Anda di halaman 1dari 41

BAHAN OBAT

Dewi Susanti Atmaja, M.Farm-Klin., Apt.


OUTLINE
Penggunaan Bahan Alam dalam Pengobatan

Pengembangan Bahan Obat

Pengertian Umum Tentang Obat dan Tata Nama


OBAT
•  Sudah dikenal sejak masa purbakala

•  Beberapa obatnya masih digunakan hingga sekarang

•  Pengobatan pada zaman purbakala à konsep


“Pengobatan Empirik” (Homer dalam Odyssey, 800 SM)

•  Umumnya bahan obat berasal dari alam

ü  Ex: ramuan bahan segar, bahan yang telah dikeringkan


atau hasil rebusan
PENGGUNAAN BAHAN ALAM
DALAM PENGOBATAN

•  Bahan alam atau bagian tumbuhan yang digunakan


sebagai bahan obat à SIMPLISIA

•  Sumber SIMPLISIA:

ü  Bahan Alam Nabati

ü  Bahan Alam Hewani

ü  Bahan Alam Mineral


SIMPLISIA NABATI

Daun Pucuk batang Bunga

Buah Kulit batang Akar

Eksudat Getah atau


Rimpang
berupa cairan minyak
BAHAN ALAM
NABATI
SIMPLISIA BAHAN ALAM
NABATI
Belladonnae herba Daun atau campuran daun dan pucuk
batang yang berbungan Atropa
belladonna
Digitalis folia Daun Digitalis purpurea segar
dikeringkan cepat pada suhu ± 60oC
Caryophylli flos Bunga Eugenia caryophyllus
Foeniculi fructus Buah masak Foeniculi vulgaris mill
Chinae cortex Kulit batang, dahan dan akar Chinchona
succirubra pav.
Glycyrrhizae radix Akar dan batang bawah tanah
Glycyrrhiza glabra
BAHAN ALAM
NABATI
SIMPLISIA BAHAN ALAM
NABATI
Curcumae rhizome Kepingan akar tinggal Curcumae
xanthorrhiza rooxb
Colae semen Keping biji dan inti biji Cola vera
schum
Benzoinum Damar dari torehan batang Styrax
benzoin
Balsamum peruvianum Eksudat kental batang Myroxylon
pereirae
Gummi acacia Eksudat gom kering dari batang dan
dahan Acacia senegal wild
SIMPLISIA HEWANI

Minyak Lemak Kelenjar

Organ tubuh
Getah
(hati,
kelenjar
pankreas)
BAHAN ALAM
HEWANI
SIMPLISIA HEWANI BAHAN ALAM
Adeps lanae Lemak yang dimurnikan dari bulu
domba Ovis aries
Acidum oleicum Asam lemak cair diperoleh dari hidrolisa
lemak/minyak lemak
Acidum stearicum Campuran asam organik padat,
diperoleh dari lemak
Cera flava Malam yang diperoleh dari sarang Apis
mellifera
Cetaceum Malam padat dari minyak lemak kepala
dan badan Physeter catodon
Oleum iecoris aseli Minyak lemak hati segar Gadus callarias
Thyroidum Serbuk kering kelenjar tiroida hewan
menyusui
BAHAN ALAM
MINERAL

Mineral Minyak/
alam/ lemak
garam alam

Koloidal alam
BAHAN ALAM
MINERAL (Lanjutan)
BAHAN ALAM MINERAL
Bentonit Aluminium silikat hidrat koloidal alam,
bebas dari butiran kasar
Kaolinum Aluminium silikat hidrat alam yang telah
dimurnikan dan dikeringkan
Paraffin Campuran hidrokarbon cair/padat dari
minyak mineral
Vaselin flavum Campuran hidrokarbon ½ padat dari
minyak mineral
Garam – garam Na, Cl, KCl dan garam Ca
inorganik
Sulfur Terkandung dalam sumber air panas atau
mata air berkhasiat
SARI BAHAN ALAM
Maserasi (perendaman) • Extract & Tinctur
Perkolasi (perendaman
dalam cairan yang mengalir) • Extract & Tinctur
Perebusan • Infusa & Decocta
Pemerasan • Perasan air atau minyak
Destilasi • Minyak menguap
Sublimasi/Rekristalisasi/
Purifikasi • Pemurnian
OBAT BAHAN ALAM

Bahan aktif
Uji
dari bahan Isolasi
laboratorium
alam

Identifikasi
OBAT Pemurnian
struktur kimia
EX. OBAT BAHAN
ALAM
SUMBER BAHAN AKTIF EXAMPLE
Bahan alam nabati •  Atropin
•  Chinin
•  Chinchonin
•  Chinchonidin
•  Coccain
•  Digitoxin
•  Digoxin
Bahan alam hewani •  Estrogen
•  Insulin
•  Corticotropin
•  Tiroid
•  Vitamin A, D & E
EX. OBAT BAHAN
ALAM (Lanjutan)
SUMBER BAHAN AKTIF EXAMPLE
Bahan alam mineral •  NaCl
•  KCl
•  Ca
•  Kaolin
•  Pectin
•  Sulfur
Bakteri atau jamur •  Bacitracin
•  Chloramphenicol
•  Erythromycin
•  Gentamicyn
•  Neomycin
•  Nystatin
•  Penicillin
PENGEMBANGAN
BAHAN OBAT

Ketersediaan bahan Pengembangan


alam terbatasi oleh bahan alam menjadi
ketersediaan lahan bahan obat
tanam semisintetik/sintetik
TAHAPAN
PENGEMBANGAN OBAT
•  Penyarian bahan alam nabati atau hewani

•  Penentuan kandungan bahan berkhasiat dalam sari bahan alam

•  Isolasi dan pemurnian bahan berkhasiat

•  Penentuan rumus atau struktur kimia bahan aktif

•  Sintesa bahan aktif untuk memperoleh bahan obat sintetik/


semisintetik

•  Pengembangan turunan/derivat/analog melalui proses rekayasa


molekular (sintesa) & hayati
EX. PENGEMBANGAN
PENICILLIN
•  Identifikasi khasiat jamur Penicillium notatum oleh A. Fleming
(1928)

•  Isolasi penicillin dari biakan jamur Penicillium notatum à


penicillin alam

•  Pemurnian isolat penicillin

•  Penentuan rumus & struktur kimia penicillin

•  Sintesa penicillin à penicillin sintetik (1959)

•  Rekayasa molekular membentuk turunan penicillin à


ampicillin, amoxycillin
PENCARIAN OBAT
BARU
Pengembangan produk biologi

Menggunakan teknik rekayasa hayati

Pengembangan vaksin poliomyelitis melalui kultur


jaringan

Pengembangan vaksin influenza melalui inokulasi virus

Beberapa senyawa antitumor, antiinflamasi, antibakteri,


antivirus diperoleh dari ganggang/biota laut
5 GENERASI UPAYA
PENCARIAN OBAT BARU

Generasi
Generasi obat dari Generasi obat hasil
antibiotika (±
bahan alam (± 2600 sintetis/semisintetis
pertengahan abad
SM) (± abad ke 17 – 19)
ke 20)

Generasi obat
produk Generasi stem cell
bioteknologi/biologi (abad 21)
(± akhir abad 20)
TUJUAN DRUG
DISCOVERY

Memodifikasi
struktur obat aktif
Menemukan yang telah dikenali
senyawa obat baru untuk memperoleh
obat baru yang
aman dan efektif
PENCARIAN à DISTRIBUSI

Obat baru

Pengujian terhadap obat baru

Ijin pemasaran dari FDA/BPOM

Beredar di masyarakat (terdistribusi)


PENGUJIAN OBAT
BARU
Uji Pre – Klinik

Uji Klinik
Uji Fase I
Farmakologi Fase II
Uji Fase III
Toksisitas
Fase IV
UJI PRE-KLINIK
•  UJI FARMAKOLOGI

Ø  Untuk mempelajari profil efek obat baru

•  UJI TOKSISITAS

Ø  Untuk menjamin keamanan senyawa baru


tersebut
UJI KLINIK
•  Fase I

ü  Manusia sehat

ü  Bertujuan untuk menentukan dosis tunggal yang dapat


diterima

•  Fase II

ü  100 – 200 orang penderita

ü  Untuk melihat apakah efek farmakologi yang tampak pada


fase I bermanfaat atau tidak untuk pengobatan
UJI KLINIK
•  Fase III

ü  ± 500 orang penderita

ü  Untuk memastikan bahwa suatu obat baru benar


– benar berkhasiat

•  Fase IV (post – marketing surveillance)

ü  Pengamatan terhadap obat yang telah dipasarkan


PENGERTIAN UMUM
TENTANG OBAT
Sediaan
Farmasi

Undang – Undang
Republik
Indonesia No. 36
Tahun 2009
Tentang
Kesehatan

Obat
Tradisional Obat
UU RI NO. 36 THN.
2009
•  Sediaan Farmasi à Obat, bahan obat, obat
tradisional dan kosmetika

•  Obat à bahan atau paduan bahan, termasuk


produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi
atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia
UU RI NO. 36 THN.
2009 (Lanjutan)
•  Obat tradisional à bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun temurun
telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat
OBAT

Senyawa eksogen atau bahan asing bagi tubuh

Tetapi beberapa obat bisa pula berupa senyawa


endogen

Senyawa endogen digunakan untuk mengatasi


penyakit yang terjadi akibat kekurangan zat – zat
yang normal terdapat dalam tubuh sehingga perlu
diperoleh dari luar tubuh
< SENYAWA ENDOGEN à
PENYAKIT

Diabetes
Hipothyroidism Cretinism
Mellitus

Kekurangan
Kekurangan Kekurangan
Growth
Insulin Tyroid
hormone
PENAMAAN OBAT

Bentuk fisik Cara


Negara asal
(konsistensi) perolehan atau
obat
bahan obat pembuatan

Khasiat atau
Warna obat
kegunaan obat
PENAMAAN BERDASARKAN
BENTUK FISIK
(KONSISTENSI) BAHAN OBAT
•  Paraffinum liquidum / Liquid paraffin yang
berupa bahan cair (liquidum)

•  Paraffinum solidum / Hard paraffin yang


berbentuk padatan (solidum)

•  Soft paraffin / vaselinum yang berupa bahan


setengah padat (semi – solidum)
PENAMAAN BERDASARKAN
CARA PEROLEHAN/
PEMBUATAN
•  Sulfur sublimatum yang diperoleh dengan cara
sublimasi

•  Sulfur precipitatum yang diperoleh dengan cara


pengendapan

•  Sulfur depuratum yang diperoleh dengan cara


pemurnian
PENAMAAN BERDASARKAN
NEGARA ASAL OBAT

•  Balsamum peruvianum atau sering kali disebut


dengan balsem peru

•  Sediaan ini berasal dari negara Peru


PENAMAAN BERDASARKAN
WARNA OBAT

•  Cera alba yaitu cera yang berwarna putih (alba)

•  Vaselin flavum yaitu vaselin yang berwarna


kuning (flavum)

•  Pilulae chinin sulfas fuscae yaitu pil kina yang


berwarna coklat (fuscae)
PENAMAAN BERDASARKAN
KHASIAT/KEGUNAAN OBAT

•  Potio nigra contra tussim (obat batuk hitam)

•  Potio effervescent (minuman penyegar


mengandung CO2)
TATA NAMA PENULISAN
NAMA OBAT
•  Tata nama Internasional, digunakan sebagai nama
resmi Internasional

•  INN (International Non Proprietary Name),


merupakan nama tidak resmi tetapi dikenal secara
luas dan umum digunakan secara Internasional

•  Nama Indonesia, nama resmi yang umum


digunakan di Indonesia
EXAMPLE
NAMA RESMI INN INDONESIA
Acidum Acetosal Asam
acetylosalicylicum asetilsalisilat
Balsamum Peru balsam Balsam peru
peruvianum
Dexamethasonum Dexamethasone Deksametason
Gentamycini Gentamycin Gentamisin sulfat
sulfas sulfas
Hydrocortisoni Hydrocortisone Hidrokortison
acetas acetate asetat
Zinci oxydum Zinc oxyde Seng oksida

Anda mungkin juga menyukai