Anda di halaman 1dari 10

METABOLISME ZAT-ZAT MAKANAN PADA TERNAK

RUMINANSIA

Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa memahami tentang konsep metabolisme.
2. Mahasiswa memahami tentang metabolisme zat makanan pada ternak ruminansia.

Tujuan
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mengetahui dan memahami
tentang konsep metabolisme dan metabolisme zat-zat makanan.

Pendahuluan
Bahan makanan terdiri dari unit kimiawi yang kompleks seperti protein dan lemak.
Hasil sisa makanan adalah zat-zat sederhana seperti karbondioksida dan air. Jumlah dari
perubahan yang dialami bahan makanan dalam konversinya sampai kepada hasil sisa
disebut metabolisme. Istilah tersebut digunakan untuk perubahan yang terjadi pada
bahan makanan yang telah diserap dan berkaitan dengan perombakan jaringan- jaringan
tubuh atau sering disebut metabolisme antara.

Metabolisme didefinisikan sebagai berbagai reaksi kimia yang terlibat dalam


pemanfaatan zat makanan dalam tubuh. Jika reaksi kimia tersebut dipelajari lebih rinci,
maka metabolisme dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu anabolisme dan
katabolisme. Anabolisme adalah reksi penyusunan molekul kompleks dari molekul
sederhana dari suatu proses pencernaan. Sedangkan katabolisme adalah reaksi
penguraian molekul kompleks guna menghasilkan energi untuk menunjang fungsi
normal dari tubuh.

Reaksi-reaksi tersebut sangat kompleks dan poin-point terpenting yang akan dibahas
pada bab ini. Diskusi akan berkembang pada pembahasan tentang metabolisme tiga
kelompok zat makanan utama, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Mineral, vitamin,
da zat makanan yang lain tidak didiskusikan pada bab ini.

1
5.1 Zat makanan
Makanan adalah bahan-bahan yang diperlukan tubuh supaya tetap hidup. Agar tetap
sehat makanan harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, meliputi :
1. Pakan harus hygienis, artinya tidak mengandung kuman penyakit dan zat
racun.
2. Pakan harus bergizi, yaitu cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak,
mineral, vitamin dan air
3. Pakan harus mudah dicerna oleh alat pencernaan
Fungsi makanan bagi tubuh ternak adalah :
1. untuk menghasilkan energi
2. untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak
3. untuk pertumbuhan
4. sebagai zat pelindung dalam tubuh, antar lain dengan menjaga keseimbangan
cairan tubuh
Zat yang diperlukan oleh tubuh :
1. Air
Air dalam tubuh diperlukan dalam jumlah yang besar karena berfungsi untuk
melarutkan zat makanan, mengangkut zat makanan dari jaringan ke jaringan yang
lain, untuk mengangkut zat sampah dari jaringan ke alat ekskresi serta untuk
menjaga stabilitas suhu tubuh.
Air diperoleh dengan langsung melalui minum dan secara tidak langsung dari buah-
buahan atau makanan lain.
2. Protein
Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O, N, dan kadangkala S, P.
Komponen dasar protein adalah senyawa organik sederhana disebut asam amino, yang
meliputi :
- asam amino esensial (utama) : asam amino yang harus ada dan didapatkan dari
luar tubuh ternak karena tubuh tidak mampu mensintesisnya, meliputi 10 macam,
yaitu :
- lisin - isoleusin
- triptofan - treonin

2
- histidin - metionon
- feneilalanin - valin
- leusin - arginin
- asam amino nonesensial : asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh sendiri
meliputi :
- alanin - sistein
- glisin - prolin
- treosin - dll

Fungsi protein bagi tubuh ternak, yaitu :


- membangun sel-sel yang rusak
- membentuk zat pengatur seperti enzim dan hormon
- membentuk zat kebal atau antibodi
- bahan membentuk senyawa asam amino lainnya
- sumber energi, 1 gr mengahsilkan 4,1 kalori
- menjaga keseimbagan asam basa dalam darah
3. Lemak
Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O. Komponennya adalah
asam lemak dan gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
- asam lemak jenuh : berujud padat dan bersama gliserin dapat disintesis sendiri
oleh tubuh.
- asam lemak tidak jenuh : berujud cair dan tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh,
jadi harus didatangkan dari luar.
Fungsi :
- penghasil energi atau kalor, 1 gr menghasilkan 9,3 kalori
- pelarut vitamin A, D, E dan K
- pelindung alat-alat tubuh
- pelindung tubuh dari suhu rendah
- membangun bagian sel tertentu
4. Karbohidrat (zat tepung)
Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O.
Berdasar gugus gula penyusunnya karbohidrat dibedakan :

3
- karbohidrat sederhana : karbohidrat yang tersusun atas sedikit gugusan gula,
yaitu :
1. monosakarida : karbohidarat yang tersusun satu gugusan gula. Contoh :
glukosa, galaktosa, fruktosa.
2. disakarida : karbohidrat yang tersusun atas dua gugusan gula. Contoh :
maltosa (gula emping), laktosa (gula susu), sukrosa (gula tebu).
- polisakarida : karbohidrat yang tersusun atar lebih dari 10 gugusan gula.
Contoh : amilum (pati), selulosa dan gliokogen (gula otot)
Karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama bagi tubuh kita. Sumber
karbohidrat adalah tumbuh-tumbuhan.
5. Vitamin
Merupakan senyawa organik sebagai pelengkap makanan yang diperlukan untuk
kehidupan, kesehatan dan pertumbuhan dan tidak berfungsi dalam penciptaan energi.
Vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus didatangkan dari luar tubuh.
Kekurangan vitamin akan mengalami penyakit defisiensi (avitaminosis), sedang
kelebihan vitamin menyebabkan penyakit hipervitaminosis.
Vitamin dikelompokkan :
a. Vitamin larut dalam air, meliputi vitamin B dan C
- Vit. B1 (thiamin/ aneurin/ anti beri-beri)
Fungsi :
1. untuk metabolisme karbohidrat
2. mempengaruhi penyerapan zat lemak dalam usus
3. mempengaruhi keseimbangan air dalam tubuh
Akibat kekurangan :
Gangguan metabolisme karbohidrat pada susunan syaraf pusat dan jantung,
menyebabkan transpor cairan tubuh terhambat.
- Vit. B2 (riboflavin/ laktoflavin)
Fungsi :
1. memindahkan rangsangan sinar ke syaraf mata
2. sebagai enzim dalam proses oksidasi di dalam sel-sel
3. memelihara jaringan terutama kulit di sekitar mulut
Sumber :

4
Ragi, hati, ginjal, jantung dan otak
Akibat kekurangan :
Pengelihatan mata menjadi kabur, keilisis (luka di sudut mulut/ bibir yang
kemerahan mengelupas), proses pertumbuhan terganggu.
- Vit. B7 atau asam nikotinat (niasin/ asam nikotin)
Fungsi :
1. untuk proses pertumbuhan dan pembelahan
2. untuk proses perombakan karbohidrat
3. mencegah penyakit palagra
Sumber :
Susu, hati, kol, ragi, kedelai, bayam
Akibat kekurangan :
Palagra, yaitu penyakit dengan gejala dermatitis, diare dan dimensia (pelupa
dan letih)
- Vit. B6 (piridoksin/ adermin)
Fungsi :
1. untuk proses pertumbuhan
2. untuk pembentukan sel-sel darah
3. merangsang kerja syaraf
Sumber :
Daging, hati, ikan , sayuran
Akibat kekurangan :
Menimbulkan gejala palagra, anemia, menimbulkan obstipasi (sukar buang air
besar)
- Vit. B3 atau B5 (asam pantotenat)
Sumber :
Hati, daging, ragi dan beras
Akibat kekurangan :
Menyebabkan gejala dermatitis.
- Vit. B4 atau Vit. H (biotin)
Kekurangan biotin menimbulkan gejala seperti palagra dan gangguan kulit
(dermatitis).

5
Sumber :
Ragi, kentang, hati, ginjal sayuran, buah-buahan
- Asam paraaminobenzoat (PABA)
Fungsi :
Untuk mencegah timbulnya uban rambut dan rontoknya rambut.
Sumber :
Ragi, hati
- Kolin
Kekurangan kolin mengakibatkan penimbunan lemak disekitar hati dan
gangguan kulit/ ginjal.
Sumber :
Hati, beras
- Vit. B11 (asam folin atau asam folium)
Fungsi :
Untuk pertumbuhan sel darah merah dan anti pernisiosa
Kekeurangan dapat menimbulkan anemia pernisiosa (gejala anemia akut)
- Vit. B12 (sianokobalamin)
Dikenal sebagai vitamin anti pernisiosa yang sangat efektif
Sember :
hati
- Vit. C (asam askorbinat/ askorbat)
Fungsi :
1. mengaktifkan perombakan protein dan lemak
2. penting dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel
3. penting dalam pembentukan trombosit
4. penting dalam pembentukan serat kolagen yang merupakan komponen
jaringan ikat
5. mempengaruhi kerja anak ginjal
Akibat kekurangan :
Menimbulkan pendarahan dalam, yaitu perdarahan dalam sumsum tulang dan
kerusakan tulang. Gejala ini ditandai dengan adanya perdarahan gusi.
Kelebihan :

6
Vitamin ini akan dikeluarkan dari tubuh melelui urine
Sumber :
Buah-buahan segar, sayuran, hati dan ginjal

b. Vitamin larut dalam lemak (minyak), meliputi vitamin A, D, E, K


- Vit. A (aseroftol/ retinol)
Fungsi :
1. untuk pertumbuhan sel epitel
2. untuk proses oksidasi dalam tubuh
3. mengatur kepekaan rangsangan sinar pada syaraf mata
Akibat kekurangan :
1. rabun senja (hemeralopi)
2. kerusakan epitil kulit
3. kerusakan kornea mata
4. perdarahan selaput lendir usus, ginjal dan paru-paru
Sumber :
Sayuran hijau dan buah berwarna kuning kemerah-an, susu, telur dan minyak
ikan
- Vit. D (antirachitis/ kalsiferol)
Fungsi :
1. mengatur kadar kapur dan fospor dalam darah dengan kelenjar gondok
(parathormon)
2. mempengaruhi proses pembentukan tulang (osifikasi)
3. memperbesar penyerapan kapur dan fospor dari usus
4. mempengaruhi kerja kelenjar hormon
Akibat kekurangan :
1. penyakit rakitis dan gangguan tulang
2. gangguan pada metabolisme zat kapur dan fospor
Sumber :
Minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi. Provitamin D yang ada di
bawah kulit diubah menjadi vitamin D dengan bantuan bantuan sinar ultraviolet
- Vit. E (tokoferol)

7
Fungsi :
1. mencegah perdarahan pada wanita hamil dan mencegah keguguran
2. sebagai kofaktor dari sitokrom
3. menambah kesuburan (fertilitas)
Sumber :
Kecambah (taoge), susu, lemak, keuning telur, daging, hati dan ginjal
- Vit. K (menadion/ anti hemoragia/ anti perdarahan)
Fungsi :

Membentuk protombin, yang berperan dalam pembekuan darah


Sumber :
Vitamin K dibuat dalam usus tebal (colon) oleh bacteri pengurai, yaitu Escerchia
coli. Vitamin ini hanya dapat diserap bila bersama-sama dengan empedu.
Vitamin ini merupakan kelompok vitamin yang terdiri dari vitamin K1 (
filokinon), vitamin K2 ( filokinon) dan vitamin K3 (menadion)
6. Garam mineral
Seperti vitamin garam mineral dipelukan tubuh dalam jumlah sedikit dan juga tidak
mengalami proses pencernaan, meliputi :
- Zat kapur (Ca)
Fungsi :
1. sebagai pembentuk matriks tulang yang pembentukannya dipengaruhi oleh
vitamin D.
2. mempengaruhi penerimaan rangasangan pada otot dan syaraf
3. membantu proses penggumpalan darah, yaitu dalam pembentukan trombin
dari protombin.
Akibat kekurangan :
1. kejang
2. pertumbuhan tulang tidak sempurna
3. bila terjadi luka, darah sukar membeku
Sumber : Susu, mentega, telur, buah, kacang-kacangan
- Phospor (P)

8
Fungsi :
1. sebagai bahan pembentuk matriks tulang
2. sebagai bahan membentuk fosfatid, yaitu yang penting dalam plasma darah
3. mempengaruhi proses perombakan dan pembentukan zat
4. membantu proses kontraksi otot
5. membantu proses pembelahan inti sel
Sumber : Ikan, kacang-kacangan dan jagung
- Zat besi (Fe)
Fungsi :
1. sebagai komponen pembentuk Hb
2. sebagai komponen dalam sitokrom, yaitu zat penting dalam pernafasan
3. mencegah anemia
Sumber :
Hewani : hati, ginjal, susu, kuning telur, daging
Nabati : bayam, daun singkong, kacang-kacangan, kangkung
- Flour (F)
Fungsi :
Menguatkan gigi
Sumber : Susu, otak, kuning telur
- Natrium (Na) dan Klor
Fungsi :
Kedua zat ini diperlukan dalam pembentukan asam klorida dalam lambung.
Setiap hari kitra memerlukan natrium dan klor sekitar 15 – 20 gr.
- Kalium (K)
Fungsi :
1. untuk kontraksi otot
2. berperan dalam transmisi impuls syaraf
- Yodium (I)
Fungsi :
Pembentukan hormon tiroksin pada kelenjar gondok (tiroid)
Kekurangan :
Menimbulkan pembengkakan pada kelenjar gondok

9
Enzim pencernaan
Enzim adalah bikatalisator, artinya senyawa organik yang dapat mempercepat
reaksi kimia tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi. Proses reaksi kimia di dalam tubuh
sangat dipengaruhi oleh zat tersebut. Hal ini terbukti bahwa banyak reaksi kimia yang
dapat berlangsung di dalam tubuh, tetapi bila direaksikan di luar tubuh tidak dapat
bereaksi.
Enzim adalah zat yang tersusun atas protein.
Sifat enzim :
- kerjanya dipengaruhi oleh suhu dan pH
- sebagai biokatalisator
- hanya dapat bekerja pada suatu zat tertentu
- bekerja secara khas dan diberi nama menurut senyawa atau zat yang
mempengaruhinya
- hanya sedikit diperlukan
- enzim merupakan suatu koloid

10

Anda mungkin juga menyukai