STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Ciledug kulon
No CM : 18873049
II. ANAMNESIS
Keluhan utama : Keluar darah berlebihan saat haid
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poli RSUD Waled dengan keluhan keluar darah
berlebihan saat haid sejak 2 tahun yang lalu. Dalam sebulan haid sebanyak 1
kali. Setiap haid lamanya 7-15 hari. Setiap hari ganti pembalut + 4 sampai 5
kali. Darah haid berwarna merah kehitaman. Sakit perut saat haid disangkal.
Riwayat keputihan tidak ada.
Pasien juga mengeluh rasa penuh dan berat sejak 1 tahun yang lalu pada
perut bagian bawah. Nyeri dan rasa kemeng di daerah perut bagian bawah.
Gangguan BAK berupa BAK sering, sedikit-sedikit, nyeri saat/sebelum/sesudah
1
BAK tidak ada. Sulit buang air besar dan nyeri saat BAB tidak ada. Teraba
benjolan di perut dirasakan pasien.
Sebelum MRS pasien pernah memeriksakan kesehatannya di dokter
Sp.OG karena keluar darah berlebihan saat haid. Dari hasil pemeriksaan USG
di dokter Sp.OG tersebut didapatkan uterus membesar dengan ukuran 9 cm x
10 cm dan didiagnosis mioma uteri.
Riwayat Haid :
Menarche : 15 tahun
Haid : Teratur
Siklus : 28 hari
Banyaknya : normal (2-3 pembalut/ hari)
Lama Haid : ± 7 hari
Riwayat penggunaan KB (-), pasien tidak pernah menggunakan KB setelah
hamil anak kedua.
Riwayat pernikahan : suami ke I, menikah 1x selama 20 tahun.
Riwayat persalinan
o Perempuan, 17 tahun, lahir pervaginam dibidan, BBL: 2700 gram
o Perempuan, 12 tahun, lahir pervaginam dibidan, BBL: 3000 gram
Riwayat abortus : tidak pernah mengalami keguguran.
Riwayat KB :
Pasien tidak menggunakan alat kontrasepsi
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat keluhan sebelumnya : Disangkal
- Riwayat DM : Disangkal
- Riwayat HT : Disangkal
- Riwayat alergi obat/makanan : Disangkal
- Riwayat Trauma : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Riwayat DM : Disangkal
- Riwayat HT : Disangkal
- Riwayat Alergi : Disangkal
Riwayat Pengobatan :
2
Pasien tidak meminum obat apapun sebelumnya. Pasien juga tidak
mengkonsumsi jamu.
Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien seorang ibu rumah tangga, dan suami bekerja sebagai
wiraswasta. Pasien tinggal bersama suaminya.
Riwayat Pribadi :
- Merokok (-)
- Konsumsi alkohol (-)
3
batas kiri jantung : ICS IV2cm medial LMCS.
batas kanan atas : ICS II linea parasternalis dekstra.
Batas kanan bawah : ICS IV line parasternalis dextra
batas kiri atas : ICS II linea parasternalis sinistra
- Auskultasi:
Pulmo : vbs +/+, Rh -/-, wh -/-
Cor : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop
(-)
Pemeriksaan Inspekulo :
Porsio ukuran normal, tampak licin, erosi (-), fluksus (-), livide (-), Ø OUE (-),
fluor albus (-), perdarahan aktif (-), massa (-), peradangan (-).
4
Neoplasma Ovarium
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Darah rutin
Darah Rutin (WB EDTA) Nilai Nilai normal
Hemoglobin 3,0 g/dL 12.5-15.5g/dL
Hematokrit 13 36-48
Leukosit 5400 4.000-10.000
Trombosit 323.000 150.000-400.000
Eritrosit 2.37 3,8-5,4
Basofil 0 0-1
Eosinofil 5 2-6
Neutrofil batang 0 3-5
Neutrofil segmen 50 50-80
Limfosit % 28 25-40
Monosit % 6 2-8
Golongan darah B
- USG
o Tampak massa homogen, ukuran 9,6 cm x 10,4 cm
o Kesan : mioma uteri
VI. RESUME
Seorang perempuan P2A0 usia 48 tahun datang ke poli RSUD Waled
dengan keluhan keluar darah berlebihan saat haid sejak 2 tahun yang lalu.
Dalam sebulan haid sebanyak 1 kali. Setiap haid lamanya 7-15 hari. Setiap
hari ganti pembalut + 4 sampai 5 kali. Darah haid berwarna merah kehitaman.
Sakit perut saat haid disangkal. Riwayat keputihan tidak ada. Pasien juga
mengeluh rasa penuh dan berat sejak 1 tahun yang lalu pada perut bagian
bawah. Nyeri dan rasa kemeng di daerah perut bagian bawah. Gangguan BAK
berupa BAK sering, sedikit-sedikit, nyeri saat/sebelum/sesudah BAK tidak
ada. Sulit buang air besar dan nyeri saat BAB tidak ada. Teraba benjolan di
perut dirasakan pasien. Sebelum MRS pasien pernah memeriksakan
kesehatannya di dokter Sp.OG karena keluar darah berlebihan saat haid. Dari
hasil pemeriksaan USG di dokter Sp.OG tersebut didapatkan uterus membesar
dengan ukuran 9 cm x 10 cm dan didiagnosis mioma uteri. Riwayat Haid :
Menarche 15 tahun, haid teratur, siklus 28 hari, banyaknya normal (2-3
5
pembalut/ hari), lama haid : ± 7 hari, riwayat penggunaan KB (-), pasien tidak
pernah menggunakan KB setelah hamil anak kedua. riwayat pernikahan :
suami ke I, menikah 1x selama 20 tahun. Riwayat persalinan: anak pertama
perempuan, 17 tahun, lahir pervaginam dibidan, BBL: 2700 gram, anak kedua
perempuan, 12 tahun, lahir pervaginam dibidan, BBL: 3000, riwayat abortus :
tidak pernah mengalami keguguran. Riwayat penyakit dahulu dan riwayat
penyakit keluarga disangkal
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
sedang, kesadaran komposmentis, TTV dalam batas normal, pemeriksaan
status generalis dalam batas normal, status obstetri didapatkan Inspeksi :
Terlihat benjolan pada perut bagian bawah, Palpasi : Teraba massa padat,
kenyal, permukaan licin, mobile ukuran 10 x 8 pada perut bagian bawah,
nyeri tekan (+), Pemeriksaan Inspekulo : Porsio ukuran normal, tampak licin,
erosi (-), fluksus (-), livide (-), Ø OUE (-), fluor albus (-), perdarahan aktif (-),
massa (-), peradangan (-). Pemeriksaan Dalam (VT) : Dinding vagina normal,
massa (-), Porsio licin, Ø (-), nyeri goyang porsio (-), Corpus uteri antefleksi
ukuran lebih besar dari normal 12 minggu, Adneksa Parametrium dan Cavum
Douglass dextra et sinistra dbn.
Pemeriksaan penunjang darah rutin Hb 3,0 gr/dL, pemeriksaan USG
Tampak massa homogen, ukuran 9,6 cm x 10,4 cm kesan : mioma uteri
DIAGNOSA KERJA
Mioma Uteri + Anemia
VII.PENATALAKSANAAN
Transfusi PRC, Hb >10gr/dL
Tranexamat acid 3 x 1 gr IV
Ranitidine 2 x 1
Mefenafat acid 3 x 1
R/ Hysterectomy
VIII. PROGNOSIS
6
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad functionam : ad bonam
- Quo ad sanationam : ad bonam
7
BAB I
PENDAHULUAN
Mioma uteri adalah tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai,
ditemukan satu dari empat wanita usia reproduksi aktif. Mioma uteri dikenal juga
dengan istilah leiomioma uteri, fibromioma uteri atau uterin fibroid, ditemukan
mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak
lagi. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarki. Setelah
menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih bertumbuh. Di Indonesia mioma
Kejadian mioma uteri lebih tinggi pada usia di atas 35 tahun, yaitu mendekati
angka 40 %. Tingginya kejadian mioma uteri antara usia 35-50 tahun, menunjukkan
adanya hubungan mioma uteri dengan estrogen. Mioma uteri dilaporkan belum
Penelitian Ran Ok et-al di Pusan Saint Benedict Hospital Korea menemukan 17%
kasus mioma uteri dari 4784 kasus-kasus bedah ginekologi yang diteliti. Menurut
uteri adalah sebesar 10,30%, sebelumnya di Surabaya penelitian yang dilakukan oleh
Susilo Raharjo angka kejadian mioma uteri sebesar 11,87% dari semua penderita
8
Sebagian besar kasus mioma uteri adalah tanpa gejala, sehingga kebanyakan
penderita tidak menyadari adanya kelainan pada uterusnya. Diperkirakan hanya 20%-
50% dari tumor ini yang menimbulkan gejala klinik, terutama perdarahan menstruasi
yang berlebihan, infertilitas, abortus berulang, dan nyeri akibat penekanan massa
tumor.
Menoragia yang disebabkan mioma uteri menimbulkan masalah medis dan sosial
pada wanita. Mioma uteri terdapat pada wanita di usia reproduktif, pengobatan yang
dapat dilakukan adalah histerektomi, dimana mioma uteri merupakan indikasi yang
paling sering untuk dilakukan histerektomi di USA (1/3 dari seluruh angka
histerektomi).
Berikut ini diajukan suatu kasus seorang wanita 55 tahun dengan diagnosa
mioma uteri dan anemia berat yang selanjutnya ditatalaksanai dengan laparotomi
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari lapisan otot uterus dan
jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan juga dikenal istilah
II.2 Epidemiologi
mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak
lagi. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarki. Setelah
menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih bertumbuh. Di Indonesia mioma
II.3 Etiopatogenesis
serta adanya faktor predisposisi yang bersifat herediter. Pada ilmuwan telah
pada pertumbuhan fibroid. Beberapa ahli mengatakan bahwa fibroid uteri diwariskan
dari gen sisi paternal. Mioma biasanya membesar pada saat kehamilan dan mengecil
reproduksi seperti estrogen dan progesteron. Selain itu, sangat jarang ditemukan
10
sebelum menarke, dapat tumbuh dengan cepat selama kehamilan dan kadang
Meyer dan De Snoo mengajukan teori Cell nest atau teori genitoblast.
menimbulkan tumor fibromatosa baik pada permukaan maupun pada tempat lain
dalam abdomen. Efek fibromatosa ini dapat dicegah dengan pemberian preparat
estrogen pada mioma lebih banyak didapati dari pada miometrium normal. Menurut
Meyer asal mioma adalah sel imatur, bukan dari selaput otot yang matur.
Sarang mioma di uterus dapat berasal dari serviks uteri (1-3%) dan selebihnya
adalah dari korpus uteri. Menurut tempatnya di uterus dan menurut arah
1. Mioma submukosa
2. Mioma intramural
3. Mioma subserosa
4. Mioma intraligamenter
11
Gambar 1. Gambar Jenis-jenis mioma uterus
Jenis mioma uteri yang paling sering adalah jenis intramural (54%), subserosa
1. Mioma submukosa
Berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus. Jenis ini
dijumpai 6,1% dari seluruh kasus mioma. Jenis ini sering memberikan keluhan
adanya benjolan waktu kuret, dikenal sebagai currete bump dan dengan
Tumor jenis ini sering mengalami infeksi, terutama pada mioma submukosa
12
yang mempunyai tangkai. Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim ke vagina,
dikenal dengan nama mioma geburt atau mioma yang dilahirkan, yang mudah
mengalami infeksi, ulserasi dan infark. Pada beberapa kasus, penderita akan
2. Mioma intramural
tumor, jaringan otot sekitarnya akan terdesak dan terbentuk simpai yang
yang padat. Mioma yang terletak pada dinding depan uterus, dalam
3. Mioma subserosa
Apabila mioma tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan
uterus diliputi oleh serosa. Mioma subserosa dapat tumbuh di antara kedua
4. Mioma intraligamenter
mioma saja dalam satu uterus. Mioma pada servik dapat menonjol ke dalam
satu saluran servik sehingga ostium uteri eksternum berbentuk bulan sabit.
Apabila mioma dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri dari bekas otot
polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti kumparan (whorie like pattern)
13
dengan pseudokapsul yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdesak
karena pertumbuhan.
kecil.
c) Degenerasi kistik: dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana sebagian
teratur berisi seperti agar-agar, dapat juga terjadi pembengkakan yang luas
yang lunak ini tumor sukar dibedakan dari kistoma ovarium atau suatu
kehamilan.
berusia lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi. Dengan adanya
pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras
sarang mioma seperti daging mentah berwarna merah disebabkan oleh pigmen
14
hemosiderin dan hemofusin. Degenerasi merah tampak khas apabila terjadi
pada kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit demam, kesakitan, tumor
pada uterus membesar dan nyeri pada perabaan. Penampilan klinik ini seperti
Gejala yang dikeluhkan sangat tergantung pada tempat sarang mioma ini
komplikasi yang terjadi. Keluhan yang dirasakan penderita Mioma Uteri sebagai
Perdarahan abnormal
dan dapat juga terjadi metroragia . Hal ini sering menyebabkan penderita juga
Mekanisme terjadinya perdarahan abnormal ini sampai saat ini masih menjadi
ini disebabkan oleh abnormalitas dari endometrium. Tetapi saat ini pendapat yang
dianut adalah bahwa perdarahan abnormal ini disebabkan karena pengaruh ovarium
endometrium yang lebih luas, atrofi endometrium di atas mioma submukosum, dan
miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang mioma diantara
15
Nyeri
Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul karena gangguan
sirkulasi darah pada sarang mioma. Pada pengeluaran mioma submukosum yang akan
menyebabkan juga dismenore. Selain hal diatas, penyebab timbulnya nyeri pada
kasus mioma uteri adalah karena proses degenerasi. Selain itu penekanan pada visera
oleh ukuran mioma uteri yang membesar juga bisa menimbulkan keluhan nyeri.
Dengan bertambahnya ukuran dan proses inflamasi juga menimbulkan rasa yang
Efek penekanan
Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. Penekanan oleh
urinarius, seperti perubahan frekuensi miksi sampai dengan keluhan retensio urin
Konstipasi dan tenesmia juga merupakan keluhan pada penderita mioma uteri
yang menekan rektum. Dengan ukuran yang besar berakibat penekanan pada vena-
Degenerasi ganas
seluruh kasus mioma uteri serta merupakan 50-75% dari semua sarkoma uterus.
Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histologi uterus yang telah
16
diangkat. Komplikasi ini dicurigai jika ada keluhan nyeri atau ukuran tumor yang
semakin bertambah besar terutama jika dijumpai pada penderita yang sudah
menopause.
Anemia
perdarahan pervaginam yang abnormal. Perdarahan abnormal pada kasus mioma uteri
Torsi
Infertilitas
Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan pars
abortus oleh karena distorsi rongga uterus. Penegakkan diagnosis infertilitas yang
dicurigai penyebabnya adalah mioma uteri maka penyebab lain harus disingkirkan.
II.7 Diagnosis
1. Anamnesis
Dalam anamnesis dicari keluhan utama serta gejala klinis mioma lainnya,
2. Pemeriksaan fisik
17
Pemeriksaan status lokalis dengan palpasi abdomen. Mioma uteri dapat
diduga dengan pemeriksaan luar sebagai tumor yang keras, bentuk yang tidak
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
keluhan pasien.
b. Imaging
pada uterus. Mioma uteri berukuran besar terlihat sebagai massa pada
kalsifikasi.
18
abdominal dan transvaginal dapat membantu dan menegakkan dugaan
klinis.
1. Adenomiosis
2. Neoplasma ovarium
3. Kehamilan
II.9. Penanganan
Tidak semua mioma uteri memerlukan terapi pembedahan. Kurang lebih 55% dari
semua kasus mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan apapun, apalagi jika
Penanganan mioma uteri tergantung pada usia, paritas, lokasi dan ukuran tumor, dan
terbagi atas :
19
A. Penanganan konservatif
- Monitor keadaan Hb
dihentikan tetapi, hal ini akan segera didapatkan dari pemeriksaan klinis
yang dilakukan.
B. Penanganan operatif
20
Jenis operasi yang dilakukan pada mioma uteri dapat berupa :
- Miomektomi
pada wanita yang masih ingin be reproduksi tetapi belum ada analisa pasti
disingkirkan.
- Histerektomi
30% dari seluruh kasus. Tindakan histerektomi pada pasien dengan mioma
21
kekurangan. STAH dilakukan untuk menghindari risiko operasi yang lebih
besar, seperti perdarahan yang banyak, trauma operasi pada ureter, kandung
TAH, jaringan granulasi yang timbul pada vagina dapat menjadi sumber
timbulnya sekret vagina dan perdarahan pasca operasi dimana keadaan ini
dari telor angsa dan tidak ada perlekatan dengan sekitarnya. Secara umum,
trauma yang mungkin timbul pada usus dapat diminimalisasi. Selain itu,
22
- Perdarahan uterus berlebihan, meliputi perdarahan yang banyak dan
- Rasa tidak nyaman di pelvis akibat mioma uteri meliputi nyeri hebat dan
akut, rasa tertekan punggung bawah atau perut bagian bawah yang kronis
sering.
Selama kehamilan, terapi awal yang memadai adalah tirah baring, analgesia
apabila janin imatur. Namun, pada torsi akut atau perdarahan intra abdomen
kelahiran apabila mioma uteri menimbulkan kelainan letak janin, inersia uteri atau
obstruksi mekanik.
23
24