Djatiswara satyadharma
Umisufia ranggawati
Baiq lia ermayanti
Wiwik suciani
Pendelegasian merupakan elemen yang esensial
pada fase pengarahan dalam proses manajemen
karena sebagian besar tugas yang diselesaikan
oleh manajer (tingkat bawah, menengah dan
atas) bukan hanya hasil usaha mereka sendiri,
tetapi juga hasil usaha pegawai.
Manajer dapat mendelegasikan tugas jika
seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik
atau memiliki keahlian yang tinggi atau lebih
cakap tentang cara menyelesaikan masalah.
Pendelegasian juga dapat digunakan sebagai
sarana pembelajaran atau “pemberian”
kesempatan kepada pegawai
1. Mahasiswa mampu mengerti dan
memahami pengertian delegasi.
2. Mahasiswa mampu mengerti dan
memahami aspek penting dalam
pendelegasian.
3. Mahasiswa mampu mengerti dan
memahami metode-metode pendelegasian
4. Mahasiswa mampu menganalisis
wewenang yang dapat didelegasikan
maupun yang tidak dapat
didelegasikan.
Menurut Marquis dan Huston (1998) dalam
Nursalam (2002) bahwa pendelegasian adalah
penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang
lain.
ANA (1996) mendefinisikan pendelegasian
sebagai pemindahan tanggung jawab dalam
melakukan tugas dari stu orang ke orang lain
NCBSN (1995) mendefinisikan pendelegasian
sebagai pemberian wewenang kepada individu
yang kompeten untuk melakukan aktivitas
keperawatan tertentu pada situasi yang
ditentukan.
Fokus pendelegasian adalah hasil
kerja
Pendelegasian dilaksanakan dengan
sikap hormat yang didasarkan atas
penghargaan dan kesadaran
Menekankan pada tercapainya hasil-
hasil yang didambakan atau diinginkan
pada waktu depan yang telah
ditentukan (“desired results”).
Pendelegasian menyatakan dengan tegas
tentang apa yang harus dicapai, bukan
bagaimana mencapainya,
Pendelegasian memberikan tugas, wewenang,
hak, tanggung jawab, kewajiban
membuat/memberi laporan pada awal tugas,
dalam tugas, dan akhir tugas untuk
diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin.
Pelaksanaannya dilandasi pedoman/petunjuk
(“guidelines”) yang jelas, baik bagi
tugas maupun pelaksana tugas
Melibatkan sumber-sumber daya
(“resources”) yang pasti
Cara bijaksana
Cara konsistensi
Efektif dan efisien
Pragmatis dan produktif
Menurut Taiylor, (1993 : 55-66)
Pekerjaan rutin
Pekerjaan yang merupakan harus
Pekerjaan yang terlalu banyak
Hal-hal yang khusus
Pekerjaan terus menerus sama
Upacara
Menentukan kebijakan
Masalah-masalah personalia yang
khusus
Krisis
Masalah-masalah rahasia
Memungkinkan atasan dapat mecapai lebih
dari pada mereka menangani setiap tugas
sendiri
Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien
Atasan dapat memusatkan tenaga kepada
suatu tugas yang lebih diprioritaskan
Dapat mengembangkan keahlihan bawahan
sebagai suatu alat pembelajaran dari
kesalahan.
Karena atsan tidak mempunyai kemampuan
yang dibutuhkan dalam pembuatan
keputusan.
Pendelegasian memungkinkan manajer perawat
mencapai hasil yang lebih baik dari pada semua
kegiatan ditangani sendri.
Agar organisasi berjalan lebih efisien.
Ppendekatan memungkinkan manajer
perawatvdapat memusatkan perhatian terhadap
tugas tugas prioritas yang lebih penting.
Dengan pendelegasian,memungkinkan bawahan
untuk tumbuh dan berkembang,bahkan dapat
dipergunakan sebagai bahan informasi untuk
belajar dari kesalahan atau kerbrhsilan.
1. Manager perawat / bidan menetapkan dan
memberikan tugas dan tujuannya kepada
orang yang diberi pelimpahan
2. Manajer melimpahkan wewenang yang
diperlukan untuk mencapai tujuan
3. Perawat yang menerima delegasi baik
ekspilisit maupun implisit menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab
4. Manajer perawat menerima pertanggung
jawaban atas hasil yang telah dicapai
Prinsip scalar
adalah mengenai perkembangan rantai perintah
yang menghasilkan pertambahan tingkat tingkat
pada struktur organisasi