Anda di halaman 1dari 5

5.

1 Kebutuhan Energi untuk Aktivitas Tubuh


Energi yang digunakan aktivitas tubuh berasal dari pembakaran (oksidasi) zat-zat
makanan. Untuk mengukur jumlah energi yang dikeluarkan oleh tubuh digunakan alat
kalorimeter. Selain itu pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur perbandingan
banyaknya CO2 yang dihasilkan dan O2 yang diperlukan pada proses pembuatan
energi. Jumlah kalori yang diperlukan oleh otot untuk melakukan berbagai aktivitas
sebanding dengan aktivitas otot tersebut. Metabolisme basal adalah energi yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam keadaan istirahat total dalam suhu lingkungan yang
normal. Energi tersebut diperlukan untuk memelihara proses hidup seperti aktivitas
jantung, pernafasan, mempertahankan suhu tubuh. Metabolisme basal dipengaruhi oleh
luas permukaan tubuh, umur dan jenis kelamin.

1
Gambar 9. Respirasi seluler

Energi diperoleh melalui proses respirasi di tingkat seluler. Glukosa dan oksigen akan
diuraikan menjadi CO2, H2O dan energi yang digunakan untuk membentuk 36 dan 38
molekul ATP. Dua molekul ATP terbentuk selama proses glikolisis, dua molekul ATP
terbentuk melalui proses fosforilasi yang terjadi selama siklus Kreb’s. Transfer
elektron akan menghasilkan 32 atau 34 molekul ATP dari satu molekul glukosa.
Oksigen diperlukan pada berbagai tahapan tersebut. Alur siklus Krebs ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.

2
Gambar 10. Alur siklus Krebs

Semua reaksi kimia di dalam tubuh baik katabolisme maupun anabolisme


menghasilkan energi maupun membutuhkan energi dalam bentuk ATP. Semua
molekul yang berperan dalam proses metabolisme akan mengalami penguraian, daur
ulang ataupun diekskresikan dari tubuh. Reaksi katabolisme akan menguraikan
molekul kompleks sehingga reaksinya menghasilkan energi (eksoterm), contohnya
adalah glikolisis, siklus Kreb’s, dan transport elektron. Sedangkan proses anabolisme
adalah proses sintesis molekul kompleks dari molekul yang lebih sederhana, reaksinya
membutuhkan energi (endoderm). Pertukaran energi membutuhkan molekul ATP
(adenosine triphosphate).

3
Gambar 11 . Peran ATP sebagai energi untuk proses metabolisme

Energi ditemukan ditemukan diantara ikatan atom-atom. Proses oksidasi akan


menurunkan kandungan energi pada molekul sedangkan proses reduksi akan
meningkatkan energi yang terkandung dalam molekul. Reaksi oksidasi-reduksi selalu
berjalan seiring dalam tubuh mahkluk hidup. Ketika sebuah substat mengalami
oksidasi maka substrat yang lain akan mengalami proses reduksi.

Oksidasi biologis melibatkan kehilangan (electron) atom hydrogen. Reaksi dehidrasi


membutuhkan koenzim untuk mentransfer atom hidogen pada molekul lainnya.
Koenzim yang umumnya ditemukan dalam sel dan berfungsi untuk membawa ion H+
adalah :

1. NAD (nicotinamide adenine dinucleotide)


2. NADP (nicotinamide adenine dinucleotide phosphate)
3. FAD (flavin adenine dinucleotide)

Reduksi biologis adalah penambahan electron (atom hydrogen) pada sebuah molekul.
Reaksi ini akan meningkatkan energi potensial dari molekul.

Mekanisme produksi ATP melibatkan proses fosforilasi yang terjadi pada level subtrat
(di sitosol). Proses fosforilasi adalah pelekatan gugus fosfat yang mengandung energi
tinggi. Fosforilasi oksidatif aktif terjadi di mitokondria sedangkan fotofosforilasi

4
terjadi di klorofil sel tanaman yang melibatkan peran serta cahaya. Proses fosforilasi
yang terjadi pada sel hewan ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 12. Proses fosforilasi yang terjadi pada sel hewan

Anda mungkin juga menyukai