Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTEK KETRAMPILAN LAPANGAN

TATALAKSANA PEMUPUKAN PADA PEMELIHARAAN RUMPUT


ODOT DI LAHAN PRAKTEK PETERNAKAN
UNIVERSIITAS PATTIMURA KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA
PULAU MOA

FERDERIKA PEYASSY
NIM. 2017-90-009

PROGRAM STUDI DILUAR KAMPUS UTAMA (PSDKU)


KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
LEMBARAN PENGESAHAN

Nama : Ferderika Peyassy


Nim : 2017-90-009
Judul : Tatalaksana Pemupukan Pada Pemeliharaan Rumput Odot
Di Lahan Praktek Peternakan Universitas Pattimura
Kabupaten Maluku Barat Daya Pulau Moa
Tanggal Ujian : 26 Februari 2021

Pembimbing

Astrid. D. Tagueha, S.Pt., M.Si


NIIP. 198512282014042001
Mengetahui, Ketua Prodi Peternakan PSDKU
Ketua Jurusan Peternakan Kabupaten Maluku Barat Daya

Dr. Ir. J. F. Salamena, M.Si Ir. C. Ch. E. Latupeirissa,M.App.Sc


NIP. 196601301992031002 NIP. 196204131989032002

i
RINGKASAN

Ferderika Peyassy. 2021. Tatalaksana Pemupukan Pada Pemeliharaan


Rumput Odot (P. purpureum cv.mot) di Pulau Moa Kabupaten maluku Barat daya
MBD. Pembimbing oleh Astrid. D. Tagueha, S.Pt., M.Sc. Adapun tujuan dari
praktek ketrampilan lapangan ini adalah: untuk mengetahui pertumbuhan tanaman
rumput odot (P. purpureum cv. Mott) saat diberikan pupuk organik, untuk
mengetahui kesuburan rumput odot (P. purpureum cv.Mott) saat diberikan pupuk
organik (pupuk kandang), dan tujuan terakhir yaitu untuk mengantisipasi
kekurangan ketersediaan hijauan makanan ternak terutama dimusim kemarau.

Pengertian pupuk kandang (pukan) didefinisikan sebagai semua produk


buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara,
memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Penggunaan pupuk kandang kerbau
selain sebagai sumber bahan organik juga dapat meningkatkan ketersediaan hara
bagi tanaman rumput odot. Adapun kandungan hara dari pupuk kandang pada
kerbau menurut lingga (1991) dalam Hartatik dan Widowati (2006) adalah 12,7%
bahan organik; 0,25% N ; 0,18% P205 ; 0,17% K20 ; 0,4% CaO dan 81% Air.

Dari hasil kegiatan praktek ketrampilan lapangan dengan topik tatalaksana


pemupukan pada pemeliharaan rumput odot disimpulkan bahwa penggunaan
pupuk organik (pupuk kandang) dapat menyuburkan tanah, serta mampu
menghasilkan pertumbuhan yang optimal.

Kata Kunci: Pupuk kandang, Rumput Odot

ii
PRAKATA

Puji dan syukur penulis naikkan kehadirat Tuhan Yesus, atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan praktek keterampilan lapangan hingga
pada akhir penulisan laporan ini.Praktek Keterampilan Lapangan (PKL) ini
dilaksanakan di Lahan Praktek Program Studi Peternakan di Pulau Moa,
Kabupaten Maluku Barat Daya dengan objek pengamatan Tatalaksana
Pemupukan Pada Pemeliharaan Rumput Odot. Awal terlaksananya kegiatan PKL
hingga penulisan laporan hasil ini tidak terlepas dari berbagai bantuan baik kritik,
saran serta masukkan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih
kepada :

1. Pimpinan PSDKU Universitas Pattimura Kabupaten Maluku Barat Daya


2. Dr. Ir. J. F. Salamena, M. Si., dan P.M. Ririmase.S.Pt. MP selaku Ketua
dan Sekertaris Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
Pattimura.
3. Ir. Ch. Latupeirissa , M.App.,Sc, selaku ketua Program Studi Peternakan
PSDKU Universitas Pattimura, Kabupaten Maluku Barat Daya.
4. Astri. D. Tagueha, S.Pt., M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing penulis selama proses PKL.
5. Bapak/Ibu dosen Peternakan baik di kampus utama maupun kampus
Tiakur atas segala motivasi, bimbingan dan arahannya selama ini.
6. Semua teman-teman mahasiswa PSDKU Prodi Peternakan angkatan 2017
yang tidak di sebutkan namanya.
7. Bapak/Ibu selaku Tim Pengelolah Praktek Ketrampilan Lapangan yang
telah memfasilitasi kegiatan Praktek Ketrampilan Lapangan ini.

Penulis mengakui tidak ada gading yang retak, demikian pula laporan ini
masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat
diharapkan agar laporan ini layak dipakai untuk referensi PKL selanjutnya.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi setiap orang yang membutuhkan.

Tiakur, Februari, 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Judul Halaman
HALAMAN JUDUL ….……………………………………………...............
LEMBARAN PENGESAHAN ……………………………………………... i
RINGAKASAN ………………………………………………………............ ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ….……………………………………………………............... iv
DAFTAR GAMBAR ....……………………………………………………... v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………........ vi
DAFTAR LAMPIRAN ...…………………………………………………… vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ..…………………………………………………... 1
1.2. Tujuan PKL ………………………………………………………. 2
1.3. Manfaat PKL ……………………………………………………... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rumput Odot ………………………….......................................... 3
2.2. Klasifikasi Rumput Odot …….…………………………………... 3
2.3. Morfologi Rumput Odot …………………………………………. 4
2.4. Pemeliharaan Rumput Odot ..…………………………………….. 5
2.5. Pengertian Pupuk Organik ………………………………............. 5
2.6. Pemupukan .................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI PKL
3.1. Waktu dan Tempat ……...……………………………………….. 7
3.2. Materi Praktek …………………………………………………… 7
3.3. Desain dan Prosedur Kegiatan ………………………………….. 7
3.3.1. Kegiatan Umumm ……………………………………. 7
3.3.2. Kegiatan Khusus …………………………………….. 7
3.4. Variabel Pengamatan ……………………………………………. 8
3.4.1. Tinggi Tanaman ……………………………………… 8
3.4.2. Jumlah Tunas …………………………………………. 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Umum Lokasi PKL …………………………………… 9
4.1.1. Sejarah Singkat ………………………………………. 9
4.1.2. Lokasi Kebun Rumput ………………………………. 9
4.1.3. Topografi …………………………………………….. 9
4.2. Pemupukan ………………………………………………………. 10
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan ……………………………………………………… 12
5.2. Saran …………………………………………………………….. 12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 13
LAMPIRAN …………………………………………………………………. 15

iv
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1 Gambar Rumput Odot …………………………………………………. 5

v
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1 Kandungan nutrisi rumput odot ………………………………………. 4
2 Kegiatan umum ………………………………………………………... 7
3 Kegiatan khusus ……………………………………………………….. 8
4 Hasil Pengamatan ……………………………………………………… 11

vi
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman
1 Denah Lokasi PKL …………………………………………………….. 15
2 Dokumentasi Lapangan ………………………………………………... 16
3 Daftar Kegiatan Lapangan ……………………………………………... 17
4 Lembar Penilaian ………………………………………………………. 22

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam dunia peternakan pakan ternak merupakan salah satu faktor berhasil
atau tidaknya suatu usaha peternakan. Hijauan makanan ternak (HMT) merupakan
sumber makanan utama yang sangat dibutuhkan bagi ternak ruminansia agar dapat
bertahan hidup, berkembang biak dan berproduksi. Semakin banyak jumlah
populasi ternak maka kebutuhan hijauan semakin meningkat, oleh karena itu,
ketersediaan pakan khususnya hijauan harus diperhatikan baik dari segi kualitas,
kuantitas, maupun kontinyuitas. Secara umum sumber utama pakan hijauan
berasal dari rumput dan leguminosa. Salah satu jenis rumput yang sering
diberikan kepada ternak ruminansia adalah rumput odot. Rumput odot memiliki
karakteristik akar yang kuat, batang yang tidak keras, ruas daun yang banyak serta
struktur daun yang mudah dikonsumsi oleh ternak sehingga sangat disukai oleh
ternak. Urribarri, et all, (2005) menyatakan bahwa kandungan serat kasar yang
rendah. Rumput odot merupakan jenis rumput unggul yang mempunyai
produktifitas dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta memiliki
palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia. Tanaman ini merupakan salah
satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput ini
hidup diberbagai tempat, tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta
menghendaki tingkat kesuburan tanah yang inggi. Rumput odot merumpun
dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus menghasilkan anakan apabila
dipangkas secara teratur. Untuk memenuhi kebutuhan hijauan makanan ternak
perlu dilakukan penanaman hijauan pada lahan yang subur. Penanaman hijauan
makanan ternak pada lahan yang subur akan menghasilkan produktifitas hijauan
makanan ternak yang lebih baik dibandingkan pada lahan kritis atau kurang subur.
Rica 2012 menyatakan jika tanah tidak subur tumbuhan tidak dapat memenuhi
kebutuhan nutrisinya. Keberhasilan pertumbuhan hijauan pakan membutuhkan
dukungan lingkungan fisik tanah dan iklim yang ideal. Oleh karena itu, salah satu
cara untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan hijauan yang baik
adalah dengan melakukan pemupukan.

Pulau Moa merupakan salah satu pulau yang terletak di Kabupaten


Maluku Barat Daya. Mempunyai jumlah penduduk yang cukup banyak dengan
mata pencaharian utama yakni petani/peternak dan hampir semua masyarakat
memiliki ternak sebagai tabungannya yang paling banyak dimiliki adalah ternak
kerbau dengan sebutan sehari-hari masyarakat setempat yakni ternak kerbau moa.
Petani/peternak di Pulau Moa belum terbiasa untuk membudidayakan rumput
sebagai pakan ternaknya. Mereka masih mengandalkan kepada rumput lapangan

1
yang tumbuh disekitar areal padang penggembalaan sehingga pada saat musim
hujan ketersediaan hijauan makanan ternak cukup melimpah, akan tetapi pada saat
musim kemarau ketersediaan hijauan sangat kurang sehingga kebutuhan ternak
tidak tercukupi baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya sehingga menyebakan
produktifitas ternak kerbau menurun.

Oleh karena itu, Berdasarkan pemasalahan tersebut diatas perlu dilakukan


suatu upaya penanaman rumput odot dengan penambahan dan/atau pemberian
pupuk organik (pupuk kandang) yang bertujuan untuk menyuburkan tanaman
rumput serta mempercepat pertumbuhan. Hasil dari penanaman dan pemberian
pupuk pada rumput odot (P. purpureum cv. Mott) di lahan praktek Program Studi
Peternakan Kabupaten Maluku Barat Daya ini diharapkan dapat mengantisipasi
kekurangan ketersediaan hijauan pakan terutama di musim kemarau (musim
paceklik).

1.2. Tujuan Praktek Ketrampilan Lapangan


Adapun tujuan dari praktek ketrampilan lapangan ini adalah.

1. Umtuk mengetahui pertumbuhan tanaman rumput odot (P.purpureum


Cv. Mott) saat diberikan pupuk organik.
2. Umtuk mengetahui kesuburan rumput odot (P.purpureum Cv. Mott)
saat diberikan pupuk organic (pupuk kandang).
3. Umtuk mengantisipasi kekurangan ketersediaan hijauan makanan
ternak terutama dimusim kemarau.

1.3. Manfaat Praktek Ketrampilan Lapangan


Adapun manfaat dari kegiatan praktek keterampilan lapangan ini adalah:
Melatih mahasiswa agar dapat menguasai serta terampil dalam penanganan suatu
usaha peternakan, dalam hal ini penanaman rumput odot (P. purpureum cv.Mott)
dengan pemberian pupuk organik (pupuk kandang).

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rumput Odot

Rumput Odot (P. purpureum cv. Mott) menghasilkan banyak anakan,


mempunyai perakaran yang kuat, batang yang tidak keras dan mempunyai ruas
daun yang banyak serta struktur daun yang mudah sehingga disukai oleh ternak.
(Rahman et al., 2013 dalam Hendian dan putra, 2014). Rumput ini merupakan
salah satu rumput unggul yang berasal dari daerah tropis memiliki produksi cukup
tinggi (60 ton/ton/ha/panen).

Berikut terdapat kandungan nutrisi sebagai berikut; protein kasar (PK 17-
19%), TDN mencapai 64,31% dan presentase lignin hanya 2,5% dari bahan kering
(Handian dan Putra, 2014). Rumput Odot (P. purpureum cv. Mott) juga tahan
terhadap keadaan kering, dimana pada musim kering atau kemarau membutuhkan
pengairan minimal 10 hari sekali untuk pertumbuhan optimal dan mempercepat
umur panen. Penerapan teknik budidaya dengan memperhatikan penggunaan
pupuk kandang dan ketersediaan air yang terbatas dapat meingkatkan produksi
dan kualitas rumput odot.

2.2. Klasifikasi Rumput Odot

Rumput odot (P. purpureum cv. Mott) biasa dikenal juga dengan nama
rumput gajah mini karena tinggi, panjang dan lebar tanaman lebih kecil
dibandingkan dengan rumput gajah. Berikut klasifikasi dari rumput odot (P
purpureum Cv Mott) menurut (Rukmana 2005)

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poacea
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum Cv. Mott

3
2.3. Morfologi Rumput Odot
Rmput odot (P purpureum cv. Mott) berasal dari Afrika tropika, yang
kemudian menyebar dan di perkenalkan ke daerah tropis di dunia, dan tumbuh
alami di seluruh Asia tenggara yang bercurah hujan melebihi 100 mm dan tidak
ada musim panas yang panjang. Dikembangkan terus menerus dengan berbagai
Silangan sehingga menghasilkan banyak cultivar, terutama di Amerika Philipina
dan India. Indonesia sendiri rumput odot merupakan tanaman hijauan utama
pakan ternak.

Rumput odot (P purpureum cv. Mott) merupakan jenis rumput unggul


yang mempunyai produktivitas dan kandungan Gizi yang cukup tinggi serta
memiliki palatabilitas yang baik bagi ternak ruminansia. Rumput odot ini secara
umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam dengan
rimpang yang pendek. Tinggi batang dapat mencapai 2-3 m, dengan diameter
batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri dari 20 ruas/batang. Tumbuh
berbentuk rumpun dengan lebar rumpun hingga 1 M. Helai daun bergaris dengan
dasar yang lebar dan ujungnya runcing (Herdiyansyah 2005 dalam Zainuddin
2016). Kandungan gizi rumput odot dapat dilihat pada table 1.

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Rumput Odot (P purpureum cv. Mott)


menurut (Yasin et all, dalam Afrilia 2017)

Kandungan nutrisi Presentase (%)


Lemak daun 2,72
Lemak batang 0,19
Protein kasar daun 14,35
Protein kasar batang 8,10
Digesbility daun 72,68
Digesbility batang 62,56
Protein kasar 14

4
2.4. Pemeliharaan Rumput Odot

Menurut Rukman (2005), pemeliharaan dilakukan sesudah hijauan


ditanam yang meliputi aktivitas-aktivitas seperti penyiangan/pendangiran,
penyulaman dan pemupukan. Lahan yang telah di tumbuhi rumput liar (gulma)
perlu disiangi secara teratur. Pendangiran dimaksudkan untuk menggemburkan
tanah disekitar tanaman, agar pertumbuhan akar tanaman menjadi lebih baik.
Selanjutnya gambar rumput odot (P purpureum cv. Mott) dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Rumput Odot

Sumber:https://matakaca.com/wpcontent/uploads/
2019/06/rumput-odot 768x562.jpg

2.5. Pengertian Pupuk Organik

Pupuk kandang merupakan kotoran padat dan cair dari hewan ternak yang
bercampur dengan sisa makanan, dapat menambah unsur hara dalam tanah
(Sarief, 1989). Pemberian pupuk kandang selain dapat menambah ketersediaan
unsur hara, juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Beberapa sifat fisik tanah
yang dapat dipengaruhi pupuk kandang antara lain kemantapan agregat, bobot
volume, total ruang pori plastisitas dan daya pegang (Soepardi, 1983).

Selanjutnya hasil penelitian Zahroh et al, (2016) menunjukkan pupuk


kandang dengan dosis 10 ton/ha berpengaruh baik pada parameter tinggi tanaman,
luas daun dan jumlah daun serta jumlah anakan rumput Odot. Jumlah air yang
dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman bervariasi, tergantung pada jenis
tanaman. Dalam kehidupan tanaman air berperang sebagai; a).pelarut unsur-unsur
hara yang terkandung dalam tanah, sehingga dapat diambil oleh tanaman dengan
mudah melalui akar dan diangkut kebagian tanaman yang membutuhkan, b).

5
pelarut hasil fotosintesis untuk didistribusikan keseluruh bagian tanaman yang
akan digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Kekurangan air mempengaruhi
aspek pertumbuhan tanaman, yang meliputi proses fisiologi, biokimia, anatomi
dan morfologi, secara umum mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan
dengan tanaman yan tumbuh normal.

2.6. Pemupukan

Pupuk adalah suatu bahan yang diberikan untuk memperbaiki kesuburan


tanah N dan mengganti unsur unsur hara yang hilang dalam tanah. Berdasarkan
susunan kimiawinya pupuk digolongkan menjadi dua yaitu pupuk organik (pupuk
yang terbuat dari tanaman dan hasil akhir dari hewan yang berupa feses dan sisa
pakan), dan pupuk anorganik atau pupuk kimia (Lingga, 2001).

Lahan yang subur produktif biasanya digunakan untuk tanaman yang


memiliki nilai ekonomis tinggi, hal ini menjadi kendala dalam penyediaan pakan
ternak. Solusi untuk menghadapi penyediaan lahan Pakan hijauan ternak yang
kurang dengan pemanfaatan lahan yang kurang produktif penambahan unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman dengan cara pemupukan. Kelebihannya adalah
pupuk kandang dapat meningkatkan humus, memperbaiki struktur tanah, dan
meningkatkan kehidupan mikroorganisme pengurai (Zulkarnain, 2009 dalam
Safitri 2017)

6
BAB III
METODOLOGI PRAKTEK KETRAMPILAN LAPANGAN

3.1. Waktu dan Tempat

Praktek ketrampilan lapangan (PKL) ini berlangsung pada lahan praktek


Program Studi Peternakan PSDKU MBD yang berlokasi di Tiakur selama satu
bulan yaitu mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2021.

3.2. Materi
Materi pada kegiatan praktek ketrampilan lapangan (PKL) rumput odot
dan pupuk kandang (kotoran ternak) sebagai objek pengamatan.
3.3. Desain dan Prosedur Keiatan
3.3.1. Kegiatan Umum

Tabel 2. KKegiatan Umum Di Lokas PKL

Alokasi Waktu Jenis Kegiatan


Selasa, 19/01/2021 10.12-11.20 WIT Pembersihan lahan
Rabu, 20/01/2021 10.07-12.00 WIT Pengambilan bibit rumput odot di
UPT Dinas Pertanian (Desa Werwaru)
Kamis, 21/01/2021 09.00-11.30 WIT Pembuatan 114 kuming untuk
peletakan bibit rumput
Jumat, 22/01/2021 10.00-12.30 WIT Penggemburan tanah
Senin, 25/01/2021 10.07-11.25 WIT Penanaman bibit rumput odot
Selasa, 26/01/2021 10.00-12.00 WIT Pembersihan gulma
Setiap hari setelah 10.00-14.00 WIT Penyiangan dan pemberantasan hama
penanaman rumput

3.3.2. Kegiatan Khusus


Kegiatan khusus merupakan kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan
topik yang dilihat dilapangan yakni Tatalaksana Pemupukan Pada Pemeliharaan
Rumput Odot.

7
Tabel 3. Kegiatan Khusus Di Lokasi PKL

Alokasi Waktu Jenis Kegiatan


Senin, 23/01/2021 09.00-10.30 WIT  Pemupukan awal
 Proses pencampuran pupuk
dengan tanah
Senin, 08/02/2021 10.00-11.30 WIT  Pemupukan kedua pada tanaman
rumput odot
Selasa, 16/02/2021 09.00-12.00 WIT  Pemupukan akhir atau ketiga

3.4. Variabel Pengamatan


Pertumbuhan dari rumput Odot (P. purpureum cv. Mott) yang diamati
meliputi tinggi tanaman dan jumlah tunas yang dilakukan dengan pengukuran
setiap 15 dan hari sekali, pengukuran meliputi :
3.4.1. Tinggi Tanaman
Diukur pada batang tanaman tertinggi dimulai dari pangkal batang
(permukaan tanah) sampai titik tumbuh tanaman (ujung daun yang lurus ke
atas sejajar batang) mengacu pada pendapat Zahroh et al. (2016) dengan
menggunakan mistar dan diamati dua minggu sekali.
3.4.2. Jumlah Tunas
Perhitungan jumlah Tunas dengan menghitung banyaknya daun
yang tumbuh dalam setiap rumpunnya.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Umum Lokasi

4.1.1. Sejarah Singkat

Lahan praktek hijauan makanan ternak milik Program Studi Peternakan


PSDKU MBD ini mulai dibersihkan pada tanggal 29 Agustus 2020, setelah
pembersihan dilanjutkan dengan penggemburan tanah pada tanggal 04 September
sampai 09 September 2020. Dengan bantuan dari dinas pertanian yang
meminjamkan satu mesin mini traktor untuk mrnggemburkan tanah. pada tanggal
05 Oktober sampai 14 Oktober 2020 dilanjutkan dengan kegiatan pemagaran pada
lahan yang luasnya adalah 20x30m.

4.1.2. Lokasi Kebun Rumput

Praktek dilaksanakan dilahan praktek milik Program Studi Peternakan


pada lokasi kampus PSDKU Universitas Pattimura Kabupaten MBD Pulau Moa.
Jenis hijauan yaitu Rumput odot dengan luas lahan yang dilakukan penggemburan
dan pemeliharaan dengan seluas 20 x 30m. Posisi atau kedudukan lokasi praktek
keterampilan lapangan sebagai berikut : Sebelah Timur berbatasan dengan Desa
Kaiwatu

 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kaiwatu


 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Patty
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wakarleli
 Sebelah Selatan berbatasan dengan padang penggembalan

4.1.3. Topografi

Jika dilihat dari keadaan umum topografi pada kebun rumput odot pada
lahan praktek peternakan di lokasi kampus PSDKU Universitas Pattimura
Kabupaten MBD Kecamatan Moa berada pada dataran rendah, kemiringan pada
arah selatan laut tidak bergelombang (rata) serta memiliki tanah yang subur
dengan berbatu, sehingga pada musim hujan air tidak menggenang di sekitar area
kebun rumput, dan jika musim kemarau tanah lebih cepat kering sehinggatanaman
terlihat kurang subur. Hijauan merupakan makanan utama bagi ternak ruminansia
yang berfungsi sebagai sumber nutrisi, yaitu protein, energy, vitamin dan mineral.

Hijauan pakan ternak menjadi bahan pakan yang sangat disukai oleh
ternak ruminansia. Pada prinsipnya hijauan yang disajikan pada ternak perlu
memiliki sifat-sifat yaitu disukai (palatable), mudah dicerna, nilai gizinya tinggi

9
dan dalam waktu yang pendek mampu tumbuh kembali. Hijauan pakan ternak
dibagi kedalam dua bagian yaitu bangsa graminae (rumput-rumputan) dan
leguminosa (semak dan pohon). Hijauan makanan ternak dijadikan sebagai salah
satu bahan makanan dasar untuk mendukung peternakan ternak ruminansia,
terutama bagi peternak kerbau atau kuda yang setiap harinya membutuhkan cukup
banyak hijauan. Kebutuhan hijauan akan semakin banyak sesuai bertambahnya
jumlah populasi ternak yang dimiliki.

Keadaan utama didalam penyediaan hijauan pakan untuk ternak yaitu


produksinya tidak dapat tetap sepanjang tahun. Pada saat musim hujan, produksi
hijauan makanan ternak akan melimpah, sebaliknya pada musim kemarau tingkat
produksinya akan rendah, atau bahkan akan berkurang sama sekali
(Sumarno,1998). Untuk menjaga ketersediaan hijauan pakan ternak tetap pada
setiap harinya dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ternak, maka perlu
dilakukan penanaman hijauan pakan ternak yang berkualitas disekitar usaha
peternakan.

Rumput odot (P purpureum cv Mott) merupakan hijauan makanan ternak


(HMT) jenis unggul. Ditinjau dari segi kualitasnya rumput odot mampu
mencukupi kebutuhan nutrisi Ternak untuk tubuh dan berproduksi. Komposisinya
terdiri dari kadar lemak daun 2,72%, kadar 0,91 %,crude protein 14 (CP) daun
14,35%, CF batang 8,1%, digestibility (TDN Daun 72,68% digestibility) TDN
Batang 62,56%, protein kasar 14%. Absorbs unsur hara tanah yang tinggi
menjamin rumput odot untuk dapat tumbuh dengan cepat sehingga produktivitas
rumput odot dari segi kuantitas dan kualitas cukup baik. Rumput ini mempunyai
beberapa keunggulan seperti mudah dikembangkan didaerah tropis,
produktivitasyang tinggi kandungan nutrisinya cukup baik, dan mempunyai nilai
palatabilitas yang baik (Urribarri et al., 2005).

4.2. Pemupukan

Proses pemupukan rumput odot (P.purpureum cv. Mott) pada tabel 4


bahwa pemupukan dilakukan sebanyak tiga kali yakni pemupukan dasar (awal)
sebelum proses penanaman, pemupukan kedua yang dilakukan pada hari ke-15
dan pemupukan ke-3 dilakukan pada hari ke-30 (satu bulan). Hasil selengkapnya
akan disajkan pada tabel 4.

10
Tabel 4. Hasil pengamatan

Pemupukan Pertumbuhan tanaman Keterangan


Ke- Tinggi/cm Jumlah
tunas
1 - - Pemupukan awal sebelum penanaman
2 40 118 Pemupukan ke-2 pada di 15 hari
setelah penanaman.
3 70 181
Sumber: Data Lapangan, 2021

Berdasarkan hasil pemberian pupuk pada rumput odot (P.purpureum cv.


Mott) terlihat bahwa adanya pertambahan pertumbuhan dari rumput odot.
Pertumbuhan terlihat pada hari ke-15 pada saat pemupukan ke-2 (hari ke-15)
tinggi tanaman rumput odot mencapai 40 cm sedangkan jumlah total tunas yang
muncul pada akar/batang rumput odot yaitu 118. Sedangkan pada pemupukan ke3
(hari ke-30) pertumbuhan dari rumput odot sudah mencapai ketinggian 70 cm
dengan jumlah tunas sudah mencapai 181. Penambahan dan/atau pemberian
pupuk organik (pupuk kandang) pada tanaman sangat baik dikarenakan
menyuburkan tanah sehingga dapat memberikan kesempatan bagi tunas baru
untuk tumbuh. (Wedi et all., 2020) produksi rumput gajah mini meningkat seiring
bertambahnya timgkat pemupukan dengan tingkat perlakuan sebanyak 15000 kg
pupuk organik/ha/tahun memberikan hasil yang optimal untuk semua parameter
yang diukur.

11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk


organik (pupuk kandang) dapat menyuburkan tanah, serta mampu menghasilkan
pertumbuhan yang optimal.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dapat disarankan :

1. Dalam penanaman tanaman rumput perlu diberikan pupuk organik


(pupuk kandang) karena pupuk (kotoran ternak) ini belum begitu
banyak dimanfaatkan petani/peternak setempat.
2. Ada baiknya pupuk organick (pupuk kandang) dicampurkan dan/atau
digabungkan dengan daun kering dengan ditambahkan M4 agar lebih
baik lagi, dari segi kualitas sehingga lebih mampu menghasilkan
pertumbuhan dari tanaman rumput odot.
3. Pada Puau Moa, selain areal kampus PSDKU yang lahannya
mendukung untuk pemeliharaan rumput odot, lahan pada areal Desa
Werwaru juga sangat mendukung karena selain tekstur tanah yang
subur dan mudah digemburkan, areal di Desa Werwaru juga
mempunyai sumber air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air
pada pertumbuhan rumput odot.

12
DAFTAR PUSTAKA

Afrilia, V. (2017). Pengaruh Level Pemberian Pupuk NPK pada Rumput Odot
(Pennisetum purpureum cv. Mott) di Bawah Naungan Hutan Pinus
terhadap Rasio Batang dan Daun serta Kandungan Serat (Doctoral
dissertation, Universitas Brawijaya).

Handian, P. dan B. W. Putera. 2014. Pemanfaatan Lahan tidur untuk penggemuka


ternak sapi. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan, 1 (2): 92-96.
ISSN : 2355-6226.

Lingga,P.(2001).Petunjuk penggunaan pupuk. Niaga Swadaya.

Rica, M. S. (2012). Produksi dan Nilai Nutrisi Rumput Gajah (Pennisetum


purpureum) cv. Taiwan Yang Diberi Dosis Pupuk N, P, K Berbeda dan
CMA Pada Lahan Kritis Tambang Batubara (Doctoral dissertation,
Universitas Andalas).

Rukmana, I. H. R. (2005). Budi Daya RUMPUT UNGGUL, Hijauan Makanan


Ternak. Kanisius.

Safitri, E. R. (2017). Pengaruh Jenis dan Dosis Penggunaan Pupuk Kandang pada
Sorgum terhadap Produksi Segar, Jumlah Anakan, dan Proporsi Batang
Daun pada Pemotongan Kedua.

Sarief, E. S. (1989). Kesuburan dan pemupukan tanah pertanian. Pustaka Buana.


Bandung, 182

Seseray, D. Y.,& Santoso, B. (2013). Produksi rumput gajah (Pennisetum


purpureum) yang diberi pupuk N, P dan K dengan dosis 0,50 dan 100%
pada devoliasi hari ke-45. Sains Peternakan: Jurnal Penelitian Ilmu
Peternakan, 11(1),49-55

Soepardi, G. (1983). Sifat dan ciri tanah. Sumarno, B. (1998). Penuntun Hijauan
Makanan Ternak. Jawa Tengah: Inspektorat/Dinas Peternakan Jawa
Tengah.

Urribarrí, L., Ferrer, A., & Colina, A. (2005). Leaf protein from ammonia-treated
dwarf elephant grass (Pennisetum purpureum) schum cv. mott. Applied
biochemistry and biotechnology, 122(1), 721-730.

Wadi, A., Darmawan, D., Harifuddin, H., Irwan, M., & Akhsan, F. (2020).
Pengaruh penggunaan pupuk organik terhadap pertumbuhan rumput

13
gajah mini di lahan kering pada tahun kedua setelah penanaman.
Agrokompleks, 20(1), 1-6.

Zahro, F., Muizzudin dan L. Chamisijatin.2016. Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk
Kandang Terhadap Tinggi Tanaman, Luas Daun dan Berat Basah
Rumput Gajah Odot (P. purpureum, cv. Mott).Prosiding Seminar
Nasional II Tahun 2016. UniversitasMalang.

ZAINUDDIN, A. (2016). Pengaruh Pemberian Bokashi Kotoran Sapi Terhadap


Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum
cv. Mott) (Doctoral dissertation).

14
LAMPIRAN

1. Denah Lokasi

Keterangan
Jalan
Ruang Kuliah
Lahan

15
2. Dokumentasi Lapangan

Pembersihan gulma Penggemburan tanah Lahan


pada kuming

Pemilihan stek untuk ditanam Menghancurkan pupuk

16
3. Daftar Kegiatan Harian

17
18
19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai