Anda di halaman 1dari 25

THE EFFECTIVENESS OF MEDIA ( VIDEO, IMAGE, AND SONG) TO

HANDWASHING BEHAVIOR IN 1ST -3 RD GRADERS OF SDIT PERMATA


MULIA MOJOKERTO

Created by :
STATEMENT OF ORIGINALITY

Tugas Ini adalah untuk menyatakan bahwa sepengetahuan saya, isi dari tesis ini
adalah pekerjaan saya sendiri. Tesis ini belum diserahkan untuk gelar apapun atau tujuan
lain.

Saya menyatakan bahwa isi intelektual dari tesis ini adalah hasil karya saya sendiri
dan bahwa semua bantuan yang diterima dalam mempersiapkan tesis dan sumber-sumber ini
telah diakui.

Semarang, September, 30th 2018

Rahayu
ACKNOWLEDGEMENTS

Pekerjaan ini tidak akan mungkin selesai tanpa dukungan dari Yulianto, Yufi Aris
Lestari, Hartin Suidah, Nur Chasanah, Nanik Nur Rosyidah. Mereka telah mendukung saya
dan yang bekerja secara aktif memberi bimbingan akademis yang ditentukan untuk mengejar
tujuan tersebut.

Saya berterima kasih kepada semua orang yang bekerja sama dengan saya selama ini
dan proyek terkait lainnya. Setiap anggota komite disertasi saya telah memberi saya persona
yang luas; dan bimbingan profesional dan mengajari saya banyak tentang penelitian ilmiah
dan kehidupan secara umum.

Semarang, Spetember 30th 2018

Rahayu
ABSTRACT

Pendahuluan: Mencuci tangan adalah kegiatan menghilangkan mikroorganisme dari


tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Metode video, gambar, dan lagu adalah
metode yang dapat digunakan untuk anak usia sekolah untuk memberikan penyuluhan
kesehatan tentang mencuci tangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
keefektifan metode video, gambar, dan lagu pada perilaku mencuci tangan. Metode:
Penelitian ini diteliti menggunakan desain Pra-eksperimen dengan desain pre-post test, yang
menggunakan hubungan kausal tanpa partisipasi kelompok kontrol. Populasi penelitian
terdiri dari 90 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah membandingkan nilai rata-
rata dari video, gambar, dan metode lagu. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor
rata-rata kemampuan mencuci tangan dalam kelompok video adalah 2,183 sebelum
intervensi dan 5,727 setelah intervensi; ada peningkatan 3,545 poin dalam skor rata-rata
kemampuan mencuci tangan. Dalam kelompok Gambar, skor rata-rata kemampuan mencuci
tangan adalah 2,273 sebelum intervensi dan 4,545 setelah intervensi; ada peningkatan 2,273
dalam skor rata-rata kemampuan mencuci tangan. Sementara itu, dalam kelompok lagu, skor
rata-rata kemampuan mencuci tangan adalah 2,273 sebelum intervensi dan 6,00 setelah
intervensi; ada peningkatan 3,727 dalam skor rata-rata kemampuan mencuci tangan. Analisis
dan Diskusi: Responden dalam kelompok lagu memiliki peningkatan tertinggi dalam
kemampuan mencuci tangan dibandingkan dengan mereka dalam kelompok video dan
gambar. Metode lagu bisa menjadi pilihan untuk latihan mencuci tangan.
TABLE OF CONTENTS

Title........................................................................................................................................
Statement of Originality........................................... Error: Reference source not found
Acknowledgements...............................................................................................................
Abstract.................................................................................................................................
Table of Content...................................................................................................................
Table of Figure......................................................................................................................
Table of Appendixes.............................................................................................................
Chapter.................................................................................................................................
I. Introduction................................................................................................................
1.1 Background of Study.................................................................................................
1.2 Reason for choosing the topic.............................................................................
1.3 Research Problem.................................................................................................
1.4 Purpose of Study...................................................................................................
1.5 Significanse of Study............................................................................................
1.6 Outline of the Research Report...........................................................................
II. Rivew of Related Literature......................................................................................
2.1 Previous Studies....................................................................................................
2.2 Theorithical Background.....................................................................................
2.3 Framework of the Present Study........................................................................
III. Methods of Investigation............................................................................................
3.1 Object of The Study .............................................................................................
3.2 Rules of the Researcher........................................................................................
3.3. Instrument for collecting Data...........................................................................
3.4 Procedures of Collecting Data.............................................................................
3.5 Procedures of Analysys Data...............................................................................
3.6 Procedures of Reporting the Result......................................................................
IV. Result of Study............................................................................................................
4.1 General Description..............................................................................................
4.2 Detail Result..........................................................................................................
4.3 Discuscions............................................................................................................
V. Conclusions..................................................................................................................
Appendixes............................................................................................................................
Bibliography..................................................................................................................................
TABLE OF FIGURES

Gambar 2.1.1 Skema Framework Of The Present Study


TABLE OF APPENDIXES

Appendixes 1 International Journal of Nursing and Midwifery Science (IJNMS), Volume 2,


Issue 2, Agustus 2018.
CHAPTHER I
INTRODUCTION

1.1 Background of Study

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu perilaku hidup sehat dan bersih
(PHBS) dan saat ini menarik perhatian dunia karena masalah kebiasaan mencuci tangan
yang buruk terjadi tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara-negara maju.
sebagian besar masyarakatnya masih lupa untuk melakukan perilaku mencuci tangan.
Akibatnya, angka kejadian diare masih tinggi di negara-negara seperti Indonesia. Oleh
karena itu, pada tanggal 15 Oktober 2008, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan hari
ini sebagai Hari Cuci Tangan Sedunia dengan Sabun yang berfokus pada anak-anak
sekolah sebagai “agen perubahan” (Kemenkes, 2015). Hidayat, 2009) menyatakan
bahwa anak usia sekolah rentan terhadap penyakit karena kekebalan tubuhnya belum
berkembang sempurna. Perilaku mencuci tangan dengan sabun masih rendah pada anak-
anak karena metode yang kurang tepat diterapkan pada mereka. Beberapa penelitian
tentang metode cuci tangan seperti promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan
menggunakan leaflet dan bahkan video belum dapat memperbaiki perilaku mencuci
tangan pada anak usia sekolah, sebagaimana diindikasikan dengan perilaku mencuci
tangan yang salah.

Mempertimbangkan pernyataan tersebut, metode yang tepat seperti Video, Gambar,


dan Lagu harus diterapkan agar sesuai dengan usia sekolah yang akan memberikan dan
meningkatkan konsep mencuci tangan yang benar dengan gembira.

Mencuci tangan adalah kegiatan menghilangkan mikroorganisme dari tangan


menggunakan sabun dan air yang mengalir. Metode video, gambar, dan lagu adalah
metode yang dapat digunakan untuk anak usia sekolah untuk memberikan penyuluhan
kesehatan tentang mencuci tangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
keefektifan metode video, gambar, dan lagu pada perilaku mencuci tangan.
1.2 Reason for Choosing The Topic

WHO Unicef Joint Monitoring melaporkan bahwa hanya separuh penduduk


Indonesia yang memiliki akses ke sanitasi yang memadai, dan hanya sepertiga di daerah
pedesaan. Mempertimbangkan data Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Indonesia (IPHDI) pada tahun 2010, rata-rata hanya 24,3% penduduk Indonesia telah
melakukan perilaku mencuci tangan dengan sabun dengan benar (Kemenkes, 2014).
Mencuci tangan adalah kegiatan menghilangkan mikroorganisme dari tangan
menggunakan sabun dan air yang mengalir. Metode video, gambar, dan lagu adalah
metode yang dapat digunakan untuk anak usia sekolah untuk memberikan penyuluhan
kesehatan tentang mencuci tangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
keefektifan metode video, gambar, dan lagu pada perilaku mencuci tangan.

Sebuah studi pendahuluan yang dilakukan di SDIT Permata Mulia menemukan


bahwa 10 anak belum dapat mencuci tangan mereka dengan benar, karena mereka hanya
mendapat satu kali latihan mencuci tangan dan hasil wawancara menunjukkan bahwa
hanya 3 (70%) anak-anak telah mencuci tangan mereka dengan sabun setelah buang air
besar, dan semuanya mencuci tangan mereka tanpa sabun sebelum makan.

1.3 Research Problems

Masalah Penelitian “Apa keefektifan media (video, gambar, dan lagu) terhadap
perilaku mencuci tangan di kelas 1-3 SDIT Permata Mulia Mojokerto?”

1.4 Pupose of Study

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan metode video, gambar,
dan lagu pada perilaku mencuci tangan pada siswa kelas 1 SDIT Permata Mulia
Mojokerto..

1.5 Significanse of Study

Studi tentang keefektifan metode video, gambar, dan lagu pada perilaku mencuci
tangan di kelas 1 SD-3SD Permata Mulia Mojokerto untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan siswa juga. Tujuan proyek dirancang untuk membantu siswa
meningkatkan kompetensi akademik, mengembangkan keterampilan kerja, menerapkan
rencana karier.

1.6 Outline of the Research Report

Pendahuluan: Mencuci tangan adalah kegiatan menghilangkan mikroorganisme dari


tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Metode video, gambar, dan lagu
adalah metode yang dapat digunakan untuk anak usia sekolah untuk memberikan
penyuluhan kesehatan tentang mencuci tangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui keefektifan metode video, gambar, dan lagu pada perilaku mencuci tangan.
Metode: Penelitian ini diteliti menggunakan desain Pra-eksperimen dengan desain pre-
post test, yang menggunakan hubungan kausal tanpa partisipasi kelompok kontrol.
Populasi penelitian terdiri dari 90 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah
membandingkan nilai rata-rata dari video, gambar, dan metode lagu. Hasil: Hasil
penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan mencuci tangan dalam
kelompok video adalah 2,183 sebelum intervensi dan 5,727 setelah intervensi; ada
peningkatan 3,545 poin dalam skor rata-rata kemampuan mencuci tangan. Dalam
kelompok Gambar, skor rata-rata kemampuan mencuci tangan adalah 2,273 sebelum
intervensi dan 4,545 setelah intervensi; ada peningkatan 2,273 dalam skor rata-rata
kemampuan mencuci tangan. Sementara itu, dalam kelompok lagu, skor rata-rata
kemampuan mencuci tangan adalah 2,273 sebelum intervensi dan 6,00 setelah
intervensi; ada peningkatan 3,727 dalam skor rata-rata kemampuan mencuci tangan.
Analisis dan Diskusi: Responden dalam kelompok lagu memiliki peningkatan tertinggi
dalam kemampuan mencuci tangan dibandingkan dengan mereka dalam kelompok
video dan gambar. Metode lagu bisa menjadi pilihan untuk latihan mencuci tangan.
CHAPTER II
REVIEW OF RELATED LITERATURE

2.1 Previous Studies

This Research, researchers refer to previous research. Look the table 2.1.1

No Created Title Metodhe Output Diference

1 Wijanarko, Pengaruh Pemakaian - - -


J. (2016). Gadged dan Perilaku
Anak, terhadap
kemampuan anak Taman
Kanakkanak Happy Holy
Kids

2.2 Theorithical Background

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu perilaku hidup sehat dan
bersih (PHBS) dan saat ini menarik perhatian dunia karena masalah kebiasaan
mencuci tangan yang buruk terjadi tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di
negara-negara maju. sebagian besar masyarakatnya masih lupa untuk melakukan
perilaku mencuci tangan. Akibatnya, angka kejadian diare masih tinggi di negara-
negara seperti Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 15 Oktober 2008,
Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan hari ini sebagai Hari Cuci Tangan Sedunia
dengan Sabun yang berfokus pada anak-anak sekolah sebagai “agen perubahan”
(Kemenkes, 2015). Hidayat, 2009) menyatakan bahwa anak usia sekolah rentan
terhadap penyakit karena kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna. Perilaku
mencuci tangan dengan sabun masih rendah pada anak-anak karena metode yang
kurang tepat diterapkan pada mereka. Beberapa penelitian tentang metode cuci
tangan seperti promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan menggunakan leaflet dan
bahkan video belum dapat memperbaiki perilaku mencuci tangan pada anak usia
sekolah, sebagaimana diindikasikan dengan perilaku mencuci tangan yang salah.

WHO Unicef Joint Monitoring melaporkan bahwa hanya separuh penduduk


Indonesia yang memiliki akses ke sanitasi yang memadai, dan hanya sepertiga di
daerah pedesaan. Mempertimbangkan data Indeks Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Indonesia (IPHDI) pada tahun 2010, rata-rata hanya 24,3% penduduk
Indonesia telah melakukan perilaku mencuci tangan dengan sabun dengan benar
(Kemenkes, 2014). Sebuah studi pendahuluan yang dilakukan di SDIT Permata
Mulia menemukan bahwa 10 anak belum dapat mencuci tangan mereka dengan
benar, karena mereka hanya mendapat satu kali latihan mencuci tangan dan hasil
wawancara menunjukkan bahwa hanya 3 (70%) anak-anak telah mencuci tangan
mereka dengan sabun setelah buang air besar, dan semuanya mencuci tangan mereka
tanpa sabun sebelum makan.

Banyak faktor yang menyebabkan anak-anak usia sekolah tidak mau memiliki
perilaku higienis dan sanitasi, seperti yang disebutkan oleh (Green, 1991) di
Notoatmojo (2007), adalah faktor pendukung seperti tidak ada motivasi, faktor yang
memungkinkan seperti tidak ada infrastruktur atau fasilitas kesehatan tersedia, dan
memperkuat faktor seperti sikap dan perilaku pemimpin masyarakat, dan sikap
pekerja kesehatan5. Mencuci tangan adalah sesuatu yang umum dilakukan oleh orang
Indonesia, meskipun metodenya kurang tepat. Komunitas kami belum
mempertimbangkan bahwa penggunaan sabun selama mencuci tangan sangat
diinginkan. Mereka menggunakan sabun saat mencuci tangan karena alasan kotor
atau untuk menghindari tangan dari beberapa bau. Inilah yang membuat anak-anak
melakukan hal yang sama. Rentang hidup mulai dari 7-9 tahun sering disebut. usia
sekolah atau usia sekolah. Periode ini dimulai dari masuknya anak ke. Lingkungan
sekolah, yang memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan dan hubungan
anak dengan orang lain (Wong, 2008). Siswa kelas 4 sudah memiliki, kesadaran
belajar mandiri (Nesi, 2011). Anak usia sekolah, pertimbangkan kekuatan eksternal
sebagai penyebab penyakit.

Upaya meningkatkan perilaku higienis dan sanitasi anak-anak seperti mencuci


tangan adalah, antara lain, untuk meningkatkan pendidikan kesehatan menggunakan
metode yang sesuai dengan usia mereka. Beberapa metode telah dikembangkan dan
dapat digunakan dalam pembelajaran anak usia sekolah: video, gambar, dan lagu.
Mengenai metode lagu (nyanyian), (Wijanarko, 2016) menyatakan bahwa konsep
akan ditanamkan lebih mudah melalui lagu seperti yang berulang kali diucapkan, dan
bahkan dihafalkan. Yuni Fachmawati sebagaimana dikutip dalam (Nurhayati,
Fadilah, & Mutmainnah, 2014) menyatakan bahwa bernyanyi dengan aktivitas musik
dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, yaitu melatih kepekaan
perasaan emosional; mempraktikkan mentalitas anak-anak untuk mencintai harmoni,
keindahan, dan kebaikan; mencoba mengekspresikan konten atau tujuan;
meningkatkan kemampuan mendengarkan pesan dan untuk menyinkronkan gerakan
dan musik; dan meningkatkan kemampuan mendengarkan dengan mengamati
karakter dan meningkatkan kepekaan terhadap konten dan pesan musik atau nyanyian
(Arif Mahya Fanny, 2013), media gambar adalah salah satu media pembelajaran
umum yang paling umum digunakan dan bahasa umum dan mudah dipahami yang
menyenangkan di mana saja. Gambar ini dapat membantu siswa mengungkapkan
informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen
dalam masalah dapat dilihat dengan jelas7. Sementara itu, penggunaan media video
akan dapat mencapai efektivitas proses pembelajaran, mengarahkan siswa untuk
memfokuskan perhatian mereka pada materi yang dipelajari sehingga proses
pembelajaran menjadi menarik, dan memberi siswa pengalaman langsung dengan
kejadian atau peristiwa. Tingkat retensi material pembelajaran akan meningkat secara
signifikan jika proses akuisisi informasi sebelumnya dilakukan lebih banyak melalui
indera pendengaran dan penglihatan (Daryanto, Arif, & Yang, 2017).

2.3 Framework of The Present Study

Handwashing factor : Anak usia sekolah


1. Motivasi kelas 1SD-3SD
2. Infrastruktur atau
pelayanan
kesehatan yang ada

Metode video, gambar, dan lagu tentang


perilaku mencuci tangan atau fasilitas
kesehatan yang tersedia,
Gambar 2.1.1 Skema Framework Of The Present Study
CHAPTER III
METHODS OF INVESTIGATION

3.1 Object of The Study

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan metode video, gambar,
dan lagu pada perilaku mencuci tangan pada siswa kelas III SDIT Permata Mulia
Mojokerto,.

3.2 Roles of The Researches

Penelitian ini menggunakan desain Pre-eksperimen dengan bentuk desain pre-post


test, menggunakan hubungan kausal tanpa melibatkan kelompok kontrol. Dalam
penelitian ini, ada tiga kelompok yang diberi perlakuan berbeda: Gambar, Video, dan
Lagu. Sebelum perawatan, observasi (pre-test) dilakukan pertama dengan dua kelompok
dalam perilaku mencuci tangan. Setelah prosedur, observasi (post-test) dilakukan lagi
dengan ketiga kelompok.

3.3 Intrument of Collecting Data

Pengumpulan Data menggunakan Instrumen: kuesioner, Video Cuci Tangan,


Gambar cuci tangan, dan lagu cuci tangan.

3.4 Procedure of Collecting Data

Populasi penelitian adalah siswa kelas 1 SD-SD Permata Mulia, yang terdiri dari 90
siswa. Sedangkan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total
sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: Siswa dari kelas 1 sampai kelas 3
yang bersekolah di SDIT Permata Mulia dan Siswa yang diijinkan oleh orang tua
mereka untuk menjadi responden dan kriteria Pengecualian dalam penelitian ini adalah:
Anak yang sakit, Anak yang tidak berpartisipasi dalam intervensi meskipun hanya 1
kali, Anak-anak yang tidak kooperatif dengan tindakan penelitian, Anak-anak yang tidak
diizinkan oleh orang tua mereka untuk menjadi responden. Implementasi Handwashing
lagu 30 detik, cuci tangan gambar 1 munites dan Handwashing video 2 menit.
3.5 Procedure of Analysys Data

Analisis data menggunakan uji univariat dan uji bivariat dengan Kemudian,
intervensi dilakukan di masing-masing kelompok secara bergantian. Setelah itu, Post
Test dilakukan menggunakan tabel frekuensi, uji Shapiro wilk dan Uji paired t-test..

3.6 Procedure of Reporting the Result

Pengumpulan data dimulai dengan mengumpulkan data sebelumnya pada populasi


yang merupakan data umum responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin, kelas
(kelas) dan pekerjaan orang tua. Penelitian dilakukan selama satu hari. Pada hari
pertama, pre-test dilakukan dengan mengamati kemampuan mencuci tangan responden
individu satu per satu. Kegiatan pendidikan dilakukan dengan menggunakan metode
Image, Video, dan Song di kelas (satu kelompok dalam 1 kelas) dan penilaian
kemampuan mencuci tangan dilakukan di tempat di mana keran air dan sabun cair
tersedia selama waktu istirahat pada jam 10.00- 10.30 pagi selama 30 menit. Kemudian,
intervensi dilakukan di masing-masing kelompok secara bergantian. Setelah itu, Post
Test dilakukan..
CHAPTER IV
RESULT OF STUDY
4.1 General Description

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan mencuci tangan


pada ketiga kelompok, dengan peningkatan tertinggi terjadi pada kelompok lagu. Ketiga
metode itu memengaruhi ingatan individu secara setara. Dalam grup video, informasi
dalam bentuk verbal (kata) dan gerakan yang diserap oleh otak kiri memproses pola
berpikir linier dan berurutan, sedangkan dalam grup lagu, informasi dalam kata-kata
(ujaran dengan nada) dan gerakan yang diserap tidak hanya oleh otak kanan memproses
kreativitas tetapi juga oleh otak kiri memproses kata-kata. Kedua sisi otak terhubung
oleh corpus callosum, sebuah saklar yang sangat rumit dengan 300 juta sel saraf aktif.
Ini secara terus-menerus menyeimbangkan pesan-pesan di otak kiri dan kanan dengan
menggabungkan gambar abstrak dan konkret dan koheren. Sebagai contoh: jika kita
mendengarkan sebuah lagu, otak kiri akan memproses liriknya, dan otak kanan akan
memproses musiknya sehingga tidak mengherankan bahwa kita dapat memahami dan
menghafal lirik lagu dengan mudah dan cepat, karena otak kiri dan kanan terlibat.

4.2 Detail Result

Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa skor rata-rata cuci tangan sebelum
intervensi adalah 2,182 dalam kelompok video, dengan skor minimal 1.000 dan skor
maksimum 3,000. Bahwa dalam kelompok Gambar adalah 2,273, dengan skor minimal
2.000 dan skor maksimum 3.000. Sementara itu, di grup Song adalah 2.182, dengan skor
minimal 1.000 dan skor maksimum 3.000.

Dari 6 (enam) kriteria penilaian prosedur pencucian tangan sebelum intervensi


metode video diberikan, dapat dilihat bahwa 100% responden dapat melakukan langkah
1, 90,8% dapat melakukan langkah 2, 27,3% dapat melakukan langkah 3, dan 0% dapat
melakukan langkah 4, 5, dan 6 dalam grup video. Dalam grup gambar, 100% responden
dapat melakukan langkah 1, 90,9% dapat melakukan langkah 2, 18,2% dapat melakukan
langkah 3, 0% dapat melakukan langkah 4, dan 9,1% dapat melakukan langkah 5, dan 6.
Sementara itu, di grup lagu 100% responden dapat melakukan langkah 1, 90,9% dapat
melakukan langkah 2, 18,2% dapat melakukan langkah 3, 0% dapat melakukan langkah
4, dan 9,1% dapat melakukan langkah 5, dan 6.

Menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan mencuci tangan setelah intervensi


adalah 5,727 dalam kelompok video, dengan standar deviasi 0,467, skor minimal 5.000
dan skor maksimum 6.000. Dalam kelompok gambar, skor rata-rata kemampuan
mencuci tangan setelah intervensi adalah 4,545, dengan standar deviasi 0,687, skor
minimal 3,000 dan skor maksimum 5.000. Sementara itu, pada kelompok lagu, skor
rata-rata kemampuan mencuci tangan setelah intervensi adalah 6,00, dengan standar
deviasi 0,687, skor minimal 3,000 dan skor maksimum 5.000.

elompok video, dapat dilihat bahwa 100% responden dapat melakukan langkah 1, 2,
4, dan 6, 90,9% dapat melakukan langkah 3, dan 81,8% dapat melakukan langkah, 5.
Dalam grup gambar, 100% responden dapat lakukan langkah 1 dan 2, 45,5% dapat
melakukan langkah 3, 90,9% dapat melakukan langkah 4, 27,3% dapat melakukan
langkah 5, dan 81,8% dapat melakukan langkah 6. Sementara itu, di grup lagu, 100%
responden dapat melakukan langkah 1 - 6.

Dalam kelompok bernyanyi (song) yang terdiri dari 30 siswa, skor rata-rata
kemampuan mencuci tangan sebelum intervensi metode video adalah 2,182, skor ini
meningkat menjadi 5,727 setelah invasi, dengan peningkatan rata-rata 3,545 poin.
Dalam kelompok gambar yang terdiri dari 30 siswa juga, skor rata-rata sebelum
intervensi adalah 2,273, dan meningkat menjadi 4,545 setelah intervensi, dengan
peningkatan rata-rata 2,273 poin. Sementara itu, dalam grup lagu yang terdiri dari 30,
skor rata-rata sebelum intervensi adalah 2,273, dan meningkat menjadi 6,000 setelah
intervensi, dengan peningkatan rata-rata 3,727 poin.

4.3 Discusion

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang terdiri dari 90 siswa belum
dapat mencuci tangan mereka dengan benar menggunakan metode pencucian tangan 6
langkah WHO. Dari enam langkah, hanya tiga langkah dilakukan dengan benar. Dalam
kelompok bernyanyi, tidak seorang pun (0%) dapat melakukan langkah-langkah
menggosok bagian belakang jari dengan menghubungkan kedua tangan, menggosok ibu
jari kiri dengan telapak tangan kanan dan sebaliknya, dengan memutarnya dan
menggosok jari bagian dalam ke telapak tangan oleh gerakan berputar. Sementara itu,
dalam kelompok simulasi, tidak seorang pun (0%) dapat melakukan langkah-langkah
menggosok bagian belakang jari dengan menghubungkan kedua tangan dan beberapa
(9,1%) responden dapat melakukan langkah-langkah menggosok ibu jari kiri dengan
telapak tangan kanan dan catok versa, dengan memutarnya, dan menggosok jari bagian
dalam ke telapak tangan dengan memutar gerakan.

(Ajzen, 1991) dalam PBT (Theory of Planned Behavior) mengatakan bahwa


perilaku dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keyakinan. perilaku dapat
diimplementasikan (keyakinan kontrol) yang diperoleh dari pengalaman dengan
melakukan perilaku serupa sebelumnya atau pengalaman memperoleh dengan melihat
orang lain (misalnya, teman, kerabat dekat). Melakukan perilaku sehingga individu
percaya bahwa dia akan dapat melakukannya8. Hasil pre-test menunjukkan bahwa
responden sudah dapat melakukan langkah 1, membasahi tangan dan menggunakan
sabun, karena prinsip mencuci tangan adalah membasahi tangan dan biasanya digunakan
oleh masyarakat umum. Sementara itu, semua responden belum dapat melakukan
langkah-langkah menggosok bagian belakang jari dengan menghubungkan kedua
tangan, menggosok ibu jari kiri dengan telapak tangan kanan dan sebaliknya, dengan
memutarnya; menggosok jari bagian dalam ke telapak tangan dengan memutar gerakan.
Gerakan-gerakan tersebut ditemukan jarang digunakan oleh masyarakat umum dan
orang tua responden sehingga responden tidak memiliki teladan untuk mencuci tangan
dengan benar. Selain itu, pengalaman responden yang tidak memadai (hanya satu kali
pendidikan tentang pencucian tangan 6 langkah) membuat mereka melupakan apa yang
telah mereka pelajari. Hasil Post Test menunjukkan bahwa kemampuan mencuci tangan
6 langkah dengan benar dalam tiga kelompok (video, gambar, dan lagu) telah
meningkat.
Namun, kelompok gambar yang terdiri dari 30 responden, hanya 9 (27,3%)
responden dapat melakukan langkah 5, dalam kelompok video yang terdiri dari 30
responden, 12 (81,8%) responden dapat melakukannya, dan di grup lagu, semua
responden dapat melakukannya. Peningkatan kemampuan dan perilaku ini disebabkan
oleh administrasi praktik mencuci tangan melalui video, gambar, dan metode lagu.
Temuan ini sejalan dengan (Shah, 2003) yang menjelaskan bahwa tujuan utama
pendidikan kesehatan adalah untuk memungkinkan orang memecahkan masalah mereka
dan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, dengan sumber daya yang ada dan
dukungan eksternal, dan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk meningkatkan
standar kehidupan sehat dan kesejahteraan masyarakat. (Notoatmojo, 2003) mengatakan
bahwa beberapa faktor berkontribusi pada pembentukan perilaku: pengetahuan, sikap,
budaya, dan orang-orang penting sebagai referensi. Dalam penelitian ini, kemampuan
mencuci tangan dari ketiga kelompok meningkat. Namun, grup lagu lebih mampu
melakukan aktivitas mencuci tangan dibandingkan dengan grup video dan gambar,
khususnya pada langkah membersihkan jempol. Karena, dalam kelompok lagu,
informasi yang diperoleh tidak hanya dalam bentuk kata-kata dan gerakan, tetapi juga
diucapkan dalam sebuah lagu yang mereka kenal sehingga mereka dapat menghafal dan
mengambil gerakan mencuci tangan dengan lebih mudah. Sementara itu, dalam
kelompok video dan gambar, informasi hanya dalam bentuk verbal (kata) dan gerakan,
sehingga dihafalkan dan diambil lebih banyak kesulitan. Perubahan rata-rata
(peningkatan) skor keterampilan mencuci tangan adalah 3,545 dalam kelompok video,
2,273 pada kelompok gambar, dan 3,727 dalam grup lagu. Ini menunjukkan bahwa
perubahan rata-rata skor pencucian tangan dalam grup nyanyian lebih tinggi dari pada
kelompok simulasi.

Peningkatan penerapan teknik mencuci tangan adalah efek bernyanyi dengan lagu
cuci tangan. Melalui kegiatan bernyanyi, banyak pesan pendidikan dapat disampaikan
kepada anak-anak. Dengan demikian, pengetahuan dan keterampilan perilaku hidup
sehat dapat disampaikan melalui kegiatan bernyanyi. Melalui kegiatan menyanyi,
apalagi ketika dilakukan bersama oleh pendidik dan anak-anak, keadaan yang
menyenangkan akan tercipta, sehingga pesan yang disampaikan oleh pendidik dapat
diserap dengan mudah oleh anak-anak. Jadi, metode nyanyian dapat digunakan untuk
mengembangkan perilaku hidup sehat dan bersih (Ismaniar, 2010). De Porter mengutip
Magnesen di Rachmayanti (2011) berpendapat bahwa 10% dari kita belajar dari apa
yang kita baca, 20% belajar dari apa yang kita dengar, 30% belajar dari apa yang kita
lihat, 50% belajar dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% belajar dari apa yang kami
katakan, dan 90% belajar dari apa yang kami katakan dan lakukan..
CHAPTER V
CONCLUSION

Sebagian besar responden dalam kelompok video, gambar, dan lagu sebelum
intervensi dengan metode cuci tangan 6 langkah belum dapat melakukan langkah 3, 4, 5, dan
6. Setelah intervensi, peningkatan kemampuan mencuci tangan responden dalam grup video
lebih baik daripada di grup gambar. Sementara itu, responden dalam grup lagu memiliki
peningkatan terbaik di antara ketiga grup. Metode Song lebih efektif daripada metode
simulasi dalam meningkatkan kemampuan mencuci tangan anak kelas 1 SD-SDI Permata
Mulia Mojokerto.
APPENDIXES
Appendixes 1 International Journal of Nursing and Midwifery Science (IJNMS), Volume 2,
Issue 2, Agustus 2018.
BIBLIOGRAPHY
Ajzen, I. (University of T. (1991). Theory of Planned Behavior/ Reasoned Action. University
of Twente.
Arif Mahya Fanny, S. P. S. (2013). Pengembangan Multimedia Interaktif untuk mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Arif Mahya Fanny, Siti Partini Suardiman 1.
Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Arif Mahya Fanny, Siti Partini Suardiman 1, I(1), 1–9.
https://doi.org/10.21831/jpe.v1i1.2311
Canadian Agency for Drugs and Technologies in Health, (2014)) Techniques and Product for
Surgical Hand Antsepsis.
https://preview.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0070454/pdf/PubMedHealth_PMH
0070454.pdf
Daryanto, T., Arif, S., & Yang, S. (2017). Survey: Recent Trends and Techniques in Image
CoSegmentation Challenges, Issues and Its Applications. International Journal of
Computer Science and Software Engineering, 6(5), 2409–4285.
Green, A. (1991). Application of Jean Piaget’s theory of human development for nursing
children in an adult intensive therapy unit. Intensive Care Nursing, 7(4), 236–239.
https://doi.org/10.1016/0266- 612X(91)90049-W
Hidayat, aziz alimul. (2009). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. In 1 (pp. 6–8).
https://doi.org/https://penerbitsalemba. com/v3/book-display.php?id=604
Ismaniar. (2010). Metode- Metode Pengembangan Perilaku Hidup Sehat Anak Usia Dini.
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, X(2), 100– 108.
Kemenkes. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014
tentang Upaya Kesehatan Anak. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor Nomor, 82(7). https://doi.org/10.1017/CBO97811074 15324.004.
Kemenkes. (2015). Infodatin. Journal of Chemical Information and Modeling, 53, 160.
https://doi.org/10.1017/CBO97811074 15324.004
National Collaborating Centre for Women's and Children's Health. (2008) Surgical Site
Infection Prevention and Treatment of Surgical Site Infection,
https://preview.ncbi.nlm.nih.gov/pub
medhealth/PMH0010039/pdf/PubMedHealth/PMH0010039/pdf/PubMedHealth_PMH0
010039.pdf.
Notoatmojo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhayati, Fadilah, S., & Mutmainnah. (2014). Penerapan Metode Demonstrasi Berbantu
Media Animasi Software Phet Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Listrik
Dinamis Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak. Jurnal Pendidikan Fisika Dan
Aplikasinya (JPFA) ISSN: 2087- 9946, 4(2), 1–7.
Shah, M. (2003). Understanding human behavior from motion imagery. Machine Vision and
Applications, 14(4), 210–214. https://doi.org/10.1007/s00138-003- 0124-3
Wijanarko, J. (2016). Pengaruh Pemakaian Gadged dan Perilaku Anak, terhadap kemampuan
anak Taman Kanakkanak Happy Holy Kids Jakarta. Teknologi Komunikasi,
2015(April), 1–40.
Yulianto, dkk (2018). Perilaku Kesehatan. Mojokerto

Anda mungkin juga menyukai