Anda di halaman 1dari 20

ABSTRAK

Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau merupakan wilayah daerah izin
pertambangan PT Timah (Persero) Tbk. Dengan adanya kegiatan pertambangan ini akan
berpengaruh langsung dan tidak langsung kepada masyarakat sekitar izin pertambangan.
Fokus penelitian ini adalah bagaimana peran perusahaan dalam melakukan pengembangan
masyarakat dan juga program sosial yang akan bermanfaaat untuk masyarakat akibat
dampak yang diberikan perusahaan. Penelitian menunjukkan, terdapat program sosial dan
pengembangan masyarakat yang diberikan PT Timah (Persero) Tbk yang bermanfaat bagi
kesehatan, ekonomi, pembangunan fasilitas, budaya, dan agama. Selain itu juga adanya
penerapan persiapan pembangunan kapasitas masyarakat sebelum dilakukan program sosial
dan pembangunan masyarakat itu sendiri. Selain itu juga penulis melihat adanya hal yang
bisa bermanfaat dan positif sehingga dapat menghasilkan kesejahteraan yang baik untuk
masyarakat yang siap maju setelah perusahaan selesai beraktivitas, dengan kata lain setelah
umur tambang habis. Namun disayangkan masih kurangnya peran aktif partisipasi
masyarkat yang dilibatkan perusahaan dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan
keputusan sehingga terdapat konflik yang muncul serta perlu adanya pemantauan dan
evaluasi yang harus dikoordinasikan dengan stakeholder terkait untuk
keberhasil program sosial dan pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan.

Kata Kunci : Program Sosial, Kapasitas Masyarakat, Program CSR, Partisipasi


PENDAHULUAN
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan arti pentingnya keseimbangan aspek
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kini, semakin banyak perusahaan yang memenuhi
tanggung jawab sosial perusahaan tersebut diwujudkan dalam beragam bentuk kegiatan
atau program sosial dan pengembangan masyarakat, dengan perusahaan sebagai
pelaksanaan yang melibatkan mitra-mitra yang kompeten di bidangnya. Dukungan mitra
kerja sama menjadi salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan program-program CSR.
Secara umum, perhatian para pembuat kebijakan terhadap CSR saat ini telah menunjukkan
adanya kesadaran bahwa terdapat potensi timbulnya dampak buruk dari suatu kegiatan
usaha. Dampak buruk tersebut tentunya harus direduksi sedemikian rupa sehingga tidak
membahayakan kemaslahatan masyarakat sekaligus tetap bersifat kondusif terhadap iklim
usaha. Konsep dan praktik CSR sudah menunjukkan gejala sebagai kahursan yang realistis
diterapkan. Para pemilik modal tidak lagi menganggap CSR sebagai pemborosan.
Masyarakat pun menila hal tersebut sebagai suatu yang perlu, ini terkait dengan
meningkatnya kesadaran sosial kemanusiaan dan lingkungan. Selain itu juga dapat
dilaksanakan dalam program-program pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan
masyarakat secara langsung sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau
dapat dikatakan adanya partisipasi aktif masyarakat.
Penelitian mengenai Program Sosial dan Pengembangan Masyarakat dengan studi kasus
Program CSR PT Timah terhadap masyarakat asli yang merubah kebudayaannya di area
PROGRAM SOSIAL DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Profil Perusahaan
Dimasa kolonial, pertambangan Timah di Bangka dikelola oleh badan usaha pemerintah
kolonial Bangka Tin Winning Bedrijf (BTW). Di Belitung dan Singkep dilakukan oleh
perusahaan swasta Belanda. Masing-masing Gemeenschappe Likje Mijnbouw
Maattsehappij Biliton (NVSITEM). Setelah kemerdekaan Republik Indonesia ketiga
perusahaan tersebut dinasionalisasikan antara tahun 1953-1958 menjadi tiga perusahaan
negara terpisah. Pada tahun 1961 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Tambang-
Tambang Timan Negara (BPU PN Tambang Timah) untuk mengkoordinasikan ketiga
perusahaan tersebut digabung menjadi satu perusahaan yaitu Perusahaan Negara (PN)
Tambang Timah. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1969 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 1969. Pada tahun 1976 status PN Tambang Timah dan Proyek
Peleburan Timah mentok diubah menjadi bentuk Perusahaan Perseroan (Persero) yang
seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan namanya diubah menjadi
PT. Tambang Timah (Persero) berdasarkan akta Nomor 1 Tahun 1976 oleh Notaris Imas
Fatimah, SH tanggal 2 Agustus 1976. Krisis industri timah akibat hancurnya The
International Tin (ITC) sejak tahun 1985 memicu perusahaan untuk melakukan perubahan
mendasar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Rertruksi perusahaan yang
dilakukan dalam kurun waktu dari tahun 1991-1995, yang meliputi program reorganisasi,
relokasi Kantor Pusat Pangkal Pinang, rekontruksi peralatan pokok dan penunjang
produksi, serta pelepasan aset dan fungsi yang tidak berkaitan dengan usaha pokok
perusahaan. Restrukturisasi perusahaan berhasil memulihkan kesehatan dan daya saing
perusahaan, menjadi PT Timah (Persero) Tbk melakukan penawaran umum perdana di
Pasar Modal Indonesia dan Internasional, dan mencatat sahamnya di Bursa Efek Jakarta,
Bursa Efek Surabaya dan The London. Berikut adalah peta operasi PT Timah (Persero)
Tbk.
Gambar 1. Peta Wilayah Operasi PT Timah (Persero) Tbk
PT TIMAH merupakan produsen dan eksportir logam timah, dan memiliki segmen usaha
penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan
hingga pemasaran. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi juga bidang pertambangan,
perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa. Kegiatan utama perusahaan adalah
sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan
melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usaha mereka. Perusahaan memiliki beberapa
anak perusahaan yang bergerak dibidang perbengkelan dan galangan kapal, jasa rekayasa
teknik, penambangan timah, jasa konsultasi dan penelitian pertambangan serta
penambangan non timah.
Visi dan Misi PT. Timah (Persero) Tbk
Berdasarkan informasi dari website PT. Timah (Persero) Tbk, visi dari perusahaan yang
berdomisili di Pangkal Pinang ini yaitu “Menjadi Perusahaan Pertambangan Terkemuka di
Dunia yang Ramah Lingkungan”. Misi PT Timah sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Membangun sumberdaya manusia yang tangguh, unggul dan bermartabat
2. Melaksanakan tata kelola penambangan yang baik dan benar
3. Mengoptimalkan nilai perusahaan dan kontribusi terhadap pemegang saham serta
tanggung jawab sosial
Selain visi dan misi, PT Timas memiliki lima nilai yang menjadi pondasi perusahaan
yaitu:
1. Integritas yaitu memiliki kejujuran, tanggung jawab dan konsistensi
terhadap semua tindakan dalam mencapai tujuan perusahaan
2. Komitmen yaitu mampu memenuhi kesepakatan dan janji dengan penuh
tanggung jawab
3. Terbuka yaitu mudah melakukan kegiatan secara terencana, teratur dan
penuh pertimbangan serta perhitungan yang matang
4. Visioner yaitu kemampuan berinovasi dan melihat jauh ke depan tanpa
dibatasi ruang dan waktu.
Penghargaan PT Timah (Persero) Tbk
PT Timah merupakan perusahaan Timah satu-satunya di Indonesia, maka sudah
sewajarnya selalu berusaha menjadi perusahaan yang memberikan dampak besar terhadap
masyarakat Indonesia. Hal itu terbukti dengan penghargaanpenghargaan yang telah diraih
oleh PT. Timah dalam waktu 5 tahun belakangan ini. Penghargaan-penghargaan yang telah
diraih PT Timah yaitu :
1. BUMN Marketing Award 2013 : Silver Winner
2. CGPI Award 2014 : Trusted Company
3. IICD Award 2014 : Best Role of Stakeholders
4. Indonesia Sustainability Reporting Award 2010 : Indonesia Sustainability
Reporting Award 2010 kategori A untuk perusahaan pertanian, pertambangan,
dan industri kimia serta Best Sustainability Reporting on Website
5. Indonesia Sustainability Reporting Award 2011 : PT Timah (Persero) Tbk
Menerima kembali penghargaan Penganugerahan ISRA 2011 untuk kategori "
Commendation For First Time Integrated Reporting" dari NCSR (National
Center For Sustainability Reporting), Rabu, Tgl 21 Desember 2011 di Hotel
Mulia, Jakarta
6. Penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan Tahun 2011 PT Timah (Persero)
Tbk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penghargaan Anugerah
Peduli Pendidikan Tahun 2011 kepada PT Timah (Persero) Tbk untuk
kategori BUMN / CSR, Senin (12/12/11) di Gedung D Kemdikbud, Jakarta
7. PT Timah Industri Raih Zero Accident Award 2012 : Berdasarkan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER-01/ MEN / I / 2007,
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan penghargaan Zero
Accident Award 2012 kepada 739 Perusahaan. Dari 739 perusahaan tersebut,
salah satunya diberikan kepada PT Timah Industri di Cilegon atas prestasinya
melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja yang mencapai
216.150 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja.
8. The ASEAN Outstanding Engineering Achievement Aw ard for Year 2015
Conference of ASEAN Federation of Engineering Organization
9. Asia Pacific Entrepreneurship Aw ards (APEA ) 2015 Kategori “For
Outstanding & Exemplary Achievements in Entrepreneurship” Asia Pacific
Entrepreneurship Awards (APEA)
10. Indonesia Sustainability Reporting Aw ard 2015 Kategori “Best Combined
Reporting Sustainability Report” National Center for Sustainability Reporting
(NCSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Timah


Kesuksesan PT Timah (Persero) Tbk tidak lepas dari peran serta masyarakat dan
lingkungan sekitar. Perusahaan pun menyelenggarakan berbagai program yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta memelihara
keseimbangan alam sekitar. Sesuai Surat Keputusan Direksi No 264/Tbk/SK-
0000/2008-B1 tanggal 29 Februari 2008, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
serta Pengelolaan Asset berada langsung dibawah Direktorat Keuangan. Kemudian
terhitung tanggal 1 Januari diubah menjadi unit kerja CSR, yang berada langsung di
bawah Direktorat Operasi. Terahkir pada tanggal 1 Maret 2010 melalui SK Direksi
No. 009/Tbk/SK-0000/2010-B1, satuan kerja CSR berada di bawah Direktorat SDM
dan Umum. Perubahan aturan ini mencerminkan bahwa PT. Timah memandang CSR
memiliki peran penting sebagai media komunikasi dengan berbagai stakeholder
termasuk masyarakat. Hal ini sesuai dalam upaya mendukung visi dan misi
PT.Timah. Adanya ketentuan CSR sebagai sebuah kewajiban dapat merubah
pandangan maupun perilaku usaha, sehingga CSR tidak lagi dimaknai sekadar
tuntutan moral, tetapi sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan. Ketentuan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
telah diatur dalam Peraturan Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-
05/MBU/2007 tentang program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha
Kecil dan Program Bina Lingkungan. Kegiatan Coorporate Social Responsibility
(CSR) PT.Timah dilaksanakan oleh Unit kerja khusus yaitu Unit PKBL dan CSR
yang berada di bawah Satuan Kerja dan Administrasi Umum Umum. Dalam
mengimplementasikan peraturan tersebut PT. Timah (Persero) membentuk divisi
yang berfungsi untuk melaksanakan program CSR, yaitu Satuan Kerja CSR. Pada
Satuan Kerja CSR dibentuk bidang pengelola program yang disesuaikan dengan
fungsinya, yaitu :
(1) Program Kemitraan Program kemitraan adalah program untuk meningkatkan
kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri, yang diberikan
dalam bentuk pinjaman (dana bergulir) untuk membiayai modal kerja dan atau
pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan.
Contohnya Pengembangan potensi khas Bangka Belitung seperti penjualan
songket melayu dan kerajinan tangan dari kerang oleh ibu-ibu setempat.
Gambar 2. Pengembangan potensi khas Bangka Belitung (Songket Melayu)

Gambar 3. Kerajinan Tangan dari Kerang


Gambar 4. Proses Penyaluran Bantuan Dana
Tujuan Program Kemitraan antara lain:
1. Membantu Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM) dan Koperasi yang
sudah berjalan agar dapat berkembang dan mandiri.
2. Mendorong kegiatan usaha dan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta
terciptanya pemerataan pembangunan, melalui perluasan lapangan kerja dan
kesempatan usaha.
3. Meningkatkan kepedulian perusahan terhadap pembinaan masyarakat dan
lingkungan, terutama disekitar daerah operasional perusahaan.
Dalam menjalankan Program Kemitraan, PT TIMAH berperan aktif
menciptakan peluang kerja, pelatihan dan memberikan bantuan modal usaha
dengan bunga rendah. Mereka yang menerima bantuan modal usaha adalah para
pengusaha kecil yang memiliki lokasi usaha di sekitar lokasi Perseroan berada,
dan selanjutnya disebut sebagai mitra binaan. Strategi dan kebijakan pembinaan
berdasarkan "3S", yaitu sukses penyaluran, sukses pembinaan, sukses
pengembalian. Sukses penyaluran berarti bertepatan dalam memberikan
bantuan modal usaha kepada pemilik usaha kecil maupun koperasi, melalui
tahap evaluasi dan dinyatakan layak dibantu. Setelah mendapat bantuan,
perusahaan memastikan adanya kegiatan pendidikan dan pelatihan sehingga
terwujud "sukses pembinaan". Tahapan selanjutnya adalah "sukses
pengembalian" yang dicapai melalui pengawasan perkembangan mitra binaan
hingga mereka mampu mengembalikan modal pinjaman dengan tepat waktu.
(2) Program Pengeloaan Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi
lingkungan masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana BUMN yang
dibebankan langsung menjadi biaya operasional perusahaan. Sebagai
Perusahaan tambang timah kelas dunia, PT Timah tidak saja dituntut untuk
menghasilkan produk berkualitas tinggi, tapi juga melaksanakan tanggung
jawab pengelolaan lingkungan. Untuk memastikan pengelolaan lingkungan
yang dijalankan benar-benar berlangsung efektif, PT Timah memerlukan
tindakan pengawasan secara internal maupun pengawasan dengan melibatkan
pihak independen, mengacu pada Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001.
Dalam melakukan praktek penambangan, PT Timah mengacu pada pedoman
good mining practices serta melakukan reklamasi lahan pasca tambang secara
efektif dan bertanggung jawab. Strategi utama PT Timah Persero Tbk yaitu:
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis karyawan dalam
menjaga kualitas lingkungan.
b. Menjadikan etika dan ketentuan mengenai kepedulian pelestarian
lingkungan sebagai materi pokok dalam buku pedoman tata kelola
perusahaan yang baik.
c. mewajibkan mitra usaha tambang untuk mematuhi ketentuan praktek
penambangan yang baik dan menjaga keselamatan saat bekerja.
Kegiatan menambang berpotensi mengubah bentang alam dan mengganggu
ekosistem. Oleh sebab itu, sejak kegiatan operasi penambangan direncanakan,
PT Timah memberikan perhatian khusus bagi perbaikan kembali kualitas
lingkungan. Terutama pada masa pasca tambang sehingga kondisi lingkungan
diupayakan bisa kembali seperti sedia kala. PT Timah juga secara tegas
mengatur bahwa kegiatan penambangan hanya boleh dilakukan pada lokasi -
lokasi yang merupakan kuasa pertambangan (KP) Perseroan dan di kawasan
yang bukan termasuk hutan lindung. PT Timah juga mengembangkan konsep
Hutan Tanaman Industri (HTI) dengan memilih jenis tanaman produktif seperti
karet unggul untuk ditanam masyarakat, dan diharapkan dengan konsep HTI
maka masyarakat lebih menjadi peduli untuk melakukan perawatan dengan
bantuan penyediaan pupuk maupun perangkat lain dari Perseroan. Jenis dari
tanaman dalam pelaksanaan reklamasi adalah tanaman unggul yang dapat
dinikmati hasilnya dalam kurun waktu tidak terlalu lama, antara 5-6 tahun
setelah tanam. Berikut ini adalah program pengelolaan lingkungan

Gambar 4. Program Pengelolaan Lingkungan (Hutan Tanaman Industri)


Gambar 5. Pelestarian Lingkungan (Penanaman Bakau) di Tepi Pantai

Gambar 6. Program Penghijauan Lahan Bekas Tambang


Gambar 7. Program Reklamasi Laut di Pantai Batu Kucing

Gambar 8. Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang dengan Menanam Jagung


(3) Corporate Social Responsibility (CSR) adalah program tanggung jawab sosial
dan lingkungan atas kegiatan operasi perseroan atau komitmen usaha perseroan
untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik bersama dengan para
pihak terkait, dengan masyarakat dimana perseroan berada, yang dilakukan
terpadu dengan kegiatan usahanya secara berkelanjutan dengan menjujung
tinggi prinsipprinsip praktik usaha yang baik, keadilan ekonomi, keadilan sosial
dan keadilan lingkungan.
Kegiatan Program Corporate Social Responsibility (CSR) meliputi:
a. Bantuan Pengembangan Prasarana dan/atau sarana umum.
b. Bantuan Pendidikan dan Pelatihan
Di sektor pendidikan, perusahaan membantu pembangunan 2 unit
gedung baru Universitas Bangka Belitung, dan penyerahan Politeknik
Manufaktur (Polman) Timah ke Pemerintah Propinsi Bangka Belitung,
yang diikuti peningkatan status sebagai politeknik negeri. Meski telah
diserahkan ke pemerintah daerah, perusahaan tetap memberikan
dukungan operasional sebagai wujud tanggung jawab guna memastikan
kualitas pendidikan Polman Timah menjadi lebih baik. Selain itu
perusahaan juga melaksanakan program kelas unggulan di SMU Negeri
I Pemali dan kami juga berperan aktif dalam Program Central Language
Improvement (CLI), yakni program yang diperuntukkan bagi pelajar di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dalam bahasa inggris.

Gambar 9. Penyerahan Gedung Kesenian untuk SMKN 1 Pandan


PT Timah (Persero) Tbk juga mengadakan pelatihan tanggap darurat
kebakaran seperti Gambar 10 di bawah ini.

Gambar 10. Pelatihan Tanggap Darurat Kebakaran


c. Bantuan Sarana Ibadah.
Di bidang keagamaan, program dilaksanakan dalam bentuk
pembangunan sarana ibadah seperti pembangunan masjid dimana
pembangunan rumah ibadah memang menjadi prioritas PT Timah
(Persero) Tbk dengan tujuan bisa membantu kelancaran serta
kemudahan warga dalam beribadah. Contohnya pembangunan masjid Al
Falah, di Desa Nelayan Sungai Liat, pembangunan masjid Al Huda di
Desa Penagan, Kabupaten Bangka, pembangunan masjid Ar Rahman di
desa Tulang, Kabupaten Karimun.
d. Sarana Kesehatan
Untuk sektor kesehatan, perusahaan membagikan mobil ambulan
kesehatan gigi dan mulut kepada dinas kesehatan yang adan di
lingkungan kota/kabupaten di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
nantinya unit ambulan ini akan digunakan dinas kesehatan setempat
untuk melakukan sosialisasi pentingnya kesehatan gigi dan mulut,
mengingat tingkat kerusakan gigi dan mulut di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung terbilang relatif tinggi.

Gambar 10. Bantuan Mobil Ambulan Kesehatan Gigi dan Mulut


e. Bantuan Korban Bencana Alam
Program CSR PT Timah tidak hanya difokuskan untuk masyarakat
disekitar Kabupaten Bangka, Belitung dan Kundur. Tetapi juga untuk
wilayah lain yang sedang terkena bencana alam seperti gempa bumi di
Padang pada tahun 2009 dan bencana alam di Cianjur Jawa Barat.
Gambar 11. Bantuan Evakuasi Korban Banjir Muntok, Bangka Barat

Gambar 12. Bantuan Evakuasi Korban Gempa Bumi di Padang


ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Positif Program Keberlanjutan Terhadap Masyarakat
1. Mengurangi Pengangguran dan Ketergantungan
Mengurangi tingkat pengangguran dan ketergantungan masyarakat atas PT Timah
Persero Tbk yang ada di Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau, karena
sebagian masyarakat di sana diberi pekerjaan oleh PT Timah Persero Tbk
2. Meningkatkan Kualitas Kesehatan
Membantu masyarakat sekitar dalam bidang kesehatan dan sosialisasi pentingnya
menjaga kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut.
3. Peningkatan Ekonomi
Dengan adanya program kemitraan yang diselenggarakan oleh PT Timah, mampu
meningkatkan jiwa wirausaha masyarakat sekitar sehingga mampu meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar.
4. Transfer Teknologi
Dengan adanya pembangunan dari penambangan dan adanya program yang dibutuhkan
untuk membangun fasilitas maka tidak dipungkiri akan menghasilkann sebuah transfer
teknologi dari perusahaan ke masyarakat. Hal ini akan memberikan pengaruh yang baik
kepada masyarakat sekitar.
Kekurangan Program Keberlanjutan Terhadap Masyarakat
1. Jangkauan Daerah
Program tersebut hanya menjangkau beberapa daerah saja. Diharapkan PT Timah
Persero Tbk bisa lebih berkontribusi secara umum karena pemanfaatan SDA Indonesia
dinilai cukup besar
2. Pemantauan Berkala dari Pemerintah Daerah
Tidak ditemukan informasi tentang evaluasi berkala dan rencana program selesai. Hal
ini akan berimbas pada ketergantungan masyarakat sehingga harus ada pemastian jika
program harus dilakukan pemantauan secara berkala.
3. Prinsip Community Development dan Partisipasi
Masih banyak kesenjangan sosial dan kasus tentang ketidakadilan dari perusahaan
akibat ketidak merataan program sehingga banyak protes yang diajukan masyarakat
kepada PT Timas Persero Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa peran partisipasi dalam
pembuatan kebijakan belum dilaksanakan dengan maksimal.
Tanggapan Penulis Terhadap Program Sosial dan Pengembangan Masyaraka PT Timah
Persero Tbk
1. Tingkat Partisipasi yang Kurang
Kurang adanya koordinasi yang baik dalam hal keterlibatan masyarakat dalam
pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan maka terlihat adanya kasus-kasus
atau konflik kesenjangan sosial di dalam bermasyarakat sehingga timbul distrut pada
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam menerapkan prinsip partisipasi aktif
masyarakat sehingga dikhawatirkan dalam proses dan hasil dari community
development tidak berkelanjutan atau dapat dikatana tidak berhasil.
Dengan adanya distrust masyarakat terhadap perusahaan menjadikan adanya konflik
sosial. Pada kasus semacam ini telah akan menjadi titik rawan bagi munculnya
disintegrasi masyarakat, termasuk munculnya ketidakpercayaan (distrust) terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan perusahaan. Seharusnya perlu ditanamkan bahwa
permasalahan yang berkembang telah mendesak semua pihak untuk mau belajar
membangun kepercayaan, saling membagi dan menularkan nilai, norma dan informasi
satu sama lain. Hal ini dikarenakan akan memiliki pengaruh yang besar terhadap
pertumbuhan ekonomi melalui beragam mekanisme, seperti meningkatnya rasa
tanggung jawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses
demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kekerasan dan
kejahatan di tengah masyarakat.
2. Peran Pemerintah dan Steakholder Terkait
Dalam mencegah dan mengatasi dampak dari kegiatan pertambangan terjadap
masyarakat sekitar perlu adanya peran serta dari pemerintah dan steakholder terkait
yang mengatur keberjalanan. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan dampak baik atau
positif dengan maksimal tanpa adanya dampak negatif yang akan terjadi. Adapun peran
pemerintah dan steakholder terkait adalah sebagai berikut:
a. Fungsi kontrol terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan sehingga
dapat memberikan hukuman yang tegas kepada perusahaan agar memberikan efek
jera bagi perusahaan.
b. Koordinasi yang baik antar steakholder dan mengusung peran aktif untuk
masyarakat agar terlihat dalam pembuatan kebijakan.
c. Transparansi antar steakholder agar masyarakat dan perusahaan dapat terbuka dan
mengerti. Hal ini juga dilakukan untuk membangun kepercayaan kepada masyarakat
terhadap perusahaan.
3. Terdapat beberapa best mining practice yang dapat menjadi kunci dari pengelolaan
sumber daya tambang agar bisa menghasilkan dampak yang positif dan bisa dirasakan
masyarakat sekitar tambang seperti pembangunan berkelanjutan, kesetaraan,
menjunjung tinggi HAM dan lingkungan hidup, keselamatan kerja dan komunikasi,
fleksibel, dan peningkatan yang berkelanjutan. Adapun konsep pembangunan
berkelanjutan ini bisa diterapkan dalam pertambangan. Adanya hubungan yang sangat
erat antara pertambangan dengan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial maka
pembangunan berkelanjutan ini bisa diterapkan. Dalam setiap kegiatan penambangan
harus meperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang menjadi fokus utama
atau sebagai fungsi batas sehingga tidak ada yang merasa dirugikan, namun akan saling
menguntungkan dan mendapatkan manfaatnya.

Gambar 13. Konsep Pembangunan Berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Nama
    Nama
    Dokumen1 halaman
    Nama
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan
    Ringkasan
    Dokumen1 halaman
    Ringkasan
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Kentang
    Kentang
    Dokumen9 halaman
    Kentang
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Tpa 101
    Tpa 101
    Dokumen13 halaman
    Tpa 101
    Puji Lestari
    Belum ada peringkat
  • AMDAL Edit
    AMDAL Edit
    Dokumen49 halaman
    AMDAL Edit
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Kirim Dita
    Kirim Dita
    Dokumen2 halaman
    Kirim Dita
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Kentang
    Kentang
    Dokumen9 halaman
    Kentang
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • 1.prospeksi A. Pengertian Prospeksi: Penelusuran Jejak Serpihan Mineral (Tracing Float)
    1.prospeksi A. Pengertian Prospeksi: Penelusuran Jejak Serpihan Mineral (Tracing Float)
    Dokumen3 halaman
    1.prospeksi A. Pengertian Prospeksi: Penelusuran Jejak Serpihan Mineral (Tracing Float)
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 4
    Lampiran 4
    Dokumen1 halaman
    Lampiran 4
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Lith
    Lith
    Dokumen5 halaman
    Lith
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen20 halaman
    Abs Trak
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Tugas Psdme 2 Ok
    Tugas Psdme 2 Ok
    Dokumen10 halaman
    Tugas Psdme 2 Ok
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Tugas Psdme 2
    Tugas Psdme 2
    Dokumen12 halaman
    Tugas Psdme 2
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Proposal 5
    Proposal 5
    Dokumen14 halaman
    Proposal 5
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Sampel Dari Pak Budi
    Sampel Dari Pak Budi
    Dokumen1 halaman
    Sampel Dari Pak Budi
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Proposal Air Asam Tambang
    Proposal Air Asam Tambang
    Dokumen15 halaman
    Proposal Air Asam Tambang
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen59 halaman
    Bab I
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Bahan Hidrogeologi
    Bahan Hidrogeologi
    Dokumen4 halaman
    Bahan Hidrogeologi
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen6 halaman
    Bab Iii
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Fix
    Bab 1 Fix
    Dokumen8 halaman
    Bab 1 Fix
    indah elok mukhlisah
    Belum ada peringkat