUTUHAN GIZI PASIEN TANPA DIET
KHUSUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Penentuan kebutuhan gizi seseorang dalam keadaan tidak
berisiko/mengalami malnutrisi
Tujuan 1. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi masing-
masing individu
2. Mempertahakan status gizi
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Menentukan kebutuhan energi :
Laki-Laki = 30 kkal x kg Berat Badan
Perempuan = 25 kkal x kg Berat Badan
2. Kebutuhan Protein adalah 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Kebutuhan Lemak adalah 10-25% dari kebutuhan energi total
4. Kebutuhan Karbohidrat adalah 60-75% dari kebutuhan energi
total
5. Vitamin dan mineral diambil dari Angka Kecukupan Gizi yang
dianjurkan (AKG)
6. Cairan sebanyak 1800-2500 ml atau 7-10 gelas air sehari
Unit Terkait 1. Instalasi rawat inap
2. Unit pelayanan gizi
MENENTUKAN KEBUTUHAN GIZI PASIEN DENGAN
DIET KHUSUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/2
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Penentuan kebutuhan gizi seseorang dengan memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan sehat, serta jenis dan
berat rintangan penyakit.
Tujuan 1. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi dan
penyakit masing-masing individu
2. Mempertahakan status gizi/meningkatkan status gizi
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Menghitung kebutuhan energi sesuai jenis dan beratnya
penyakit dengan cara : Kebutuhan Energi = AMB x faktor
aktivitas x faktor trauma/stres
2. Kebutuhan Protein normal adalah 10-15% dari kebutuhan
energi total atau 1,0 g/kg BB. Kebutuhan protein minimal untuk
mempertahankan keseimbangan nitrogen adalah 0,4-0,5 g/kg
BB. Demam, sepsis, operasi, trauma, dan luka dapat
meningkatkan katabolisme protein, sehingga meningkatkan
kebutuhan protein sampai 1,5-2,0 g/kg BB.
3. Kebutuhan Lemak normal adalah 10-25% dari kebutuhan
energi total. Kebutuhan lemak bergantung jenis penyakit, yaitu
lemak sedang atau lemak rendah. Pada penyakit tertentu,
misalnya Dislipidemia membutuhkan modifikasi jenis lemak.
Lemak sedang adalah 15-20% dari kebutuhan energi total.
Lemak rendah adalah ≤ 10% dari kebutuhan energi total.
Modifikasi jenis lemak dapat dinyatakan sebagai : lemak jenuh
< 10% dari kebutuhan energi total, lemak tidak jenuh ganda
10% dari kebutuhan energi total dan lemak tidak jenuh tunggal
10-15% dari kebutuhan energi total.
4. Kebutuhan Karbohidrat normal adalah 60-75% dari kebutuhan
energi total atau sisa energi setelah dikurangi energi yang
berasal dari protein dan lemak. Selain jumlah, kebutuhan
karbohidrat dalam keadaan sakit sering dinyatakan dalam
bentuk karbohidrat yang dianjurkan. Misal penyakit Diabetes
Mellitus, Dislipidemia, dan Konstipasi membutuhkan serat
tinggi (30-50 gr/hr) sedangkan diare membutuhkan serat
rendah (< 10 g/hr). Penggunaan gula sederhana untuk
penderita Diabetes Mellitus dan Dislipidemia dengan
trigliserida darah tinggi sangat tidak dianjurkan.
5. Vitamin dan mineral diambil dari Angka Kecukupan Gizi yang
dianjurkan (AKG) dengan mempertimbangkan sifat penyakit,
simpanan dalam tubuh, kehilangan melalui urin, kulit atau
saluran cerna dan iteraksi dengan obat. Untuk menjamin
kebutuhan dalam keadaan tertentu, vitamin dan mineral perlu
MENENTUKAN KEBUTUHAN GIZI PASIEN DENGAN
DIET KHUSUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 2/2
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Prosedur ditambahkan dalam bentuk suplemen.


6. Cairan sebanyak 1800-2500 ml atau 7-10 gelas air sehari.
Upaya penyembuhan membutuhkan hidrasi jaringan yang
cukup. Tambahan cairan diperlukan untuk mengganti
kehilangan cairan karena keringat berlebih, mual, muntah,
diare atau keadaan lain yang menyebabkan kehilangan
banyak cairan secara berlebih. Bila asupan cairan tidak cukup
melalui konsumsi makanan dan minuman dapat
dipertimbankan pemberian cairan parenteral yang biasanya
disertai elektrolit.
Unit Terkait 1. Instalasi rawat inap
2. Unit pelayanan gizi
PENGKAJIAN GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DAN
RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Kegiatan mengumpulkan, mengintegrasikan, dan menganalilis
data untuk mengidentifikasi masalah gizi yang terkait dengan
aspek asupan gizi dan makanan, aspek klinis dan aspek perilaku-
lingkungan serta penyebabnya
Tujuan 1. Memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas
tinggi
2. Meningkatkan status gizi pasien
3. Meningkatkan derajat kesehatan pasien
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Dalam mengidentifikasi masalah gizi data pengkajian gizi
terdapat 5 komponen, yaitu:
a. Riwayat gizi/makanan
b. Data biokimia
c. Pengukuran antropometri
d. Pemeriksaan fisik dan klinis
e. Riwayat personal pasien
2. Pengumpulan dan pengkajian data riwayat gizi meliputi
asupan makanan, kepedulian terhadap gizi, dan kesehatan
pengelolaannya, aktivutas fisik dan ketersediaan makanan
3. Data yang dikumpulkan dan dinilai merupakan data biokimia,
pemeriksaan ataupun prosedur medis yang berkaitan dengan
status gizi, status metabolik, dan gambaran fungsi organ yang
dapat berpengaruh terhadap timbulnya masalah gizi. Contoh:
nilai elektrolit, glukosa, lemak dan pengosongan lambung
4. Data antropometri merupakan hasil pengukuran fisik individu,
yaitu tinggi badan (TB), berat badan (BB), lingkar lengan atas
(LLA). Kecepatan pertumbuhan dan kecepatan perubahan
berat badan
5. Pemeriksaan fisik dan klinis meliputi kondisi gigi dan mulut,
pengerutan otot dan penurunan lemak sub kutan
6. Riwayat personal pasien meliputi 4 area, yaitu riwayat obat-
obatan dan suplemen yang dikonsumsi, sosial budaya, riwayat
penyakit dan data umum pasien.
7. Mendokumentasikan pada formulir asuhan gizi
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap
3. DPJP
4. Unit pelayanan gizi
DIAGNOSA GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DAN
RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Kegiatan mengidentifikasi dan membuat prioritas dalam
pelaksanaan intervensi gizi yang berhubungan dengan risiko
menyebabkan masalah gizi yang merupakan tanggung jawab
dietisien untuk menanganinya secara mandiri
Tujuan 1. Memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas
tinggi
2. Meningkatkan status gizi pasien
3. Meningkatkan derajat kesehatan pasien
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Diagnosa gizi diuraikan atas komponen masalah gizi
(Problem), penyebab masalah (Etiologi), serta tanda dan
gejala adanya masalah (Signs & Symptoms)
2. Problem menggambarkan masalah gizi pasien/klien.
Berdasarkan masalah tersebut dapat dibuat: tujuan dan target
yang lebih realistis dan terukur, menetapkan prioritas
intervensi gizi, memantau dan mengevaluasi perubahan yang
terjadi setelah dilakukan intervensi gizi
3. Etiology menunjukan faktor penyebab atau faktor-faktor yang
mrmpunyai kontribusi terjadinya Problem (P). Mengingat
banyaknya faktor yang berkaitan dengan masalah gizi maka
penetapan etiologi sebaiknya dilakukan bersama dokter dan
perawat etiologi merupakan dasar dari penentuan intervensi
yang akan dilakukan
4. Signs & Symptoms pernyataan yang menggambarkan
kegawatan kondisi pasien. Signs merupakan data obyektif dan
Symptoms merupakan data subyektif. Signs & Symptoms
merupakan dasar untuk melakukan monev
5. Pengelompokan diagnosis gizi yaitu domain asupan, domain
klinis, domain perilaku-lingkungan
6. Pernyataan diagnosis gizi ditulis dengan susunan:
Problem (P) berkaitan dengan Etiologi (E) ditandai dengan
Signs & Symptoms (S)
7. Mendokumentasikan pada formulir asuhan gizi
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap
3. DPJP
4. Unit pelayanan gizi
INTERVENSI GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DAN
RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Serangkaian aktivitas spesifik dan berkaitan dengan penggunaan
bahan untuk menanggulangi masalah.
Tujuan 1. Memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas
tinggi
2. Meningkatkan status gizi pasien
3. Meningkatkan derajat kesehatan pasien
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Perencanaan intervensi gizi dimulai dengan:
a. Menetapkann prioritas diagnosa gizi berdasarkan derajat
kegawatan masalah, keamanan dan kebutuhan pasien.
b. Menentukan tujuan yang dapat diukur, dicapai dan
ditentukan waktunya.
c. Membuat preskripsi diet yang menggambarkan kebutuhan
energi dan zat gizi individual, jenis diet, bentuk makanan,
komposisi zat gizi dan frekuensi pemberian makan
d. Implementasi yaitu melaksanakan dan
mengkomunikasikan rencana asuhan gizi kepada pasien
dengan tenaga kesehatan yang terkait
2. Mendokumentasikan pada formulir asuhan gizi
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap
3. DPJP
4. Unit pelayanan gizi
MONITORING DAN EVALUASI PADA PASIEN
RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui respon pasien
terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya
Tujuan 1. Memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas
tinggi
2. Meningkatkan status gizi pasien
3. Meningkatkan derajat kesehatan pasien
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Monitor perkembangan kondisi pasien, antar lain:
a. Mengecek pemahaman dan ketaatan diet pasien
b. Menentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai
dengan rencana
c. Mengidentifikasi hasil lain baik yang positif maupun negatif
d. Mengumpulkan informasi yang menunjukan alasan tidak
adanya perkembangan kondisi pasien
2. Mengukur dampak dari pemberian intervensi gizi
3. Evaluasi dampak meliputi:
a. Membandingkan data monitoring dengan preskripsi diet
atau tujuan intervensi atau standar rujukan untuk mengkaji
perkembangan dan menentukan tindak lanjut
b. Evaluasi dampak dari seluruh intervensi gizi terhadap
status kesehatan
Unit Terkait 1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap
3. DPJP
4. Unit pelayanan gizi
PERENCANAAN MENU PADA PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk memenuhi
selera pasien dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi
seimbang
Tujuan 1. Tersedianya siklus menu 10 hari
2. Meningkatkan status gizi pasien
3. Meningkatkan derajat kesehatan pasien
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Membentuk tim kerja untuk menyusun menu yang terdiri dari
ahli gizi dan kepala tukang masak
2. Membuat rincian macam dan jumlah konsumen yang akan
dilayani
3. Mengumpulkan data peralatan dan perlengkapan dapur yang
tersedia
4. Menyesuaikan penyusunan menu dengan macam dan jumlah
tenaga
5. Mempertimbangkan kebiasaan makan di daerah setempat,
musim, iklim dan pasar
6. Menetapkan siklus menu yang akan dipakai
7. Menetapkan satndar porsi
8. Cara menyusun menu, yaitu:
a. Kumpulkan berbagai jenis hidangan, kelompokkan
berdasarkan jenis makanan (kelompok lauk hewani,
kelompok nabati, kelompok sayuran, kelompok buah)
sehingga memungkinkan variasi lebih banyak
b. Susun pola menu dan master menu yang memuat garis
besar frekuensi penggunaan bahan makanan harian
dengan siklus menu yang berlaku
c. Masukaan hidangan hewani yang serasi warna,
komposisi, konsistensi bentuk dan variasinya, kemudian
lauk nabati, sayur, buah dan snack
d. Siapkan formulir penilaian yang meliputi pola menu,
kombinasi warna, tekstur, rasa dan aroma
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
PENILAIAN MAKANAN PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Kegiatan memberikan penilaian meliputi pola menu, kombinasi
warna, tekstur, rasa dan aroma pada makanan yang akan
disajikan ke pasien.
Tujuan 1. Tersedianya makanan yang berkualitas tinggi
2. Mencegah adanya kesalahan dalam pemberian makanan
pasien
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Sediakan formulir uji organoleptik
2. Ambil masing-masing sampel dari makanan yang akan
disajikan
3. Amati kombinasi warna dan tekstur pada makanan tersebut
4. Cicipi makanan untuk mengetahui rasa makanan apakah
sudah sesuai dengan jenis hidangan
5. Cium aroma makanan untuk memberi penilaian terhadap
aroma
6. Dokumentasikan penilaian pada formulir uji organoleptik
dengan skala penilaian 1 sampai 5
7. Lakukan penilaian terhadap hidangan setiap kali akan
disajikan ke pasien
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Kegiatan penyusunan kebutuhan bahan makanan yang diperlukan
untuk pengadaan bahan makanan.
Tujuan 1. Pengendalian biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan
makanan
2. Mencegah adanya kesalahan dalam pemberian makanan
pasien
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Tentukan jumlah pasien dengan mengacu pada formulir
permintaan makanan
2. Tentukan standar porsi tiap bahan makanan dan buat berat
kotor
3. Hitung berapa kali pemakaian bahan makanan setiap siklus
menu
4. Hitung dengan cara:
Jumlah pasien x berat kotor x kerap pemakaian bahan
makanan
Unit Terkait 1. Unit pelayanan gizi
2. Instalasi penunjang perawatan
PEMESANAN DAN PEMBELIAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Penyusunan permintaan (order) bahan makanan berdasarkan
menu atau pedoman menu dan rata-rata jumlah pasien yang
dilayani
Tujuan Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai standar atau
spesifikasi yang ditetapkan
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Ahli gizi dan tukang masak membuat rekapitulasi bahan
makanan untuk esok hari dengan cara : standar porsi x jumlah
pasien
2. Hasil perhitungan diserahkan ke rekanan dan bagian gudang
3. Bagian gudang dan rekanan menyiapkan bahan makanan
sesuai dengan permintaan
4. Bagian pengolahan mengambil bahan makanan yang dipesan
(order)
Unit Terkait 1. Unit pelayanan gizi
2. Instalasi penunjang perawatan
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Kegiatan yang meliputi pemeriksaan, pencatatan dan pelaporan
tentang macam, kualitas dan kuantitas bahan makanan yang
diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah
ditetapkan
Tujuan Tersedianya bahan makanan yang siap diolah
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Setelah bahan makanan diantar oleh rekanan kemudian
diperiksa satu persatu, untuk mengetahui bila ada bahan yang
tidak ada, kurang atau berlebih, serta untuk memeriksa
spesifikasi bahan makanan apakah sudah sesuai pesanan
2. Untuk bahan yang akan digunakan hari itu juga langsung
diserahkan ke bagian pengolahan sesuai dengan kebutuhan
3. Untuk bahan makanan yang tidak habis digunakan hari itu
disimpan ke gudang penyimpanan bahan makanan basah
maupun bahan makanan kering sesuai dengan jenis barang
Unit Terkait 1. Unit pelayanan gizi
2. Instalasi penunjang perawatan
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/2
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan
bahan makanan kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas
di gudang bahan makanan kering dan basah serta pencatatan
dan pelaporannya.
Tujuan Tersedianya bahan makanan yang siap pakai dengan kualitas dan
kuantitas yang tepat sesuai dengan perencanaan
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima,
harus segera dibawa ke ruang penyimpanan, gudang atau
ruang pendingin
2. Apabila bahan makanan langsung akan digunakan, bahan
makanan segera dibawa keruang persiapan bahan makanan
3. Syarat ruang penyimpanan bahan makanan kering:
a. Bahan makanan harus ditetapkan secara teratur
menurut macam, golongan ataupun urutan pemakaian
bahan makanan
b. Menggunakan bahan yang diterima terlebih dahulu
(FIFO= First in First out). Untuk mengetahui bahan
makanan yang diterima diberi tanggal penerimaan
c. Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan serta
berbagai pembukuan di bagian penyimpanan bahan
makanan ini, termasuk kartu stok, bahan makanan harus
segera diisi tanpa ditunda, diletakkan pada tempatnya,
diperiksa dan diteliti secara berkelanjutan
d. Kartu/ buku penerimaan, stok pengeluaran bahan
makanan, harus segera di isi dan diletakan pada
tempatnya
e. Gudang dibuka pada waktu yang telah ditentukan
f. Semua bahan makanan ditempatkan dalam tempat
tertutup, terbungkus rapat dan tidak berlubang.
Diletakkan diatas rak bertingkat yang cukup kuat, tidak
mempel pada dinding dengan jarak antara rak dan lantai
atau antara rak dan dinding adalah 15cm
g. Pintu harus terkunci pada saat tidak ada kegiatan serta
dibuka pada waktu-waktu yang telah ditentukan.
Pegawai yang keluar masuk gudang hanya pegawai
yang ditentukan
h. Suhu ruangan harus kering hendaknya berkisar 19-21OC
i. Pembersihan ruangan secara periodik, 2 kali seminggu
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 2/2
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Prosedur j. Peyemprotan ruangan dengan insektisidan dilakukan


secara periodic yaitu 1 bulan sekali dengan
mempertimbangkan keadaan ruangan
4. Syarat penyimpanan bahan makanan segar/basah
a. Suhu dan tempat harus benar-benar sesuai dengan
keperluan bahan makanan, agar tidak menjadi rusak
b. Pengecekan terhadap suhu dilakukan dua kali sehari
dan pembersihan lemari es/ruangan pendingin dilakukan
setiap hari
c. Pencairan es pada lemari es harus segera setelah
terjadi pengerasan
d. Semua bahan makanan yang akan dimasukkan ke
lemari pendingin dibungkus plastic dan diberi label
tanggal dan jam penyimpanan
e. Suhu dan lama penyimpanan bahan makanan
mentah/segar:

Jenis bahan makanan ≤ 3 hari ≤ 1 mgg ≥1


mgg
Daging, ikan, udang dan hasil -5 – 0 -10 - 5 < -10
olahannya O
C O
C O
C
Telur, buah dan hasil olahannya 5 – 7 OC -5 – 0 < -5 OC
O
C
O
Sayur, buah dan minuman 10 C 10 OC 10 OC
O O
Tepung dan biji-bijian 25 C 25 C 25 OC
Unit Terkait 1. Unit pelayanan gizi
2. Instalasi penunjang perawatan
PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan, yaitu
meliputi berbagai proses antara lain membersihkan, memotong,
mengupas, mengocok, merendam, dsb.
Tujuan Mempersiapkan bahan-bahan makanan serta bumbu-bumbu
sebelum dilakukan kegiatan pemasakan
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Gunakan APD sebelum melakukan kegiatan
2. Cuci tangan sebelum menjamah bahan makanan
3. Bersihkan bahan makanan dari bagian yang tidak dipakai
4. Potong bahan makanan sesuai dengan jenis hidangan
5. Peracikan bumbu dilakukan sesuai dengan jenis hidanga
6. Selalu perhatikan kebersihan dan kerapian pada persiapan
bahan makanan
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah
menjadi makanan siap dimakan, berkualitas dan aman di
konsumsi
Tujuan 1. Mengurangi resiko zat-zat gizi hilang pada saat proses
pengolahan
2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, tekstur dan
penampilan makanan
4. Bebas dari organisme dan zat berbahaya bagi tubuh
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Gunakan APD sebelum melakukan kegiatan
2. Cuci tangan sebelum menjamah bahan makanan
3. Lakukan pengolahan sesuai dengan jenis hidangan yang ingin
disajikan
4. Macam proses pengolahan seperti:
a. Pemasakan dengan medium air:
1) Merebus yaitu memasak dengan banyak air. Pada
dasarnya ada 3 cara dalam merebus: (1) api besar
untuk mendidihkan cairan dengan cepat dan untuk
merebus sayuran, (2) api sedang untuk memasak
santan dan berbagai masakan sayuran, (3) api kecil
untuk membuat kaldu juga dipaki untuk masakan
yang memerlukan waktu lama
2) Mengukus yaitu memasak dengan uap air mendiddih.
Air pengukus tidak boleh mengenai bahan yang
dikukus
b. Pemasakan dengan menggunakan lemak, yaitu
menggoreng: memasukan bahan makanan ke dalam
minyak atau dalam mentega/margarine sehingga bahan
menjadi kering dan mendapatkan warna kuning kecoklatan
c. Pemasakan langsung melalui dinding alat seperti
membuat telur dadar
d. Pemasakan dengan kombinasi seperti menumis: memasak
dengan sedikit minyak atau margarine untuk membuat layu
atau setengah masak dan ditambah air sedikit dan ditutup.
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu upaya yang menitik beratkan pada kegiatan dan tindakan
individu dalam menggunakan alat pelindung diri (APD)
Tujuan a. Mencegah adanya kontaminasi pada makanan yang akan
disajikan
b. Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi
kesehatan pasien
c. Menurunnya kejadian risiko kecelakaan kerja
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Pastikan pakaian dan seluruh badan bersih, serta tidak
menderita penyakit kulit, penyakit menular, ataupun luka bakar
2. Ganti alas kaki yang digunakan dari luar area dapur dengan
alas kaki standar yang khusus dipergunakan pada area dapur
3. Gunakan celemek dengan cara diikatkan kebelakang
pinggang
4. Untuk yang memiliki rambut panjang, ikat rambut sebelum
menggunakan penutup kepala
5. Gunakan penutup kepala dengan benar, pastikan seluruh
rambut dan telinga tidak terlihat
6. Gunakan masker untuk menutup area hidung dan mulut
7. Gunakan sarung tangan plastic pada saat menjamah makanan
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
HYGIENE TENAGA PENJAMAH MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu upaya yang menitik beratkan pada perilaku, kebiasaan dan
sikap dalam bekerja
Tujuan 1. Mencegah adanya kontaminasi pada makanan yang akan
disajikan
2. Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi
kesehatan pasien
3. Terwujudnya perilaku dan kebiasaan kerja yang benar dalam
penanganan makanan
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Cuci tangan dengan sabun sebelum memulai/sesudah kerja,
setiap keluar dari WC, sesudah menjamah bahan yang kotor
2. Tidak memakai perhiasan yang menjadi sarang kuman
3. Sebelum dan sesudah bekerja tidak boleh meludah di areal
kerja, tidak menggaruk kepala, muka, hidung dan bagian
tubuh yang lain dapat mengandung kuman
4. Alihkan muka dari makanan atau alat makan dan minum bila
batuk dan bersin
5. Pengolahan makanan hendaknya dilakukan menurut proses
yang ditetapkan, sesuai peralatan masak, waktu dan suhu
ataupun tingkat kemasakan
6. Jangan sekali-kali menjamah makanan yang sudah masak,
pergunakan sendok garpu, penjepit makanan dan alat lainnya.
7. Makan di ruang makan yang tersedia
8. Merokok tidak boleh diruang kerja
9. Harus menjaga agar tempat kerja, ruang ganti pakaian, kamar
mandi dan WC serta alat-alat tetap bersih setiap waktu
10. Penjamah makanan wajib untuk memakai sarung tangan
plastik
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
PENCUCIAN TROLLEY MAKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Kegiatan pemeliharaan pada trolley makanan
Tujuan 1. Mencegah adanya kontaminasi pada makanan yang akan
disajikan
2. Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi
kesehatan pasien
3. Memperpanjang umur trolley makanan
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Siapkan lap bersih dan cairan pembersih
2. Kosongkan isi trolley dari peralatan makan ataupun bersihkan
dari sisa makanan yang tumpah
3. Semprotkan cairan pembersih ke lap
4. Gosok secara keras namun perlahan seluruh bagian trolley
5. Setelah bersih, lap trolley dengan lap bersih dan kering
6. Lakukan pembersihan trolley setiap sebelum makanan
didistribusikan
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
PEMBERSIHAN LANTAI DAPUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Kegiatan pemeliharaan pada lemari pendingin makanan
Tujuan 1. Mencegah adanya kontaminasi pada makanan yang akan
disajikan
2. Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi
kesehatan pasien
3. Menciptakan ruangan yang bersih dan nyaman
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Siapkan larutan chlorine pH 1% dan lap bersih
2. Campurkan larutan chlorine dengan air bersih dengan
perbandingan 1 : 9
3. Gosokkan ke seluruh permukaan lantai dan dinding yang
berbahan dasar keramik hingga bersih
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
PEMESANAN MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/2
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Kegiatan permintaan (order) makanan dari ruang perawatan
pasien kedapur
Tujuan Tersedianya daftar permintaan makanan pasien sesuai dengan
jenis diet yang telah ditetapkan pada masing-masing pasien
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahu
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Perawat masing-masing ruang perawatan menuliskan daftar
permintaan makanan pasien pada formulir permintaan
makanan penderita
2. Formulir permintaan makanan penderita harus tercantum
nama ruangan yang memesan makanan, tanggal dan waktu
pemesanan
3. Nomor kamar, nomor tempat tidur diisi sesuai dengan nama
pasien yang menempati kamar atau tempat tidur tersebut
4. Tulis jenis diet yang dipesan pada kolom kelas perawatan
sesuai dengan nama pasien yang mendapatkan diet tersebut.
Jenis diet yang dipesan diberi kode sebagai berikut:
a. NB untuk bentuk makanan Nasi Biasa
b. NT untuk bentuk makanan Nasi Tim
c. BB untuk bentuk makanan Bubur Biasa
d. BS untuk bentuk makanan Bubur Saring
e. Z untuk bentuk makanan cair Sonde
f. N-DM untuk bentuk makanan Nasi dengan diet Diabetes
Melitus
g. B-DM untuk bentuk makanan Bubur dengan diet
Diabetes Melitus
h. N-RG untuk bentuk makanan Nasi dengan diet Rendah
Garam
i. B-RG untuk bentuk makanan Bubur dengan diet Rendah
Garam
j. N-RS untuk bentuk makanan Nasi dengan diet Rendah
Sisa
k. B-RS untuk bentuk makanan Bubur dengan diet Rendah
Sisa
l. N-RP 40gr untuk bentuk makanan Nasi dengan diet
Rendah Protein
m. B-RP 40gr untuk bentuk makanan Bubur dengan diet
Rendah Protein
n. N-TKTP untuk bentuk makanan Nasi dengan diet Tinggi
Kalori Tinggi Protein
PEMESANAN MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 2/2
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Prosedur o. N-TKTP untuk bentuk makanan Bubur dengan diet


Tinggi Kalori Tinggi Protein
p. Dll
5. Tulis diagnosa penyakit pasien sesuai dengan nama pasien
pada kolom diagnose
6. Serahkan formulir permintaan makanan 1 hari sebelumnya
7. Apabila ada perubahan diet atau perubahan jumlah pasien
segera diinformasikan ke petugas dapur
Unit Terkait 1. Unit pelayanan gizi
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Penunjuang Perawatan
CARA PENGGUNAAN BLENDER

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu rangkaian kegiatan cara menggunakan alat untuk membuat
makanan menjadi halus.
Tujuan 1. Melakukan proses pengolahan makanan menggunakan
blender secara tepat.
2. Melakukan perawatan pada blender secara berkala.
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Bahan makanan yang telah disiapkan dimasukan ke dalam
gelas blender. Usahakan menyisakan sedikit ruang kosong
pada gelas blender
2. Pasang gelas blender sesuai dengan tujuan penggunaan
pada mesin blender
3. Tutup gelas blender dengan penutup yang sesuai
4. Pastikan mesin blender berada pada posisi off saat sebelum
digunakan
5. Masukan kabel blender ke dalam stop kontak
6. Atur kecepatan mesin blender sesuai dengan kebutuhan
7. Setelah seselai digunakan pastikan keadaan blender dalam
posisi off
8. Lepaskan kabel bender dari stop kontak
9. Pisahkan gelas blender dengan mesin blender
10. Cuci segera gelas blender hingga bersih setelah digunakan
11. Lap gelas blender yang telah bersih dan mesin blender
sebelum disimpan kembali ke dalam box/lemari penyimpanan
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
CARA PENGGUNAAN KOMPOR GAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu kegiatan cara penggunaan alat untuk mengolah bahan
makanan mentah menjadi makanan jadi.
Tujuan 1. Melakukan proses pengolahan makanan menggunakan
kompor gas dengan tepat
2. Meminimalisir penurunan kualitas makanan
3. Menyediakan makanan yang sehat dan berkualitas
4. Melakukan perawatan pada kompor gas secara berkala
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Pastikan tuas selang gas yang terdapat pada ruang
penyimpanan gas dalam keadaan ON, yaitu tuas berada pada
posisi vertikal.
2. Pilih jenis kompor gas yang akan digunakan sesuai dengan
jenis pengolahan.
3. Sebelum menggunakan kompor gas, putar tuas selang gas
yang berada di kompor yang akan digunakan hingga berada
pada posisi ON.
4. Hidupkan kompor gas dengan cara memutar tombol hingga
api menyala.
5. Setelah selesai digunakan, putar kembali tombol hingga api
padam atau terdengar bunyi “KLIK”.
6. Putar tuas selang gas yang berada di kompor gas hingga
dalam keadaan OFF, yaitu tuas berada pada posisi horisontal.
7. Bersihkan kompor gas dari peralatan memasak dan lap
kompor gas menggunakan lap bersih dan cairan khusus.
8. Pastikan tuas selang gas yang terdapat pada ruang
penyimpanan gas dalam keadaan OFF, yaitu tuas berada
pada posisi horisontal.
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
CARA PENGGUNAAN CLINPACK/WRAPING

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu kegiatan untuk membungkus makanan sebelum
didistribusikan untuk menghindari terjadinya pencemaran.
Tujuan Melakukan proses pelaksanaan wraping makanan secara tepat
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Pasang clinpack pada alat wraping
2. Pastikan clinpack berada pada posisi yang benar (tidak
terbalik)
3. Gunakan clinpack sesuai dengan kebutuhan
4. Setelah selesai digunakan segera letakan alat wraping
berserta clinpack pada tempat penyimpanan
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
CARA PENGGUNAAN MAGIC JAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu rangkaian kegiatan cara menggunakan alat penyimpanan
makanan sementara untuk menjaga makanan tetap hangat.
Tujuan 1. Melakukan proses penyimpanan makanan pada magic jar
dengan tepat
2. Meminimalisir penurunan kualitas makanan
3. Menyediakan makanan yang sehat dan berkualitas
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Pastikan magic jar dalam keadaan bersih sebelum digunakan
2. Masukan makanan ke dalam wadah yang cocok dengan
magic jar
3. Pasangkan wadah tersebut ke dalam magic jar
4. Masukan kabel magic jar ke dalam stop kontak
5. Setelah digunakan lepas wadah pada magic jar
6. Bersihkan bagian luar dan dalam magic jar menggunakan lap
bersih
7. Cuci wadah magic jar hingga bersih
8. Setelah kering, simpan wadah magic jar ke dalam lemari
penyimpanan
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
TEKNIK PENCUCIAN ALAT MAKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu rangkaian kegiatan cara mencuci peralatan makan
Tujuan 1. Mencegah adanya kontaminasi pada makanan yang akan
disajikan
2. Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi
kesehatan pasien
3. Memastikan peralatan makan bersih
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Siapkan cairan pembersih piring dan spon
2. Gunakan APD
3. Atur suhu air panas hingga mencapai 80OC
4. Pisahkan segala kotoran dan sisa makanan pada peralatan
yang akan dicuci
5. Kotoran dikumpulkan di tempat sampah (kantong plastik
berwarna hitam), selanjutnya diikat dan dibuang ke tempat
sampah yang kedap air atau untuk makanan ternak
6. Dilarang mencuci peralatan yang masih terdapat sisa
makanan karna akan mengotori bak cuci
7. Guyurkan air ke permukaan peralatan yang akan dicuci
8. Mencuci peralatan dengan cara menggosokan secara lembut
dengan cairan khusus pembersih piring
9. Bilang peralatan makan menggunakan air mengalir
10. Untuk desinfektan rendam peralatan menggunakan air panas
selama 1 menit
11. Lakukan pengecekan visual dengan cara memastikan
dengan indera mata bahwa permukaan alat-alat makan
bersih
12. Lakukan final rinse, alat-alat yang telah bersih diletakkan
pada rak makan dikeringkan tanta diseka/dilap
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
PENGECEKAN SUHU PADA LEMARI ES, GUDANG
PENYIMPANAN DAN RUANG PENYAJIAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu kegiatan pengecekan suhu secara terus menerus pada
lemari es, gudang penyimpanan dan ruang penyajian
Tujuan 1. Mencegah adanya kontaminasi pada makanan yang akan
disajikan
2. Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi
kesehatan pasien
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Pengecekan suhu pada lemari es:
a. Siapkan formulir pengecekan suhu pada lemari es
b. Untuk penyimpanan sayur-sayuran yang waktu simpannya
kurang dari 3 hari suhu berada pada 10 OC
c. Kontrol dan catat perubahan suhu 2x sehari yaitu pada
waktu subuh dan sore hari
2. Pengecekan suhu pada gudang penyimpanan makanan
kering:
a. Siapkan formulir pengecekan suhu pada gudang
penyimpanan
b. Untuk suhu pada gudang penyimpanan makanan kering
berada pada kisaran19-21OC
c. Kontrol dan catat perubahan suhu 2x sehari yaitu pada
waktu subuh dan sore hari
3. Pengecekan suhu pada ruang penyajian:
a. Siapkan formulir pengecekan suhu pada ruangan
b. Pastiakn suhu berada pada suhu ruangan, yaitu 20-25 OC
c. Kontrol dan catat perubahan suhu 2x sehari yaitu pada
waktu subuh dan sore hari
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
CARA PENGGUNAAN PISAU

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu kegiatan cara penggunaan benda tajam sesuai dengan
fungsinya
Tujuan 1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
2. Mencegah terjadinya kontaminasi pada makanan
3. Menyediakan bahan makanan yang berkualitas sebelum
disajikan ke pasien
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Ambil pisau sesuai dengan tujuan kegunaan:
a. Gagang berwarna merah untuk memotong ikan dan
daging mentah
b. Gagang berwarna putih untuk memotong buah
c. Gagang berwarna hijau untuk memotong sayur
d. Gagang berwarna hitam untuk memotong makanan jadi
2. Gunakan pisau secara berhati-hati dan apabila diperlukan saja
3. Setelah digunakan segera besihkan pisau dan taruh kembali
ditempat penyimpanan
4. Apabila ingin memberikan pisau kepada rekan, posisikan
gagang pisau yang berada didepan/menghadap si penerima
pisau dan sisi tajam pisau berada dibelakang/menghadap si
pemberi pisau
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
PEMBUATAN SAMPEL MAKANAN PADA PASIEN
RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu kegiatan pembuatan sampel makanan dalam 24 jam pada
pasien rawat inap
Tujuan 1. Tersedianya makanan dengan kualitas dan kuantitas yang
tepat
2. Melindungi keselamatan pasien
3. Meminimalisir terjadinya komplain
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Ambil sekidit bagian dari makanan dan snack sebelum
disajikan ke pasien
2. Tutup sampel makanan menggunakan plastic wrap hingga
kedap udara
3. Beri label tanggal dan jam pengambilan sampel
4. Letakkan sampel dalam lemari es hingga 24 jam
Unit Terkait Unit pelayanan gizi
PENULISAN DATA ASUHAN GIZI PADA FORMULIR CPT
(CATATAN PASIEN TERINTEGRASI)
No. Dokumen No. Revisi Halaman

00 1/1
RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA

Tanggal Terbit Ditetapkan di Denpasar


Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Saiful Wathoni, MARS
Kolonel Ckm NRP 33466
Pengertian Suatu tata cara penulisan data asuhan gizi pada formulir CPT
sesuai standar
Tujuan 1. Memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas
tinggi
2. Menerapkan tata cara penulisan data asuhan gizi dengan
tepat
Kebijakan 1. SK Karumkit tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
2. SK Karumkit tentang Kebijakan Unit Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Tk. II Udayana No Tahun
Prosedur 1. Tulis tanggal dan jam pengambilan data
2. Asuhan gizi ditulis dengan menggunakan metode ADIME,
yaitu:
A : assesmen awal gizi
D : diagnose gizi
I : intervensi gizi yang akan diberikan
M : monitoring
E : evaluasi
3. Bubuhkan paraf dan tulis nama tenaga yang menuliskan
asuhan gizi pada kolom paraf/nama
Unit Terkait 1. Unit pelayanan gizi
2. Instalasi Rawat Inap
3. DPJP

Anda mungkin juga menyukai