Anda di halaman 1dari 17

MATERI FIQIH BERKARAKTER

KELAS VIII MTs


Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

“Materi Fiqih MTs dan MA”

Dosen Pengampu :

“H.M. Burhanuddin Ubaidillah, Lc., MA”

Disusun Oleh :

1. Riris Ainul Latif


2. Siti Komariyah
3. Siti Khomsiyah
4. Muslih Ato’ilah
5. M. Rizky Triwanto

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA

(STAIM)

NGLAWAK – KERTOSONO – NGANJUK

2018
A. Pendahuluan

Tidak dapat dipungkiri bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan


pendidikan yang amat penting dan dibutuhkan oleh seluruh peserta didik terutama
peserta didik yang beragama Islam. Karena Pendidikan Agama Islam mempunyai
peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku peserta didik. Melalui
Pendidikan Agama Islam diharapkan siswa akan terbentuk menjadi pribadi yang
bertaqwa, berwibawa, dan berakhlak mulia. Serta senantiasa melakukan perbuatan
yang diperintahkan oleh agama.

Pendidikan Agama Islam di Madrasah terbagi menjadi lima mata pelajaran


yaitu, Aqidah Akhlak, Al- Qur’an Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab
dan Fiqih. Salah satu aspek yang diajarkan dalam Pendidikan Agama Islam berkaitan
dengan sistem atau seperangkat aturan yang mengatur hubungan manusia dengan
Allah SWT (Hablum-Minallah), sesama manusia (Hablum-Minan-nas) dan dengan
dirinya (Hablu-Binafsih) atau yang dibahas dalam mata pelajaran Fiqih. Hal ini
menggambarkan bahwa manusia terutama seorang muslim kehidupannya telah diatur
oleh aturan Islam baik pada tataran hubungan manusia dengan Allah seperti ibadah
sholat, puasa, haji dan lain sebagainya. Sedangkan hubungan manusia dengan sesama
manusia seperti dalam hal muamalah, pergaulan dan hubungan manusia dengan
dirinya sendiri meliputi makanan, minum, cara berpakaian dan lain sebagainya. Dan
menuntut manusia untuk senantiasa terikat dengan aturan Islam dalam seluruh aspek
kehidupan.

Secara substansial, mata pelajaran Fiqih diharapkan memiliki kontribusi dalam


memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari, memahami serta
mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai Islam. Siswa diharapkan mampu melaksanakan
ajaran Islam secara keseluruhan dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi hubungan
manusia dengan Allah SWT (Hablum-Minallah), sesama manusia (Hablum-Minan-
nasi) dan dengan dirinya (Hablum-Binafsih).
Buku ajar Fikih merupakan sebuah buku yang tidak hanya berisi teori tentang
ilmu yang hanya menambah khasanah pengetahuan peserta didik secara kognitif
melainkan pembelajaran yang bersifat amaliah. Maka harus mengandung unsur-unsur
teori dan praktek. Menyadari betapa pentingnya fungsi mata pelajaran pendidikan
Fiqih bagi peserta didik dan juga buku ajar Fiqih sebagai saran pembelajaran Fiqih,
maka penulis berkeinginan untuk menganalisis buku teks Fiqih. Buku merupakan
bahan ajar yang sangat dominan dalam rangka membuka wawasan peserta didik.
Sehingga buku ajar yang baik adalah buku ajar yang mampu merangsang semangat
guru dan siswa untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta mampu memberikan
modal awal yang berguna sebagai pondasi berpikir dan pengembangan pengetahuan
melalui sumber-sumber belajar lainnya. Selain itu buku yang baik juga harus
mempertimbangkan kemudahan bahasa, cakupan materi dan keragaman daya nalar
kritis di masing-masing sekolah. Dalam makalah ini penulis akan menguraikan
analisis buku bahan ajar materi Fiqih yang digunakan di Madrasah Tsanawiyah kelas
VIII.

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan Nasional dan Institusi


UU No. 20 tahun 2003, menyebutkan bahwa visi pendidikan nasional adalah
memberdayakan semua warga negara Indonesia, sehingga dapat berkembang menjadi
manusia berkualitas yang mampu bersaing dan sekaligus bersanding dalam menjawab
tantangan zaman.
Sedangkan misi pendidikan nasional adalah:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh
sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai
pusat pembudayaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan
nilai berdasarkan standar nasional dan global.
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks NKRI.

Berdasarkan visi dan misi pendidikan nasional tersebut, maka fungsi


pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi-potensi peserta didik
yang menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab.

Dirokterat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI menyebutkan visi


pendidikan Islam tahun 2015-2019 adalah

"Terwujudnya Pendidikan Islam Yang Unggul, Moderat, dan Menjadi Rujukan Dunia
Dalam Integrasi Ilmu Agama, Pengetahuan dan Teknologi"

Misi Pendidikan Islam Tahun 2015-2019:

1. Meningkatkan akses Pendidikan Islam yang merata;


2. Meningkatkan mutu Pendidikan Islam;
3. Meningkatkan relevansi dan daya saing Pendidikan Islam;
4. Meningkatkan tata kelola Pendidikan Islam yang baik

Tujuan Pendidikan Islam yang ingin dicapai adalah:

 Peningkatan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat pada RA/BA,


Madrasah, Pendidikan Keagamaan Islam, dan Pendidikan Tinggi Keagamaan
Islam.
 Peningkatan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter
peserta didik.
 Peningkatan kualitas lembaga penyelenggara pendidikan pada semua jenis dan
jenjang pendidikan.
 Peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
dengan distribusi yang merata di seluruh satuan pendidikan.
 Peningkatan kualitas lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan tuntutan kehidupan masyarakat dan mampu berkompetisi baik di tingkat
nasional dan internasional.
 Peningkatan tata kelola Pendidikan Islam yang transparan dan akuntabel dengan
partisipasi pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak lainnya.
C. Daftar Materi Fiqih Berkarakter Kelas VIII Semester Gasal
No Bab Sub Bab
1. Hidup Terasa Indah A. Ketentuan Sujud Syukur
Jika Bersyukur (Sujud 1. Pengertian dan dalil sujud syukur
Diluar Sholat) “Sujud 2. Hukum bersyukur dan sujud syukur
Syukur” 3. Sebab- sebab sujud syukur
4. Syarat sujud syukur
5. Cara sujud syukur
6. Manfaat sujud syukur
7. Praktek sujud syukur
2. Tinggalkan A. Ketentuan Sujud Tilawah
Kesombongan dengan 1. Pengertian dan dalil sujud tilawah
Bersujud (Sujud Diluar 2. Syarat sujud dan cara sujud Tilawah
Sholat) “Sujud 3. Tata cara sujud tilawah di dalam sholat
Tilawah” dan diluar sholat
4. Sebab- sebab sujud tilawah
B. Persamaan dan Perbedaan Sujud Syukur
Dengan Sujud Tilawah
3. Indahnya Berpuasa, A. Ketentuan Puasa
Sehat, Jujur, Disiplin 1. Pengertian dan dalil puasa
dan Taat “Puasa” 2. Syarat dan rukun puasa
3. Amalan Sunnah pada waktu puasa
4. Hal- hal yang makruh ketika puasa
5. Hal- hal yang membatalkan puasa
6. Hal-hal yang tidak membatalkan puasa
7. Hikmah puasa
B. Halangan (udzur) puasa
1. Halangan (udzur) puasa
C. Macam-macam puasa
1. Puasa wajib
2. Puasa nazar
3. Puasa kafarat
4. Puasa Sunnah
5. Puasa Senin dan Kamis
6. Puasa haram
7. Puasa makruh

4. Indahnya Berbagi A. Ketentuan Zakat


dengan Orang Lain 1. Pengertian zakat
“Zakat” 2. Mcam-macam zakat
B. Harta yang Wajib Dizakati
1. Binatang ternak
2. Emas dan perak
3. Harta perniagaan
4. Rikaz (temuan)
5. Ma’adin (haasil tambang)

C. Mustahiq Zakat dan Yang Haram Menerima


Zakat
1. Mustahiq zakat
2. Orang yang tidak berhak menerima zakat
D. Ancaman Yang Meninggalkan Zakat
E. Tujuan Disyariatkan Zaakat

5. Indahnya Berbagi, A. Shodaqoh


Murah Rezeki dan 1. Pengertian shodaqoh
Berakah “Shodaqoh, 2. Hukum shodaqoh
Hibah dan Hadiah” 3. Dalil tentang shodaqoh
4. Rukun shodaqoh
5. Hilangnya pahala shodaqoh
B. Hibah
1. Pengertian hibah dan hukumnya
2. Hukum hibah
3. Rukun hibah dan syart-syaratnya
4. Mencabut hibah
5. Macam-macam hibah
C. Hadiah
1. pengertian hadiah dan hukumnya
2. hukum dan dalil hadiah
3. rukun dan syarat hadiah
4. macam-macam hadiah
5. adab memberi dan menerima hadiah
6. perbedaan dan persamaan shodaqoh, hibah
dan hadiah
7. perbedaan hadiah dengan suap
8. solusi suap dan hadiah yang haram
9. hikmah dan manfaat shodaqoh, hibah dan
hadiah

6. Menggapai A. Haji
Kesempurnaan Islam 1. Pengertian haji
Melalui Ibadah Haji 2. Hukum haji
dan Umrah “Haji dan 3. Syarat-syarat haji
Umroh” 4. Rukun dan wajib haji
5. Wajib haji
6. Miqot haji
7. Sunnah haji
8. Larangan haji
9. Dam dan denda
10. Macam-macam haji
11. Tata urutan pelaksanaan haji
B. Ibadah Umroh
1. Pengertian umroh
2. Syarat wajib dan syarat sah umroh
3. Tata urutan pelaksanaan ibadah umroh
4. Hikmah diwajibakannya haji dan umroh
7. Lezatnya Makanan dan A. Ketentuan Makananan dan Minuman yang
Minumanku Halal dan Halal
Berkah “Makanan dan 1. Makanan halal
Minuman yang Halal 2. Jenis makanan dan minuman yang
maupun Haram” dihalalkan
3. Manfaat mengonsumsi makanan dan
minuman yang halal
B. Ketentuan Makananan dan Minuman yang
Haram
1. Pengertian makanan dan minuman yang
haram
2. Jenis makanan dan minuman yang
diharamkan
C. Akibat dari Memakan Makanan dan Minuman
yang Haram
D. Usaha-usaha untuk Menghindari Makanan dan
Minuman yang Haram
E. Adab Makan dan Minum

D. Materi Pembelajaran FIQIH KELAS VIII “SUJUD SYUKUR DAN


TILAWAH”
1. Sebab-sebab sujud syukur:
a. Mendapat nikmat dari Allah.
b. Berita gembira, atau terhindar dari bahaya.
2. Beberapa peristiwa yang menyebabkan Rasul dan para sahabat melakukan sujud
syukur :
a. Ketika Nabi Muhammad saw, mendapat surat dari Ali yang isinya kabar
gembira bahwa suku Hamzah masuk Islam
b. Ketika malaikat Jibril memberi kabar gembira kepada Nabi Muhammad
saw, bahwa orang yang selalu bershalawat kepada Nabi saw akan diberi
rahmat dan keselamatan.
c. Ketika mendengar kematian Musailamah Al – Kadzdzaab ( nabi palsu),
Abu Bakar As-Shidiq ra melakukan sujud syukur.
d. Ka’ab bin Abdul Malik ra melakukan sujud syukur ketika mendengar
bahwa tobatnya diterima oleh Allah swt
3. Syarat sujud syukur yaitu suci badan, pakaian, dan tempat; menghadap kiblat dan
menutup aurat.
4. Seseorang melakukan sujud tilawah karena ia membaca ayat-ayat sajdah atau
mendengar bacaan ayat-ayat sajdah. Di dalam Al-Qur'an terdapat 15 ayat
yang berkenaan dengan ayat-ayat sajdah, yaitu sebagai berikut:
a. QS. Al A’raf ayat 206

ْ
‫َن‬‫ع‬ َ‫ُو‬
‫ن‬ ‫ِر‬‫ْب‬‫َك‬
‫يسْت‬ََ‫ِكَ ال‬‫َب‬
‫د ر‬ َْ
‫ِن‬‫َ ع‬‫ِين‬ َّ
‫الذ‬ َِّ
‫ن‬ ‫إ‬
َ‫دو‬
‫ن‬ ُُ‫يسْج‬َ ‫ه‬ُ‫ََل‬
‫ه و‬ َ ُ
ُ‫ون‬ ‫يسَب‬
‫ِح‬ َُ‫ِ و‬
‫ِه‬‫دت‬َ‫َا‬
‫ِب‬‫ع‬
Artinya : “Sesungguhnya malaikat – malaikat yang ada di sisi Tuhanmu
tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan
Hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.”

b. QS. Ar Ra’d ayat 15.

ِْ
‫ض‬ ‫ْألَر‬
‫َا‬‫َاتِ و‬‫َاو‬‫ِي السَّم‬ ‫ْ ف‬ َ ‫د‬
‫من‬ ُُ َ ِ‫ّلِل‬
‫يسْج‬ ََِّ‫و‬
‫َال‬
ِ ‫ْآلص‬
‫َا‬‫ِ و‬
‫دو‬ُُ ْ ‫ُ ب‬
‫ِالغ‬ ‫هم‬ُ‫َِلَل‬
َ‫َظ‬ ًْ
‫ها و‬ ‫َر‬
‫َك‬‫ًا و‬
‫ْع‬‫َو‬ ‫ط‬
Artinya : “Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan
di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula)
bayang – bayangnya di waktu pagi dan petang hari.”

c. QS. An Nahl ayat 49

‫ما‬ََ
‫َاتِ و‬ ‫َو‬
‫ِى السَّما‬‫ما ف‬ َ ‫د‬ُُ
‫يسْج‬َ ِ‫ّلِل‬
ََِّ ‫و‬
َُ
‫ة‬ ‫ََلَئ‬
‫ِك‬ ْ ‫َّا‬
‫الم‬ ‫ٍ و‬ ‫آبة‬ َ ْ
َّ ‫د‬ ‫ِن‬‫ض م‬ ْ ‫ِى‬
‫االَر‬
ِْ ‫ف‬
)٤٩( ‫ن‬ َْ‫ُو‬
‫ِر‬‫ْب‬
‫َك‬ َ َ‫ْ ال‬
‫يسْت‬ َُ
‫هم‬ ‫و‬
Artinya: “Dan segala apa yang ada di langit dan apa yang ada dibumi hanya
bersujud kepada Allah, yaitu semua makhluk bergerak (bernyawa) dan (juga)
para para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.”

d. QS. Al Isra’ ayat 109

‫ًا‬
‫ْع‬‫ُشُو‬
‫ْ خ‬
‫هم‬ ُ‫ي‬
ُ‫د‬ ِْ
‫يز‬ََ َ‫ُو‬
‫ن و‬ ‫ْك‬‫يب‬ ‫ْق‬
َ ِ‫َان‬ ْ‫ن ل‬
‫َِلَذ‬ َ‫ُّو‬ ََ
‫يخِر‬ ‫و‬
Artinya: “Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis daan mereka
bertambah khusyuk.”

e. QS. Maryam ayat 58

ْ
‫ِم‬‫ْه‬ ََ
‫لي‬ َّ َ
‫اّلِلُ ع‬ ‫َم‬‫نع‬َْ
‫َ ا‬ ِْ
‫ين‬ َّ َ‫ِك‬
‫الذ‬ ‫ُوالَئ‬
‫ا‬
ْ
‫َّن‬
‫ِم‬‫َم‬
‫َ و‬‫دم‬َ‫ِآ‬ ‫ُر‬
َِّ
‫ية‬ ‫ْ ذ‬ ‫َ م‬
‫ِن‬ ‫ِيِن‬ ‫َ الن‬
‫َّب‬ ‫ِن‬
‫م‬
ْ
‫ِن‬‫َّم‬
‫و‬ ٍ‫نوح‬ُ َ
‫مع‬َ ‫َا‬ َْ
‫لن‬ ‫َم‬‫ح‬
ْ
‫َّن‬
‫ِم‬‫َم‬
‫و‬ َ
‫يل‬ْ‫ء‬ِ‫َآ‬‫ِسْر‬‫َا‬‫ِ و‬ ‫ْم‬
‫هي‬َ‫َا‬
‫بر‬ِْ
‫ِا‬‫ية‬ ‫ُر‬
َِّ ‫ذ‬
‫لى‬َْ ُ
‫تت‬ ‫َا‬‫ِذ‬‫َاإ‬ ‫ْن‬‫َي‬‫َب‬
‫ْت‬‫َاج‬‫و‬ ‫َا‬ ْ‫د‬
‫ين‬ َ‫ه‬َ
ًَّ
‫دا‬ ‫َر‬
‫ُّوا سُج‬ ‫َنِ خ‬
‫ْم‬ ‫ُ الر‬
‫َّح‬ َ‫ْ آ‬
‫ي ات‬ ‫ِم‬‫ْه‬ ََ
‫لي‬ ‫ع‬
‫ًّا‬
‫ِي‬ َُ
‫بك‬ ‫و‬
Artinya : “Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah,
yaitu dari golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang
Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil
(Ya’qub), dan dari orang yang telah kami pilih. Apabila dibacakan ayat – ayat
Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan
menangis.
f. QS. Al Hajj ayat 18

‫ِي‬‫ْ ف‬ َ ‫ه‬
‫من‬ ُ‫د َل‬ ُُ َ َ‫اّلِل‬
‫يسْج‬ َّ ‫ن‬ ََّ
‫َ أ‬
‫تر‬َ ْ‫ََلم‬
‫أ‬
ُ‫ْس‬‫َالشَّم‬
‫ض و‬ ‫األَر‬
ِْ ْ ‫ِي‬ ‫ْ ف‬ ‫من‬ ََ
‫َاتِ و‬
‫َاو‬‫السَّم‬
ُ‫َا‬
‫ل‬ ْ َ
‫الجِب‬ ‫و‬ ُ ‫ُّج‬
‫ُوم‬ ‫َالن‬ ‫و‬ ‫َر‬
ُ ‫َم‬
‫الق‬ْ َ
‫و‬
َ
‫ِن‬‫م‬ ٌ
‫ِير‬‫َث‬‫َك‬
‫و‬ ‫َاب‬
ُّ َّ َ
‫الدو‬ ‫و‬ ُ
‫َر‬‫َالشَّج‬
‫و‬
ُ
‫ذاب‬ََ ْ ِ
‫الع‬ ََ
‫ليه‬ ‫ع‬ َّ
‫َق‬‫ٌ ح‬‫ِير‬ ‫َث‬ ‫َّاسِ و‬
‫َك‬ ‫الن‬
‫ِم‬
ٍ ‫ْر‬
‫مك‬ُ ْ‫ِن‬
‫ه م‬ُ‫َل‬ ‫َا‬‫َم‬ َّ ِ‫ِن‬
‫اّلِلُ ف‬ ُ ْ
‫يه‬ ‫من‬ ََ
‫و‬
ُ‫يشَا‬
‫ء‬ َ ُ
َ ‫ما‬ ‫َل‬‫ْع‬
‫يف‬َ َ‫اّلِل‬
َّ ‫ن‬ َِّ
‫إ‬
Artinya : “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa
yang ada di langit, dibumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon –
pohonan,bunatang – binatang yang melata dan sebagian besar daripada
manusia? Dan banyak diantara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya dan
barang siapa yang dihinakan Allah Maha tidak seorangpun yang
memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.”

g. QS. Al Hajj ayat 77

‫ُوا‬‫َع‬‫ْك‬‫ار‬ ‫ُوا‬
‫من‬َ‫آ‬ َ
‫ِين‬ َّ
‫الذ‬ َ‫ي‬
‫ها‬ َُّ
‫أ‬ َ
‫يا‬
‫ُم‬
ْ ََّ
‫لك‬ ‫َ َلع‬ ‫لوا الخَي‬
‫ْر‬ َُ
‫ْع‬‫َاف‬
‫ْ و‬ ‫ُم‬
‫بك‬ََّ
‫دوا ر‬ ُُ
‫َاسْج‬
‫و‬
َ‫ُو‬
‫ن‬ ‫ِح‬‫ْل‬
‫تف‬ُ
Artinya : “ Hai orang – orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu,
sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat
kemenangan.”
h. QS. Al Furqan ayat 60

ِ‫َن‬
‫ْم‬‫َّح‬
‫ِلر‬ ‫ل‬ ُُ
‫دوا‬ ‫اسْج‬ ُ
‫هم‬ُ‫َ َل‬ ‫ِيل‬‫ق‬ ‫َا‬
‫ِذ‬‫َإ‬
‫و‬
ٌَ
‫نا‬ ُْ
‫مر‬ َ ‫َا‬
‫تأ‬ ‫لم‬ ُُ
ِ ‫د‬ ََ
‫نسْج‬ ‫ُ أ‬
‫َن‬‫ْم‬‫َّح‬
‫ما الر‬ ََ
‫الواو‬ُ َ
‫ق‬
‫ًا‬‫ُور‬
‫نف‬ُ ْ
‫هم‬ َ‫َا‬
ُ‫د‬ ‫َز‬
‫و‬
Artinya : “ Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kamu sekalian
kepada yang Maha Penyanyang.” Mereka menjawab: “Siapakah yang Maha
Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan
kami (bersujud kepada-Nya)?”, dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh
(dari iman).”

i. QS. An Naml ayat 26

‫َظ‬
‫ِيم‬
ِ ْ ِ‫ْش‬
‫الع‬ ‫َر‬ ْ ُّ
‫الع‬ ‫َب‬‫َ ر‬
‫هو‬ ََّ
‫ّلِلُ الَ إ‬
ُ َّ‫ِال‬ ‫ا‬
Artinya : “Allah tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia Tuhan yang
mempunyai ‘Arsy yang besar.”

j. QS. As Sajdah ayat 15

َ
‫ِين‬ َّ
‫الذ‬ ‫َا‬
‫ِن‬ُ
‫ِن‬‫ْم‬
َ‫ِآ‬
‫يات‬ ‫ب‬ُ ‫َا‬
‫يؤ‬ ‫نم‬ َِّ
‫إ‬
‫دا‬ ًَّ
‫ُّا سُج‬‫َر‬
‫ها خ‬ َِ
‫ُوا ب‬ ‫ُك‬
‫ِر‬ ‫َا ذ‬ ‫ِذ‬‫إ‬
‫ْ َال‬ َُ
‫هم‬ ‫ْ و‬
‫ِم‬ ‫َب‬
‫ِه‬ ‫ِ ر‬ ‫ْد‬
‫َم‬ ‫ُوا ب‬
‫ِح‬ ‫َسَب‬
‫َّح‬ ‫و‬
َ‫ُو‬
‫ن‬ ‫ِر‬‫ْب‬
‫َك‬ َ
‫يسْت‬
Artinya : “ Sesungguhnya orang yang benar – benar percaya kepada
ayat – ayat kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat – ayat
itu merka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula
mereka tidaklah sombong.
k. QS. Shad ayat 24

َ‫ِك‬ ‫ْج‬
‫َت‬ َ ِ
‫نع‬ ‫َال‬ ‫َكَ ب‬
‫ِسُؤ‬ ََ
‫لم‬ ‫د ظ‬َْ
‫ل َلق‬ َ‫َا‬
‫ق‬
َ
‫ِن‬‫ًا م‬ ‫ِير‬‫َث‬‫ن ك‬ َِّ
‫َإ‬‫ِ و‬‫َا جِه‬ ‫َِلى ن‬
‫ِع‬ ‫إ‬
‫لى‬ََ
‫ْ ع‬ ُُ
‫هم‬ ‫ْض‬ َ ‫ِي‬
‫بع‬ ‫َب‬
‫ْغ‬ ‫ء َلي‬ِ‫َآ‬
‫لط‬َُ‫الخ‬
‫ِلوا‬ُ‫َم‬ ‫ُوا و‬
‫َع‬ َ‫َ آ‬
‫من‬ ‫ِين‬ َّ ‫ِال‬
‫الذ‬ َّ‫ض ا‬
ٍْ َ
‫بع‬
‫َن‬
َّ ‫َظ‬
‫ْ و‬ ُ ‫ما‬
‫مم‬ َ ٌ ‫ِيل‬‫َل‬
‫َق‬‫َاتِ و‬ ِ ‫َّا‬
‫لح‬ ‫الص‬
‫َر‬
َ ‫ْف‬
‫َغ‬‫َاسْت‬‫ه ف‬ ‫َن‬
ُ‫َّا‬ ‫َت‬
‫َا ف‬ ََّ
‫نم‬ ‫د ا‬ُ‫ُو‬‫دا و‬َ
َ ََ
‫ناب‬ ‫َأ‬
‫ًا و‬
‫ِع‬‫َاك‬ ‫َر‬
‫َّ ر‬ ‫َخ‬ ُ‫ب‬
‫ه و‬ ََّ
‫ر‬
Artinya : “Daud berkata : “ Sesungguhnya dia Telah berbuat zalim kepadamu
dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya, dan
Sesungguhnya dari orang – orang yang berserikat itu sebagian mereka
berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang – orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh, dan amat sedikitlah merke ini.”,
dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; Maka ia meminta ampun
kepada Tuhannya lalu ia menyungkur sujud dan bertaubat.

l. QS. An Najm ayat 62

‫ْا‬
‫دو‬ٌُ
‫ْب‬‫َاع‬ ًِّ ‫ْا‬
‫ّلِلِ و‬ ‫دو‬ ‫َا سْج‬
ُُ ‫ف‬
Artinya : “ Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)”.

m. QS. Fushilat ayat 38

َ‫ِك‬
‫َب‬‫ر‬ َْ
‫د‬ ‫ِن‬
‫ع‬ َ
‫ين‬ِْ َّ َ
‫الذ‬ ‫ف‬ ‫َر‬
‫ُوا‬ ‫ْب‬
‫َك‬‫ِنِ اسْت‬ ‫َا‬
‫ف‬
َ‫ْ ال‬
‫هم‬َُ
‫ِ و‬ ََّ
‫هار‬ ‫َالن‬
‫و‬ ‫ْل‬
ِ َّ ‫ه ب‬
‫ِالي‬ ُ‫ن َل‬َْ
‫ُو‬ ‫يسَب‬
‫ِح‬ ُ
‫ن‬ ‫َم‬
َ‫ُو‬ َ
‫يسْئ‬
Artinya : “Jika mereka menyombongkan diri maka mereka (malaikat) yang di
sisi Tuhanmu bertasbih kepada –Nya pada malam dan siang hari, sedang
mereka tidak pernah jemu.”

n. QS. Al Insyiqaq ayat 21

َْ
‫ن‬ ُُ
‫دو‬ َ ‫ن َال‬
‫يسْج‬ ‫ُر‬
ُ‫ْآ‬ ْ ُ
‫الق‬ ‫ْه‬
‫ِم‬ ََ
‫لي‬ ‫ُر‬
‫ِئَ ع‬ ‫َا ق‬
‫ِذ‬‫َا‬
‫و‬
Artinya : “Dan apabila Al – Qur;an dibacakan kepada mereka ,
mereka tidak (mau ) bersujud.”

o. QS. Al ‘Alaq ayat 19,

ْ
‫ِب‬ ‫ْت‬
‫َر‬ ‫َاق‬ ُْ
‫د و‬ ‫َاسْج‬ ُْ
‫ه و‬ ‫ِع‬
‫تط‬ ََّ
ُ َ‫َل ال‬ ‫ك‬
Artinya :“sekali – kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan
sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).

5. Syarat sujud tilawah adalah sebagai berikut: Suci dari hadats dan najis, menutup
aurat, menghadap kiblat, setelah mendengar atau membaca ayat sajdah.
6. Hikmah atau manfaat sujud syukur
- Menjadikan manusia selalu ingat kepada Allah Swt, karena nikmat, karunia
dan anugerah hanya datang dari-Nya.
- Terhindar dari sifat sombong, karena apa yang diraih manusia berasal dari
Allah Swt.
- Akan menambah nikmat Allah Swt, karena orang yang bersyukur akan
ditambah nikmatnya.
- Di akhirat akan disediakan tempat yang istimewa bagi manusia yang pandai
bersyukur

E. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik tentang sujud syukur dan tilawah, peserta didik dapat:
- Menyebutkan sebab-sebab sujud syukur dan tilawah
- Menyebutkan syarat – syarat sujud syukur dan tilawah
- Menyebutkan hikmah atau manfaat sujud syukur

F. Pendekatan, Model dan Metode


Pendekatan : Saintifik yaitu pendekatan yang dalam proses pembelajaran
melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan.
Model : example non example
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi

G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


Media : Multimedia interaktif/ slide materi sujud syukur dan sujud
tilawah
Alat : Laptop, LCD Proyektor
Sumber Pembelajaran : Al-Qur’an dan Hadits, Buku Siswa Fiqih Kelas 8 MTs,
internet.
H. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 Pendahuluan: 5 Menit
 Guru mengucapkansalamdanberdoabersama.
 Guru memeriksakehadiran dan menanyakan kabar peserta
didik.
 Guru mempersiapkan media/alatperaga/alat bantu
bisaberupagambarataumenggunakan multimedia berbasis
ICT atau media lainnya.
 Guru memberikan pertanyaan seputar pelajaran yang lalu
tentang materi Sujud syukur dan tilawah
2 Inti 30 menit
Mengamati:
 Guru meminta peserta didik mengamati gambar yang
berkaitan dengan materi sujud syukur dan sujud tilawah.

Menanya:
 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang sebab
– sebab dan syarat sujud syukur dan tilawah.
Mengumpulkan Informasi:
 Peserta didik mencari tahu tentang sebab – sebab dan
syarat sujud syukur dan tilawah dari buku teks atau
sumber lain.
 Peserta didik mendiskusikannya dengan teman sebangku
tentang informasi yang di dapatkan.

Mengolah Informasi:
 Peserta didik mengolah informasi yang didapatkan dan
disusun secara sistematis.

Mengkomunikasikan
 Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
 Peserta didik mengemukakan jawaban mengenai sebab –
sebab dan syarat sujud syukur dan tilawah . Dan peserta
lain mendengarkan.
 Guru menulis jawaban yang dikemukakan peserta didik di
papan tulis.
 Guru memberikan penjelasan tambahandan penguatanyang
dikemukaan peserta didik tentang jawaban yang
dikemukakan dan hasil pengamatannya.
3 Penutup 5 Menit
 Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
 Guru
membimbingpesertadidikuntukmenyimpulkanmaterisecara
klasikal.
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan
ayat – ayat sajdah beserta artinya dan dikumpulkan
dipertemuan yang akan datang
 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan do’a tafarah majelis
dan hamdalah kemudian mengucapkan salam.
I. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MADRASAH TSANAWIYAH

Setelah menjalani proses pembelajaran secara integral, lulusan Madrasah Tsanawiyah


diharapkan memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut;

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

DIMENSI KUALIFIKASI KEMAMPUAN KOMPETENSI INTI


Memiliki perilaku yang 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
mencerminkan sikap orang beriman, yang dianutnya
berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan bertanggung jawab dalam 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
Sikap berinteraksi secara efektif dengan disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
lingkungan sosial dan alam dalam gotong royong), santun, percaya diri,
jangkauan pergaulan dan dalam berinteraksi secara efektif dengan
keberadaannya. lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Memiliki pengetahuan faktual, 3. Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural dalam konseptual, dan prosedural) berdasarkan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, rasa ingin tahunya tentang ilmu
dan budaya dengan wawasan pengetahuan, teknologi, seni, budaya
Pengetahuan
kemanusiaan, kebangsaan, terkait fenomena dan kejadian tampak
kenegaraan, dan peradaban terkait mata
fenomena dan kejadian yang tampak
mata.
Memiliki kemampuan pikir dan 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ranah abstrak dan konkret sesuai merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dengan yang dipelajari disekolah dan ranah abstrak (menulis, membaca,
Keterampilan
dan sumber lain sejenis. menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

Anda mungkin juga menyukai