FERDERIKA PEYASSY
NIM. 2017-90-009
Pembimbing
i
RINGKASAN
ii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis naikkan kehadirat Tuhan Yesus, atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan praktek keterampilan lapangan hingga
pada akhir penulisan laporan ini.Praktek Keterampilan Lapangan (PKL) ini
dilaksanakan di Lahan Praktek Program Studi Peternakan di Pulau Moa,
Kabupaten Maluku Barat Daya dengan objek pengamatan Tatalaksana
Pemupukan Pada Pemeliharaan Rumput Odot. Awal terlaksananya kegiatan PKL
hingga penulisan laporan hasil ini tidak terlepas dari berbagai bantuan baik kritik,
saran serta masukkan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih
kepada :
Penulis mengakui tidak ada gading yang retak, demikian pula laporan ini
masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat
diharapkan agar laporan ini layak dipakai untuk referensi PKL selanjutnya.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi setiap orang yang membutuhkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Judul Halaman
HALAMAN JUDUL ….……………………………………………...............
LEMBARAN PENGESAHAN ……………………………………………... i
RINGAKASAN ………………………………………………………............ ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ….……………………………………………………............... iv
DAFTAR GAMBAR ....……………………………………………………... v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………........ vi
DAFTAR LAMPIRAN ...…………………………………………………… vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ..…………………………………………………... 1
1.2. Tujuan PKL ………………………………………………………. 2
1.3. Manfaat PKL ……………………………………………………... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rumput Odot ………………………….......................................... 3
2.2. Klasifikasi Rumput Odot …….…………………………………... 3
2.3. Morfologi Rumput Odot …………………………………………. 4
2.4. Pemeliharaan Rumput Odot ..…………………………………….. 5
2.5. Pengertian Pupuk Organik ………………………………............. 5
2.6. Pemupukan .................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI PKL
3.1. Waktu dan Tempat ……...……………………………………….. 7
3.2. Materi Praktek …………………………………………………… 7
3.3. Desain dan Prosedur Kegiatan ………………………………….. 7
3.3.1. Kegiatan Umumm ……………………………………. 7
3.3.2. Kegiatan Khusus …………………………………….. 7
3.4. Variabel Pengamatan ……………………………………………. 8
3.4.1. Tinggi Tanaman ……………………………………… 8
3.4.2. Jumlah Tunas …………………………………………. 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Umum Lokasi PKL …………………………………… 9
4.1.1. Sejarah Singkat ………………………………………. 9
4.1.2. Lokasi Kebun Rumput ………………………………. 9
4.1.3. Topografi …………………………………………….. 9
4.2. Pemupukan ………………………………………………………. 10
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan ……………………………………………………… 12
5.2. Saran …………………………………………………………….. 12
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 13
LAMPIRAN …………………………………………………………………. 15
iv
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1 Gambar Rumput Odot …………………………………………………. 5
v
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1 Kandungan nutrisi rumput odot ………………………………………. 4
2 Kegiatan umum ………………………………………………………... 7
3 Kegiatan khusus ……………………………………………………….. 8
4 Hasil Pengamatan ……………………………………………………… 11
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1 Denah Lokasi PKL …………………………………………………….. 15
2 Dokumentasi Lapangan ………………………………………………... 16
3 Daftar Kegiatan Lapangan ……………………………………………... 17
4 Lembar Penilaian ………………………………………………………. 22
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang tumbuh disekitar areal padang penggembalaan sehingga pada saat musim
hujan ketersediaan hijauan makanan ternak cukup melimpah, akan tetapi pada saat
musim kemarau ketersediaan hijauan sangat kurang sehingga kebutuhan ternak
tidak tercukupi baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya sehingga menyebakan
produktifitas ternak kerbau menurun.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rumput Odot
Berikut terdapat kandungan nutrisi sebagai berikut; protein kasar (PK 17-
19%), TDN mencapai 64,31% dan presentase lignin hanya 2,5% dari bahan kering
(Handian dan Putra, 2014). Rumput Odot (P. purpureum cv. Mott) juga tahan
terhadap keadaan kering, dimana pada musim kering atau kemarau membutuhkan
pengairan minimal 10 hari sekali untuk pertumbuhan optimal dan mempercepat
umur panen. Penerapan teknik budidaya dengan memperhatikan penggunaan
pupuk kandang dan ketersediaan air yang terbatas dapat meingkatkan produksi
dan kualitas rumput odot.
Rumput odot (P. purpureum cv. Mott) biasa dikenal juga dengan nama
rumput gajah mini karena tinggi, panjang dan lebar tanaman lebih kecil
dibandingkan dengan rumput gajah. Berikut klasifikasi dari rumput odot (P
purpureum Cv Mott) menurut (Rukmana 2005)
3
2.3. Morfologi Rumput Odot
Rmput odot (P purpureum cv. Mott) berasal dari Afrika tropika, yang
kemudian menyebar dan di perkenalkan ke daerah tropis di dunia, dan tumbuh
alami di seluruh Asia tenggara yang bercurah hujan melebihi 100 mm dan tidak
ada musim panas yang panjang. Dikembangkan terus menerus dengan berbagai
Silangan sehingga menghasilkan banyak cultivar, terutama di Amerika Philipina
dan India. Indonesia sendiri rumput odot merupakan tanaman hijauan utama
pakan ternak.
4
2.4. Pemeliharaan Rumput Odot
Sumber:https://matakaca.com/wpcontent/uploads/
2019/06/rumput-odot 768x562.jpg
Pupuk kandang merupakan kotoran padat dan cair dari hewan ternak yang
bercampur dengan sisa makanan, dapat menambah unsur hara dalam tanah
(Sarief, 1989). Pemberian pupuk kandang selain dapat menambah ketersediaan
unsur hara, juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Beberapa sifat fisik tanah
yang dapat dipengaruhi pupuk kandang antara lain kemantapan agregat, bobot
volume, total ruang pori plastisitas dan daya pegang (Soepardi, 1983).
5
pelarut hasil fotosintesis untuk didistribusikan keseluruh bagian tanaman yang
akan digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Kekurangan air mempengaruhi
aspek pertumbuhan tanaman, yang meliputi proses fisiologi, biokimia, anatomi
dan morfologi, secara umum mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan
dengan tanaman yan tumbuh normal.
2.6. Pemupukan
6
BAB III
METODOLOGI PRAKTEK KETRAMPILAN LAPANGAN
3.2. Materi
Materi pada kegiatan praktek ketrampilan lapangan (PKL) rumput odot
dan pupuk kandang (kotoran ternak) sebagai objek pengamatan.
3.3. Desain dan Prosedur Keiatan
3.3.1. Kegiatan Umum
7
Tabel 3. Kegiatan Khusus Di Lokasi PKL
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.3. Topografi
Jika dilihat dari keadaan umum topografi pada kebun rumput odot pada
lahan praktek peternakan di lokasi kampus PSDKU Universitas Pattimura
Kabupaten MBD Kecamatan Moa berada pada dataran rendah, kemiringan pada
arah selatan laut tidak bergelombang (rata) serta memiliki tanah yang subur
dengan berbatu, sehingga pada musim hujan air tidak menggenang di sekitar area
kebun rumput, dan jika musim kemarau tanah lebih cepat kering sehinggatanaman
terlihat kurang subur. Hijauan merupakan makanan utama bagi ternak ruminansia
yang berfungsi sebagai sumber nutrisi, yaitu protein, energy, vitamin dan mineral.
Hijauan pakan ternak menjadi bahan pakan yang sangat disukai oleh
ternak ruminansia. Pada prinsipnya hijauan yang disajikan pada ternak perlu
memiliki sifat-sifat yaitu disukai (palatable), mudah dicerna, nilai gizinya tinggi
9
dan dalam waktu yang pendek mampu tumbuh kembali. Hijauan pakan ternak
dibagi kedalam dua bagian yaitu bangsa graminae (rumput-rumputan) dan
leguminosa (semak dan pohon). Hijauan makanan ternak dijadikan sebagai salah
satu bahan makanan dasar untuk mendukung peternakan ternak ruminansia,
terutama bagi peternak kerbau atau kuda yang setiap harinya membutuhkan cukup
banyak hijauan. Kebutuhan hijauan akan semakin banyak sesuai bertambahnya
jumlah populasi ternak yang dimiliki.
4.2. Pemupukan
10
Tabel 4. Hasil pengamatan
11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Afrilia, V. (2017). Pengaruh Level Pemberian Pupuk NPK pada Rumput Odot
(Pennisetum purpureum cv. Mott) di Bawah Naungan Hutan Pinus
terhadap Rasio Batang dan Daun serta Kandungan Serat (Doctoral
dissertation, Universitas Brawijaya).
Safitri, E. R. (2017). Pengaruh Jenis dan Dosis Penggunaan Pupuk Kandang pada
Sorgum terhadap Produksi Segar, Jumlah Anakan, dan Proporsi Batang
Daun pada Pemotongan Kedua.
Soepardi, G. (1983). Sifat dan ciri tanah. Sumarno, B. (1998). Penuntun Hijauan
Makanan Ternak. Jawa Tengah: Inspektorat/Dinas Peternakan Jawa
Tengah.
Urribarrí, L., Ferrer, A., & Colina, A. (2005). Leaf protein from ammonia-treated
dwarf elephant grass (Pennisetum purpureum) schum cv. mott. Applied
biochemistry and biotechnology, 122(1), 721-730.
Wadi, A., Darmawan, D., Harifuddin, H., Irwan, M., & Akhsan, F. (2020).
Pengaruh penggunaan pupuk organik terhadap pertumbuhan rumput
13
gajah mini di lahan kering pada tahun kedua setelah penanaman.
Agrokompleks, 20(1), 1-6.
Zahro, F., Muizzudin dan L. Chamisijatin.2016. Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk
Kandang Terhadap Tinggi Tanaman, Luas Daun dan Berat Basah
Rumput Gajah Odot (P. purpureum, cv. Mott).Prosiding Seminar
Nasional II Tahun 2016. UniversitasMalang.
14
LAMPIRAN
1. Denah Lokasi
Keterangan
Jalan
Ruang Kuliah
Lahan
15
2. Dokumentasi Lapangan
16
3. Daftar Kegiatan Harian
17
18
19
20
21
22