Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

Pengukuran Daya Tampung Padang Penggembalaan

Di
Susun Oleh :
Nama Nim
1. Christian Palangga Ringu 2616012
2. Jitro Umbu Lay Rya 2616016
3. Hina Pekambani 2616009
4. Amos Pura Tanya 2616112
5. Yulius Wulang Kamataramu 2616035
6. Yohanis Tarambani 2616020
7. . Yafet ngaba karanai 2616013
8. Melkianus Mila Amah 2616029
9. Merlin Mbangu Emba 2616010
10. Yunsina Tonda Bitu 2616030

Universitas Kristen Wira Wacana Sumba


Fakultas Sains Dan Teknologi
Program Studi Peternakan
Tahun 2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hijauan makanan ternak adalah semua bahan makanan yang berasal dari tanaman
dalam bentuk daun-daunan dan yang termasuk kedalam kelompok makanan hijauan untuk
ternak ini dapat berupa hijauan segar berupa rumput dan kacang-kacangan atau leguminosa.
Untuk itu dalam praktikum ini dilakukan cara-cara untuk mengetahui kualitas dari hijauan
pakan ternak untuk rumput yang digembalakan Untuk memenuhi kebutuhan ternak maka
dibutuhkan hijauan yang mempunyai kualitas tinggi, kuantitas yang cukup serta ketersediaan
dapat berkelanjutan. Penyediaan pada padang pengembalaan dapat berupa rumput dan
legume dengan komposisi rumput 60% dan legume 40%. Hijauan makanan ternak memegang
peranan penting bagi ternak Ruminansia, besarnya sumbangan hijauan bagi ternak Ruminasia
74-94% atau bisa mencapai 100%.Salah satu hal yang dilakukan untuk peningkatan produksi
ternak harus seiring dengan peningkatan kualitas dan kuantitas pakan hijauan. Karena pakan
hijauan dapat juga berfungsi sebagai Bulk dan juga sebagai sumber karbohidrat, protein,
vitamin dan mineral. Pertambahan populasi yang begitu pesat akan menyebabkan
peningkatan kebutuhan suplai pakan hijauan, hal ini akanmengakibatkan lebih banyak
sumber daya lahan yang diperlukan untuk dijadikan sebagai tempat penggembalaan
ternak.Untuk menjaga agar ketersediaan akan hijauan pakan ternak jangan sampai
kekurangan maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan
hijauan yang tumbuh secara alami sebagai padang pengembalaan dan integrasi ternak
terhadap Tanaman makanan ternak kedalam pola perkebunan dan pertanian setempat, selain
itu perlu adanya pembuatan kebun rumput atau padang penggembalaan yang dapat
menyediakan berbagai jenis hijauan unggul serta disesuaikan dengan kapasitas tampung
terhadap jumlah ternak Padang penggembalaan merupakan suatu areal yang ditumbuhi
vegetasi dominantfamili Gramineae dan mungkin juga terdapat jenis tumbuhan lainya seperti
legume,dan herba lainya yang digunakan untuk makanan ternak. Padang penggembalaan
daerah tropic biasanya menghasilkan hijauan yang melimpah pada musim hujan, pada saat
sesudah itu tunas tanaman biji tumbuh dan berkembang dengan baik dan cepat.
B.Tujuan dan Manfaat praktikum
Adapun tujuan dan Manfaat praktuikum antara lain :
1.Tujuan praktikum
a.Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian kapasitas daya tampung padang
pengembalaan.
b.Agar mahasiswa dapat mengetahui hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
memperhitungan kapasitas daya tampung.
c. Agar mahasiswa dapat menmegetahui langkah-langkah perhitungan kapasitas tamping
padang penggembalaan
2. Manfaat praktikum
a. Dapat megetahui cara pengukuran kapasitas/daya tampung suatu padang pengembalaan
b. Dapat menegtahui cara perhitungan kapasitas/daya tampung.
c. Dapat mengetahui jumlah ternak yang dapat dipelihara dalam suatu padangan setelah
melakukan pengukuran kapasitas/daya tamping.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat limpah
rahmatNya kami dapat menyelesikan penyusunan Laporan Praktikum dengan
judul”PENGUKURAN KAPASITAS TAMPUNG PADANG PENGGEMBALAAN”.
Tidak ada gading yang Tak patah,begitulah keadaan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna oleh sebab itu kami sangat membutuhkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun,guna menyempurnakan penulisan laporan berikutNya.
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR……,………………………………………………………………….……….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..…..ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………………………...…....1
Rumusan Masalah………………………………………………………………….….2
Tujuan………………………………………………………………………………….3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kapasitas Tampung……………………………………………………………………4
BAB III METODE PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat…………………………………………………………………….5
Alat Dan Bahan………………………………………………………………………..6
Metode…………………………………………………………………………………7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahas…………………………………………………………………..8
BAB V PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………...…………………..9
Daftar
Pustaka………………………………………………………………….……………………10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kapasitas Tampung
Kapasitas tampung adalah kemampuan suatu pastura menampung ternak tanpa
menyebabkan kerusakan pada padang rumput dan ternak. Kapasitas tampung pastura
berbeda-beda karena adanya perbedaan dalam produksi tanah, curah hujandan
penyebarannya, topografi dan lain-lain. Oleh karena itu setiap pastura sebaiknya diisi dengan
ternak sesuai dengan kemampuannya.Taksiran kapasitas tampung pastura dapat didasarkan
pada jumlah hijauan yang tersedia. Analisis ini memerlukan pengambilan sejumlah cuplikan
(sampel)karena melakukan pengamatan secara langsung pada setiap bagian pastura
akanmenyebabkan inefisiensi. Penentuan letak petak-petak cuplikan dapat dilakukan dengan
metode : Pengacakan, Stratifikasi dan Sistematik. Hal ini sesuai dengan pendapat Fitter dan
Hay (1992) menyatakan bahwa cahaya termasuk faktor lingkungan yang penting, karena
peranan yang mendasar dari fotosintesis didalam metabolisme tanaman. Secara fisilogis
cahaya mempunyai pengaruh baik lansung maupun tidak langsung pengaruh pada
metabolisme secara langsung melaluifotosintesis dan secara tidak lansung melalui
pertumbuhan dan perkembangantanaman.Menurut pendapat Gardner dkk (1985) menyatakan
bahwa setiap spesies tanaman ternak akan menberikan Respon yang berbeda terhadap tingkat
cahayayang diterimah. Pada umumnya tanaman C4 mampu meningkatkan fotosintesis pada
tingkat cahaya matahari penuh,sedangkan C3 telah mencapai kejenuhansebelum mencapai
matahari penuh.Penyebaran ternak tidak hanya untuk menambah populasi tetapi
merupakanupaya penyebaran atau pemerataan pemilikan ternak kepad petani kecil,
penyebaran pemilikkan diharapkan dapat memanfaatkan sumber pakan yang tersebar dan
tenagakerja sisa yang ada pada keluarga petani di pedesaan, khususnya untuk
ternak ruminasia, penyebaran ini sekaligus untuk mendorong pemanfaatan tenaga kerja
dankotoran ternak dalam usaha tani. Potensi lahan untuk setiap daerah berbeda
danmempunyai faktor pembatas yang berbeda pula, diantaranya keadaan topografi,iklim,
sumber air dan jenis tanaman yang dikembangkan, keadaan ini angatmenetukkan pemilihan
daerah pengembangan ternak ruminansia.Susetyo (1980) menyatakan bahwa komposisi
botani suatu padang pengembalaan tidak selalu konstan karean dipengaruhi musim, kondisi
lahan dan pemanfaatan oleh ternak maupun melalui pemotongan oleh manusia. Gambaran
umum produksi riil optimum padang penggembalaan dapt dicapi apabilahkomponen kacang-
kacangan berkisar antara 30-40% bahan kering (Kismono,1979).Kapasitas tampung
mempunyai hubungan ynag erat denga produksi ternak yang dihasilkan (Humpreys, 1978:
Susetyo, 1980). Nitis (1979) menyatakan bahwa produksi rumput yang tumbuh ditanah
sawah, kebun, hutan dan pinggir jalan berkisar antara 14-15 ton BK/tahun sedangkan
pengunaan sekitar 1,5 ton BK/tahun.Kapasitas tampung ternak ruminansia disuatu wilayah
menunjukkan populasi maksimum suatu jenis ternak ruminansia yang ada diwilayah tersebut
selanjutnyakapasitas tampung ternak dihitung atas dasar ketersediaan dan produktivitas
lahan.Kapasitas tampung disuatu wilayah sangat dipengaruhi oleh iklim, produktivitastanah,
dan pola pertanian yang dilakukan didaerah tersebut. Menurut Syarief, (1980)menyatakan
bahwa komponen iklim yang terpenting untuk daerah tropik adalah curah hujan, tinggi
rendahnya curah hujan disuatu daerah berpengaruh langsung terhadap tingkat kesuburan dan
pertumbuhan tanaman, bila pertumbuhan tanaman terganggu maka produksinya terganggu
pula Tjitrosoedirjo (1983) menyatakan bahwa kompetisi adalah salah satu corak hubungan
antara keadaan lingkungan di sekitarnya yang berinteraksi dan selanjutnya keadaan
lingkungan tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan yang lain. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kompetisi adalah spesies tanaman,kepadatan/kerapatan tanam, persaingan
cahaya, persaingan air dan persaingan nutrisi. Menurut Soedomo reksohadiprodjo (1981)
bahwa bagi kebanyakan cultivar tanaman, panjang siang hari atau panjang malam hari
penting untuk terjadinya bunga dan adanya reaksi kekuatan untuk berbunga. Stylo merupakan
legum yangtidak tolerant terhadap naungan. Sillar (1967) menujukan bahwa
pengurangansampai legum hanya mengalami 0.74 % dari panjang siang hari
menurunkan pertumbuhan tunas sebanyak 47 %, sedangkan naungan sampai
menyebabkan peguragan panjang siang hari sampai hanya 0,38 % akan menyebabkan
kematiansebanyak 33%.
BAB III
MATERI DAN METODE

A. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat dilaksanaakannya praktikum pengukuran kapasitas tamping
padang penggembalaan adalah sebagai berikut :
Hari, Tanggal : Rabu, 2 Januari 2019
Waktu : 16.00-Selesai WITA
Tempat : Patung kuda
B.Alat dan Bahan
Alat :
Sabit
Timbangan
Karong
Kayu
Tali rapia
Hp ( sebagai alat dokumentasi )
Bahan :
Rumput Padang
C. Metode
Adapun metode pelaksanaan praktikum pengukuran kapasitas tamping padang
penggembalaan adalah sebagai berikut :
1. Pertama – tama dibuat persegi dengan bentuk segi empat dengann ukuran 1 m x 1 m atau
kelilingnya adalah 4 m
2.Setelah itu setelah ukuran sudah pas baru kemudian digunakan kayu untuk pancang agar
ukuran tidak berubah lagi.
3.Barulah kita menyabit rumput yang ada pada garis yang sudah di batasi dengan tali rapiah.
4. Proses penyabitan harus sampai habis guna untuk mempermuda cara hitung daya tamping
pakan.
5.Setelah itu rumput yang sudah disabit dimasukan kedalam karong dan baru kemidian
ditimbang dengan menggunakan timbangan
8.Pengambilan sample sebanyak lima ( 5 ) kali.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Dan Pembahasan
Adapun hasil dan pembahasan pengukuran yang didapatkan dari praktikum:
1.Pengukuran Daya Tampung (DT)
Diketahui :
Diketahui :
 Berat total BK sampel : 436 gram
 Berat BK sampel : 87,2 gram/m2
 1 UT : 250 kg
 PUF : 45%
 Kebutuhan BK : 3% BB
Penyelesaian :
 Produksi BK hijauan (Kg/Ha) : 436 gram/m2 x 10 = 4360 kg/Ha
 Produksi BK hijauan tersedia : 4360 kg/Ha x 45% = 1962 kg/Ha
 Kebutuhan BK pakan : 3% x 250 kg = 7,5 kg/hari
 Kebutuhan bulanan : 30 hari x 7,5 kg = 225 kg/bulan
 Kebutuhan luas lahan bagi ternak (bulan) : 225 kg/1962 kg/Ha = 0,115/Ha/UT/bln
 Kebutuhan luas lahan bagi ternak (tahun) :
Nilai Y = 3,33
= 3.33 x 0,115
= 0,38
1
 Carrying Capacity (cc) : 0,38 = 2,631

Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas tampung padang penggembalaan yang


bertempat di KM 10 ( Patung kuda ) masih relative rendah karena dapat menampung 2
unit ternak/tahun dengan berat per unit 250 kg.Hal ini disebabkan oleh beberapa factor
yaitu : lingkungan,spesias tanaman, kepadatan tanaman dan curah hujan.Hal ini juga
sesuai dengan hasil penilitian Tjitrosoedirjo (1983) mengenai factor yang mempengaruhi
rendahnya kapasitas tamping yaitu salah satu corak hubungan antara keadaan
lingkungan di sekitarnya yang berinteraksi dan selanjutnya keadaan lingkungan tersebut
akan mempengaruhi pertumbuhan yang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetisi
adalah spesies tanaman,kepadatan/kerapatan tanam, persaingan cahaya, persaingan air
dan persaingan nutrisi.
Dokumentasi
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengukuran kapasitas tampung padang penggembalaan KM 10 (


Patung kuda ) memiliki kapasitas tamping yaitu 2 unit ternak dengan bobot 250 kg / tahun.
Hal ini juga masih dikatakan relative rendah dikarenakan factor lingkungan, spesias
tanaman,kepadatan tanaman dan curah hujan.
DAFTAR PUSTAKA

.http://pla.deptan.go.id./pdf/07PEDOMAN PADANG GEMBALAa.pdf.Diakses tanggal 11juli2013,


pukul 19.28 WIBHumpreys, L.R. 1978. Pasture Species Nutritive and management. In Acaurse manual
intropical Pasture Science. Australia Vice chancellors committee.Watson ferguson and Co, ltd.
Brisbane.Kismono, L. 1979. Pasture Establishment. Fakultas peternakan IPB. Bogor Reksohadiprodjo, S.
1985. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik. BPFE.Yogyakarta.Susetyo, I. Kismono dan B.
Suwardi. 1981. Hijauan Makanan Ternak. Direktorat JenderalPeternakan. Departemen Pertanian. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai